Share

Pahami Rasamu

Doni bangun kesiangan. Akibatnya dia celingak celinguk kebingungan. Dia memang belum terlalu paham dengan rumah Lily. Dia kan memang cuma berkunjung pas lamaran dadakan sama nikahan itu doang. 

Dengan rambut yang masih acak-acakan, dia beranjak ke kamar mandi. Rupanya ada ibu di dapur.

"Sudah bangun, nak?"

Doni mengangguk, nyengir. Malu.

"Capek ya? Jauh juga sih perjalanannya," ujar ibu. Doni meringis. Memang capek, tapi selain itu dia merasa nyaman, yang membuatnya tak sadar sudah kesiangan. Entah kenapa.

Dia mengedarkan pandangan ke sekitar. Tak mendapati keberadaan gadisnya.

"Kak Lily mana, bu?"

"Oh, Lily... Dia di depan. Lagi nyiram bunga."

Doni manggut-manggut.

"Cuci wajahmu, lalu sarapan."

"Iya, Bu."

Cowok itu meneruskan langkahnya. Tepat Lily kembali dari depan. Membawa ember dan gayungnya.

"Kok asternya gak ada, bu?"

"Iya. Habis berbunga waktu itu ibu lupa gak nyemai lagi. Jadi pada mati."
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status