"Aku mau melihat uangnya!" "Tidak masalah! Buka, Henry!" titah Peter. Henry mengangguk dan segera membuka kopernya. Begitu banyak uang tersusun rapi di sana dan Bos rentenir pun sudah tidak sabar lagi untuk memiliki uang itu. "Tinggalkan koper itu di sana dan aku akan mengantarkan wanita itu pad
Jacky masih begitu tegang melihat perkelahian antara Xander dan para anak buah rentenir itu.Sampai saat ini, Jacky masih berlindung di tempat yang aman layaknya pengecut dan hanya menunggu datangnya bala bantuan. Sungguh, awalnya Jacky sudah berniat masuk, tapi ia berakhir bersembunyi di dekat poh
Dengan tongkat di tangannya dan dengan tubuhnya yang makin kurus di balik balutan gaun itu membuat Giana nampak menyeramkan seperti peran hantu di dalam film. "Pergi dariku, Giana! Pergi dariku!" teriak Sena lagi. "Tidak akan, Sena! Tidak akan!" Entah dari mana datangnya kekuatan Giana, namun men
Xander benar-benar mengamuk malam itu. Setelah beberapa kali gagal masuk ke gedung untuk menyelamatkan Sena, Xander pun akhirnya memukuli para anak buah dengan membabi buta. Bahkan, Xander tidak peduli kalau ia terkena sayatan pisau beberapa kali. Luka sayatan dan tetesan darah sudah menempel di ke
Kaki Giana sudah dingin seolah membeku, Giana sangat lemas dan hampir tidak bisa bernapas karena rasa dingin yang mendadak menusuk di dalam tubuhnya. Penyesalan pun sempat ada di ambang hati Giana walaupun tidak sempat terungkapkan sama sekali. Kalau saja! Kalau saja tadi Sena tidak mempedulikanny
"Tangkap mereka semua!" Kepala polisi yang ikut bersama Peter dan Henry pun akhirnya tiba di gedung terbengkalai lokasi penyekapan Sena. Mereka pun langsung menghambur ke sana untuk menolong Andrew dan yang lain. Perkelahian singkat kembali terjadi namun kali ini, semua anak buah rentenir itu pun
"Sena, aku senang sekali kau akhirnya kembali dengan selamat. Aku benar-benar tidak bisa tidur semalaman." Paula langsung menghampiri Sena dan Xander di rumah sakit pagi itu. Paula terus menemani Bik Arta sejak Sena menghilang dan begitu Xander memberi kabar bahwa semua selamat menjelang subuh, Pau
Sena langsung lemas begitu mendengar ucapan dokter tentang kondisi Giana. "Apa, Dokter? Kanker? Giana terkena kanker?" ulang Sena lirih, sedangkan Jacky sudah tidak bisa berkata apa-apa karena air matanya mendadak bercucuran."Benar, Bu. Bu Giana terkena kanker dan dari hasil USG juga, kami menemuk
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada
Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t
Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri
"Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya
Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir
"Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye
Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda