"Apa lagi yang akan wanita itu lakukan hari ini?" "Entahlah, Jacky! Tapi selama di sini, kita harus extra waspada. Apalagi Sena sedang hamil, aku tidak mau dia sampai terbebani pikirannya." Andrew dan Jacky yang sedang bersiap pagi itu pun saling mengobrol dengan santai di kamar mereka. "Yap,
"Itu Andrew dan Jacky kan? Ayo kita ke sana!" Sena sudah melongokkan kepalanya dan begitu antusias menyusul Andrew dan Jacky ke kolam renang. Namun, Pak Johnson yang melihat ada Eleanor juga di sana pun langsung mencegahnya. "Eh, kebetulan ada Eleanor dan Zara di sana, mengapa kita tidak membia
Jantung Eleanor masih berdebar begitu kencang saat ia berada di dalam pelukan Andrew. Tatapan keduanya bertaut dan untuk sesaat, Eleanor benar-benar blank. Namun, untung saja ia begitu cepat mendapatkan kesadarannya kembali dan ia pun langsung mendorong dada Andrew menjauh. "Apa yang kau lakukan
"K-kau? Hansel! Lama tidak bertemu!" sapa Sena canggung melihat pria dari masa lalunya, Hansel sang mantan kekasih. Hansel sendiri terlihat sama canggungnya dan dan tersenyum menatap Sena. "Ah, hai, Sena! Sudah lama sekali kita tidak bertemu dan ... aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu di s
"Kau tahu apa yang kutemukan di lobby tadi, Zara?" Zara akhirnya kembali ke kamar dan melihat Eleanor yang sudah ada di kamarnya juga. Tadinya Eleanor sendiri berniat ke bar, tapi mendadak Eleanor malas dan memutuskan kembali ke kamar saja. Saat itulah, Eleanor melihat Sena bersama seorang pri
Eleanor masih tersenyum penuh kemenangan saat melihat ekspresi Sena yang terlihat begitu terkejut. Eleanor yakin Sena akan mati kutu karena Sena memang selingkuh. Bahkan Eleanor sudah siap dengan foto-foto di ponselnya kalau memang diperlukan sebagai bukti. Jantung Sena sendiri sudah berdebar ke
"Kau terus bekerja, apa kau ... belum punya kekasih, Jacky?" Zara yang masih ditinggalkan berdua bersama Jacky pun mulai agresif dengan menanyakan kekasih Jacky. "Aku tidak memikirkan itu sekarang, Zara. Aku masih fokus pada bisnisku. Kehidupan liarku yang lama membuatku bosan." "Ah, begitu
"Terima kasih untuk kemarin, Eleanor." Sena tersenyum cerah pada Eleanor saat mereka bertemu keesokan harinya sampai Eleanor pun mengernyit tidak mengerti. "Apa maksudmu, Sena? Terima kasih untuk apa?" "Terima kasih karena sudah membantuku memberitahu Xander tentang kemarin. Kau tahu terkadang