Share

Tidak Perlu Menjadi Raja

Ketika sudah kembali ke ibukota Kairi. Yuksel tak istirahat dulu di kediaman, tapi mendatangi Raja alias sang kakek. Duduk berhadapan dengan ekspresi serius.

"Siapa yang berniat jahat pada cucu menantuku?" tanya sang kakek terlihat serius.

"Sepertinya Kakek mencurigai seseorang di dalam hati," singgung Yuksel membuat Raja terdiam.

Mata Yuksel menatap sang kakek sejenak. Kemudian menurunkan pandangan dan mengambil segelas teh untuk membasahi tenggorokan. Yuksel telah tahu, meski mengalir darah Raja di dalam tubuh, tapi sang kakek tidak begitu sepenuhnya mengharapkan Yuksel.

Sejak lama hidup serta terbiasa bekerja dengan Axel, selaku putra mahkota terdahulu. Membuat Raja mempertimbangkan untuk memilih siapa. Bahkan diam ketika Yuksel membahas orang yang dicurigai.

"Lalu bagaimana dengan dokternya? Kakek sudah menyetujui keinginanmu."

Sesuai dugaan, sang kakek mengubah topik. Terlihat sangat jelas sekali. Yuksel meletakkan cangkir dan mengangkat pandangan kembali.

"Aku membawanya," sahut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status