Share

03. Berdebat (S2)

Ira mengerutkan keningnya. “Apa sih, gak jelas,” ucapnya, kesal. Kemudian ia melanjutkan kegiatannya tanpa menghiraukan Bian.

Bian yang kesal pun langsung menggebrak meja. Sampai membuat Ira mengejat.

Brug!

“Dokter macam apa, kamu? Pasiennya komplain malah diabaikan seperti itu,” bentak Bian.

Ira yang terkejut pun langsung menoleh ke arah Bian. “Lalu kamu pikir pasien macam apa yang mengusir dokternya? Tadi kan saya sudah katakan kalau saya tidak mau tahu tentang keluhan kamu lagi. Kamu yang mengusir saya jadi tanggung sendiri akibatnya!”

Ira pun membalas Bian dengan membentaknya. Ia tidak terima disalahkan seperti itu oleh Bian.

“Tapi saya yakin ini terjadi sebelum saya mengusir kamu!” ucap Bian sambil menunjukkan tangannya yang lebam-lebam.

Lebam di tangan Bian diakibatkan oleh tusukan jarum infus. Sebab, kemarin malam Ira sempat kesulitan untuk menemukan pembuluh darah Bian karena dehidrasi.

Ira yang sudah paham meng

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status