Share

Makan Angin

Penulis: Nona Ekha
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-16 19:42:07

"Jadi sebenarnya kalian ini kenapa? Kok berantemnya nggak kunjung usai sih?" tanya Mimi penasaran.

Embun menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sejujurnya dia juga bingung harus menjawab apa. Mau curhat yang sebenarnya pada temannya pun dia rasa tidak mungkin.

"Entahlah, aku juga nggak ngerti," jawab Embun sekenanya.

"Lah, kamunya aja yang jalani pernikahan bingung, apalagi aku yang ngelihatnya, makinnya bingung. Jujur aja sih, Embun, sebenarnya kamu ini ada apa? Nggak apa-apa cerita sama aku, lagian kamu tahu sendiri, kan, aku ini orangnya mulutnya nggak bocor kok, tenang aja, aku bisa jaga rahasia kok."

Embun menghela napas berat. Sebenarnya sangat ingin dia bercerita, tapi harus mulai dari mana? Saking banyaknya masalah yang dia hadapi, sampai-sampai untuk menjelaskannya pun terasa begitu susah.

"Nanti-nanti aja ya aku ceritanya, Mi. Sekarang isi kepalaku itu lagi penuh, rasanya mau pecah. Pengin istirahat, bisa kan?"

Mimi mengangguk paham, dia sangat memahami itu, mungkin saat ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hilda Yunita
kak.. please rajin update yaa ...... nunggu update nya lama banget nih, ga sabaran ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinikahi CEO Galak   Kesalnya Gio

    Sedari tadi Gio terus diam, sorot matanya menandakan kalau dirinya tengah marah.Apalagi mengingat tadi ketika Embun tengah berbicara dengan seorang pria yang tidak dia kenal, tangannya mengepal erat karena terbayang bagaimana Embun tersenyum pada pria itu."Berengsek!" umpat pria itu seraya mengacak rambutnya frustrasi. "Bisa-bisanya dia tersenyum dengan pria lain tanpa beban, tapi denganku dia sama sekali tidak seperti itu," erangnya lagi.Setelah menggerutu kesal, dia pun langsung mengambil ponselnya. Ya, dia memutuskan untuk menghubungi nomor wanita itu. Siapa lagi kalau bukan istrinya, Embun.Gio semakin resah ketika sudah sampai deringan kedua, belum ada tanda-tanda Embun akan mengangkat teleponnya. Akhirnya Gio bernapas lega karena mendengar suara Embun dari ujung sana."Halo, Gio. Ada apa?" Gio mengernyit heran karena mendengar suara Embun tampak begitu cemas."Cepat datang ke kantor," titah pria itu dengan suara dingin."Kenapa?""Udah, tinggal datang aja ke sini, nggak usah

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-25
  • Dinikahi CEO Galak   Jangan Terlalu Percaya Diri

    "Kau sedang apa?"Embun terlonjak kaget ketika mendengar suara Gio, saat ini dia sedang melakukan rutinitas memasak. Semua itu dia lakukan untuk Gio, karena Embun merasa pria itu sudah tak marah lagi padanya.Sebagai bentuk rasa terima kasihnya dia memutuskan untuk membuatkan sesuatu untuk pria itu, salah satunya memasak. Ya, walaupun sebenarnya dia tidak tahu makanan kesukaan pria itu apa."Aku sedang masak," jawab Embun pada akhirnya."Untuk siapa?""Kamu.""Aku?""Iya, memangnya untuk siapa lagi kalau bukan kamu?" tanya Embun heran.Gio menghela napas berat. "Sayang sekali, tadi sebelum aku pulang aku mampir di restoran, dan ya ... tanpa aku kasih tahu pun kamu pasti bisa menebaknya, bukan?"Embun langsung menghentikan aktivitasnya ketika mendengar Gio berbicara seperti itu, terlihat begitu jelas kalau wajah wanita itu tampak kecewa.'Yah, sia-sia deh aku masak semua ini,' batin wanita itu, sedih."Tapi nggak apa-apa deh, kamu masak akan tetap aku makan. Aku mandi dulu, kalau sudah

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01
  • Dinikahi CEO Galak   Kembali Menjodohkan

    "Apa kabar, Cintya?"Cintya adalah anak dari teman dekatnya yang baru saja pulang dari luar negeri. Dulu Rena dan temannya memang sempat ingin menjodohkan anak mereka. Namun sayangnya hal itu langsung ditolak mentah-mentah oleh Gio, dan juga Cintya masih ingin kuliah.Ketika Cintya sudah lulus dan kembali ke kotanya, hal itu sudah diketahui oleh Rena, wanita itu memutuskan untuk kembali mendekatkan Cintya pada anaknya. Ya, meskipun Gio sudah menikah, hal itu sama sekali tak jadi penghalang untuknya.Cintya adalah harapan terakhir dan satu-satunya yang saat ini dia harapkan agar Gio bisa lepas dengan Embun."Baik, Tante. Gimana kabar Tante juga?" tanya wanita itu balik.Rena menghela napas berat. "Yah, kamu lihat sendiri lah, seperti ini kehidupan Tante," jawabnya dengan murung."Loh, kok malah jadi sedih sih, apa pertanyaanku membuat Tante kurang nyaman? Kalau iya, aku minta maaf, Tante."Rena tersenyum tipis. "Nggak kok, nggak ada yang salah sama pertanyaan kamu. Dasar Tante aja kali

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-06
  • Dinikahi CEO Galak   Kok Kamu Jadi Lola Gini Sih?

    Berkali-kali Gio mengusap wajahnya dengan kasar. Dia masih tak habis pikir dengan cara berpikir mamanya.Gio sudah mengingatkan pada mamanya kalau dirinya sudah menikah, tapi mengapa sampai detik ini dia masih ingin menjodoh-jodohkan dirinya dengan wanita pilihannya?"Aku benar-benar bingung sama mama. Bukankah dia menginginkan aku segera menikah? Lantas ketika aku sudah menikah kenapa dia masih terus menyodorkan wanita padaku? Sebenarnya apa yang mama pikirkan?" katanya sambil terus menggeleng pelan.Sebenarnya Gio tahu alasan mamanya itu. Ya, karena istri Gio sangat tidak masuk kriteria mamanya, makanya wanita itu berusaha keras membuat Gio dan Embun segera berpisah.Oke, memang awalnya Gio menikahi Embun hanya untuk menutupi sifat aslinya saja, tapi makin ke sini, dia sangat begitu yakin akan mempertahankan istrinya itu, bagaimana pun caranya.Cukup lama pria itu melamun, tak lama kemudian mata Gio menatap ke arah luar jendela. Dia tersenyum tipis ketika mengingat seorang wanita ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-01
  • Dinikahi CEO Galak   Teman Hidup?

    "Tadi mama datang ke rumah," ucap Embun seraya mengunyah makanannya.Gio yang tadinya sedang asik melahap, akhirnya memelankan kunyahannya, pria itu sama sekali tak menanggapi ucapan Embun. Namun ekor matanya tak pernah lepas pada istrinya.Karena melihat Gio tak bereaksi apapun, akhirnya Embun memutuskan untuk menatap pria itu.Kini tatapan mereka bertemu, membuat Embun salah tingkah."Kenapa menatapku seperti itu, apa penampilanku ada yang aneh?" tanya wanita itu gugup.Gio menggeleng pelan, lalu kembali melihat ke arah piring makanannya, sejujurnya dia sudah tak berselera lagi melihat makanan itu."Aku tidak suka kamu membahas hal lain ketika kita sedang makan," ungkap pria itu jujur."Iya, aku minta maaf.""Nggak apa-apa, lanjutin aja lagi makannya."Embun tak lagi menyahut. Dia pun menuruti perintah Gio. Dalam hati wanita itu bertanya-tanya, kenapa Gio moodnya cepat sekali berubah? Padahal tadi wajahnya tampak begitu berseri-seri ketika melahap makanan itu, lantas mengapa saat in

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02
  • Dinikahi CEO Galak   Seumur Hidup itu Terlalu Lama

    "Mama ngomong apa aja sama kamu?" tanya Gio tiba-tiba.Embun tak langsung menjawab, wanita itu menatap Gio yang saat ini sedang fokus menyetir."Nanti aja deh bicaranya, lebih baik kamu fokus aja," nasehat Embun.Gio menggeleng tak setuju. "Justru kalau diam kayak ini aku malah ngantuk. Jadi enaknya kita bawa ngobrol aja. Emangnya mama ngomong apa? Ada hal yang nyakitin perasaan kamu nggak?" tanya pria itu secara bertubi-tubi.'Aish! Kalau itu sih nggak usah ditanya lagi. Udah pasti, bahkan dia malah kenalin calon istri kamu juga ke aku,' batin Embun."Hem, ya ... seperti biasa."Gio menatap Embun, hanya sebentar, lalu fokus matanya kini kembali tertuju ke depan."Kamu tersiksa dengan kehidupan ini?""Maksudnya?" tanya Embun tak paham."Nggak apa-apa. Aku tanya mama ngomong apa aja ke kamu? Dari tadi aku tanya kok nggak dijawab-jawab sih," kata pria itu jengkel."Oh, sorry. Nggak ada ngomong apa-apa kok. Beliau bilang cuma pengen mampir, sekaligus tanya aku udah hamil apa belum. Udah

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-03
  • Dinikahi CEO Galak   Rencana Gila

    "APA?!"Embun menghela napas berat, sudah dia duga pasti temannya akan terkejut jika dia menceritakan lika-liku tentang perjalanan hidupnya selama dia menjadi status istri."Demi apa? Ini seriusan, Embun?" tanya Mimi sekali lagi, seakan-akan wanita itu tak percaya dengan ucapan Embun tadi."Menurut kamu aku lagi ngelawak? Aku lagi curhat. Sebenarnya aku malu mau cerita ini ke kamu, tapi ... kalau dipendam terus sendirian aku capek, rasanya stres, pikirannya selalu buntu. Jadi aku mohon kasih aku solusi, bukan malah diejek!" sungut wanita itu tak terima."Siapa yang ngejek? Emang kamu lihat aku ada ketawa? Nggak, kan? Aku cuma kaget aja sama cerita kamu tadi. Aku pikir kamu wanita yang paling beruntung karena menikah sama pak Gio. Eh nggak tahunya kayak gini toh ceritanya.""Tapi ingat ya, aku cerita kayak gini jangan kamu umbar ke yang lain, itu sama aja kamu umbar aib temanmu sendiri. Sebenarnya aku juga menyesal karena udah umbar aib suamiku, tapi ... ah sudahlah, sudah terlanjur ju

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-05
  • Dinikahi CEO Galak   Panggilan Ke Suami

    "Apa-apaan kamu kenapa pakai baju seperti itu?" tanya Gio kaget ketika baru saja masuk ke dalam kamarnya, dan mendapati Embun hanya memakai tanktop saja."Nggak apa-apa. Aku lagi gampang keringetan, makanya cuma pakai kayak gini aja," jawab wanita itu santai.Padahal sebenarnya dia sangat takut dengan reaksi Gio ketika memakai pakaian seperti ini. Kalau bukan Mimi memberikan dia usul, pasti dia tidak akan melakukan tindakan memalukan seperti ini.Temannya mengatakan kalau Embun harus segera turun tangan, dengan cara menjadi wanita agresif, agar Gio luluh padanya. Entahlah, Embun sejujurnya ragu untuk melakukan ide ini, dia sudah berusaha, urusan hasilnya itu belakangan, yang penting dia sudah mencoba.Gio mengernyit heran. "Keringetan? Sekarang, kan, lagi musim hujan. Terus AC juga nyala, kan? Kok bisa keringetan?" tanya pria itu heran.Embun mengedikkan bahunya acuh. "Ya mana aku tahu, kamu tanya aja sendiri sama badan aku kok bisa gampang keringetan.""Kalau kerigetan, kan, masih bi

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-06

Bab terbaru

  • Dinikahi CEO Galak   Ya udah Ayo! Aku Kasih Jatah

    Bahagia! Itu adalah gambaran sempurna untuk keluarga Gio.Ya, saat ini mereka tengah dikaruniai seorang putri yang begitu cantik, ditambah lagi saat ini sang istri sedang hamil anak kedua, kandungannya sudah berumur tujuh bulan, yang kabarnya anak itu berjenis kelamin laki-laki.Jelas saja kebahagiaan itu semakin lengkap untuk Gio maupun Embun."Dan pada akhirnya si Cinderella pun bahagia dengan pasangannya."Alea menatap ayahnya dengan raut wajah bingung."Kok ceritanya beda kayak yang diceritakan oleh bunda, Yah?" protes anak itu.Pipi Alea menggembung, membuat Gio gemas, dan pada akhirnya dia mencubit kedua pipi Alea itu dengan pelan."Itu kan versi bunda, kalau versi Ayah ya beda dong. Alea kenapa belum tidur? Ayah udah baca dongeng dari tadi loh.""Masih belum ngantuk, Yah. Biasanya kalau bunda yang bacain dongeng, Alea langsung tidur. Tapi kalau sama Ayah kok nggak ya?" tanya anak itu dengan raut wajah bingungnya.Ya bagaimana Alea bisa mau tidur, Gio saja menceritakannya tidak

  • Dinikahi CEO Galak   Kebiri Aja!

    Embun menangis begitu kencang ketika mendengar penuturan dari suaminya. Ya, Gio mengatakan bahwa saat ini dirinya tengah hamil.Awalnya wanita itu tidak percaya dengan ucapan Gio, karena dokter sudah memvonisnya akan susah hamil akibat kecelakaan itu.Namun, keraguan itu seketika sirna karena Gio membawa bukti yang diberikan oleh dokter itu, dan langsung Gio memberikannya pada Embun. Dari situlah baru Embu percaya kalau saat ini tengah ada janin di dalam perutnya."Sayang, udah, jangan nangis terus," tegur Gio sambil mengusap-usap punggung wanita itu secara perlahan."Ini benar-benar nggak mungkin, Mas. Bagaimana bisa aku ... hamil? Sedangkan--""Ssstttt." Gio menempelkan jari telunjuknya di bibir wanita itu. "Nggak ada yang nggak mungkin kalau Tuhan sudah berkehendak, Sayang. Ini adalah takdir kita. Tuhan masih memberikan kepercayaannya pada kita untuk merawat bayi ini. Mungkin waktu itu kita masih belum dikasih kepercayaan karena kita masih belum dewasa, kita masih sama-sama egois.

  • Dinikahi CEO Galak   Tadi Gio Bilang Apa?

    Berkali-kali Gio menciumi telapak tangan Embun. Perasaannya benar-benar campur aduk, tak karuan. Ada rasa khawatir, cemas, emosi dan juga bahagia. Karena perlakuan Gio, membuat Embun dengan perlahan membuka kedua matanya.Kepalanya masih terasa sakit, maka dari itu dia ingin kembali memejamkan matanya, akan tetapi karena ada yang terus menciumi tangannya, pada akhirnya dia mengurungkan niatnya."Mas," panggil wanita itu lirih."Sayang, kamu udah bangun?" tanya pria itu dengan cepat. "Gimana? Apa yang sedang kamu rasakan? Apa ada bagian yang sakit di area tubuhmu?" Pertanyaan beruntun Gio membuat Embun tersenyum tipis.Wanita itu menggeleng pelan. "Nggak ada, Mas. Aku cuma pusing aja, sama lemas juga sih sebenernya," beritahu wanita itu.Embun menatap sekitar, dahinya mengernyit heran karena baru menyadari kalau dia tidak berada di dalam kamarnya, melainkan ruangan yang begitu asing, menurutnya."Kita lagi di mana, Mas?" tanya wanita itu dengan kening berkerut.Gio mendengkus keras. "

  • Dinikahi CEO Galak   Siapa Dia?

    Langkah Gio begitu tergesa-gesa. Terlihat begitu jelas raut wajahnya tampak cemas.Tadi, ketika Embun yang menghubunginya, ternyata yang Gio dengar bukan suara istrinya, melainkan suara orang lain, yang lebih parahnya lagi adalah suara seorang pria.Marah? Tentu saja! Siapa yang begitu berani meneleponnya mengunakan nomor istrinya? Bukan itu poin pentingnya, melainkan kenapa ponsel istrinya bisa di tangan orang lain? Terlebih lagi seorang pria."Ha-halo."Mata Gio membulat ketika bukan suara istrinya yang terdengar."Siapa kamu? Kenapa ponsel istriku bisa di tanganmu? Mana istriku?" sentak pria itu cepat."Ma-maaf. Aku akan menjelaskannya nanti--""Kenapa harus nanti? Cepat jelaskan sekarang!" kata Gio dengan suara yang begitu nyaring."Aku akan menjelaskannya nanti, sekarang ada yang lebih penting yang harus kita urus. Ini tentang Embun, dia saat ini pingsan!" Pria yang tak Gio ketahui siapa namanya itu juga ikut berteriak.Gio tersentak, bukan karena bentakan pria itu, akan tetapi d

  • Dinikahi CEO Galak   Halo, Sayang, Halo

    "Untuk pembangunan di sebelah selatan delapan puluh persen sudah jadi, Pak, sebentar lagi akan rampung," beritahu Rizal.Gio tampak manggut-manggut. "Terima kasih atas laporannya, Rizal. Kamu memang bisa diandalkan. Nggak sia-sia aku kasih kamu kesempatan sekali lagi buat kerja sama aku," ucap pria itu bangga.Rizal tersipu malu. "Anda terlalu banyak memuji, Pak. Saya bisa seperti juga berkat Anda. Terima kasih karena saya sudah dikasih kepercayaan penuh oleh Anda, Pak."Gio kembali mengangguk seraya menepuk pundak Rizal berkali-kali.Dulu, waktu pertama kali Gio mempekerjakan Rizal, Rizal memang sangat payah, tidak mempunyai keahlian ataupun cekatan, tapi berkat kesabaran Gio dan juga ketelatenan pria itu dalam mendidik Rizal, pada akhirnya asistennya pun berubah menjadi semenakjubkan seperti ini. Gio bangga pada Rizal yang mau berjuang dan berusaha. Maka dari itu Gio tidak mungkin melepaskan Rizal begitu saja.Rizal pun demikian. Dia begitu bangga mempunyai bos seperti itu. Mungkin

  • Dinikahi CEO Galak   Astaga! Apa yang Sudah Kulakukan?

    "Kok lama banget sih datangnya," keluh Dimas ketika melihat Embun sudah datang.Embun mendengkus keras. "Syukur-syukur aku dateng, gitu aja protes," celetuk wanita itu tak terima."Iya, iya. Jangan ngambek gitu dong. Kan jadi makin cantik aja."Embun memutar bola matanya malas, agak jengah juga karena Dimas semakin terang-terangan menunjukkan rasa tertariknya padanya."Mau ngomong apa?" tanya wanita itu to the poin."Eits! Santai dulu dong, ngapain pakai buru-buru segala sih. Aku aja belum pesanin kamu minum. Mau minum apa?"Embun mengibas-ngibaskan tangannya. "Masalahnya aku belum izin sama suami, takutnya nanti dia malah salah paham. Lebih cepat lebih baik, lebih cepat juga aku pulangnya. Jadi kamu mau ngomongin apa?" desak Embun. "Kamu bilang ini tentang masa depan aku, emangnya aku itu kenapa? Apa yang akan terjadi di masa depan?" cerocos wanita itu panjang lebar.Raut wajah Dimas tampak berubah ketika Embun mengatakan tentang suami."Kamu beneran cinta nggak sih sama suami kamu i

  • Dinikahi CEO Galak   Katanya Tadi Lagi Nggak Enak Badan?

    [Embun, bisakah kita bicara sebentar? Ada yang mau aku bicarakan, penting. Sangat penting!]Embun mengerutkan keningnya ketika mendapat pesan dari Dimas."Mau ngapain dia?" gumam wanita itu.Akhir-akhir ini dia merasa begitu malas. Biasanya dia selalu bangun pagi untuk menyiapkan segala keperluan suaminya, tapi saat ini tidak, dan beruntungnya Gio sama sekali tak mempermasalahkan hal itu. Embun merasa beruntung mempunyai suami seperti Gio. Dia begitu bodoh karena dulu pernah menyia-nyiakan pria itu, dan mulai saat ini dia tidak akan melakukan hal itu lagi.[Ya udah tinggal ngomong aja lewat chat.]Embun pun membalas pesan dari Dimas. Tak menunggu waktu lama, pria itu langsung membalasnya.[Nggak bisa bicara lewat telpon, bisanya kita bicara secara langsung. Ini benar-benar penting, Embun!]Embun berdecak kesal. Bangun dari tidurnya saja dia malas, apalagi harus sampai bertemu dengan pria itu."Tapi aku penasaran, kira-kira dia mau ngomong apa ya? Katanya penting banget. Males banget

  • Dinikahi CEO Galak   Nelponnya Lain Kali Aja

    Karena jengah dengan suara deringan itu, pada akhirnya Gio pun mengangkat panggilan dari mamanya."Halo, Ma, ada apa?" tanya pria itu dengan ogah-ogahan."Ah, akhirnya kamu angkat telepon Mama juga, Nak." Dari ujung sana Rena tampak menghela napas lega.Sedangkan Gio, dia memutar bola matanya malas."Ada apa, Ma?" tanya pria itu lagi."Mama kangen sama kamu, Nak."Gio tertawa sinis. Kangen? Sejak kapan mamanya itu bisa berucap seperti itu!"Ma, saat ini aku lagi sibuk, nelponnya lain kali aja," sahut Gio dengan suara ketus."Mama benar-benar minta maaf, Nak. Mama akui kalau Mama itu salah. Maka dari itu izinkan Mama menebus semua dosa-dosa Mama ini. Mama ingin bertemu dengan Embun, Mama mau minta maaf sama dia. Boleh, kan, kalau Mama bertemu dengan dia?" "Nggak boleh!" jawab Gio tegas. Tangannya mengepal dengan erat, serta mengetatkan rahangnya. Dia tahu kalau lagi-lagi mamanya itu pasti merencanakan sesuatu. "Aku tahu apa yang saat ini ada dipikiran Mama, pasti Mama mau hasut Embun

  • Dinikahi CEO Galak   Takang

    Akhir-akhir ini Gio merasakan bahwa dirinya kembali lagi hidup. Hari-harinya kembali berwarna setelah bersama dengan Embun, istrinya.Banyak celotehan Embun yang membuat dirinya gampang tertawa. Inilah yang pria itu mau, hidup bahagia dengan pilihannya.Sampai-sampai dia lupa bahwa sampai saat ini mamanya masih saja merecokinya. Bukan merecoki untuk menikah dengan wanita lain, tapi mamanya meminta untuk dipertemukan oleh Embun. Tentu saja Gio tidak mau.Pria itu takut kejadian dua tahun lalu akan kembali terulang, mamanya ikut campur dan Embun akan pergi meninggalkannya lagi.Ya, meskipun Embun sudah berjanji padanya tidak akan pergi meninggalkannya, tetap saja yang namanya pikiran itu gampang berubah. Apalagi setahu Gio, perempuan itu moodnya gampang sekali berubah."Kok nggak diangkat teleponnya, Mas? Kenapa?" tanya Embun heran karena Gio mengacuhkan panggilan itu.Gio mengedikkan bahunya acuh, dia lebih memilih menatap laptopnya."Nggak terlalu penting sih," ujarnya cuek."Kan belu

DMCA.com Protection Status