Share

32. Sikap Mario

Vena duduk sendirian di pinggiran ranjangnya. Entah sudah berapa lama dia ada di situ. Tetapi, kejadian pagi tadi tak bisa lenyap dari pikirannya. Hati pun terasa hancur.

Dia sudah berkali-kali menghubungi sang suami. Hanya saja, tak ada jawaban sama sekali. Nomor pria itu tak bisa dihubungi. Apa semarah itu Mario padanya?

Menyesal. Itulah yang dirasakan oleh Vena. Kalau saja, dia tahu bahwa Daniel bisa berbuat serendah ini, dia takkan sudi pergi sendirian.

Tante Ruth semakin membencinya, dan sekarang Mario pun tak mau pulang?

Air mata jatuh membasahi pipinya. Dia tak tahu harus berbuat apa. Jadi, ini yang dimaksud oleh Daniel? Semua akan berakhir? Rumah tangganya yang baru saja terbentuk akan berakhir?

Dia sadar diri kalau hanyalah wanita biasa— harusnya dia berpikir dua kali menerima pinangan dari Mario. Tetapi, dia tulus mencintai pria itu, bukan karena dia seorang milyarder atupun dari keluarga terpandang.

Memangnya tidak boleh dia menjadi istrinya?

Tak berselang lama, terdengar s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status