"Tobias akhirnya pulang tadi siang, Ilona." Moreno dan Neymar berkunjung ke kampung Ilona malam itu dan suasana di sana pun begitu hangat. Jericko dan Neymar sendiri sudah akrab lagi seperti dulu karena mereka juga bekerja bersama di kantor, bahkan sekarang mereka sudah berada di rumah salah sat
Adrianna langsung bersorak dalam hatinya karena memang ini yang ia inginkan agar Tobias berinisiatif karena selama ini Adrianna yang selalu berinisiatif duluan. Adrianna pun mengangkat bahunya singkat dan sebisa mungkin tetap bersikap acuh. "Well, jadi kau punya wine?" seru Adrianna sambil langs
"Papa ada undangan penting, Adrianna. Tapi Papa dan Moreno tidak bisa datang. Papa harap kau bisa mewakili Papa." Xander bicara pada Adrianna saat sarapan pagi itu. "Undangan apa, Pa?" "Undangan ulang tahun perusahaan teman Papa di akhir pekan nanti. Tapi Papa dan Moreno akan berada di luar ko
Tobias masih memicingkan matanya menatap Adrianna. Siapa pria itu? Apa itu kekasih yang Adrianna katakan? Pria muda itu? Bisa apa pria itu? Adrianna membutuhkan sosok yang dewasa seperti Tobias, bukan pria muda yang tidak akan bisa mengendalikan wanita itu. Tobias pun mendadak mengepalkan tangan
Adrianna membelalak lebar saat bibirnya bertemu dengan bibir Tobias lagi untuk yang kedua kalinya. Sungguh, Tobias pasti sudah terobsesi padanya sampai Tobias menjadi begitu agresif. Tobias yang dulu tidak begitu. Namun, Adrianna tetap tidak menyerah pada misinya untuk membuat Tobias jatuh ban
Beberapa hari berlalu dan Adrianna selalu menghindar dari Tobias. Ini memang rencananya karena Adrianna sangat mengenal Tobias. Semakin Adrianna lari, Tobias akan semakin bersemangat mengejarnya. Dan Adrianna benar karena Tobias tidak berhenti datang ke kantor properti tempat Adrianna bekerja di
Tobias tidak bisa berhenti memikirkan Adrianna malam itu, apalagi saat Tobias membaringkan tubuh di ranjangnya dan memori tentang Adrianna pun ada di sana. Ya, di ranjang itu, Tobias dan Adrianna melewatkan malam panas bersama dan walaupun Tobias mabuk, Tobias masih bisa mengingat rasanya, rasa Ad
Tobias mematung dengan kedua mata membelalak mendengar teriakan lantang Christof. "Apa maksudmu, Brengsek? Kekasih pura-pura? Hal konyol apa lagi itu?" "Sungguh, aku dan Adrianna hanya kekasih pura-pura! Benarkan, Sayang? Wanita ini tunanganku dan kami akan segera menikah. Adrianna juga tahu hal