Share

66

Penulis: Aksara Ocean
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-30 11:04:05

Bab 66

Anya sangat puas, karena Nathan memang sungguh-sungguh dengan perkataannya. Maka dari itu untuk merayakan perpisahan Heba dan Nathan, Anya mengajak kekasihnya untuk makan malam di sebuah restoran mahal.

Nathan juga menyambut penuh suka cita, sehingga sejak tadi setelah sampai di restoran, ia sama sekali tidak mengaktifkan lagi ponselnya. Nathan ingin fokus pada Anya.

Soal Heba? Masa bodoh! Mereka bukan lagi sepasang suami istri, jadi Nathan makin tak peduli lagi akan nasib wanita yang satu itu.

"Gimana perasaan kamu setelah pisah dari Heba, Mas?" tanya Anya.

"Yang pasti sangat lega. Aku merasa gak punya beban apapun lagi," jawab Nathan tanpa ragu.

Jelas ia bahagia, sebab sebentar lagi, Nathan akan mendapatkan pengganti Heba yang lebih hebat dari segi apa pun.

"Aku belum ngasih Mama kabar ini, Sayang," tambah Nathan, membuat Anya langsung tersipu karena panggilan itu.

Memang bukan pertama kalinya bagi Nathan memanggil Anya demikian. Lelaki itu hanya akan memanggil sayang, jika b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   67

    Bab 67Heba menatap pantulan dirinya di depan cermin. Sejak bangun tidur, ia mengeluh dengan kondisi wajahnya yang tampak sendu, ditambah mata sembab karena menangis tanpa henti.Selain merasakan sakit hati karena diceraikan, ia juga merasa sakit hati lantaran dikhianati oleh Noah dan Kamila. Entah sejak kapan mereka berdua bekerja sama menutupi semuanya, Heba sama sekali tidak tahu dan belum bertanya.Hatinya masih tidak menerima fakta, jika Nathan memang berselingkuh dengan Anya. Hal tersebut membuat Heba terlalu sedih, sampai ia tak bisa berpikir jernih sepanjang malam tadi.Heba pun ingat betul, sejak semalam Kamila mengirimkan pesan dan meneleponnya berulang kali, dan Noah juga melakukan hal serupa. Namun, tak sekali pun Heba menggubris mereka berdua."Aku masih sangat kecewa sama kalian berdua, maka jangan salahkan aku, kalau aku menjauh dari kalian," gumam Heba, menatap serius pada pantulannya di depan cermin.Sementara itu, Noah sendiri merasa sangat bersalah. Seperti biasa, i

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   68

    Bab 68Satu hal yang dilakukan Heba setelah mendengar pengakuan dari Noah adalah, menatap lelaki itu dengan sorot tak percaya. Heba kontan menggeleng, seolah tak mengizinkan Noah untuk peduli padanya."Kenapa Pak Noah peduli sama aku, padahal kota baru aja bekerja sama. Dia memang aneh," gumamnya dalam hati.Sementara Noah sendiri menghela napas panjang. Ya, ia telah bicara tak sesuai jalur. Wajar kalau saat ini Heba menganggapnya sebagai orang aneh. Noah bisa melihat bagaimana penilaian Heba terhadap dirinya, hanya dari tatap mata wanita itu.Sekarang Noah merasa malu, karena Heba tak menunjukkan antusias apa pun, ketika ia mengatakan amat sangat peduli.Bolehkah Noah menenggelamkan diri saat ini juga?"Kalau begini caranya, apa aku ungkapkan sekalian perasaanku pada Heba?" tanya Noah, menyimpulkan kalau semuanya sudah kepalang tanggung.Pertanyaan konyol itu langsung ditepis oleh lelaki itu sendiri. Mana mungkin ia ungkapkan segalanya, mengapa dirinya begitu rela melindungi Heba dar

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   69

    Bab 69Untuk merayakan kebahagiaan yang tiada habisnya, Anya dan Nathan sepakat untuk tidak masuk kerja hari ini. Mereka punya rencana akan berkunjung ke rumah Ratih dan memberi tahu wanita paruh baya itu, jika Nathan sudah menjatuhkan talak pada Heba."Mama pasti jadi orang yang paling senang, Sayang," ucap Nathan saat ia dan Anya sudah berada di dalam perjalanan menuju rumah Ratih."Pasti, Mas. Karena selama ini, aku liat Tante Ratih itu benci banget sangat Heba. Tante Ratih pasti merasa lega karena kamu udah gak jadi suami Heba lagi." Sejak tadi senyum Anya tak kunjung surut dari bibirnya.Anya yakin, jika sekarang adik tirinya itu sedang menangis tanpa henti di rumah dan tak bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Maka dari itu, ia sangat senang. Bagi Anya sendiri, penderitaan Heba adalah kebahagiaan paling besar yang ia rasakan dalam hidup."Omong-omong, Mas, aku mau nanya, gimana bisa Tante Ratih itu bisa benci sama Heba? Awal mulanya dari mana?" tanya Anya sengaja, padahal ia s

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   70

    Bab 70Seharian ini Heba kembali mengabaikan pesan yang dikirimkan oleh Kamila. Bahkan saat jam makan siang, ia langsung saja turun tanpa berkunjung terlebih dahulu ke divisi, di mana Kamila menjalankan tugasnya sehari-hari.Sudah dikatakan bahwa Heba masih kecewa dengan sahabatnya itu. Namun, niat untuk menghindari Kamila nyatanya tak akan pernah bisa dilakukan oleh Heba.Karena saat ia yang hendak keluar dari kantor dan baru saja melewati lobby, ia malah berpapasan dengan Kamila. Sahabatnya itu tampak duduk di salah satu sofa yang ada di sana seperti tengah menunggu seseorang."Ba!" panggil Kamila.Kamila yang melihat Heba pun langsung beranjak dan menghampiri saat itu juga. Ia memang sengaja menunggu Heba di sana, karena beranggapan Heba tidak akan makan siang di kantin bersama dengan teman-teman yang lain."Ba, aku mau ngomongin soal yang kemarin," ucap Kamila menghalangi langkah Heba. "Kamu ada waktu 'kan? Cuma sebentar aja kok."Pertama-tama, Heba mengembuskan napas panjang seca

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   71

    Bab 71"Kamu harus nyobain cara itu." Kamila menatap serius pada Heba yang duduk di sampingnya. "Bayangin kalau kamu berhasil merebut hati Tante Anisa. Si Anya itu pasti langsung tantrum."Lantas tiba-tiba saja Kamila tertawa. Ia sudah membayangkan bagaimana wajah kecut Anya saat di ujung permainan, Heba keluar sebagai pemenangnya. Pastilah akan sangat seru dan menyenangkan. Maka dari itu Kamila begitu semangat membantu Heba.Di sisi lain pun, Heba memang berhak mendapatkan kasih sayang dari ibunya sendiri. Bayangkan saja, di tengah hubungan Heba dan Anisa yang tak dekat, keadaan tersebut harus diperparah dengan kehadiran Anya yang selalu ingin diperhatikan. Kamila sangat yakin, sejak dulu Anya memang punya hasrat ingin merebut apa pun yang jadi milik Heba."Aku akan coba rencana kamu itu, tapi aku harus nunggu dulu sampai gajian."Kamila berdecak. "Gajian itu masih lama banget tau, Ba. Sementara waktu yang kita punya cuma sedikit."Heba tampak menghela napas panjang. "Mau gimana lagi

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   72

    Bab 72Sampai di sebuah pusat perbelanjaan, Heba lebih banyak diam, karena Noah paling aktif memilihkan perhiasan dengan kualitas dan model terbaik."Menurut kamu, mana yang akan disukai Mama kamu dari semua perhiasan ini?" tanya Noah, setelah mengumpulkan beberapa model perhiasan di depannya."Ayo pilih, Ba," bisik Kamila.Heba menatap semua perhiasan itu. Bukannya ingin memilih, ia malah memikirkan soal harga. Bagaimana ia bisa membayar jika satu macam perhiasan saja sudah sangat mahal?"Ayo, Ba. Kamu tinggal pilih saja." Noah sampai mendekatkan kotak-kotak perhiasan itu di pada Heba.Mendapat tatapan dari Noah dan Kamila secara bersamaan, akhirnya Heba menjatuhkan pilihannya pada sebuah kalung dengan bandul berbentuk hati yang mungil. Entah mengapa, Heba merasa kalung itu akan sangat cocok jika dipakai oleh Anisa."Oke, kami pilih ini ya, Mbak," kata Noah pada pramuniaga toko emas tersebut.Kalung tersebut langsung dibungkus cantik dan diberikan kepada Heba setelah Noah selesai mel

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   73

    Bab 73"Dia ngapain ada di sini, Ma?" tanya Anya tak suka."Ini, Nya, Heba datang cuma mau ngasih Mama hadiah." Anisa menunjukkan perhiasan yang diberikan oleh Heba.Hal pertama yang dilakukan oleh Anya adalah memutar bola mata. Jelas ia tak suka jika Anisa menerima hadiah mahal itu. Namun, tentu saja Anya tak bisa mengatakannya secara terang-terangan, sebab ia harus bisa menjaga sikap agar Anisa tetap menganggapnya lebih baik dari Heba."Omong-omong, dari mana dia bisa beliin Mama kalung mahal kayak gitu? Memangnya gaji di toko besar, ya?" Anya bermaksud untuk menyindir, tapi sayang sekali Heba hanya diam."Katanya Heba udah nabung dari lama buat ngasih Mama hadiah, Nya." Malah Anisa yang menjawab.Anya amat sebal, karena Anisa tampak antusias. Sekali lagi, ia harus mencari cara agar Anisa tak menerima hadiah dari Heba."Hebat banget kamu, Ba!" Anya memekik tak percaya.Apakah benar kalung itu dibeli dari hasil Heba menabung? Kalau iya, pastilah ada uang Nathan yang ikut digunakan ol

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   74

    Bab 74Setelah memastikan kalau Luqman akan memberikan hadiah mobil untuk Anisa, Anya pun segera bersiap-siap dan mengatakan kepada kedua orang tuanya itu, bahwa ia akan makan malam bersama teman-temannya.Padahal Anya pergi terlebih dahulu ke apartemen dan akan berangkat dari sana bersama dengan Nathan."Kamu cantik banget loh, Nya," puji Nathan melihat penampilan Anya yang lebih feminim daripada sebelumnya."Apa sih, Mas, aku jadi malu tau nggak?" Anya hanya tertawa kecil seraya tersipu."Aku serius, loh. Pipi kamu ini kemerahan, tapi aku suka."Lagi-lagi Anya hanya tertawa. Namun, beberapa saat kemudian ia pun balik memuji penampilan Nathan. "Kamu juga ganteng tau, Mas. ini yang bikin aku suka dari kamu sejak dulu."Giliran Nathan yang tertawa dan mereka pun segera turun ke basement, lalu masuk ke dalam mobil."Mama sama yang lainnya udah pergi lebih dulu ke restoran," ucap Nathan saat ia baru saja menerima pesan dari Diana."Jadi kita nggak mampir dulu ke rumah Tante Ratih?”"Gak

Bab terbaru

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   109

    109Hari Sabtu akhirnya tiba. Seperti janjinya pada Shanti, Heba akan berkunjung ke rumah wanita paruh baya itu untuk mengobrol dan membuat kue kering.Sebelum datang ke sana, terlebih dahulu Heba mampir sebentar ke kedai buah, untuk membeli beberapa jenis buah-buahan, yang pastinya akan disukai oleh Shanti.Bertahun-tahun menjadi sekretaris Pratama, tentunya Heba mengetahui dengan pasti makanan dan minuman apa yang disukai oleh keluarga atasannya itu.Setelah dari kedai buah, Heba menaiki ojek online untuk sampai di rumah Shanti. Tiba di sana, ia disambut oleh Shanti yang sudah menunggu."Akhirnya kamu datang juga. Saya pikir kamu nggak jadi datang ke sini," ucap Shanti yang tak ragu menggiring Heba masuk ke dalam rumahnya.Heba tertawa pelan atas perkataan Shanti. "Saya pasti datang kok, Bu. Sekarang bagaimana, Ibu percaya 'kan sama saya?"Giliran Shanti yang tertawa dan mengangguk cepat. "Kamu memang tidak pernah berubah. Sejak dulu kamu selalu menepati janji dan datang tepat waktu

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   108

    108Heba tidak bisa tinggal diam saja. Pagi ini juga setelah sampai di kantor, ia sudah bertekad untuk bicara dengan Noah soal masalah kemarin. Jangan sampai ada kesalahpahaman di antara mereka berdua.Sebab Heba begitu yakin, kalau itu semua akan mempengaruhi pekerjaan antara sekretaris dan atasan, yang tiap hari harus bertemu dan melakukan komunikasi.Dengan kedua kaki yang melangkah pasti, Heba menemui Noah di ruangannya. Ia membawakan jadwal atasannya itu dan memaparkan seperti biasa. Namun, tentu saja ia juga akan membicarakan masalah yang ada di antara mereka berdua."Sudah, Ba?" tanya Noah, yang kentara tidak melakukan kontak mata dengan sekretarisnya sendiri."Kalau urusan pekerjaan sudah selesai, Pak. Tapi saya mau bicara soal lain," jawab Heba meminta izin agar Noah memberinya sedikit waktu."Soal apa?" tanya lelaki itu setelah berdehem pelan."Soal saya dan Bapak." Heba menatap Noah, sehingga lelaki yang ada di depannya pun terpaksa melakukan hal serupa.Noah terdiam. Harus

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   107

    107"Kita pergi saja dari sini," ajak Noah hendak menggamit tangan Heba, tetapi Anisa lebih dulu mencegahnya."Jangan ke mana-mana, Ba. Mama mohon sama kamu, kamu harus bantuin Mama," pinta Anisa yang lagi-lagi diucapkan tanpa rasa malu sedikit pun.Heba sendiri benci melihat bagaimana Anisa begitu berusaha. Ia marah, tetapi tidak mau menunjukkannya, karena tenaganya akan terkuras habis. Maka dari itu, ia mengangguk pada Noah dan mereka pun pergi dari rumah Luqman saat itu juga.Menghela napas panjang, Heba menghembuskannya sangat perlahan. Ia mencoba untuk tetap tenang saat masuk ke dalam mobil. Sementara Noah hanya melihat sekilas wanita di sebelahnya, kemudian melajukan mobil.Heba begitu sibuk memikirkan bagaimana caranya ia menyadarkan Anisa, agar tak lagi mendesaknya untuk memperjuangkan Nathan. Tanpa sadar Heba mengepalkan tangan dan menggerutu pelan, dan Noah hanya melihat itu tanpa melakukan apa pun.Sedetik kemudian, Heba tersadar jika ia masih melakukan perjalanan bersama No

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   106

    Bab 106Hari berganti cukup cepat bagi Heba, lantaran ia tengah merasakan ketenangan yang luar biasa. Hidupnya begitu damai, setelah Heba menjauh perlahan tapi pasti dari Anisa, juga Nathan dan keluarganya.Wanita itu fokus pada diri sendiri, mengembangkan berbagai macam bakat yang selama ini terpendam karena tak pernah mendapatkan ruang selama menikah dengan Nathan."Makan siang di mana kita hari ini?" tanya Noah melihat penunjuk waktu, yang mana setengah jam lagi, mereka akan mendapatkan jatah istirahat."Cuaca di luar sedang bagus, Pak. Bagaimana kalau makan siang di restoran yang baru saja buka?" Heba teringat pada restoran baru, yang letaknya tak jauh dari kantor."Boleh, kita coba makan di sana." Noah setuju.Maka cepat-cepat Heba akan menghubungi restoran untuk melakukan reservasi, agar mereka mendapatkan meja. Namun, tangannya berhenti bekerja saat ia mendapat panggilan dari Luqman."Ada apa, ya?" tanya Heba, tak sadar sudah mengeluarkan suara, sehingga Noah menoleh."Kenapa?"

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   105

    Bab 105"Kemarin kamu makan malem sama keluarganya Pak Bos, ya?" tanya Kamila seraya berbisik.Sejak tadi ia memicingkan mata dan mengirimkan kode agar sahabatnya bercerita. Namun, sayang sekali Heba benar-benar tidak peka. Sehingga Kamila akhirnya harus bertanya secara gamblang."Ba? Iya atau nggak?" desak Kamila."Kamu tau dari mana?" Heba malah balik bertanya. Seingatnya, ia tak mengatakan pada siapa pun. Lantas dari mana Kamila bisa tahu semuanya?"Itu artinya bener?"Heba mengangguk, tak mungkin menyembunyikan apa pun dari Kamila. Lagi pula, tak ada yang aneh dari makan malam kemarin."Sekarang aku tanya sekali lagi, kamu kok bisa tau?" Heba menatap heran, tetapi Kamila malah terkikik saja."Iyalah aku tau! Orang aku ngikutin kamu sama Pak Bos!" Kamila menjawab jujur.Betul adanya kalau kemarin, diam-diam dirinya mengikuti Heba dan Noah. Sebetulnya Kamila tak memiliki niat seperti itu. Hanya saja, ia penasaran mengapa Heba tampak sedih.Niat untuk menegur Heba dan mengajaknya pul

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   104

    Bab 104"Kamu harus berani, Sayang," ucap Nathan saat mobilnya sudah tiba di depan rumah Luqman.Anya mengangguk, tetapi tidak juga membuka pintu mobil dan keluar dari kendaraan roda empat tersebut."Yang terpenting kamu jangan ikut emosi. Kita harus tunjukkan sama Mama Anisa dan Papa Luqman, kalau hubungan kita ini sangat serius.""Iya, Mas. Aku akan jaga emosiku di depan Papa sama Mama," balas Anya berjanji.Nathan memang benar, kalau ia harus bersikap lebih dewasa, agar pilihannya untuk menjalin kedekatan dengan Nathan tak disepelekan. Lantas keduanya pun turun dari mobil.Anya masuk lebih dulu ke dalam rumah, diikuti oleh Nathan di belakangnya. Di dalam ruang keluarga, sudah ada Anisa di sana. Awalnya wanita paruh baya itu terlihat senang dengan kehadiran Anya, sehingga ia berdiri dan bergegas menghampiri.Akan tetapi saat melihat ternyata Nathan ikut hadir, senyum di bibir Anya langsung hilang seketika. Ia terang-terangan menatap tak suka pada lelaki yang masih jadi menantunya it

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   103

    Bab 103Sejak pagi tadi, perasaan Nathan sudah tidak bisa dikondisikan lagi. Itu semua dikarenakan kedatangan Anisa yang hanya ingin marah-marah kepadanya.Untung saja ada Luqman yang menjadi penengah, tetapi lelaki paruh baya itu sama sekali tidak membela. Setidaknya, Nathan bisa bernapas lebih lega, karena ia tak mendapatkan masalah apa pun di kantor.Tepat jam lima sore ketika semua pekerjaannya sudah selesai, Nathan memutuskan untuk pulang ke rumah Ratih. Awalnya ia akan berkunjung sebentar ke apartemen untuk mengambil beberapa helai pakaian.Akan tetapi niat itu diurungkan, karena Nathan harus menghindari Anisa, yang kemungkinan akan memantau di sana.Nathan sengaja memasang wajah lesu ketika ia membuka pintu rumah. Sehingga Anya yang melihat pun langsung menghampiri dengan perasaan khawatir."Muka kamu kenapa begitu sih, Mas? Kerjaan di kantor banyak banget, ya?" Anya bertanya penuh perhatian, juga segera mengambil tas kerja di tangan kekasihnya."Kerjaan di kantor masih ringan

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   102

    Bab 102Pagi-pagi sekali Anisa sudah pergi dari rumahnya, tanpa diketahui oleh Luqman. Ia berencana hendak mendatangi Heba dan memohon sekali lagi. Harapannya memang ada pada Heba, maka dari itu Anisa tak akan menyerah."Waktu itu Heba masih marah." Anisa bergumam sendiri. "Harusnya aku nanya sama dia gimana kondisinya, supaya dia juga mau dengerin permintaanku."Anisa memang agak menyesal karena ia tak mengatur strategi yang bagus. Andai saja otaknya bekerja lebih baik, mungkin ia tak perlu repot-repot mendatangi Heba seperti sekarang."Udahlah, aku memang harus berjuang supaya Anya pisah dari Nathan, dan dia mau pulang ke rumah." Anisa mengangguk yakin, dan keluar dari mobil.Berjalan beberapa langkah, ia pun mengetuk pintu rumah Heba yang masih tertutup."Heba? Ini Mama."Di dalam rumah, Heba yang tengah bersiap-siap pun segera mengenakan kerudung dan membuka pintu. Sesaat ia menatap Anisa."Ada apa, Ma?" tanya Heba memaksa senyum di bibir."Mama mau bicara sama kamu, Ba.""Aku gak

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   101

    Bab 101"Noah, Papa, ayo!" ajak Shanti yang bingung mengapa anak dan suaminya malah diam dan tak mengikuti langkahnya menuju ruang makan."Ayo, Pa!" Noah pun mengajak Pratama.Lelaki paruh baya itu mengangguk. Ia menebak jika Noah memiliki maksud, sampai memberitahunya hal pribadi tentang Heba. Padahal selama ini, Pratama tak pernah sekali pun bertanya soal suami dari mantan sekretarisnya itu.Pratama sangat paham batasan mana yang tak boleh ia langgar. Sehingga selama masa kerjanya dengan Heba bertahun yang lalu, ia pun kurang tahu bagaimana nasib wanita yang satu itu di kehidupan pribadinya."Makan yang banyak ya, Ba." Shanti sangat senang melayani Heba. Mulai dari menyendokkan nasi, mengisi gelas, sampai menawarkan berbagai macam menu yang ada di atas meja makan."Makasih ya, Bu," ucap Heba yang tak tahu lagi harus berkata apa.Heba juga senang karena Shanti menerimanya dengan baik tiap kali bertamu ke rumah ini. Ia merasa seperti mendapatkan sosok ibu yang baru, yang begitu hangat

DMCA.com Protection Status