"Kalau aku menyetir pulang untukmu, apa yang aku kau berikan padaku, Sena?" "Apa maksudmu? Kau kan juga mau pulang. Kita searah. Itu namanya bukan menyetir untukku." "Aku tidak mau pulang, kau yang mau. Berikan aku sesuatu!" "Dasar gila! Aku tidak punya apa-apa." "Kau punya, Sena!" bisik Xander
"Jadi kami tidak bisa pulang malam ini, Bik. Tolong beritahu Andrew."Sena langsung menelepon Bik Arta setelah ia masuk ke kamar hotelnya untuk menghindari suasana canggung dengan Xander. Sena pun sedikit berbohong dengan mengatakan pada Bik Arta kalau mereka baru makan bersama klien dan terjebak d
Semua orang masih menatap Miranda dengan kaget mendengar Miranda berteriak dan Miranda yang tegang pun mendadak kembali berakting lemas. "Ah, aku terkejut sekali melihatmu, Paula. Makin terkejut lagi saat melihatmu akan menyuntikku, aku tidak mau disuntik," seru Miranda sambil menarik tangannya men
Sungguh, Sena sama sekali tidak berniat menggoda Xander. Sena hanya merasa dilecehkan dengan gaun tidur mini itu, apa yang akan ditutupi dengan gaun itu. "Kau pasti sengaja kan? Kau bahkan tidak pakai apa-apa di balik jubah mandi itu kan?" goda Xander lagi. Sena kembali membelalak mendengarnya. Ia
Xander dan Sena masih duduk bersandar di sandaran ranjang mereka sambil saling memeluk dengan mesra. Sena pun masih memakai jubah mandinya. Setelah melalui secuil momen romantis tadi, alih-alih mengantuk, mereka malah begitu antusias sampai tidak bisa tidur. Sena pun bersandar pada dada pria itu da
"Sungguh, sebenarnya aku tidak suka menceritakan ini, tapi aku tidak mau kau beranggapan buruk padaku, Sena. Aku adalah pria yang bertanggung jawab, Sena, dan yang pasti aku juga bukan tukang selingkuh.""Aku tahu kau pasti penasaran seperti apa hubungan kami dan mengapa kami bisa berpisah padahal k
"Apa Giana sudah bangun, Bik?" tanya Andrew pagi itu begitu ia bangun. "Eh, itu ... belum, Andrew." "Kalau begitu aku akan membangunkannya." Andrew begitu antusias turun dari ranjangnya dan segera melangkah keluar kamar karena ia sudah bersabar tidak melihat Giana sejak sebelum tidur kemarin mala
Dan Sena pun kembali membelalak. "Apa, Xander? Kau serius? Kau benar-benar!!"Entah Sena harus berkata apa lagi. Xander benar-benar sudah mengerjainya. "Haha, jangan marah, Sayang! Aku hanya mau menggodamu, tapi aku masih belum puas, Sena. Bagaimana kalau kita menginap semalam lagi?" seru Xander ya
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada
Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t
Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri
"Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya
Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir
"Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye
Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda