"Ada apa? Kau terlihat kesal, Hansel," tanya Nino, teman Hansel saat Hansel sudah kembali bersamanya di kolam renang. "Aku kesal setelah bertemu dengan suami Sena, Nino." "Suaminya? Jadi akhirnya kau bertemu dengan suaminya? Lalu apa dia lebih hebat darimu, hah? Kalau ternyata suaminya cupu, r
"Bagaimana? Kau berhasil bicara dengan Eleanor?" "Ck, tidak, Jacky! Dia pergi bersama seorang pria yang hanya memakai celana renang," sahut Andrew kesal saat ia sudah kembali ke restoran dan bertemu dengan Jacky. Jacky pun langsung mengernyit mendengarnya. "Apa? Pria yang hanya memakai celana re
Eleanor dan Zara sudah melangkah dengan percaya diri memasuki restoran malam itu. Gaun santai yang mereka pakai begitu seksi dan menarik sampai beberapa pasang mata pun langsung tertuju pada mereka, termasuk Nino dan Eden yang sudah menatap kagum. "Ayo kita menyapa mereka!" ajak Nino saat Eleano
Andrew yang masih duduk di restoran terus menatap ke jalan ke arah bar. Tadi Eleanor pergi bersama para pria itu ke sana dan sampai sekarang mereka tidak keluar juga. Entah mengapa ia merasa terganggu dengan hal itu. "Mereka belum keluar juga?" tanya Jacky sambil menatap ke arah yang sama. "Belu
"Kalian mau membawa aku ke mana? Eleanor! Eleanor! Hei, hentikan!" Zara dengan sisa kesadarannya terus menahan dirinya dan tidak mau ikut melangkah lagi. Entah dosis obat yang mungkin tidak terlalu banyak atau mungkin tubuh Zara lebih kebal sampai Zara pun masih terus memberontak. "Aku tidak
Andrew tidak bisa menahan amarahnya saat ia membuka pintu kamar Nino dan melihat Nino yang sedang menindih tubuh Eleanor di sana. "Apa yang kau lakukan, Brengsek?" Nino yang baru saja berniat menyalurkan hasratnya pun langsung menoleh kaget. Apalagi saat Andrew langsung menerjang ke arah Nino ba
"Zara, kau baik-baik saja?" Zara terus bergerak gelisah saat akhirnya Jacky sudah membawa Zara ke kamar wanita itu. "Hei, Zara, buka matamu!" seru Jacky sambil membaringkan wanita itu ke ranjangnya. Zara sendiri antara sadar dan tidak sadar, rasa panas di tubuhnya benar-benar membutuhkan pelam
Zara masih menggeliat dalam tidurnya saat perlahan ia membuka matanya. Untuk sesaat, Zara hanya mengerjapkan matanya beberapa kali sampai ia pun sadar kalau saat ini ia sedang tidur di ranjang kamarnya sendiri. "Hmm, aku ada di kamar, tapi kepalaku pusing sekali. Apa yang terjadi?" Zara bergumam
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada
Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t
Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri
"Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya
Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir
"Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye
Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda