Share

Bab 457

Penulis: Clarissa
Buruk .... Kata ini sering dilontarkan oleh Sanny. Bahkan, dia juga mengatakan latar belakang Tiffany sangat buruk.

Siapa sangka, kata ini malah kembali pada dirinya, kembali pada Keluarga Tanuwijaya. Namun, tidak ada salahnya karena yang berbicara adalah anggota Keluarga Japardi.

Sanny yang berlutut di lantai hanya bisa mengepalkan tangannya dengan erat. Setelah menggertakkan gigi, dia menyahut, "Aku tahu Keluarga Tanuwijaya berada di bawah Keluarga Japardi. Tapi, ini adalah urusan pribadi Sean dengan Tiffany. Sebagai keluarga, sebaiknya kita nggak ikut campur."

Jika yang dikatakan Bronson benar, Tiffany adalah putri Keluarga Japardi, Sanny tentu tidak bisa memisahkan Sean dengan Tiffany.

Semua orang tahu bahwa Keluarga Japardi tidak punya anak laki-laki dan hanya punya anak perempuan. Jika Tiffany adalah putri Bronson, berarti Sean adalah menantu Keluarga Japardi.

Seluruh aset Keluarga Japardi akan jatuh ke tangan Sean dan Tiffany suatu hari nanti. Asal tahu saja, aset Keluarga Tanuw
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 458

    Wajahnya mirip, tetapi tatapan dan auranya berbeda. Zara yang berada di bawah kendali Sanny tidak pernah semenawan dan sepercaya diri ini."Zara." Bronson memijat pelipisnya dan menunjuk Carla. "Habisi dia.""Baik." Zara memberi hormat dengan sopan, lalu menghampiri dengan elegan. Saat berikutnya, dia meraih kerah baju Carla dan meninjunya."Lepaskan aku! Kamu nggak boleh menyerangku! Pamanku ...," pekik Carla."Pamanmu juga nggak bisa menolongmu." Zara tersenyum tipis. "Mampuslah kamu, siapa suruh kamu menindas nonaku?"Selama beberapa tahun ini, banyak hal yang dipelajari Zara dari Sanny. Selain kecerdasan emosional seperti merayu pria, masih ada kemampuan bertarung. Meskipun masih kalah dari Genta dan Chaplin, setidaknya ini sudah lebih dari cukup untuk menghajar wanita.Teriakan histeris Carla bergema di koridor, tetapi Bronson seolah-olah tidak mendengarnya. Dia mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya, lalu menyalakannya."Omong-omong tentang Zara, masih ada masalah yang harus ki

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 459

    Sanny menandatangani surat perjanjian itu dengan tangan gemetaran. Di sisi lain, Carla dihajar sampai babak belur. Dia kesakitan hingga tergeletak tak berdaya di lantai sambil memohon, "Kumohon, jangan pukul aku sampai mati .... Pamanku ...."Sanny akhirnya tidak tahan lagi. "Jangan terus sebut pamanmu!" Dia menarik napas dalam-dalam, lalu mendekat dan meraih kerah baju Carla dan menamparnya."Pamanmu sekalipun harus berlutut kepada Keluarga Japardi! Kalau kamu menyinggung Keluarga Japardi, nggak akan ada yang bisa menolongmu! Sebaiknya kamu cepat pergi dari sini!"Carla termangu, tahu Sanny sedang memberinya kesempatan. Tanpa berani berbasa-basi lagi, dia bergegas meninggalkan tempat itu dengan wajah babak belur."Zara, kita pergi." Bronson menguap. "Kita harus ke rumah lama Keluarga Tanuwijaya. Menurut karakter ayahku, dia bisa merobohkan rumah orang kalau aku nggak menahannya."Zara mengangguk, lalu menepuk debu di pakaiannya dan mengikuti Bronson dengan tenang. Di sisi lain, Sanny

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 460

    "Jelas-jelas yang menentang adalah anggota keluargamu!"....Tiffany perlahan-lahan membuka matanya. Pertengkaran macam apa ini ...."Nyonya, kamu sudah bangun?" Sofyan segera mengambilkan segelas air saat melihat Tiffany sadar. "Masih sakit nggak?"Ketika melihat Sofyan, Tiffany secara naluriah bergerak mundur. Kemudian, dia bertanya, "Di mana Sean?"Sofyan termangu sejenak. Dia tahu Tiffany menganggap dirinya sama seperti Genta. Jadi, sesudah menghela napas dan menyodorkan air itu kepada Tiffany, dia menjelaskan, "Begini, dulu aku dan Genta dipilih oleh Nona Sanny untuk melayani Tuan Sean.""Setelah Nona Sanny hilang tanpa kabar, kami cuma mendengar perintah Tuan Sean. Sekarang Nona Sanny kembali dan ingin mengendalikan kami lagi.""Genta mendengarkan perintahnya karena memikirkan hubungan lama di antara mereka. Aku nggak punya cara lain, jadi terpaksa berpura-pura patuh. Tapi, di belakang ...."Sofyan menghela napas lagi. "Kamu belajar ilmu medis, jadi seharusnya tahu obat yang dibe

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 461

    "Tiffany sudah bangun!?" Derek segera mendekat dengan wajah penuh kejutan dan kebahagiaan sambil menggenggam tangan Tiffany dengan penuh kasih, "Cucu kesayanganku! Keluarga Tanuwijaya siksa kamu ya?"Tiffany terpaku sejenak sebelum menyadari bahwa Derek sengaja mengatakan hal itu di depan Keluarga Tanuwijaya. Derek berbaik hati mengatakan Tiffany adalah anak Keluarga Japardi dan tentu saja Tiffany tidak bisa merusak rencananya.Oleh karena itu, dia tersenyum ringan sambil menggenggam tangan pria tua itu. "Nggak, Kakek Darmawan memperlakukanku dengan sangat baik, nggak ada yang menyiksaku."Derek mengerutkan kening dan merenung sejenak, "Kamu bilang, Kakek Darmawan nggak menyiksamu. Itu berarti, orang lain di Keluarga Tanuwijaya yang menyiksamu, bukan begitu?"Tiffany tertegun, lalu buru-buru menggeleng, "Nggak! Nggak! Semua orang di Keluarga Tanuwijaya memperlakukanku dengan sangat baik."Kecuali Michael dan Sanny."Omong kosong!" Derek mendengus dingin, "Jangan pikir aku nggak tahu ap

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 462

    Tiffany-lah yang menolak mengadakan acara dan tidak ingin mengambil foto pernikahan. Dia sendiri yang mengusulkan untuk langsung mendaftarkan pernikahan mereka dan menganggapnya sudah cukup.Sebab, dia terburu-buru ingin Keluarga Tanuwijaya segera menggunakan uang itu untuk mengobati neneknya.Pada saat itu, Darmawan memang sempat berpikir untuk mengadakan pernikahan yang layak untuk Tiffany di kemudian hari. Sekarang Derek yang mengusulkannya, Darmawan juga tidak keberatan."Kalau begitu, kita putuskan begitu saja!" Derek menghela napas panjang, "Waktu pernikahan ulang nanti, pastikan setiap anggota Keluarga Tanuwijaya datang satu per satu untuk meminta maaf sama cucuku!"Setelah berkata demikian, dia melotot dengan sengit ke arah Darmawan, "Termasuk kamu juga! Cuma dengan beberapa ratus juta saja kamu bawa pulang cucu kesayangan kami. Terlalu murah untukmu!Darmawan tersenyum dan mengangguk, "Benar, benar, memang Keluarga Tanuwijaya yang diuntungkan.""Hmph!" Derek mengelus janggutny

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 463

    Sean terbangun pada malam hari. Saat dia membuka matanya, Tiffany sudah duduk di tepi tempat tidur, menggenggam tangannya sambil tertidur. Di dalam kamar, selain dia dan Tiffany, ada Bronson, Zara, Derek, dan Darmawan.Sean mengerutkan kening sedikit, lalu dengan bantuan Sofyan, dia memaksakan diri untuk bangun dari tempat tidur. "Paman Bronson, Kakek Derek.""Kenapa manggil Paman dan Kakek? Sekarang sudah seharusnya manggil Ayah dan Kakek." Derek menghela napas pelan, "Kami sudah tahu semuanya, jadi kami datang ke sini khusus untuk mendukung Tiffany."Sean sontak terpaku. Dia mengangkat pandangannya ke arah Zara yang berdiri di belakang Bronson. Zara tersenyum padanya, lalu memalingkan wajah.Sean merenung sejenak dan segera memahami alasan di balik semua ini. Dia tidak menyangka Sanny akan menyuruh Genta untuk menyerangnya. Namun, Zara bisa menduganya.Bisa dibilang, setelah lebih dari satu dekade bersama, Zara lebih mengenal Sanny dibanding dirinya sendiri. Fakta bahwa Keluarga Japa

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 1

    "Eee ... anu, aku seharusnya melepaskan bajuku dulu atau bajumu dulu?" tanya Tiffany Maheswari dengan hati-hati. Dia berdiri di depan kamar mandi dan hanya membalut tubuhnya dengan handuk.Malam ini adalah malam pertamanya. Pria di depan sana, yang duduk di kursi roda dan menutup matanya dengan sutra hitam adalah suaminya.Ini pertama kalinya Tiffany bertemu calon suaminya. Parasnya lebih tampan daripada yang terlihat di foto. Hidungnya mancung, alisnya tebal, tubuhnya tinggi dan tegap. Ini adalah tipe pria Tiffany.Sayang sekali, pria itu buta dan duduk di kursi roda. Ada yang mengatakan bahwa Sean Tanuwijaya adalah pembawa sial. Ketika berusia 9 tahun, orang tuanya meninggal karenanya. Ketika berusia 13 tahun, kakaknya meninggal karenanya. Kemudian, 3 wanita yang pernah menjadi calon istrinya juga mati.Ketika mendengar rumor ini, Tiffany sangatlah takut. Namun, pamannya bilang mereka baru bisa mengobati penyakit neneknya jika dia menikah dengan Sean. Demi neneknya, Tiffany bersedia

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 2

    Tiffany bertanya dengan heran, "Kalau aku keluar, kamu bisa mandi sendirian?"Bukannya pria ini tidak bisa melihat apa pun? Sean tidak berbicara, tetapi suasana menjadi makin menegangkan.Tiffany bisa merasakan kemarahan Sean. Dia melepaskan handuk gosoknya, lalu berucap sebelum pergi, "Kalau begitu, kamu hati-hati ya. Panggil aku kalau butuh bantuan."Setelah keluar dari kamar mandi, Tiffany tampak gelisah dan terus memandang ke arah kamar mandi. Bagaimana kalau Sean terjatuh dan mati di dalam sana? Mereka baru menikah. Tiffany tidak ingin menjadi janda.Ketika Tiffany sedang mencemaskan Sean, ponselnya tiba-tiba berdering. Ternyata sahabatnya, Julie, mengirimnya sebuah video. Judul video itu adalah materi pelajaran.Materi pelajaran? Tiffany mengkliknya dengan heran sambil bertanya-tanya dalam hati, 'Ujian masih lama. Untuk apa mengirimnya materi pelajaran sekarang?'"Um ... ah ... hm ...." Begitu video diputar, terlihat seorang wanita bersandar di atas tubuh seorang pria ....Wajah

Bab terbaru

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 463

    Sean terbangun pada malam hari. Saat dia membuka matanya, Tiffany sudah duduk di tepi tempat tidur, menggenggam tangannya sambil tertidur. Di dalam kamar, selain dia dan Tiffany, ada Bronson, Zara, Derek, dan Darmawan.Sean mengerutkan kening sedikit, lalu dengan bantuan Sofyan, dia memaksakan diri untuk bangun dari tempat tidur. "Paman Bronson, Kakek Derek.""Kenapa manggil Paman dan Kakek? Sekarang sudah seharusnya manggil Ayah dan Kakek." Derek menghela napas pelan, "Kami sudah tahu semuanya, jadi kami datang ke sini khusus untuk mendukung Tiffany."Sean sontak terpaku. Dia mengangkat pandangannya ke arah Zara yang berdiri di belakang Bronson. Zara tersenyum padanya, lalu memalingkan wajah.Sean merenung sejenak dan segera memahami alasan di balik semua ini. Dia tidak menyangka Sanny akan menyuruh Genta untuk menyerangnya. Namun, Zara bisa menduganya.Bisa dibilang, setelah lebih dari satu dekade bersama, Zara lebih mengenal Sanny dibanding dirinya sendiri. Fakta bahwa Keluarga Japa

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 462

    Tiffany-lah yang menolak mengadakan acara dan tidak ingin mengambil foto pernikahan. Dia sendiri yang mengusulkan untuk langsung mendaftarkan pernikahan mereka dan menganggapnya sudah cukup.Sebab, dia terburu-buru ingin Keluarga Tanuwijaya segera menggunakan uang itu untuk mengobati neneknya.Pada saat itu, Darmawan memang sempat berpikir untuk mengadakan pernikahan yang layak untuk Tiffany di kemudian hari. Sekarang Derek yang mengusulkannya, Darmawan juga tidak keberatan."Kalau begitu, kita putuskan begitu saja!" Derek menghela napas panjang, "Waktu pernikahan ulang nanti, pastikan setiap anggota Keluarga Tanuwijaya datang satu per satu untuk meminta maaf sama cucuku!"Setelah berkata demikian, dia melotot dengan sengit ke arah Darmawan, "Termasuk kamu juga! Cuma dengan beberapa ratus juta saja kamu bawa pulang cucu kesayangan kami. Terlalu murah untukmu!Darmawan tersenyum dan mengangguk, "Benar, benar, memang Keluarga Tanuwijaya yang diuntungkan.""Hmph!" Derek mengelus janggutny

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 461

    "Tiffany sudah bangun!?" Derek segera mendekat dengan wajah penuh kejutan dan kebahagiaan sambil menggenggam tangan Tiffany dengan penuh kasih, "Cucu kesayanganku! Keluarga Tanuwijaya siksa kamu ya?"Tiffany terpaku sejenak sebelum menyadari bahwa Derek sengaja mengatakan hal itu di depan Keluarga Tanuwijaya. Derek berbaik hati mengatakan Tiffany adalah anak Keluarga Japardi dan tentu saja Tiffany tidak bisa merusak rencananya.Oleh karena itu, dia tersenyum ringan sambil menggenggam tangan pria tua itu. "Nggak, Kakek Darmawan memperlakukanku dengan sangat baik, nggak ada yang menyiksaku."Derek mengerutkan kening dan merenung sejenak, "Kamu bilang, Kakek Darmawan nggak menyiksamu. Itu berarti, orang lain di Keluarga Tanuwijaya yang menyiksamu, bukan begitu?"Tiffany tertegun, lalu buru-buru menggeleng, "Nggak! Nggak! Semua orang di Keluarga Tanuwijaya memperlakukanku dengan sangat baik."Kecuali Michael dan Sanny."Omong kosong!" Derek mendengus dingin, "Jangan pikir aku nggak tahu ap

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 460

    "Jelas-jelas yang menentang adalah anggota keluargamu!"....Tiffany perlahan-lahan membuka matanya. Pertengkaran macam apa ini ...."Nyonya, kamu sudah bangun?" Sofyan segera mengambilkan segelas air saat melihat Tiffany sadar. "Masih sakit nggak?"Ketika melihat Sofyan, Tiffany secara naluriah bergerak mundur. Kemudian, dia bertanya, "Di mana Sean?"Sofyan termangu sejenak. Dia tahu Tiffany menganggap dirinya sama seperti Genta. Jadi, sesudah menghela napas dan menyodorkan air itu kepada Tiffany, dia menjelaskan, "Begini, dulu aku dan Genta dipilih oleh Nona Sanny untuk melayani Tuan Sean.""Setelah Nona Sanny hilang tanpa kabar, kami cuma mendengar perintah Tuan Sean. Sekarang Nona Sanny kembali dan ingin mengendalikan kami lagi.""Genta mendengarkan perintahnya karena memikirkan hubungan lama di antara mereka. Aku nggak punya cara lain, jadi terpaksa berpura-pura patuh. Tapi, di belakang ...."Sofyan menghela napas lagi. "Kamu belajar ilmu medis, jadi seharusnya tahu obat yang dibe

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 459

    Sanny menandatangani surat perjanjian itu dengan tangan gemetaran. Di sisi lain, Carla dihajar sampai babak belur. Dia kesakitan hingga tergeletak tak berdaya di lantai sambil memohon, "Kumohon, jangan pukul aku sampai mati .... Pamanku ...."Sanny akhirnya tidak tahan lagi. "Jangan terus sebut pamanmu!" Dia menarik napas dalam-dalam, lalu mendekat dan meraih kerah baju Carla dan menamparnya."Pamanmu sekalipun harus berlutut kepada Keluarga Japardi! Kalau kamu menyinggung Keluarga Japardi, nggak akan ada yang bisa menolongmu! Sebaiknya kamu cepat pergi dari sini!"Carla termangu, tahu Sanny sedang memberinya kesempatan. Tanpa berani berbasa-basi lagi, dia bergegas meninggalkan tempat itu dengan wajah babak belur."Zara, kita pergi." Bronson menguap. "Kita harus ke rumah lama Keluarga Tanuwijaya. Menurut karakter ayahku, dia bisa merobohkan rumah orang kalau aku nggak menahannya."Zara mengangguk, lalu menepuk debu di pakaiannya dan mengikuti Bronson dengan tenang. Di sisi lain, Sanny

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 458

    Wajahnya mirip, tetapi tatapan dan auranya berbeda. Zara yang berada di bawah kendali Sanny tidak pernah semenawan dan sepercaya diri ini."Zara." Bronson memijat pelipisnya dan menunjuk Carla. "Habisi dia.""Baik." Zara memberi hormat dengan sopan, lalu menghampiri dengan elegan. Saat berikutnya, dia meraih kerah baju Carla dan meninjunya."Lepaskan aku! Kamu nggak boleh menyerangku! Pamanku ...," pekik Carla."Pamanmu juga nggak bisa menolongmu." Zara tersenyum tipis. "Mampuslah kamu, siapa suruh kamu menindas nonaku?"Selama beberapa tahun ini, banyak hal yang dipelajari Zara dari Sanny. Selain kecerdasan emosional seperti merayu pria, masih ada kemampuan bertarung. Meskipun masih kalah dari Genta dan Chaplin, setidaknya ini sudah lebih dari cukup untuk menghajar wanita.Teriakan histeris Carla bergema di koridor, tetapi Bronson seolah-olah tidak mendengarnya. Dia mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya, lalu menyalakannya."Omong-omong tentang Zara, masih ada masalah yang harus ki

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 457

    Buruk .... Kata ini sering dilontarkan oleh Sanny. Bahkan, dia juga mengatakan latar belakang Tiffany sangat buruk.Siapa sangka, kata ini malah kembali pada dirinya, kembali pada Keluarga Tanuwijaya. Namun, tidak ada salahnya karena yang berbicara adalah anggota Keluarga Japardi.Sanny yang berlutut di lantai hanya bisa mengepalkan tangannya dengan erat. Setelah menggertakkan gigi, dia menyahut, "Aku tahu Keluarga Tanuwijaya berada di bawah Keluarga Japardi. Tapi, ini adalah urusan pribadi Sean dengan Tiffany. Sebagai keluarga, sebaiknya kita nggak ikut campur."Jika yang dikatakan Bronson benar, Tiffany adalah putri Keluarga Japardi, Sanny tentu tidak bisa memisahkan Sean dengan Tiffany.Semua orang tahu bahwa Keluarga Japardi tidak punya anak laki-laki dan hanya punya anak perempuan. Jika Tiffany adalah putri Bronson, berarti Sean adalah menantu Keluarga Japardi.Seluruh aset Keluarga Japardi akan jatuh ke tangan Sean dan Tiffany suatu hari nanti. Asal tahu saja, aset Keluarga Tanuw

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 456

    Usai mengatakan itu, Derek menatap Sanny dengan tajam.Sanny segera menunduk. "Aku mengerti.""Kamu dan kamu." Derek menunjuk Sofyan dan Chaplin. "Bawa mereka dan ikut aku."Sanny tertegun sesaat sebelum berkata, "Kakek Derek, apa maksudmu? Kondisi Sean nggak baik. Dia harus diopname ....""Opname kepalamu!" Derek mendengus. "Kalau terus di sini, kamu pasti akan melakukan sesuatu lagi. Aku nggak percaya padamu."Derek memelototi Sofyan. "Bawa mereka berdua ke rumah lama Keluarga Tanuwijaya. Aku mau suruh kakek tua itu jaga mereka baik-baik. Cucu-cucunya telah melukai cucuku!"Sofyan mengangguk. "Baik." Kemudian, dia dan Chaplin membawa Sean dan Tiffany ke lift.Derek menguap, lalu melirik Bronson. "Aku serahkan sisanya kepadamu. Setelah beres, kamu langsung ke rumah lama Keluarga Tanuwijaya. Kita harus membuat perhitungan dengan pria tua itu.""Baik." Bronson mengangguk, lalu menatap ayahnya pergi bersama kedua orang tadi. Pintu lift akhirnya tertutup.Bronson menoleh menatap Sanny den

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 455

    Carla yang berdiri di samping pun membelalak. "Kak ...."Ucapan Sanny ini sama dengan mengakui bahwa Sean dan Tiffany tak terpisahkan. Lantas, bagaimana dengan dirinya?Carla memegang dinding untuk menopang tubuhnya. Dia datang ke hadapan Sanny dengan susah payah. "Bukannya kamu bilang mereka akan cerai sebentar lagi? Aku calon istri Sean, 'kan?"Derek mengelus janggutnya sambil tersenyum tipis. "Dik, kamu bilang kamu calon istri Sean? Kalau Sean kehilangan tangannya, apa kamu masih mau sama dia? Kamu akan melayaninya nggak?"Begitu mendengarnya, Carla sontak termangu. Dia tentu tidak bersedia! Saat mengetahui Sean buta saja, dia menolak untuk menikah! Jika Sean tidak mengklarifikasi kebenaran, Carla tidak mungkin mempertimbangkan Sean!Lagi pula, siapa yang akan sebodoh Tiffany, menikah dengan orang cacat? Namun, Carla tidak berani mengungkapkan pemikirannya ini. Dia tersenyum tulus sambil menyahut, "Tentu saja mau!"Carla mengira jawabannya ini akan menunjukkan ketulusannya terhadap

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status