Beranda / Romansa / Dinikahi CEO Arogan / Bab 37. Bertemu Pria Bartato

Share

Bab 37. Bertemu Pria Bartato

Penulis: Kirana Senja
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-14 16:20:07

"Putri, ayo kan mau main bareng sama Papa sama Mama juga," sapa Andhika, ayahnya.

Putri lantas berlari kemudian memeluk ayahnya. Namun, setelah kemunculan bi Lela dan bi Nani, kedua mata mereka terbelalak melihat pesona Papa ganteng nan menawan. Wajah brewoknya dan badan kekar mampu menghipnotis kaum hawa di sekitarnya.

"Ngapain kalian di sini? Mana ibu Marlina dan Pak Adi? Mereka udah sarapan, kan?"

*Glek*

Konsentrasi mereka buyar ketika tatapan maut sang majikan berbicara. 

"Katanya mau ikut juga nemenin Putri main keluar, tapi gak biasanya Pak Andhika mau main?" Tanya bi Lela.

"Emang gak boleh saya nemenin Putri main? Sekali-kali, dong. Biar dia gak stress," kata Andhika. 

Kemudian, Suci dan kedua orang tua baru saja menghampiri. Andhika terkejut melihat ayah ibu kandungnya memakai baju kasual pula

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 38. Jadi Saksi Rekaman Video

    Hari senin tiba. Sofyan bergegas memeriksa rekaman di cctv di kediamannya. Seperti biasa, Doni sang asisten setia menemani bahkan menyiapkan sarapan untuknya.Ketika di meja makan itu, Sofyan menyaksikan rekaman cctv sambil meneguk kopi. Dahinya mengernyit ketika video itu menemukan seseorang dengan jelas. Motor kuning, helm hitam dan jas dari bahan jeans biru."Apa! Dia kayak melihat sesuatu yang ditargetkan," gumam Doni."Itu dia, aku pikir begitu," tukas Sofyan.Kemudian dalam durasi berikutnya menunjukan motor itu sengaja berjalan ke pinggir. Sofyan tertegun, ia menopang dagunya kemudian menghabiskan kopi itu."Kamu habiskan kopi biar otakmu lebih gesit berpikir?" Tanya Doni."Kalau kita satukan video ini mungkin bukti bertambah tapi, belum seberapa. Wajahnya saja gak kelihatan jelas," kata Sofyan.Sofyan mengeluarkan handphone mi

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-14
  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 39. Siapa Wanita Reporter Itu?

    Sofyan masih ingin memutar semua rekaman cctv itu di laptop miliknya setelah kepergian Andhika dan ayahnya. Sebenarnya dalam hatinya masih dipenuhi kekalutan antara pemecahan misteri penyebab kematian nenek Diana dan juga rasa cinta dan peduli terhadap wanita yang sudah dinikahi oleh orang lain.Detektif tampan dan cerdas itu hanya bisa duduk termenung, menelaah semua rekaman cctv tersebut. Video itu beberapa kali pakai zoom agar terlihat lebih jelas lagi. Dahi Sofyan mengernyit saat si pelaku menggunakan ponselnya sebelum beraksi."Sial! ternyata aku kurang teliti.""Kenapa lagi, boss? ada yang ketinggalan, ya?" tanya Doni. "Sudah aku bilang, kalau menelaah sesuatu itu harusnya dalam kondisi fresh. Segar otak segar badan segar pikiran. Tapi, aku lihat kamu barusan terbawa emosi."Mata Sofyan mendelik. Lalu ia pejamkan matanya dan bergumam dalam hatinya."Iya,

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 40. Nyaman Denganmu

    Andhika rela mengantarkan istri, anak dan ibunya ke sebuah pusat perbelanjaan meski dalam hatinya masih diliputi gundah gulana. Akhir-akhir ini ia lebih hangat, tak seperti es batu yang terus membeku. Karena perubahan sikapnya yang hanya lima persen saja mampu membuat Putri berani bercakap-cakap."Aku mau beli baju sama kuncir rambut juga, pa," ucapnya. "Tapi, temanku semuanya kalau pergi pasti antar mamanya periksa adek bayi yang di perut."Ucapan itu membuat mereka terenyuh tapi mengejutkan. Ibu Marlina menahan tawanya sedangkan Suci masih salah tingkah."Boleh, sayang. Kamu boleh beli apapun yang kamu mau," sahut Andhika, ayahnya. "Tapi untuk adik bayi kayaknya--""Nanti juga kamu punya ade bayi, sayang. Gak sabar jadi kakak, ya? sejak nenek Diana wafat di rumah dia kesepian terus," sambung ibu Marlina, omanya.Suci masih belum mau bergeming juga. Ia mencoba memper

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 41. Gara-gara Kopi

    Tiba di rumah waktu malam hari. Andhika tak segan lagi buka-bukaan di depan istrinya. Suci saat itu sudah memakai baju tidur yang cantik dan Andhika yang melihatnya saja sudah terpancing gairahnya."Mas, kita ngopi dulu, yuk," ajak Suci."Malam begini kamu mau minum kopi? bisa begadang semalaman, kayak mau sibuk saja," kata Andhika.Suci tak menghiraukan suaminya itu. Ia tetap ke meja makan dan langsung menyeduh kopi. Tak disangka ternyata Andhika menyambanginya juga. Ia lantas duduk dan mengambil buah jeruk."Mau kopi juga?" tanya Suci."Enggak."Tiba-tiba terdengar suara bi nani yang menyambangi meja makan. "Aduh, kenapa sih malam begini rame amat, ada tikus kali, ya?"Bi Nani terkejut ketika majikannya sibuk di meja makan. Apalagi menyaksikan Suci meneguk kopi hangat."Bukan tikus, bi. Ini kita lagi mau ngemi

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 42. Sebuah Pengakuan

    "Iya, aku si penabrak nenek anda. Semuanya saya lakukan karena sakit hati yang selama ini saya terima dari perlakuan bengis saat kerja di kantor Sanjaya Group," tegasnya. Andra segera menutup ponselnya. Lalu tertawa geli. Kemudian ia berbaring dan berusaha tertidur. Dalam kondisi rumah dan finansial pas-pasan, pemuda itu tetap bersikeras bersembunyi di ruko area rumah sakit dan menyamar menjadi orang biasa. Motor kuning yang sempat ia gunakan untuk menabrak nenek Diana ia simpan di kamar kosong. "Gue aman hidup di sini meski sendirian," gumamnya. Siang hari tiba. Andra pergi menemui tantenya yang bekerja di kantor BUMN. Ia disambut hangat seperti ibu menyambut anak dan mereka berdua pergi ke cafe untuk berbincang-bincang. "Aku mau cerita sama tante Rena, karena selama ini cuma tante yang sayang sama aku," kata Andra. "Mau cerita apa? k

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 43. Menguntit Dan Curiga

    Suci masih belum mampu melupakan kebaikan Nenek Diana. Wanita tua yang sempat kenal dengannya. Setiap menatap foto nenek kandung Andhika ada rasa bersalah yang membuncah. "Tanpamu, nek. Aku gak bakalan nikah sama Mas Andhika," gumammya. Andhika tiba-tiba muncul sambil bersedekap. Ia berkata," Ngapain kamu? Itu foto nenek saya, urus Putri, enak aja hidup santai, gak kerja, gak apa, semuanya tinggal makan, saya juga yang capek!""Siapa yang nikahin aku? Aku dipaksa, iya kan! Kalau kasus ini udah beres kita langsung cerai! Aku gak tahan punya suami kayak kamu, ganteng juga buat apa kalau galak, banyak duit juga buat apa kalau jahat gini!" Balas Suci.Andhika tersulut. Ia memegang erat bahu Suci. Tatapan matanya tajam seperti ada cahaya yang terpancar."Kamu udah berani melawan ya sama suami! Dengar! Saya sudah sayang sama kamu!" "Serius, Mas?""Seribu rius!"Jantung berdegup kencang, iramanya beriringan dengan tatapan mata yang sayu. Perlahan-lahan Andhika mengecup Suci dengan lembut

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-23
  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 44. Kecemburuan

    "Dia Tante Rena, kenalan aku. Tapi, katanya dia bilang istri kamu ini ngaku-ngaku asisten aku, itu Tante Rena yang bilang lo. Amit-amit deh kalau Suci jadi asisten aku, lulusan keperawatan juga bukan!" Gerutu Indah. "Suci, bener kamu ngaku-ngaku jadi asisten Indah?" Tanya Andhika. Suci mengangguk pelan. "Begitulah, tujuan aku buat melindungi diri, ya orang kalau udah tahu aku ini istri orang kaya pastinya mereka bakal julid, iya kan?" "Terus, sepenting apa Tante Rena buat kamu, Indah?" Tanya Andhika. "Ya dia pasien aku," jawab Indah. "Aku kan dokter." Kemudian, seorang perawat menghampiri Indah. Ia berkata," Bu, ada pasien yang harus diperiksa di ruang VIP." Indah menghela nafas, dia langsung pergi tanpa berucap permisi. Suci pun mendelik pada suaminya. Ada rasa cemburu yang tak sanggup dia ucapkan melalui kata-kata. Akhirnya, Suci hanya duduk di kursi tunggu sambil bersedekap. "Mas, kita kan ke sini mau nostalgia kematian nenek, kenapa jadinya begini," protes Suci. "Cuma n

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-24
  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 45. Informasi Dari Tante Rena Dan Bertemu Di Cafe

    Siang hari yang cerah, Indah masih sibuk praktik di RS. Kemudian, seorang perawat memberitahukan ada pasien yang sedang menunggu di luar, sempat keheranan karena pasien tidak mau langsung menghadap dokter.Akhirnya, Indah mengalah untuk menemuinya meski di luar. Baru saja membuka gagang pintu, ada suara dua pria yang tiba-tiba terdengar. Dari percakapan mereka terdengar seperti ini."Pak Sofyan, bukannya Anda yang sudah lama cinta mati sama Suci? Harga dirimu di mana? Dia kan udah punya suami, cari aja yang lain!"Indah terkejut mendengar pernyataan itu. Akhirnya, dia memberanikan diri untuk menghadap Sofyan."Katanya ada pasien? Mana dia?" Tanya Indah."Saya pasiennya," jawab Sofyan. "Bisa kita bicara sebentar saja. Ya anggap saja saya pasien."Indah mengizinkan detektif itu masuk ke ruang praktik meski agak keberatan. Mereka duduk berhadapan layaknya pasien dan dokter."Ada apa? Kalau ada pasien kamu harus keluar," ucap Indah dengan nada yang ketus. "Begini, katanya kamu berteman

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-25

Bab terbaru

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 59. Menggenggam Takdir

    "Jujur saja kamu mau menyingkirkan Suci dari hidup saya," ucap Andhika. "Sayangnya, gagal!""Aaarrrghhh!" Indah berteriak. Dokter itu menutup telinganya sambil terisak-isak. "Kamu gak pernah menghargai cinta aku, Andhika!""Karena demi cinta kamu menghalalkan segala cara. Padahal masih ada pria lain yang mau menikahi kamu. Sayangnya, rencana kamu untuk menghancurkan rumah tangga saya sudah gagal. Saya terlanjur mencintai Suci," terang Andhika. "Yang kamu lakukan itu menyakitkan, saya gak pernah menyakiti kamu.""Mungkin bagi dokter Indah sangat menyakitkan, tapi waktu saya tertimpa gosip perselingkuhan itu memang benar-benar mengecewakan, perilaku kamu gak bisa dimaafkan, Indah," tegas Sofyan.Sofyan mengeluarkan sebuah borgol di hadapan Indah . Pemandangan itu tentunya membuat Indah sesak nafas dan panik."Sekarang saya tanya, apa kamu pelaku penusukan sewaktu di Monas?" Tanya Andhika. "Apa buktinya kalau aku pelakunya?" Tanya Indah."Waktu saya lap sepatu kamu dengan tissue. Saya

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 58. Biang Keladi Tersebarnya Gosip

    "Perlu kamu ingat, jangan sekali-kali lagi kamu sebarkan gosip mengenai saya dan istri. Akhir-akhir ini saya mendapat musibah, kenapa kamu gak sebarkan saja beritanya, biar semua orang tahu kalau orang jahat berkeliaran di sekitar," ucap Andhika. Andhika tampaknya tidak mau berlama-lama berhadapan dengan Revi. Ia menghindar dari pertemuan itu sampai Indah menyusulnya. "Katanya mau ketemuan, tapi malah kabur," protes Sofyan. "Sorry, saya harus tugas sekarang," pamit Revi. Kemudian, staf khusus kantor muncul. Seorang pria tampak geram berhadapan dengan Revi. Ia berkata," Saya sudah mendengar percakapan kamu sama dia. Revi, sejak kapan kamu jadi MC di infotainment? Acara apaan itu?" Lantas, Sofyan menunjukkan sebuah borgol besi di hadapan gadis itu dan berkata," Anda tahanan kami." Revi melunglai, dia duduk dahulu di sofa dan mulai terisak-isak. "Kenapa? Apa ada peran lain di belakang kamu? Kalau masih menutupi kasus terpaksa saya akan laporkan kamu ke pengadilan, bisa dikenai hu

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 57. Bersikap Dingin

    "Kan ada aku, Mas? Aku istri kamu," ucap Suci. "Aku yang lebih berhak melayani kamu. Selama jadi istri ya aku yang harusnya layani suami.""Maaf, aku lagi gak butuh kamu," tukas Andhika. Tiga hari kemudian, Andhika pulang ke rumah. Tidak ada senyum yang tersungging di wajahnya kecuali kepada sang gadis kecilnya."Mana anak Papa?" "Ini, Papa," sahut Putri. Meskipun dalam kondisi belum pulih, Andhika tetap menggendong gadis kecilnya."Mas, hati-hati," pinta Suci."Pa, Mama bilang hati-hati tapi kok diem aja?" Tanya Putri. "Lagi berantem, ya?""Enggak, Sayangku. Malam ini kamu tidur temenin Papa ya, biar ada teman ngobrol, udah lama Papa gak masuk ke dunia kamu," ucapnya. Andhika lantas mengajak Putri ke kamarnya.Sementara itu, Suci menyambangi dapur, menyiapkan masakan untuk keluarganya. Ketika, mengiris sayuran, tiba-tiba mertuanya menyapa. "Suci, kamu masak buat kapan?" Tanya Pak Adi."Makan malam nanti, aku mau buatkan makanan yang enak buat keluarga, anggap saja ini perayaan ke

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 56. Mengamati Jejak

    Suci memeluk Sofyan dengan erat sambil terisak-isak. "Makasih sudah menolong Mas Andhika, ya? Kalau gak ada kamu, aku gak tahu harus minta tolong ke siapa," ucapnya. Sofyan melepas pelukan itu. Lalu menyeka air mata Suci. "Kamu udah cinta sama Andhika, ya? Syukurlah kalau begitu, pertahanan rumah tangganya ya, jangan cerai," pinta Sofyan. "Aku pergi dulu." Tak berselang lama, muncul Ibu Marlina dan Pak Adi. Kepanikan terjadi bahkan ibu kandung Andhika itu meraung-raung di depan ruang rawat. "Gimana kronologisnya?" Tanya Pak Adi. "Anak saya jadi begini, korban kriminal yang tidak tahu diri." "Saya sedang berusaha mencari pelakunya," sahut Sofyan. "Mohon doanya ya, biar kasusnya cepat selesai." "Apa semua ini gara-gara kamu, Suci! Anak saya stress karena berita kamu sama detektif ini, kalau terbukti berselingkuh silahkan kalian hengkang dari kehidupan kami!" Tegas Ibu Marlina. "Suci tidak bersalah apapun," sangkal Sofyan. "Ada pihak lain." "Pokoknya saya lagi gak mau baikan sam

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 55. Orang Asing Pelaku Kriminal

    "Terus, siasat kamu ke depannya mau apa?" Tanya Indah. "Kalau bisa libatkan aku juga ya biar bisa bantu kamu." Andhika tersenyum tipis. Ia menyambangi ruang tamu kemudian duduk di sofa. "Kamu bisa duduk di depan saya?" Tanya Andhika. Indah menuruti apa kata Andhika. Gadis itu tampak pasrah saja. "Saya sudah melaporkan kasus ini ke pihak berwajib, tinggal mencari orangnya, siapa dalang di balik menyebarnya gosip. Reporter itu yang harus kami usut," ucap Andhika. Wajah Indah memerah, mulutnya tampak gemetaran. "Kenapa? Kamu panik?" Tanya Andhika. Ia lantas ke dapur dan kembali lagi sambil menenteng air hangat. Air hangat itu dia berikan pada Indah dan berkata," Ini buat kamu biar gak panik." Indah tercekat, melihat segelas air hangat yang masih beruap, apalagi Andhika yang tampan yang menyodorkan segelas air itu. "Kamu gak pernah lupa memperhatikan aku," ucap Indah. Lalu, dia menerima segelas air hangat dan diteguk sampai habis. Indah berurai air mata. Bulir bening itu sem

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 54. Kasus Semakin Rumit

    "Suci, bisa saya jelaskan dulu, itu cuma gosip," ucap Andhika. "Iya itu cuma gosip. Pastinya kamu lebih memilih menyelamatkan nama baik keluarga dibanding aku. Selama ini aku cuma jadi korban," keluh Suci. Ia mulai terisak-isak. Kemudian, Sofyan menghadap Suci yang sedang menyeka air matanya. Seraya memberikan selembar tissue dan berkata," Dari tangisnya, saya bisa menebak kamu membutuhkan kasih sayang dan perhatian. Kasus ini bisa selesai dalam waktu satu atau dua bulan ke depan, saya akan berjuang demi kamu." Mungkin, jika Suci belum menjadi istri orang lain, pasti sudah memeluk Sofyan. "Aku masih bisa menghadapi ini, makasih tawarannya, kamu gak perlu berjuang demi aku. Karena Mas Andhika sudah berjuang lebih dulu," ucap Suci. "Dengar itu, Pak Andhika," tegas Sofyan. Istri Anda ternyata sudah membela mati-matian. Sayangnya, Anda kurang tahu diri. Ingat! Kasus ini semakin rumit, mungkin saja butuh waktu untuk menemukan titik terangnya." "Saya bisa mencari detektif yang lebih

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 53. Ada Dalang Di Balik Semuanya

    "Sekarang, sekalian aku mau ajak Carla," sahut Sofyan. Dia meraih tangan Carla lalu merangkul pinggang bak biola itu. Suci menyusul setelah mereka keluar kantor. Apalagi melihat pemandangan bak sepasang kekasih. "Mereka bukan orang asing, mereka temanku. Apa aku harus siap kehilangan Sofyan," gumamnya. "Kenapa aku merasa keberatan Sofyan dekat sama Carla. Temanku yang hampir hilang dari ingatanku." Saking penasarannya, Suci menguntit dua orang itu ke tempat tujuan. Sebuah perusahaan televisi swasta ternama yang selalu memberitakan gosip miring mengenai keluarga Andhika. Namun, langkah Suci terhenti di sana. Seraya berbalik arah dan pergi. Sementara itu, Sofyan memaksa Carla untuk menemui manajer perusahaan televisi. Sayangnya, Carla tampak keberatan. "Kamu bisa bantu, kan? Saya dapat tugas khusus dari Andhika," ucapnya sambil memelas. "Mau bantuin apa? Kenapa juga kamu bawa aku ke sini?" Protes Carla. "Tanyakan reporter wanita yang katanya teman kamu itu," suruh Sofyan. Ca

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 52. Ada Saja Badai Setelah Cinta Bersemi

    Tak ada cara lain, Suci bermurah hati menerima gulungan tissue dan hendak mengelap baju Indah. Namun, Andhika merebut tissue itu dan berkata," Saya yang salah, kenapa harus istri saya yang melakukan. Kamu bukan barang suruhan orang." Andhika lantas mengelap cairan jus di baju Indah. Meski gulungan tissue itu habis, tidak akan bisa membersihkan nodanya karena sudah terserap kain. Tapi, Indah tidak menolak kebaikan Andhika. Dokter cantik itu tampak menikmati meksipun berdiam diri. "Kalian tahu? Suci itu memang wanita biasa tapi cerdas. Dia mampu menghormati siapapun, memperlakukan orang sekitarnya dengan baik dan tulus. Itulah kenapa saya bertahan dengan dia," terang Andhika. Gulungan tissue itu hampir habis. Andhika menunjukkan sisanya di depan mata Indah. "Noda di baju kamu susah hilang, lebih baik dicuci saja atau mau ganti dengan yang baru?" Tanya Andhika. "Urusan baju itu bukan perkara hati. Aku bisa beli yang lebih bagus lagi," ucap Indah. "Gak usah banyak penjelasan soal k

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 51. Istri CEO Bukan Barang Suruhan

    Dan mereka menjadikan malam untuk berbaikan, saling meminta maaf. Andhika memanfaatkan waktu tersebut menjadi momen yang penuh kasih sayang, mesra dan saling memuaskan. Pagi hari tiba, jam sembilan yang sudah cerah, Andhika dan Suci tampak semangat untuk pergi. Mengenakan baju yang elegan dan perhiasan yang mewah. "Kita berangkat sekarang," ajak Andhika."Kamu semangat banget sih, gak biasanya," ucap Suci. "Yakin mau ketemu Sofyan? Kemarin sempat marah gara-gara aku nyebut nama dia.""Orang arogan itu kadang mikirnya pendek, tapi setelah dipikir-pikir ada benarnya juga," ucap Andhika. "Kamu segar banget hari ini. Apa karena udah disembur malam tadi ya? Sampai kamu mengejang kenikmatan, kayaknya harus rajin.""Mas, gak usah dibikin serius, kita cuma nikah kontrak, gak lebih," sangkal Suci."Sssstttt, jangan bahas itu, kita pergi sekarang," ajak Andhika.Tiba di kantor kerja Sofyan, mereka berpapasan dengan Indah dan seorang teman wanitanya. Tetapi, Andhika tidak menyapa lebih dulu."

DMCA.com Protection Status