Share

80

Penulis: Aksara Ocean
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-03 23:48:28

Bab 80

Sepanjang hari sampai jam makan siang itu, Heba tak henti mengukir senyum di bibirnya. Ia begitu senang bisa bicara panjang lebar dengan Anisa, meski hanya lewat sambungan telepon.

Sampai jam istirahat tiba, Heba mendatangi Kamila lebih dulu dan menggamit lengan sahabatnya. Baru ingin pergi ke kantin, Heba mendapatkan pesan dari Noah, bahwa sebaiknya mereka memesan makanan saja dan menghabiskan waktu istirahat di ruangan Noah.

Kali ini Kamila dan Heba setuju-setuju saja dan kembali naik ke lantai atas. Sampai di sana dan telah memesan makanan lebih dulu, barulah Heba menceritakan semuanya dengan nada yang begitu riang.

"Ih, serius Tante Anisa telfon kamu duluan, Ba?" Kamila sampai bertanya dengan nada tak percaya. "Gak marah-marah juga?" lanjutnya masih terperangah.

Heba menggeleng dan tetap tersenyum lebar seperti tadi. "Aku serius, Mil! Mama nanyain gimana kabarku, apa aku betah kerja di toko atau nggak, dan gimana keseharianku waktu di rumah!"

Mendengar itu, Noah ikut senang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   81

    Bab 81"Mbak tenang dulu, Mbak," bujuk Nathan yang sudah berjongkok demi menenangkan sang kakak."Gimana Mbak bisa tenang, Than? Uang puluhan juta itu udah hilang!" teriak Diana mendramatisir keadaan.Di ambang pintu, Nicky mengulum senyum melihat akting Diana yang begitu hebat. Tak sia-sia dirinya menghasut. Nicky yakin, kalau rencananya akan berhasil."Kita bisa usut orangnya kok, Mbak. Jangan khawatir, aku pasti bantuin sampai masalah ini selesai." Nathan berkata pelan, merasa iba pada Diana.Sementara Diana menepis tangan Nathan yang mencoba untuk meraihnya. Satu hal yang dilakukan oleh Diana secara konsisten adalah menangis dan terus meracau soal uang.Nathan pun bingung, lantaran ia tahu uang untuk membuat butik itu adalah uang yang dipinjamkan oleh Anya. Oleh karena itu, Nathan segera menghubungi Anya untuk memberi tahu semuanya.Lelaki itu pun keluar dari kamar Diana, dengan ponsel yang sudah menempel di telinga kanan."Halo, Sayang, maaf banget aku gak ngabarin kamu lebih dul

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   82

    Bab 82Malam harinya setelah Anya dan Nathan telah pulang, Nicky pun benar-benar bersorak heboh. Wanita itu tak henti berjingkrak bahagia karena semua rencana sudah berjalan sesuai dengan bayangannya."Tuh 'kan, aku bilang juga apa, Mas Nathan sama Mbak Anya pasti percaya sama kita!" Wanita muda yang satu itu begitu jumawa. Ia sampai mengibaskan rambutnya yang panjang dan bergelombang cantik.Satu rencana telah berhasil, dan ia akan merancang rencana lainnya."Kamu beneran jago, Ky! Mbak aja deg-degan setengah mati, waktu Mbak bohong di depan Nathan sama Anya!" Diana ikut memekik dan memegang debar dada yang masih berpacu amat cepat.Bayangkan saja, seharian ini ia harus menangis, demi membuat Nathan dan Anya percaya. Untung saja semuanya berhasil, sehingga sekarang, Diana merasa lega."Mbak harus kasih aku uang, karena aku udah bebasin Mbak dari hutang itu. Gimana?" tawar Nicky sedikit menuntut.Tanpa keraguan sedikit pun, Diana langsung mengangguk. "Kamu tenang aja, Ky. Kalau dipake

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   83

    Bab 83"Gak apa-apa kalau gagal sekarang, seenggaknya kamu udah nyoba," ucap Noah turut bergabung di sofa. Lelaki itu menatap lembut. Inginnya menghampiri Heba dan mengusap kepalanya. Namun, Noah sadar ia tak akan pernah bisa menyentuh wanita yang satu itu. Heba begitu menjaga dirinya dengan baik.Andai saja ia melakukan hal tersebut dengan lancang, maka ia yakin kalau tamparan Heba akan mendarat di pipinya. Menggeleng kepala, Noah berusaha mengusir segala macam pikiran yang ada di kepalanya."Iya, Ba, nggak apa-apa kok, nanti kamu bisa nyoba lagi lain kali." Kamila pun ikut berkata dan mengusap punggung Heba.Kamila tahu bahwa kekecewaan yang dirasakan oleh Heba begitu besar. Sejak tadi pagi, sahabatnya itu sudah sangat bahagia dan tak sabar ingin makan malam dengan Anisa.Akan tetapi, sayang sekali kebahagiannya harus tersendat lantaran Anisa langsung memberikan penolakan. Kamila terus berucap agar Heba tak bersedih."Mama nolak ajakanku, karena Papa Luqman mau beliin Mama mobil,"

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   84

    Bab 84Mendapatkan tatapan heran, sekaligus pertanyaan dari dua wanita di depannya membuat Noah gelagapan. Lelaki itu baru sadar, jika dirinya telah membuka kartu, yang selama ini harusnya ditutup rapat."Bisa dijelaskan, Pak, supaya saya gak bingung," pinta Heba menuntut Noah agar kembali membuka suara."Saya juga butuh jawaban, Pak!" Kamila ikut bicara, sebab ia pun tak tahu sejak kapan Noah menyuruh orang untuk mengikuti Nathan dan Anya."Saya ...." Mendadak saja Noah kehilangan kalimat. Ia menggaruk tengkuk. Mustahil lari, karena Heba dan Kamila masih menatapnya serius."Begini," kata Noah membenahi posisi duduk. "Kamu inget, kita pernah ketemu di minimarket waktu kamu masih kerja di toko Bu Rani?" tanyanya pada Heba.Terlebih dahulu Heba mengingat-ingat dan segera mengangguk, saat momen di sore yang mendung itu akhirnya hinggap di kepala."Nah, saya mulai mengikuti Nathan dari sana, karena saya denger dia memarahi kamu saat di rumah," tutur Noah yang kali ini sangat jujur.Heba t

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   85

    Bab 85Pagi hari sekali Ratih sudah mempersiapkan diri untuk berakting di depan Anya dan Nathan. Wanita paruh baya itu sampai memasang koyo di dua pelipisnya, juga membalur bagian punggung dan perut dengan minyak angin."Udahlah, Ky, jangan kebanyakan!" protes Ratih saat Nicky ingin kembali mengoleskan minyak angin yang sudah berpindah ke tangannya."Biar dramatis, Ma," timpal Nicky sudah tak sabaran."Ini 'kan cuma mau telfon Nathan aja." Ratih menepis tangan Nicky, yang masih saja bersikeras ingin mengolesi punggungnya dengan minyak angin.Nicky memutar bola mata, kemudian berkata, "kita harus antisipasi, barangkali Mas Nathan langsung ke sini waktu denger Mama sakit. Kalau nanti Mama kelihatannya biasa-biasa aja, Mas Nathan sama Mbak Anya gak bakalan percaya!"Perkataan Nicky benar, maka dari itu Ratih tak bisa menolak saat minyak angin itu kembali dioleskan ke punggungnya."Mana Diana? Suruh dia siap-siap juga!" titahnya."Mama tenang aja, Mbak Diana bakalan akting buat ngurung di

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   86

    Bab 86Saat Nathan dan Anya telah keluar dan berlalu dengan mobil mereka, barulah Ratih beranjak dari tempat tidurnya. Wanita paruh baya itu menyusul Nicky yang masih ada di ruang depan.Tanpa kata, ia langsung merebut uang yang ada di tangan Nicky dengan gerakan kasar. Nicky sendiri langsung terkejut dan melotot ketika uangnya raib begitu saja."Mama ini apaan, sih!" sentak Nicky terima."Eh, ini tuh uang buat Mama, ya! Anya ngasih uang ini buat Mama berobat dan beli makanan yang Mama mau!" timpal Ratih menjauhkan uang tersebut dari jangkauan Nicky, agar tak direbut kembali.Jelas-jelas ia mendengar semua perkataan Anya saat di kamar tadi. Kalau sudah begitu, maka Ratih berpikir kalau uang itu memang diberikan Anya khusus untuknya."Ya gak bisa gitu dong, Ma!" Nicky berusaha merebut, tetapi Ratih segera menghindar.Diana bergegas keluar saat mendengar keributan itu. Dia berkacak pinggang, menatap ibu dan adik bungsunya memperebutkan uang yang diberi oleh Anya."Mama sama Nicky ini ke

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   87

    Bab 87Anya dan Nathan saling pandang. Bahkan lelaki yang asalnya berdiri di sebelah Anya itu sudah bergeser dan mundur ke belakang, agar Luqman bisa masuk lebih dulu ke dalam lift. Dalam hati Nathan mengeluh, lantaran ia masih tidak berani berhadapan dengan Luqman secara langsung. sementara Anya sendiri memberikan kode agar kekasihnya bersikap biasa saja dan tak terlalu tegang."Tadi aku ketemu sama Mas Nathan di jalan. Iya 'kan, Mas?" Anya kembali memberikan isyarat agar Nathan mengikuti segala arahannya."Oh, iya, betul itu, Pak Luqman. Tadi mobil saya mogok, dan untungnya ada Bu Anya yang lewat. Jadi setelah saya menghubungi bengkel, saya ikut dengan Bu Anya." Nathan begitu sopan dan memanggil formal dua orang di depannya.Jika tengah berada di kantor, ia pun sadar diri dengan posisinya. Apalagi luqman ini hanyalah ayah tiri bagi Heba. Jadi ia begitu sungkan, dan Anya tak suka dengan cara Nathan yang sepertinya itu.Harusnya Nathan bisa lebih rileks, karena Luqman bukanlah orang

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   88

    Bab 88Selama berjam-jam, Heba ada di ruangannya untuk menyusun materi yang akan disampaikan Noah pada pertemuan di luar perusahaan. Sementara atasannya itu tengah bekerja bersama Yuriko. Heba memanfaatkan waktu sebaik mungkin.Wanita yang satu itu merasa lebih lega, karena ia tak harus selalu mengikuti Noah. Setidaknya untuk hari ini, Heba bisa sedikit leluasa. Hingga saat jam makan siang tiba, Heba berinisiatif untuk datang ke ruangan atasannya. Barangkali Noah tak akan pergi ke luar dan menginginkan sesuatu untuk disantap.Akan tetapi, saat tiba di sana, Heba tidak menemukan Noah di ruangan itu."Apa Pak Noah masih ada meeting?" tanyanya bingung. Kemudian Heba mengecek jadwal di ponsel miliknya. Di sana tertera, kalau seharusnya Noah meninggalkan ruang meeting setengah jam yang lalu."Pak Noah ke mana, ya? Bukannya tadi bilang dia mau makan siang bareng? Apa aku salah tangkap?" Heba masih bertanya-tanya.Biasanya jika memang ingin pergi keluar, maka atasannya itu akan memberitahu.

Bab terbaru

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   109

    109Hari Sabtu akhirnya tiba. Seperti janjinya pada Shanti, Heba akan berkunjung ke rumah wanita paruh baya itu untuk mengobrol dan membuat kue kering.Sebelum datang ke sana, terlebih dahulu Heba mampir sebentar ke kedai buah, untuk membeli beberapa jenis buah-buahan, yang pastinya akan disukai oleh Shanti.Bertahun-tahun menjadi sekretaris Pratama, tentunya Heba mengetahui dengan pasti makanan dan minuman apa yang disukai oleh keluarga atasannya itu.Setelah dari kedai buah, Heba menaiki ojek online untuk sampai di rumah Shanti. Tiba di sana, ia disambut oleh Shanti yang sudah menunggu."Akhirnya kamu datang juga. Saya pikir kamu nggak jadi datang ke sini," ucap Shanti yang tak ragu menggiring Heba masuk ke dalam rumahnya.Heba tertawa pelan atas perkataan Shanti. "Saya pasti datang kok, Bu. Sekarang bagaimana, Ibu percaya 'kan sama saya?"Giliran Shanti yang tertawa dan mengangguk cepat. "Kamu memang tidak pernah berubah. Sejak dulu kamu selalu menepati janji dan datang tepat waktu

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   108

    108Heba tidak bisa tinggal diam saja. Pagi ini juga setelah sampai di kantor, ia sudah bertekad untuk bicara dengan Noah soal masalah kemarin. Jangan sampai ada kesalahpahaman di antara mereka berdua.Sebab Heba begitu yakin, kalau itu semua akan mempengaruhi pekerjaan antara sekretaris dan atasan, yang tiap hari harus bertemu dan melakukan komunikasi.Dengan kedua kaki yang melangkah pasti, Heba menemui Noah di ruangannya. Ia membawakan jadwal atasannya itu dan memaparkan seperti biasa. Namun, tentu saja ia juga akan membicarakan masalah yang ada di antara mereka berdua."Sudah, Ba?" tanya Noah, yang kentara tidak melakukan kontak mata dengan sekretarisnya sendiri."Kalau urusan pekerjaan sudah selesai, Pak. Tapi saya mau bicara soal lain," jawab Heba meminta izin agar Noah memberinya sedikit waktu."Soal apa?" tanya lelaki itu setelah berdehem pelan."Soal saya dan Bapak." Heba menatap Noah, sehingga lelaki yang ada di depannya pun terpaksa melakukan hal serupa.Noah terdiam. Harus

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   107

    107"Kita pergi saja dari sini," ajak Noah hendak menggamit tangan Heba, tetapi Anisa lebih dulu mencegahnya."Jangan ke mana-mana, Ba. Mama mohon sama kamu, kamu harus bantuin Mama," pinta Anisa yang lagi-lagi diucapkan tanpa rasa malu sedikit pun.Heba sendiri benci melihat bagaimana Anisa begitu berusaha. Ia marah, tetapi tidak mau menunjukkannya, karena tenaganya akan terkuras habis. Maka dari itu, ia mengangguk pada Noah dan mereka pun pergi dari rumah Luqman saat itu juga.Menghela napas panjang, Heba menghembuskannya sangat perlahan. Ia mencoba untuk tetap tenang saat masuk ke dalam mobil. Sementara Noah hanya melihat sekilas wanita di sebelahnya, kemudian melajukan mobil.Heba begitu sibuk memikirkan bagaimana caranya ia menyadarkan Anisa, agar tak lagi mendesaknya untuk memperjuangkan Nathan. Tanpa sadar Heba mengepalkan tangan dan menggerutu pelan, dan Noah hanya melihat itu tanpa melakukan apa pun.Sedetik kemudian, Heba tersadar jika ia masih melakukan perjalanan bersama No

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   106

    Bab 106Hari berganti cukup cepat bagi Heba, lantaran ia tengah merasakan ketenangan yang luar biasa. Hidupnya begitu damai, setelah Heba menjauh perlahan tapi pasti dari Anisa, juga Nathan dan keluarganya.Wanita itu fokus pada diri sendiri, mengembangkan berbagai macam bakat yang selama ini terpendam karena tak pernah mendapatkan ruang selama menikah dengan Nathan."Makan siang di mana kita hari ini?" tanya Noah melihat penunjuk waktu, yang mana setengah jam lagi, mereka akan mendapatkan jatah istirahat."Cuaca di luar sedang bagus, Pak. Bagaimana kalau makan siang di restoran yang baru saja buka?" Heba teringat pada restoran baru, yang letaknya tak jauh dari kantor."Boleh, kita coba makan di sana." Noah setuju.Maka cepat-cepat Heba akan menghubungi restoran untuk melakukan reservasi, agar mereka mendapatkan meja. Namun, tangannya berhenti bekerja saat ia mendapat panggilan dari Luqman."Ada apa, ya?" tanya Heba, tak sadar sudah mengeluarkan suara, sehingga Noah menoleh."Kenapa?"

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   105

    Bab 105"Kemarin kamu makan malem sama keluarganya Pak Bos, ya?" tanya Kamila seraya berbisik.Sejak tadi ia memicingkan mata dan mengirimkan kode agar sahabatnya bercerita. Namun, sayang sekali Heba benar-benar tidak peka. Sehingga Kamila akhirnya harus bertanya secara gamblang."Ba? Iya atau nggak?" desak Kamila."Kamu tau dari mana?" Heba malah balik bertanya. Seingatnya, ia tak mengatakan pada siapa pun. Lantas dari mana Kamila bisa tahu semuanya?"Itu artinya bener?"Heba mengangguk, tak mungkin menyembunyikan apa pun dari Kamila. Lagi pula, tak ada yang aneh dari makan malam kemarin."Sekarang aku tanya sekali lagi, kamu kok bisa tau?" Heba menatap heran, tetapi Kamila malah terkikik saja."Iyalah aku tau! Orang aku ngikutin kamu sama Pak Bos!" Kamila menjawab jujur.Betul adanya kalau kemarin, diam-diam dirinya mengikuti Heba dan Noah. Sebetulnya Kamila tak memiliki niat seperti itu. Hanya saja, ia penasaran mengapa Heba tampak sedih.Niat untuk menegur Heba dan mengajaknya pul

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   104

    Bab 104"Kamu harus berani, Sayang," ucap Nathan saat mobilnya sudah tiba di depan rumah Luqman.Anya mengangguk, tetapi tidak juga membuka pintu mobil dan keluar dari kendaraan roda empat tersebut."Yang terpenting kamu jangan ikut emosi. Kita harus tunjukkan sama Mama Anisa dan Papa Luqman, kalau hubungan kita ini sangat serius.""Iya, Mas. Aku akan jaga emosiku di depan Papa sama Mama," balas Anya berjanji.Nathan memang benar, kalau ia harus bersikap lebih dewasa, agar pilihannya untuk menjalin kedekatan dengan Nathan tak disepelekan. Lantas keduanya pun turun dari mobil.Anya masuk lebih dulu ke dalam rumah, diikuti oleh Nathan di belakangnya. Di dalam ruang keluarga, sudah ada Anisa di sana. Awalnya wanita paruh baya itu terlihat senang dengan kehadiran Anya, sehingga ia berdiri dan bergegas menghampiri.Akan tetapi saat melihat ternyata Nathan ikut hadir, senyum di bibir Anya langsung hilang seketika. Ia terang-terangan menatap tak suka pada lelaki yang masih jadi menantunya it

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   103

    Bab 103Sejak pagi tadi, perasaan Nathan sudah tidak bisa dikondisikan lagi. Itu semua dikarenakan kedatangan Anisa yang hanya ingin marah-marah kepadanya.Untung saja ada Luqman yang menjadi penengah, tetapi lelaki paruh baya itu sama sekali tidak membela. Setidaknya, Nathan bisa bernapas lebih lega, karena ia tak mendapatkan masalah apa pun di kantor.Tepat jam lima sore ketika semua pekerjaannya sudah selesai, Nathan memutuskan untuk pulang ke rumah Ratih. Awalnya ia akan berkunjung sebentar ke apartemen untuk mengambil beberapa helai pakaian.Akan tetapi niat itu diurungkan, karena Nathan harus menghindari Anisa, yang kemungkinan akan memantau di sana.Nathan sengaja memasang wajah lesu ketika ia membuka pintu rumah. Sehingga Anya yang melihat pun langsung menghampiri dengan perasaan khawatir."Muka kamu kenapa begitu sih, Mas? Kerjaan di kantor banyak banget, ya?" Anya bertanya penuh perhatian, juga segera mengambil tas kerja di tangan kekasihnya."Kerjaan di kantor masih ringan

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   102

    Bab 102Pagi-pagi sekali Anisa sudah pergi dari rumahnya, tanpa diketahui oleh Luqman. Ia berencana hendak mendatangi Heba dan memohon sekali lagi. Harapannya memang ada pada Heba, maka dari itu Anisa tak akan menyerah."Waktu itu Heba masih marah." Anisa bergumam sendiri. "Harusnya aku nanya sama dia gimana kondisinya, supaya dia juga mau dengerin permintaanku."Anisa memang agak menyesal karena ia tak mengatur strategi yang bagus. Andai saja otaknya bekerja lebih baik, mungkin ia tak perlu repot-repot mendatangi Heba seperti sekarang."Udahlah, aku memang harus berjuang supaya Anya pisah dari Nathan, dan dia mau pulang ke rumah." Anisa mengangguk yakin, dan keluar dari mobil.Berjalan beberapa langkah, ia pun mengetuk pintu rumah Heba yang masih tertutup."Heba? Ini Mama."Di dalam rumah, Heba yang tengah bersiap-siap pun segera mengenakan kerudung dan membuka pintu. Sesaat ia menatap Anisa."Ada apa, Ma?" tanya Heba memaksa senyum di bibir."Mama mau bicara sama kamu, Ba.""Aku gak

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   101

    Bab 101"Noah, Papa, ayo!" ajak Shanti yang bingung mengapa anak dan suaminya malah diam dan tak mengikuti langkahnya menuju ruang makan."Ayo, Pa!" Noah pun mengajak Pratama.Lelaki paruh baya itu mengangguk. Ia menebak jika Noah memiliki maksud, sampai memberitahunya hal pribadi tentang Heba. Padahal selama ini, Pratama tak pernah sekali pun bertanya soal suami dari mantan sekretarisnya itu.Pratama sangat paham batasan mana yang tak boleh ia langgar. Sehingga selama masa kerjanya dengan Heba bertahun yang lalu, ia pun kurang tahu bagaimana nasib wanita yang satu itu di kehidupan pribadinya."Makan yang banyak ya, Ba." Shanti sangat senang melayani Heba. Mulai dari menyendokkan nasi, mengisi gelas, sampai menawarkan berbagai macam menu yang ada di atas meja makan."Makasih ya, Bu," ucap Heba yang tak tahu lagi harus berkata apa.Heba juga senang karena Shanti menerimanya dengan baik tiap kali bertamu ke rumah ini. Ia merasa seperti mendapatkan sosok ibu yang baru, yang begitu hangat

DMCA.com Protection Status