Paula dan Gretha begitu putus asa saat mereka menelepon kantor polisi tempat kasus Giana diproses dan mereka malah diberitahu bahwa Giana kabur. Tim kepolisian juga sedang mencari Giana sejak subuh dan Paula pun melapor bahwa Giana sedang ada di hotel. Polisi pun menjanjikan bantuannya ke sana, ta
Tapi Sena tidak benar-benar menangis saat ini. Rasa sedih, takut, dan kecewa mendadak membuat Sena mati rasa sampai ia tidak tahu lagi harus merasa seperti apa pada kakaknya itu. "Giana! GIANAAA!" teriak Sena akhirnya. Giana sendiri yang akhirnya mendengar suara Sena pun mengernyit. "Sepertinya S
Sena tidak percaya bahwa akhirnya Giana benar-benar menjadi seorang penjahat. Sungguh, Sena selalu berharap bahwa suatu saat nanti kakaknya bisa kembali ke jalan yang benar, berhenti menipu orang, menerima kondisi mereka yang memang pas-pasan, mencari pekerjaan yang halal, dan hidup dengan normal.
"Sial, Sena pasti sedang ketakutan sekarang! Apa kerjanya para polisi itu sampai mereka belum bisa melacak keberadaan Sena? Apa juga yang kau lakukan, Henry? Mengapa sampai sekarang mencari orang saja kau tidak berhasil, hah?" Xander terus berteriak kesal. Entah berapa lama Xander melajukan mobilny
Jacky pun memarkir mobilnya di posisi yang strategis dan ia langsung mengambil foto gedung itu lalu mengirimnya lagi ke nomor Xander."Baiklah, Xander. Kau harus ke sini karena aku juga tidak bisa berbuat apa-apa kalau sendirian. Ah, sial! Semoga yang kulakukan ini benar!" seru Jacky lagi sambil mul
"Aku dan anak buahku akan pergi mengambil tebusannya," kata sang Bos rentenir pada Giana. "Baiklah, aku akan tetap di sini untuk menjaga tawanan," sahut Giana. Sang Bos rentenir hanya mengangguk sambil memicingkan matanya, sebelum ia melirik anak buahnya untuk mengawasi Giana. Giana yang tahu dia
"Aku mau melihat uangnya!" "Tidak masalah! Buka, Henry!" titah Peter. Henry mengangguk dan segera membuka kopernya. Begitu banyak uang tersusun rapi di sana dan Bos rentenir pun sudah tidak sabar lagi untuk memiliki uang itu. "Tinggalkan koper itu di sana dan aku akan mengantarkan wanita itu pad
Jacky masih begitu tegang melihat perkelahian antara Xander dan para anak buah rentenir itu.Sampai saat ini, Jacky masih berlindung di tempat yang aman layaknya pengecut dan hanya menunggu datangnya bala bantuan. Sungguh, awalnya Jacky sudah berniat masuk, tapi ia berakhir bersembunyi di dekat poh
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada
Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t
Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri
"Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya
Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir
"Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye
Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda