"Apa Giana sudah bangun, Bik?" tanya Andrew pagi itu begitu ia bangun. "Eh, itu ... belum, Andrew." "Kalau begitu aku akan membangunkannya." Andrew begitu antusias turun dari ranjangnya dan segera melangkah keluar kamar karena ia sudah bersabar tidak melihat Giana sejak sebelum tidur kemarin mala
Dan Sena pun kembali membelalak. "Apa, Xander? Kau serius? Kau benar-benar!!"Entah Sena harus berkata apa lagi. Xander benar-benar sudah mengerjainya. "Haha, jangan marah, Sayang! Aku hanya mau menggodamu, tapi aku masih belum puas, Sena. Bagaimana kalau kita menginap semalam lagi?" seru Xander ya
Miranda sudah menatap Andrew dengan begitu percaya diri saat ini. Miranda yakin Andrew pasti akan mengamuk pada Xander dan memintanya menjauhi Sena. Dan situasi itu akan Miranda manfaatkan untuk membela Xander, menemani, serta menenangkan Xander sampai akhirnya Xander melupakan niatnya untuk mengus
"Xander, berhenti melakukannya! Lebih baik kau makan saja!" tegur Sena karena sejak mereka duduk di sana, Xander hanya makan sedikit. Xander malah begitu sibuk duduk bersandar sambil menatap Sena dan terus membelai punggung wanita itu sampai Sena pun risih karena terus ditatap. "Aku suka melakukan
"Akhirnya kau pulang juga, Xander. Bibik sudah tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan Andrew. Dia terus mencari Sena," lapor Bik Arta saat Xander akhirnya masuk ke rumah. "Ya, Bik. Untung saja truknya sudah diangkut. Oh ya, di mobil ada baju kotor milikku dan Sena," pesan Xander sambil meng
Semua orang masih terdiam sejenak mendengar ucapan Andrew dan Xander pun masih memeluk boneka Giana. Sena pun terus menatap Xander sampai tatapan mereka akhirnya bertemu dengan sama-sama goyah, namun tidak ada yang bicara lagi di antara mereka. Andrew sendiri langsung tersenyum setelah mengatakann
Andrew tersenyum manis sebelum ia langsung memeluk Sena begitu erat sampai perasaan Sena pun sedikit lega karena Giana yang Andrew maksud ternyata adalah boneka beruang besar itu. Namun, tetap saja ada yang mengganjal di hati Sena, apa benar Miranda menemui Andrew tadi dan membocorkan hubungan Xande
Xander dan Sena yang baru saja akan berciuman sontak melonjak kaget saat pintu kamar Sena mendadak dibuka. Refleks keduanya langsung menjauhkan diri masing-masing, namun Andrew sudah berdiri mematung di sana. "Andrew!" lirih Sena dengan tatapan nanar. Andrew pun masih terdiam sejenak seolah menata
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada
Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t
Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri
"Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya
Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir
"Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye
Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda