"Ya ampun, kau Miranda kan? Miranda yang di Paris itu? Kau artis kan?" seru Zara yang berakting menjadi fans Miranda. Ekspresi wajah Miranda nampak begitu kaget, sedangkan Okta sendiri langsung mundur untuk memberikan Zara tempat. Okta tahu Miranda adalah mantan artis jadi Okta tidak masalah s
"Kalian sinting! Benar-benar sinting! Aku tidak menyangka kalian bisa melakukan hal gila seperti itu!" Xander tidak berhenti menatap Eleanor dan Zara setelah rombongan Okta pergi. Eleanor dan Zara pun belum bisa menanggapi Xander karena mereka masih tertawa begitu senang. "Haha, tunggu aku ter
"Bayinya sangat sehat dan sudah siap lahir. Kita tinggal menunggu kapan mereka mau keluar." Dokter yang melakukan USG pun tersenyum sumringah pagi itu. Menjelang melahirkan, Sena pun makin sering mengunjungi dokter kandungan untuk memastikan kondisi bayinya, apalagi bayi mereka kembar dan Sena i
Sena masih mematung melihat Miranda di sana. Ya, itu Miranda. Bagaimana mungkin Miranda bisa tiba-tiba muncul di sini? "M-Miranda?" sapa Sena dengan terbata. Miranda pun hanya tersenyum simpul sambil mengamati perut Sena yang sudah benar-benar besar. "Ya, aku Miranda. Bagaimana kabarmu, Sena?
Mungkin benar, selama kita masih memiliki rasa iri dan dengki di hati kita, seberapa banyak pun harta benda dan kemewahan dunia yang kita miliki, kita akan tetap merasa kurang dan tidak bahagia. Itulah yang Miranda rasakan saat ini. Bahkan setelah memiliki segalanya, setelah menikahi suami kaya ra
Okta sama sekali tidak bisa tidur malam itu. Sungguh, dulu Okta berpikir bertemu dengan Miranda dan bisa menikahi wanita itu adalah keberuntungan baginya. Okta sangat mencintai Miranda. Karena itu, Okta percaya saja apa pun yang wanita itu katakan dan menuruti semua yang wanita itu inginkan. Okt
Sena dan semua anggota keluarga menganga tidak percaya saat mendengar cerita Xander tentang pertemuannya dengan Okta, tentang bagaimana semua masalah dan tuntutan atas perusahaannya sebenarnya disengaja demi misi balas dendam Miranda. Semua cerita ini terdengar tidak masuk akal kalau ada orang yan
Miranda merasa pikirannya sudah begitu buram. Suaminya tidak mau mendukungnya lagi, Xander tidak lagi bisa diancam, dan bahkan Sena yang dulu adalah wanita polos yang bodoh dan sok lugu sekarang malah berani mengusirnya. Miranda pun mengangkat kedua tangannya untuk meraih tubuh Sena, tapi Bik Arta