"Auw!!"Sena memekik kaget saat tangannya tergores penjepit besi yang ada di dalam odner. Awalnya Sena hanya ingin merapikan map odner yang terbuka menganga karena penjepitnya hampir lepas. Sena pun berusaha menekan penjepit besinya agar map odner itu bisa tertutup lagi. Namun, alih-alih kembali k
"Untung tidak ada infeksi serius. Lukanya sudah diobati dan akan sembuh dalam beberapa hari." Akhirnya Xander berhasil memaksa Sena ke rumah sakit dan seorang dokter di UGD pun langsung merawat luka Sena dengan baik. "Syukurlah! Terima kasih, Dokter!" sahut Sena bernapas lega. Namun, Xander nampa
Xander masih meneguk minumannya saat tiba-tiba ia mendengar keributan dari arah yang tidak jauh darinya. Ada suara pekikan beberapa wanita yang membuat Xander pun menoleh dan ia langsung memicingkan matanya melihat sosok yang ia kenal di sana. "Itu Hansel kan? Pria brengsek itu!" Hansel terlihat
"Berhenti menangis, Sena!" Xander menggeram kesal melihat Sena yang terus menangis di sampingnya di dalam mobil. Walaupun biasanya Xander begitu menikmati kesedihan Sena, tapi kali ini Xander sama sekali tidak menikmatinya karena Sena menangisi pria brengsek seperti Hansel. "Aku bilang berhenti m
"Eh, ayo kuajak ke kantin! Oh ya, siapa namamu?" "Aku Sena." "Baiklah, Sena. Kita teman sekarang." Mimi pun mengajak Sena berkeliling sampai ke kantin dan Sena pun akhirnya bisa tersenyum. "Aku baru masuk kemarin sore dan aku belum memperhatikan semuanya," aku Sena sambil menatap kagum tempatnya
Mood Xander tidak pernah baik setelah Sena menghinanya dengan mengatainya buaya. Xander pun terus menggeram kesal dalam hatinya, apalagi ia harus melalui pembicaraan yang juga menguras emosi bersama Greg. "Jangan mengatur bagaimana aku harus bekerja, Greg! Aku tahu apa yang harus kulakukan. Kalau
Xander sengaja tidak menutup teleponnya setelah ia mendengar nama Giana disebut. Xander ingin mendengar lagi apa saja yang wanita itu katakan dan tangan Xander pun sudah mengepal sempurna.Suasana di ujung telepon sempat hening sejenak sebelum akhirnya suara Sena kembali terdengar agak jauh namun sa
"Dasar sinting! Aku tidak mau tinggal bersamamu, Xander! Aku tidak mau!" "Aku tidak bertanya padamu tapi aku memerintah, Sena!" geram Xander. Sena pun terus menggeleng dan mencoba pergi dari Xander, namun sayangnya Xander langsung mencekal lengan Sena dengan begitu kuat sampai Sena tidak bisa mela
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada
Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t
Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri
"Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya
Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir
"Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye
Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda