Seorang wanita muda melangkah dengan penuh percaya diri keluar dari pintu kedatangan international hari itu. Wanita dengan rambut panjangnya itu langsung menjadi pusat perhatian, tapi ia mengabaikan semuanya karena ia datang dengan satu tujuan yaitu menyelesaikan masalah lama yang masih mengganjal
Terkadang Sena berpikir bahwa menjadi orang baik dan menjalani kehidupan dengan baik saja sudah cukup untuk membuat hidup kita selalu bahagia dan mendapatkan rejeki yang selalu lancar. Namun pada kenyataannya, tidak semua hal di dunia ini bisa berjalan seperti itu. Atau mungkin memang yang namanya
Xander hampir tidak bisa mempercayai penglihatannya saat ia melihat istri dari Pak Okta. Bahkan jantungnya sudah berdebar tidak karuan melihatnya. Hal yang sama dirasakan oleh Andrew yang tidak menyangka kalau Miranda akan berani kembali lagi kemari setelah sekian lama pulang ke Paris. Bahkan
Pertemuan di ruang rapat Maxima benar-benar menegangkan pagi itu. Kedua belah pihak yang awalnya masih baik-baik saja mulai ngotot mempertahankan posisinya masing-masing. Miranda pun terus menatap Xander yang saat ini urat lehernya sudah tercetak jelas. Sungguh, Miranda sudah sangat membenci Xan
Xander langsung menegang sambil mengepalkan tangan mendengar syarat dari Miranda. "Brengsek kau, Miranda! Ternyata kau memang Miranda yang dulu!" geram Xander. Miranda pun menaikkan alis mendengarnya. "Apa ada yang salah dengan ucapanku? Aku adalah wanita yang sangat fair. Walaupun aku sudah p
"Jadi apa kau senang, Sayang? Akhirnya kita berhasil menuntut Maxima Construction dan membalaskan dendammu," tanya Okta malam itu saat ia dan Miranda sudah berada di ranjangnya. "Hmm, tentu saja aku senang, Sayang," jawab Miranda sambil masuk ke pelukan suaminya. Miranda menceritakan pada Okta
"Ya ampun, kau Miranda kan? Miranda yang di Paris itu? Kau artis kan?" seru Zara yang berakting menjadi fans Miranda. Ekspresi wajah Miranda nampak begitu kaget, sedangkan Okta sendiri langsung mundur untuk memberikan Zara tempat. Okta tahu Miranda adalah mantan artis jadi Okta tidak masalah s
"Kalian sinting! Benar-benar sinting! Aku tidak menyangka kalian bisa melakukan hal gila seperti itu!" Xander tidak berhenti menatap Eleanor dan Zara setelah rombongan Okta pergi. Eleanor dan Zara pun belum bisa menanggapi Xander karena mereka masih tertawa begitu senang. "Haha, tunggu aku ter