Share

055

Author: Novisi
last update Last Updated: 2024-06-25 18:08:27

Tak bisa tidur akibat banyak pikiran kini menghantui Danendra. Sebagai seorang dokter, dia tahu kalau terlalu sering begadang tidak baik untuk kesehatannya.

Hanya bolak balik di kamar lalu rebahan, kemudian bangkit lagi, mengotak-atik ponsel, seperti itulah Danendra menghabiskan waktu di kamar dalam kegelisahan.

Serangan sesal tak mampu dihalau. Nasi sudah jadi bubur, apa mau dikata.

"Sudah tengah malam, sulit sekali mata ini terpejam."

Rasa kantuk menyerang, tetapi pikirannya penuh dengan segala permasalahan yang belakangan membelit hidupnya.

Danendra beranjak ke meja rias milik Cempaka yang beberapa bulan ini kosong. Melihat dirinya di cermin, badan terlihat kurus dengan cambang di parasnya.

Jelas sekali pria di cermin itu punya masalah hidup yang berat sampai tak ada waktu mengurus diri sendiri.

"Harus mulai dari mana ini? Ini keputusan paling bodoh yang pernah kamu ambil, Danendra. Sok baik," cetusnya pada pantulan Danendra di cermin.

Kembali ke ranjang, Danendra memaksa matanya t
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   056

    Qonita senang bukan main menemui Cempaka, Saras. dan calon cucunya."Kamu dan Saras sehat, 'kan?" Mereka saling berangkulan. "Ya, Ma," sahut Cempaka sembari mengelus perut besarnya."Saras, mana?""Kebetulan lagi ke warung di balik gang ini, Ma.""Mama kapan datang?" Cempaka mengajak masuk ke rumah sederhananya, tetapi rasa segan menyeruak lantaran tidak ada kursi di sana. "Tidak ada bangku, Ma," lanjutnya."Sudah, tidak apa-apa, di sini juga tak masalah." Qonita duduk melantai beralas karpet dibantu oleh putranya."Mama datang semalam, entah gimana, ada feeling kurang enak. Nggak tahunya....." Qonita menahan kalimat seraya melirik Danendra yang tersenyum tipis di sampingnya. Cempaka kurang mengerti makna gestur Qonita."Dia sudah Mama usir!" ucap Qonita dengan ekspresi tajam.Mendadak Danendra memejamkan mata, dia lupa untuk membriefing mamanya agar tidak menyinggung soal orang lain dalam pertemuan bersama ini."Siapa yang mama maksud?" Cempaka hanya ingin memastikan."Ma, ke sini k

    Last Updated : 2024-06-26
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   057

    "Kamu gagal membawa Cempaka kembali ke rumah, apa mau dibiarkan melahirkan sendiri? Kalau Saras dan Bima di klinik bersalin lahir, kita masih bisa mengerti. Ini anak ketiga, risikonya juga tinggi, usia istri kamu hampir 40 tahun, Dane," gerutu Qonita di dalam mobil sewaktu mereka kembali ke Bekasi."Diberi waktu, bukannya dimanfaatkan dengan baik," lanjut Qonita mengungkap rasa kesalnya."Ma... ada andil Mama juga, mengapa Mama katakan mengusir Natali, Cempaka jadi marah saat tahu Natali pernah tinggal di rumah," sahutnya sambil menyetir. Badan Qonita menghadap ke arah Danendra."Salahkan diri kamu sendiri, maksud kamu mau membohongi Cempaka?!""Bukan, Ma --""Sudahlah, Dane. Mama ini sangat sayang pada kamu, hanya kamu anak mama satu-satunya. Mama mau lihat rumah tangga kamu baik adanya," ungkap Qonita penuh harap, ia menurunkan nada suara."Sekarang rumah tangga kamu berantakan lagi, mama minta dengan sangat kamu bertanggungjawab terhadap hidup Cempaka, dia mengandung anak kamu dan

    Last Updated : 2024-06-26
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   058

    "Bu Cempaka, kita akan berkomunikasi dengan keluarga Anita untuk kasus ini. Bukti keluarga Diego memperkarakan Saras sangat lemah," ucap seseorang yang mengaku dari sebuah kantor hukum.Cempaka mengangguk seraya menatap tak percaya ada orang yang membantunya mengatasi masalah yang muncul karena berani mempersoalkan Diego, sang anak donatur sekaligus pemilik sekolah."Ibu tidak perlu khawatir, semua akan kita tangani dengan baik. Kami juga sudah menyiapkan anggota untuk mendampingi Anita bila keluarganya berkenan."Lagi-lagi Cempaka hanya mengangguk.Mereka berpisah di depan kantor pihak berwajib."Ma, om tadi bantuin kita, ya?"Cempaka kehilangan fokus, pikirannya masih berkutat tentang bantuan seseorang yang mendadak sifatnya. "Mama," sebut Saras membuyarkan lamunan Cempaka. Anak itu kembali mengulangi pertanyaannya."Iya, Nak," jawabnya singkat.Sore hari di rumah Cempaka, Saras membukakan pintu untuk kedatangan seseorang."Bapaaak," teriak Saras sambil melonjak girang.Terdengar

    Last Updated : 2024-06-27
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   059

    "Ayo, kita makan," ucap Cempaka kembali dari dapur ke ruang tamu dengan membawa tiga buah piring.Danendra dan Saras menoleh bersamaan."Mau makan di luar, ngga?""Mau... mauuu, Pak," jawab Saras antusias. Danendra tersenyum pada Saras, lain hal terjadi dalam hati Cempaka.Ia kembali ke dapur membawa piring yang tadi ditenteng. Makanan yang telah dimasak, dimasukkan ke dalam wadah kotak satu per satu, kecuali satu piring untuk dirinya saja.Cempaka tidak lagi kembali ke ruang tamu, Danendra menyusul ke dapur. Ia mendapati Cempaka sedang makan sendiri di sebuah bangku dan meja berukuran kecil."Loh, masih di sini. Kami menunggu kamu.""Pergi sama Saras saja, aku makan di rumah. Jangan pulang terlalu malam."Danendra berjalan ke arah wastafel, ia melihat ada ikan dan sayur matang ditaruh dalam kotak."Kamu masak?" tanya Danendra menoleh ke belakang.Cempaka tidak menjawab. Dia kembali menyuapi makanan ke dalam mulut."Kenapa tidak bilang kalau masak. Makan ini saja, kangen merasakan mas

    Last Updated : 2024-06-28
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   060

    "Bukannya kamu sakit?" Tanpa segan Cempaka bertanya pada Natali."I...iya, aku bersama teman. Dia mengajak kemari," sahut Natali. Ponselnya berdering, dia meliat siapa pemanggilnya. "Aku duluan," ucap Natali seraya tersenyum.Tanpa membalas, Cempaka masuk toilet untuk menuntaskan keinginan buang air kecil. Ia berpikir kepentingan apa yang membawa Natali ke restoran yang sama dengannya."Apakah dia membuntuti atau tidak sengaja atau ..., ah, bikin pusing."Usai dari kamar kecil, Cempaka berniat menceritakan dengan siapa dia berpapasan di toilet tadi.Langkahnya terhenti begitu mendekati meja tempatnya bersama Saras dan Danendra. Ada seorang perempuan duduk di tempat yang diduduki tadi, di sebelahnya ada perempuan lain."Cempaka, ternyata Natali ada di sini. Dahlia mengajak Natali untuk jalan-jalan ke Jakarta, Dahlia punya bisnis juga di sini," jelas Danendra lengkap.Masih dalam keterkejutan, Cempaka tidak mampu untuk merespon cepat. Dia hanya mengangguk sambil berdiri. Bertepatan ban

    Last Updated : 2024-07-01
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   061

    Danendra melirik kaca spion dalam, ia melihat Saras tertidur di bangku penumpang belakang. Menoleh ke kiri Danendra mendapati Cempaka sedang menengok jalanan sebelah kiri."Kapan kontrol ke dokter kandungan lagi?"Tolehan Cempaka hampa, ia membuang pandang. Hanya ada suara kecil lantunan musik dari radio."Melahirkan di rumah sakit mana? Mau di Bekasi?" tanya Danendra berharap Cempaka menjawab, 'ya'."Jakarta.""Mau tidak di Bekasi, di rumah sakit tempat aku kerja. Akan lebih mudah aku mendatangi kamu ke kamar rawat inap di sela waktu kerja." Inilah salah satu alasan Danendra mendatangi istrinya. dia ingin dekat dengan Cempaka dan calon anak mereka saat lahiran.Dengkusan keras Cempaka membuat konsentrasi Danendra agak terganggu, ia sampai melakukan pengereman mendadak di lampu merah.Untungnya, hal itu tidak mengganggu Saras yang tertidur dengan sabuk pengaman."Kamu mau membunuh kami!" amuk Cempaka dengan paras mengeras."Maaf, Cempaka, ini tidak sengaja.""Bagaimana aku bisa percay

    Last Updated : 2024-07-01
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   062

    Danendra pulang dengan tangan hampa, setelah hubungan mereka sedikit membaik, sejak malam di restoran Cempaka malah menjarak darinya."Mama mau balik lihat papa dulu. Mama minta kamu terus berusaha baik pada Cempaka, jangan sampai Cempaka mempelajari bagaimana cara menggugat cerai ke pengadilan."Qonita tidak tahu kalau putranya sedang ribut dengan Cempaka. Dia merasa kalau Cempaka merupakan istri yang ideal bagi Danendra. "Cempaka itu perempuan biasa, tetapi rasa tanggung jawabnya besar bisa lihat bagaimana dulu dia mengurus mendiang Haris, ibunya, dan Bima. Kalau tidak lagi kuat menanggung beban, dia bisa saja cari cara lain, dia yang gugat kamu," tegas Qonita usai sarapan."Ma, aku tidak bisa antar ke bandara. Tidak papa, yah.""Mama mengerti, biar mama diantar sopir kamu," sahut Qonita. "Kamu paham tidak sama yang mama katakan?" lanjutnya.Danendra mengangguk. "Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa Mama tidak setuju kamu dengan Natali. Ini insting seorang ibu, memang belum terjadi

    Last Updated : 2024-07-02
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   063

    Keresahan menyerang Cempaka usai Qonita meminta dirinya bertahan di samping Danendra. Ada dugaan yang disampaikan Qonita mengenai Natali padanya, akan tetapi dia pun kurang percaya hal demikian. Cempaka menahan diri untuk tidak memberi penilaian terhadap perkiraan Qonita tersebut. "Huft... mereka berdua tampak saling mencintai bak Romeo dan Juliette." Selang tiga puluh menit, sembari menunggu Saras selesai bermain, Cempaka mendapat panggilan dari orang yang membantu mengatasi kasus Saras dengan Diego. "Ibu Cempaka dan Saras diminta datang besok ke kantor." Awalnya Cempaka resah karena dia harus mempertemukan Saras dengan Diego dan keluarga. "Tidak perlu khawatir, Bu, besok Anita dan papanya juga datang." "Serius, Pak? Bukannya nenek Anita berkeberatan kalau cucunya menjadi saksi atau dilibatkan dalam masalah ini?" "Serius, Bu. Kami langsung mencari siapa orang tua Anita lalu menemuinya. Ibunya Anita telah lama meninggal, jadi tinggal bapaknya. Pengasuhan sehari-hari oleh

    Last Updated : 2024-07-02

Latest chapter

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   109 TAMAT

    Hari mulai gelap, Cempaka gelisah lantaran merasa terlalu lama jauh dari anak-anaknya."Kita makan malam dulu, gimana?" ajak Danendra usai mereka menonton film drama di bioskop."Pulang saja, ya, anak-anak pasti cari," tolaknya dengan pasti, Cempaka gelisah mengingat kedua buah hatinya.Danendra mengangguk, mereka berjalan beriringan ke lokasi parkir."Kamu suka filmnya tadi?" tanya Danendra membuka percakapan setelah mereka dalam perjalanan tak mengeluarkan kata sama sskali.Cempaka mengangguk."Nabil, pemain utama, memilih tindakan yang tepat dengan berpisah dari suaminya, pulang kembali ke Indonesia," komentar Cempaka yang membuat posisi duduk Danendra merasa tak nyaman."Tapi, Maxime menunjukkan kalau dia serius bersama Nabil, bukan. Mengejar istrinya sampai ke Indonesia dan meyakinkannya kalau dia bukan Maxime yang dulu. Perjuangan Maxime lima tahun untuk bisa menemukan jejak istrinya. Dan butuh tiga tahun meyakinkan Nabil.""Entahlah, sepertinya semua pria memang seperti itu, ka

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   108

    Pagi hari usai mengantarkan Saras ke sekolah, Danendra melakukan aktivitas sebagai dokter di rumah sakit. Meskipun semangatnya turun, ia tetap profesional dalam bekerja. Saat jam istirahat ponselnya berdering."Ya, Ma?""Bagaimana kabar kamu?" tanya Qonita dari seberang. Danendra menghela napas panjang, menyenderkan punggung ke bangku."Sepertinya aku gagal, Cempaka tetap mau bercerai, Ma."Qonita merasakan nada sendu dari anak tunggalnya itu. Hatinya pun tak sanggup bila Cempaka akan berpisah dari Danendra. "Sepertinya kamu harus bersiap untuk itu," ucap Qonita bila memang itu akan terjadi."Besok kami akan ke pengadilan, Ma."***Hari yang ditakuti Danendra datang, mereka hadir secara terpisah. Danendra dari tempat kerja, sementara Cempaka dari rumah.Cempaka bisa mengamati bagaimana paras suaminya, sedari semalam mereka telah pisah ranjang. Danendra memutuskan menghabiskan waktu di ruang kerjanya.Ia tak sanggup bersama Cempaka dan setelah itu mereka berpisah.Agenda pertama ada

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   107

    Dengan sigap Danendra melingkarkan tangan ke tubuh Cempaka sehingga perempuan itu tidak terjerembab ke lantai.Mendadak suara tangis Keenan memenuhi kamar tidur mereka. Segera Cempaka setelah badannya seimbang pergi menggendong Keenan."Ssshhh... maaf, ya, Mama membangunkan kamu." Cempaka mengayun-ayun Keenan, menenangkan, sampai anaknya kembali terlelap dalam gendong Cempaka.Perilaku Cempaka yang lembut menangani Keenan disaksikan oleh suaminya dengan seksama. Dalam hati ia memuji istrinya yang lembut pada anak, tetapi bisa kasar juga terhadap orang yang melewati batas.Cempaka kembali naik ke tempat tidur lalu meletakkan Keenan dengan perlahan. Dia menarik napas panjang, lega, lantaran Keenan sudah terbuai dalam tidurnya."Ngapain senyum-senyum?" tanya Cempaka pada Danendra yang tak melepas tatapan.Danendra tidak sadar kalau Cempaka memerhatikan dirinya, ia salah tingkah dengan menggaruk-garuk kepala belakang. "Kamu ibu dan istri yang luar biasa." Danendra memberanikan diri memuj

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   106

    Merasa tidak mampu sendiri, Danendra memutuskan meminta bantuan orang tuanya untuk meyakinkan Cempaka agar bersedia bersamanya."Baru sadar sekarang, Danendra!" Lantaran jarak jauh, Danendra hanya bisa mengobrol dari telepon.Bukannya dukungan, Danendra malah dimarahi oleh ibu kandungnya, Qonita."Papa kamu mendukung perceraian kamu, terlalu banyak penderitaan Cempaka!"Beberapa waktu lalu Qonita masih berjuang agar Cempaka tidak bercerai dari putra kesayangannya, hanya saja mengingat betapa Cempaka terluka, hatinya pun tak sanggup."Mama harus bantu aku," ucap Danendra memohon. "Kamu tidak sadar betapa dicintai oleh Cempaka selama ini, hah?!""Cempaka hanya mencintai bang Haris, Ma." Bayangan kemesraan dan kedekatan Cempaka di masa lalu dengan mendiang Haris menari di alam pikiran Danendra. "Jadi, Keenan - anak kamu, bukan bukti kalau Cempaka sangat mencintai kamu? Dia rela tetap bertahan dimadu, padahal dia tahu mendiang istri kamu orang jahat!!"Qonita menggeleng tak habis pikir,

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   105

    Sepekan berlalu, Danendra rutin setiap hari mengirimkan buket bunga mawar untuk istrinya. Sayangnya, ia terus menemukan buket cantik itu di tong sampah belakang rumah.Danendra tahu benar kalau istrinya sangat menyukai mawar.Ada perasaan tersinggung muncul di awal, Danendra memahami bila ia patut mendapat perlakuan seperti itu dari Cempaka.Ini hari kedelapan, masih berlangsung demikian. Selain itu, Danendra berusaha mengajak Cempaka untuk berdialog berdua, makan malam, sampai jalan-jalan bersama, Cempaka kekeh menolak."Apalagi yang harus aku lakukan? Waktu semakin mendekat," lirihnya usai praktek di poliklinik.Danendra tetap bekerja secara profesional, sekalipun pikirannya tertuju pada Cempaka.[Sudah makan?]Danendra mengirim pesan pada Cempaka. Hanya centang dua biru tanpa ada balasan.Danendra menggaruk-garuk kepala, menepuki wajah, sampai menggosok matanya, saking bingung menghadapi istrinya."Memang cukup saja satu istri, sakit kepala kalau ada masalah seperti ini."***"Sara

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   104

    Hubungan Danendra dan Cempaka tidak berangsur membaik, hal paling ditakutkan Danendra malah terjadi lebih cepat."Kita bisa mengurus perceraian lebih cepat." Cempaka duduk di seberang meja kerja Danendra di rumahnya.Jantung Danendra terasa sesak, seperti akan berhenti berdetak. Wajahnya seperti dihantam benda berat.Kehilangan Cempaka?"Cempaka, aku mohon jangan lakukan ini." Danendra akan mengupayakan apa pun untuk rumah tangganya kali ini."Mau kamu apa? Kamu mau mengikat aku di pernikahan yang tidak bahagia ini. Kamu hanya mau membalas kebaikan Haris dan itu sudah cukup, Dane!"Napas Cempaka tersengal mengatakannya. Danendra masih ingin menahannya lebih lama?Dasar tidak berperasaan!"Aku akan mengikat kamu seumur hidup, Cempaka."Ingin rasanya Cempaka memberi Danendra pukulan supaya pria itu sadar kalau semakin lama bersamanya, Cempaka bisa-bisa mati berdiri atau kemungkinan gila.Namun, badannya yang lebih kecil tidak akan ada artinya bila ia melakukan kekerasan fisik pada Danen

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   103

    Dahlia menemui Danendra di rumah sakit, mereka duduk di taman yang sedang tidak banyak orang. "Aku mohon kamu mau menemui Natali." "Aku akan menceraikannya setelah anak itu lahir lalu mengasuhnya bersama Cempaka." Rahang Dahlia mengatup kuat. Dia semakin yakin cinta Danendra pada Natali sudah sirna seiring terkuak kebenaran. "Apa kamu yakin Cempaka akan menerima anak itu?" Natali tidak setuju, tetapi dia pun tidak bisa berbuat banyak. "Untuk terakhir kali aku menemui Natali, setelah itu jangan kamu datang lagi atas suruhan Natali!" "Aku tidak disuruh Natali atau siapapun, hanya demi kemanusiaan." Danendra berdecak lalu tertawa seolah-olah ada yang membuat kelucuan. Cempaka keluar dari persembunyiannya, ia mencuri dengar percakapan antara Danendra dan Dahlia. Keinginan untuk menemui suami pudar, Cempaka memiliki rencana lain. *** "Dane, kamu masih bersedia menemui aku?" Danendra memenuhi keinginan Dahlia untuk menemui Natali. Danendra duduk berseberangan dengan N

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   102

    Sebulan berlalu sejak kejadian Cempaka meminta cerai, tinggal tiga bulan lagi. Hubungan antara Cempaka dan Danendra semakin renggang. "Mengapa akhir-akhir ini kamu sering keluar rumah?""Memangnya kenapa? Bik Saidah mengadu?" tanya Cempaka tanpa memandang suaminya. Dia sibuk dengan banyak kertas di tangannya."Kamu buka toko baru?""Kamu membuntutiku?""Kalau tidak seperti itu, kamu tidak pernah mau cerita. Sudah berapa lama?""Bukan urusan kamu." Cempaka berdiri memandang suaminya. "Kamu urusi saja istri kamu yang mau melahirkan itu, bukannya sebentar lagi?"Danendra menghela napas."Jangan mengalihkan pembicaraan. Oh, ya, perlu aku ingatkan keinginan bercerai kamu tidak akan pernah terkabul." Danendra pergi begitu saja dari kamar ke ruang makan. Beberapa minggu belakangan, Danendra sering pulang lebih awal dari rumah sakit.Cempaka terduduk kembali, gilirannya mendengkus karena Danendra memutuskan secara sepihak nasibnya di masa mendatang. ***Usai praktek di poliklinik, Danendra

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   101

    "Natali, sudahi kebodohan ini!" ujar Dahlia. Baru kali ini perkataan Dahlia serasa tajam di pendengaran Natali."Keluarga Danendra sulit ditumbangkan, lihat papamu, malahan masuk penjara demi aksi balas dendamnya. Apa kamu mau berakhir seperti itu? Cukup menjadi orang jahat, fokuslah sekarang pada anakmu!"Dahlia rasanya tidak sabar lagi menghadapi sahabat karibnya yang terlihat konyol."Tapi... tapi... aku mencintainya, Dahlia," isaknya duduk di kursi."Apa aku bilang! Dulu kamu menikah dengannya tanpa cinta, hanya untuk membalas dendam. Danendra sangat mencintai kamu. Sekarang giliran kamu mencintainya, pria itu sudah tak punya lagi hati untuk kamu. Sadar, Natali!!"Natali semakin terisak, ia merasa menyesal dengan sikapnya di masa lalu sehingga membuat cinta Danendra luntur padanya."Tapi, aku mau berusaha untuk mendapatkan Danendra lagi, Dahlia," ucapnya dibarengi gelengan dari Dahlia."Sadar Natali kesalahan kamu itu banyak, jangan sampai Danendra tahu rahasia kelam kamu, tiba wa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status