"Miranda itu calon istri Kak Xander, kau sudah tahu kan, Sena?" tanya Andrew saat ia dan Sena sudah ada dalam perjalanan kembali ke kantor."Aku tahu, Andrew. Dia ... dia memang sempat tinggal di rumah beberapa hari waktu itu. Dari sanalah aku mengenalnya.""Ah, benarkah? Aku sungkan sekali tidak bi
"Bibik pasti terkejut mendengar siapa yang kutemui di mall."Andrew begitu antusias bercerita pada Bik Arta begitu ia tiba di rumah. Bik Arta sendiri pun begitu antusias mendengarnya karena ia terlalu senang melihat Andrew yang begitu bersemangat. "Siapa, Andrew? Ceritakan pada Bibik!" "Haha, Mira
"Mungkin itu Kak Xander pulang, Bik," seru Andrew saat mendengar suara mobil berhenti di depan rumahnya. Andrew pun langsung melangkah membuka pintu rumahnya dan ia terdiam sejenak melihat ternyata bukan Xander yang pulang. "Eh, Miranda?" "Selamat malam, Andrew." "Ah, selamat malam. Ini kejutan
"Apa kau sudah selesai, Miranda?" Suara ketus Xander seketika mengagetkan semua orang sampai mereka pun terdiam sejenak, termasuk Miranda yang mendadak kehilangan senyumnya. Tadinya Miranda masih begitu heboh memberikan banyak barang untuk rumah Xander sambil tertawa, tapi saat ini tawanya benar-b
"Tidak ada yang menyalahkanmu, Andrew. Kau memang ada dalam kondisi yang sangat wajar untuk tidak mengetahuinya. Tapi akhirnya sekarang kau tahu kan? Aku dan Miranda sudah berakhir, bahkan sudah cukup lama kami berakhir, Andrew." Andrew kembali mengangguk walaupun dengan tatapan yang masih penuh ta
Orang lain hanya bisa menyakitimu kalau kau membiarkan mereka melakukannya. Benar, ucapan Xander memang benar dan entah mengapa ucapan itu sangat mengena di hati Sena. Sena mencari Xander malam itu ke kamarnya, tapi karena Xander tidak ada, Sena pun mencari pria itu ke kolam renang. Namun, Sena ma
"Ah, tapi mengapa, Sena?" Andrew masih nampak bingung dan kecewa. Namun, Sena hanya terus tersenyum menenangkan Andrew. "Bagaimana menjelaskannya ya? Jadi, sebenarnya aku tinggal di sini kan juga termasuk bekerja. Tapi karena sekarang kau sudah sembuh, aku mau kembali pulang. Lagipula aku merinduk
Xander mematung sejenak mendengar ucapan Sena. Untuk sesaat, ia tidak percaya dengan apa yang Sena katakan. Xander sendiri baru menyelesaikan pekerjaannya di luar kantor dan sebenarnya ia tidak punya kepentingan lagi untuk kembali ke kantor, hanya saja demi Sena, ia kembali. Dengan bersemangat, Xa
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada
Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t
Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri
"Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya
Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir
"Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye
Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda