Share

057

Penulis: Novisi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-26 22:29:26

"Kamu gagal membawa Cempaka kembali ke rumah, apa mau dibiarkan melahirkan sendiri? Kalau Saras dan Bima di klinik bersalin lahir, kita masih bisa mengerti. Ini anak ketiga, risikonya juga tinggi, usia istri kamu hampir 40 tahun, Dane," gerutu Qonita di dalam mobil sewaktu mereka kembali ke Bekasi.

"Diberi waktu, bukannya dimanfaatkan dengan baik," lanjut Qonita mengungkap rasa kesalnya.

"Ma... ada andil Mama juga, mengapa Mama katakan mengusir Natali, Cempaka jadi marah saat tahu Natali pernah tinggal di rumah," sahutnya sambil menyetir.

Badan Qonita menghadap ke arah Danendra.

"Salahkan diri kamu sendiri, maksud kamu mau membohongi Cempaka?!"

"Bukan, Ma --"

"Sudahlah, Dane. Mama ini sangat sayang pada kamu, hanya kamu anak mama satu-satunya. Mama mau lihat rumah tangga kamu baik adanya," ungkap Qonita penuh harap, ia menurunkan nada suara.

"Sekarang rumah tangga kamu berantakan lagi, mama minta dengan sangat kamu bertanggungjawab terhadap hidup Cempaka, dia mengandung anak kamu dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   058

    "Bu Cempaka, kita akan berkomunikasi dengan keluarga Anita untuk kasus ini. Bukti keluarga Diego memperkarakan Saras sangat lemah," ucap seseorang yang mengaku dari sebuah kantor hukum.Cempaka mengangguk seraya menatap tak percaya ada orang yang membantunya mengatasi masalah yang muncul karena berani mempersoalkan Diego, sang anak donatur sekaligus pemilik sekolah."Ibu tidak perlu khawatir, semua akan kita tangani dengan baik. Kami juga sudah menyiapkan anggota untuk mendampingi Anita bila keluarganya berkenan."Lagi-lagi Cempaka hanya mengangguk.Mereka berpisah di depan kantor pihak berwajib."Ma, om tadi bantuin kita, ya?"Cempaka kehilangan fokus, pikirannya masih berkutat tentang bantuan seseorang yang mendadak sifatnya. "Mama," sebut Saras membuyarkan lamunan Cempaka. Anak itu kembali mengulangi pertanyaannya."Iya, Nak," jawabnya singkat.Sore hari di rumah Cempaka, Saras membukakan pintu untuk kedatangan seseorang."Bapaaak," teriak Saras sambil melonjak girang.Terdengar

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   059

    "Ayo, kita makan," ucap Cempaka kembali dari dapur ke ruang tamu dengan membawa tiga buah piring.Danendra dan Saras menoleh bersamaan."Mau makan di luar, ngga?""Mau... mauuu, Pak," jawab Saras antusias. Danendra tersenyum pada Saras, lain hal terjadi dalam hati Cempaka.Ia kembali ke dapur membawa piring yang tadi ditenteng. Makanan yang telah dimasak, dimasukkan ke dalam wadah kotak satu per satu, kecuali satu piring untuk dirinya saja.Cempaka tidak lagi kembali ke ruang tamu, Danendra menyusul ke dapur. Ia mendapati Cempaka sedang makan sendiri di sebuah bangku dan meja berukuran kecil."Loh, masih di sini. Kami menunggu kamu.""Pergi sama Saras saja, aku makan di rumah. Jangan pulang terlalu malam."Danendra berjalan ke arah wastafel, ia melihat ada ikan dan sayur matang ditaruh dalam kotak."Kamu masak?" tanya Danendra menoleh ke belakang.Cempaka tidak menjawab. Dia kembali menyuapi makanan ke dalam mulut."Kenapa tidak bilang kalau masak. Makan ini saja, kangen merasakan mas

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   060

    "Bukannya kamu sakit?" Tanpa segan Cempaka bertanya pada Natali."I...iya, aku bersama teman. Dia mengajak kemari," sahut Natali. Ponselnya berdering, dia meliat siapa pemanggilnya. "Aku duluan," ucap Natali seraya tersenyum.Tanpa membalas, Cempaka masuk toilet untuk menuntaskan keinginan buang air kecil. Ia berpikir kepentingan apa yang membawa Natali ke restoran yang sama dengannya."Apakah dia membuntuti atau tidak sengaja atau ..., ah, bikin pusing."Usai dari kamar kecil, Cempaka berniat menceritakan dengan siapa dia berpapasan di toilet tadi.Langkahnya terhenti begitu mendekati meja tempatnya bersama Saras dan Danendra. Ada seorang perempuan duduk di tempat yang diduduki tadi, di sebelahnya ada perempuan lain."Cempaka, ternyata Natali ada di sini. Dahlia mengajak Natali untuk jalan-jalan ke Jakarta, Dahlia punya bisnis juga di sini," jelas Danendra lengkap.Masih dalam keterkejutan, Cempaka tidak mampu untuk merespon cepat. Dia hanya mengangguk sambil berdiri. Bertepatan ban

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   061

    Danendra melirik kaca spion dalam, ia melihat Saras tertidur di bangku penumpang belakang. Menoleh ke kiri Danendra mendapati Cempaka sedang menengok jalanan sebelah kiri."Kapan kontrol ke dokter kandungan lagi?"Tolehan Cempaka hampa, ia membuang pandang. Hanya ada suara kecil lantunan musik dari radio."Melahirkan di rumah sakit mana? Mau di Bekasi?" tanya Danendra berharap Cempaka menjawab, 'ya'."Jakarta.""Mau tidak di Bekasi, di rumah sakit tempat aku kerja. Akan lebih mudah aku mendatangi kamu ke kamar rawat inap di sela waktu kerja." Inilah salah satu alasan Danendra mendatangi istrinya. dia ingin dekat dengan Cempaka dan calon anak mereka saat lahiran.Dengkusan keras Cempaka membuat konsentrasi Danendra agak terganggu, ia sampai melakukan pengereman mendadak di lampu merah.Untungnya, hal itu tidak mengganggu Saras yang tertidur dengan sabuk pengaman."Kamu mau membunuh kami!" amuk Cempaka dengan paras mengeras."Maaf, Cempaka, ini tidak sengaja.""Bagaimana aku bisa percay

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   062

    Danendra pulang dengan tangan hampa, setelah hubungan mereka sedikit membaik, sejak malam di restoran Cempaka malah menjarak darinya."Mama mau balik lihat papa dulu. Mama minta kamu terus berusaha baik pada Cempaka, jangan sampai Cempaka mempelajari bagaimana cara menggugat cerai ke pengadilan."Qonita tidak tahu kalau putranya sedang ribut dengan Cempaka. Dia merasa kalau Cempaka merupakan istri yang ideal bagi Danendra. "Cempaka itu perempuan biasa, tetapi rasa tanggung jawabnya besar bisa lihat bagaimana dulu dia mengurus mendiang Haris, ibunya, dan Bima. Kalau tidak lagi kuat menanggung beban, dia bisa saja cari cara lain, dia yang gugat kamu," tegas Qonita usai sarapan."Ma, aku tidak bisa antar ke bandara. Tidak papa, yah.""Mama mengerti, biar mama diantar sopir kamu," sahut Qonita. "Kamu paham tidak sama yang mama katakan?" lanjutnya.Danendra mengangguk. "Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa Mama tidak setuju kamu dengan Natali. Ini insting seorang ibu, memang belum terjadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   063

    Keresahan menyerang Cempaka usai Qonita meminta dirinya bertahan di samping Danendra. Ada dugaan yang disampaikan Qonita mengenai Natali padanya, akan tetapi dia pun kurang percaya hal demikian. Cempaka menahan diri untuk tidak memberi penilaian terhadap perkiraan Qonita tersebut. "Huft... mereka berdua tampak saling mencintai bak Romeo dan Juliette." Selang tiga puluh menit, sembari menunggu Saras selesai bermain, Cempaka mendapat panggilan dari orang yang membantu mengatasi kasus Saras dengan Diego. "Ibu Cempaka dan Saras diminta datang besok ke kantor." Awalnya Cempaka resah karena dia harus mempertemukan Saras dengan Diego dan keluarga. "Tidak perlu khawatir, Bu, besok Anita dan papanya juga datang." "Serius, Pak? Bukannya nenek Anita berkeberatan kalau cucunya menjadi saksi atau dilibatkan dalam masalah ini?" "Serius, Bu. Kami langsung mencari siapa orang tua Anita lalu menemuinya. Ibunya Anita telah lama meninggal, jadi tinggal bapaknya. Pengasuhan sehari-hari oleh

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   064

    "Aku pulang dulu, Natali." Danendra menggeser tangan Natali yang tengah mengusap dadanya, mereka sedang bersantai sambil menonton film drama romantis China."Jangan dulu, temani aku di sini. Masih jam setengah sepuluh," rengek Natali sembari menunjuk jam di nakas."Kamu harus istirahat, besok aku juga ada kerjaan padat." Menonton film bukanlah kesenangan Danendra, Natali sebenarnya tahu itu. Entah apa alasannya mengajak Danendra. "Duduk lagi." Dia menarik lembut tangan Danendra lalu mendekapnya membuat ada gelenyar asing dalam diri Danendra. "Natali, ingat kamu sedang dalam proses pemulihan," elak Danendra dengan berusaha mendorong pelan badan Natali.Perempuan itu menolak."Aku merindukan kamu selalu, kamu pria yang baik dan bertanggung jawab. Aku ingin menjadi seperti dulu melakukan kewajiban sebagai seorang istri." Natali merebahkan kepalanya di pundak Danendra. Pria itu membeku, pikirannya melayang pada kenangan sewaktu mereka dulu masih menjalani hubungan harmonis sekalipun ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   065

    Cempaka membawa Saras ke kantor pihak berwajib, di sana telah ada tim yang membantu mereka menyelesaikan kasus. Ada pula Anita dan ayahnya didampingi tim kuasa hukum mereka."Ya, Diego seringkali mengganggu aku. Sejak ada Saras, dia membantu aku dari gangguan Diego." Anita takut-takut menyatakan kebenaran, ia berbicara sambil menggenggam tangan ayahnya."Mana buktinya! Jangan berbohong, Anita ini pasti diajarkan untuk berucap bohong," tunjuk mama Diego pada Anita yang makin ketakutan. Dia sampai mendekap ayahnya."Ibu, tolong suaranya dipelankan. Anak-anak takut mendengar suara ibu. Kalau tidak bersalah, tidak perlu panik," ujar ayah Anita yang terlihat kesal.Pihak keluarga Diego tersudut dengan keberanian Anita. Mama Diego tampak kalang kabut dengan mengatakan semua ucapan Anita adalah bohong. "Kami telah mengumpulkan bukti yang kuat, Bu," timpal tim kuasa hukum Anita. "ditambah keterangan Saras dan Anita."Usai pertemuan yang makin jelas itu, terbit kelegaan pada diri Cempaka. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03

Bab terbaru

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   095

    Setelah Joko Chandra, giliran Natali ditemui oleh Cempaka. Ia datang sendiri ke kediaman perempuan yang menjadi istri kedua suaminya."Mau apa datang kemari!" Sambutan Natali dingin saat membuka pintu rumahnya. Di belakang Natali, dia melihat seorang perempuan yang diketahui Cempaka sebagai teman dekat Natali."Suruh masuk, ada tamu," ucap Dahlia ramah.Cempaka tak berminat masuk, ia langsung bicara ke topik inti."Ayahmu sudah mendekam di penjara, Natali."Badan Natali meremang, senyum miring Cempaka malah membuatnya gentar."Aku hanya peringatkan, pelan tapi pasti aku minta kamu mundur dari hubunganki dan Danendra!" tegas Cempaka tanpa ada rasa takut.Natali menatap manik Cempaka dalam-dalam lalu tawa lepas dari bibirnya."Kamu datang kemari untuk mengancam aku, heh?!"Natali membalas menggertak Cempaka."Kartumu ada di aku."Tawa Natali terhenti disambut kalimat ramah Dahlia."Apa kita masuk dulu untuk membicarakan hal penting ini?"Tatapan Cempaka beralih pada Dahlia yang tampak t

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   094

    Natali gelisah usai menonton berita mengenai penangkapan ayahnya sebagai dalang kebakaran ruko yang pernah ditempati Cempaka. "Memang si Tua ini keras kepala, dari dulu merasa benar dan sekarang dapat akibatnya."Meskipun gelisah, ada rasa marah yang menggerogoti hatinya. Ia teringat bagaimana perlakuan Joko Chandra terhadap ibunya di masa silam, bukannya baik-baik saja, melainkan sebaliknya.Natali kecil sering melihat pertengkaran ayah dan ibunya, dia tidak paham masalah apa yang menimpa. Semakin dewasa, ia mendapati kesalahan ibunya yang dituturkan ayahnya, yakni bersama pria lain.Tertawa miris, itulah yang dilakukan Natali. Memiliki orang tua yang menelantarkan dirinya secara batin, membuatnya tidak yakin dengan relasi pernikahan seumur hidup."Kalian membuat masa depanku hancur, penuh dendam dan kebencian," ucapnya di hadapan bingkai berisi gambar kedua orang tuanya.Bukan sedih yang dirasakan oleh Natali atas kejadian yang menimpa ayahnya."Memang pantas mendapatkannya."Natal

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   093

    Di malam hari, setelah Devano dan Anita pulang, Danendra duduk di ruang keluarga sendirian. Ia mengulir ponsel tanpa berkonsentrasi dengan apa yang dikerjakan. Pikirannya menerawang pada masa lalu, bagaimana hubungan pertemanan dengan Devano kandas karena pria itu menjalin hubungan dengan Natali di belakangnya.Kekhawatiran menyerang Danendra saat melihat istrinya, Cempaka, terlihat nyaman berada di dekat Devano."Sudah jam setengah sebelas, tidak tidur?" tanya Cempaka yang muncul dari arah belakang badan Danendra. Pria itu hanya diam saja tanpa respon."Cantik ngga kalau bunga ini di taruh di sini?" tanya Cempaka membawa vas berisi bunga yang dibawanya tadi."Hm...," jawab Danendra sembari melirik ke arah bunga cantik di nakas.Cempaka duduk di bangku berhadapan dengan Danendra. "Pak Devan tadi datang sekalian mengabarkan kalau dalang kebakaran ruko sudah ditangkap pihak berwajib."Pandangan Danendra mendadak terarah pada Cempaka. Dia belum mendapat kabar apapun."Namanya Joko Cha

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   092

    Setelah menidurkan Keenan, Cempaka mengulir media sosial miliknya sembari beristirahat.Matanya membelalak membaca sebuah artikel, berulang kali Cempaka membaca dengan seksama."Pelaku pembakaran ruko sudah ditangkap," ulangnya pelan, tersinggung senyum di parasnya.Tidak lama, layar ponselnya menampilkan nama Danendra. Gegas Cempaka menanggapi."Cempaka, aku tadi dihubungi kuasa hukum. Pelaku pembakaran ruko yang kamu sewa sudah tertangkap. Mereka ada tiga orang.""Apa datangnya ada di antara mereka?" tanya Cempaka antusias."Belum sampai ke sana. Wajah mereka dipakaikan masker, diduga masih ada kawanan lainnya."Cempaka mengangguk, dugaannya juga serupa dengan itu. Hanya saja bukti tidak ada."Siapapun orangnya cepat atau lambat pasti akan tertangkap," ujar Cempaka dengan nada emosional. "Tapi, jangan terlalu memikirkan hal ini, ya." Dari nada bicara Cempaka, Danendra bisa mengira-ngira perasaan istrinya sejauh mana."Nanti aku pulang lebih cepat, mau dibawain makanan tidak?" Danen

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   091

    Insiden di rumah Natali membuat Danendra membatalkan prakteknya secara mendadak. Alasan istrinya sakit dipakai untuk menemani Natali yang memintanya tidak pergi bekerja setelah dirinya meminta maaf."Apa masih sakit?" tanya Danendra memandang pipi Natali memerah. "Sudah berkurang." Natali tersenyum sembari memegang kompres dingin, berbeda dengan raut Danendra yang datar.Danendra melirik jam estetik yang menempel di dinding, tidak terasa setengah hari dilalui di kediaman Natali."Sore nanti aku mau keluar," ucap Danendra seperti seorang anak yang minta izin ke ibunya."Apa tidak bisa menginap lagi di sini?" Natali menyulap pertanyaan dengan keinginan keras. "Temanilah aku lagi," ujarnya dengan merengek. "Aku akan datang lagi besok," janji Danendra, meskipun dia tidak begitu yakin bisa dipenuhi atau tidak.Usai makan siang, Danendra meninggalkan rumah Natali. Beralasan ke rumah sakit lagi, Danendra menyetir ke rumah miliknya, ia ingin melihat istri dan anak-anak.Rumah dalam keadaan

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   090

    Danendra terbangun di pagi hari dengan ruangan serasa berputar, kepalanya pening.Memandang sekitar, dia tahu kalau malam tadi dirinya menginap di kediaman Natali.Pakaiannya sudah berganti dengan bahan yang lebih ringan.Berjalan memegang dinding agar tidak jatuh, sampai Danendra di luar kamar. Tercinta aroma wangi masakan dari dapur. Ia yakin kalau Natali ada di sana."Mengapa aku bisa menginap di sini?" tanyanya dengan suara meninggi.Tersentak Natali mendengar suara Danendra, ia berbalik dan langsung mengubah raut menjadi lebih ramah."Kamu sudah bangun? Aku lagi siapin sarapan," sahutnya tanpa menjawab pertanyaan Danendra. Natali mengambil sebuah gelas lalu pergi menuju dispenser untuk mengisi dengan air minum. "Minum air hangat setiap pagi baik untuk kesehatan. Aku selalu ingat pesan kamu," ucapnya.Danendra hanya menatap gelas berisi air, tanpa memedulikan hal itu, Danendra berjalan menuju bangku di sekitar meja makan lalu duduk di sana.Memejamkan mata menjadi jalan untuk me

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   089

    "Maaf, Bu. Ada apa ini? Suara ibu mengganggu tetangga, hari sudah malam." Seorang bapak datang menghampiri Cempaka untuk menegurnya. Cempaka mengatur emosinya dengan baik. Dia meminta maaf lalu menjelaskan perihal Danendra di dalam rumah Natali. "Suami ibu?" "Ya." Tampak bapak-bapak itu pergi lalu berbisik dengan tetangga lain. "Saya RT di sini, apakah ibu yakin ada orang di dalam?" tanyanya. "Itu mobil suami saya." Cempaka menunjuk kendaraan roda empat yang terparkir di garasi. Ketua RT meminta bukti mengenai data suami Cempaka. Ketua RT bersama warga menggedor-gedor pintu kediaman Natali sampai Natali merasa terpojok. "Bu Natali silakan di buka atau kami membuka paksa." Merasa terancam akhirnya Natali membuka pintu. "Mana Danendra?!" jerit Cempaka berusaha memaksa masuk, tetapi cepat dihalangi Natali. "Tidak ada yang boleh masuk paksa ke rumah saya atau saya lapor polisi!" teriak Natali melawan. Cempaka dan warga lain berdiri mematung. "Bu Natali, ibu

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   088

    Natali merasa tidak puas dengan penuturan Joko Chandra, ia menghadapi masalah baru. yakni Cempaka jadi kembali ke Bekasi paska kejadian kebakaran. Hal membuat Natali kesal adalah keputusan kembali Cempaka dan Danendra kembali serumah."Kamu cukup berempati pada perempuan itu, masalah lain Papa akan membantu," ujar Joko Chandra waktu itu.Natali menghubungi Danendra, ia punya permintaan."Dane, temani aku konsultasi ke dokter kandungan, ya," pintanya melalui sambungan telepon."Kalau mau ke rumah sakit, datang saja, Natali," sahut Danendra sambil memeriksa jadwal operasi, seminar, dan praktek di poliklinik.Gegas Natali melakukan apa yang disuruh Danendra, mereka berdua masuk ke dalam ruang praktek."Coba dilihat ini janinnya masih berukuran kecil. Harap dokter dan istri memperhatikan kebutuhan sang bayi melalui nutrisi ibu hamil," ingat sang dokter.Dokter kandungan meresepkan vitamin untuk Natali."Kamu sudah selesai praktek, 'kan? Mau pulang?" tanya Natali di luar ruangan."Sudah.

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   087

    Malam ini Cempaka dan anak-anak mulai menginap di Bekasi. Danendra girang bukan kepalanya, tanpa paksaan Cempaka menyerahkan diri padanya.Danendra tidak yakin alasan apa yang membuat istrinya memutuskan hal itu. Apapun alasannya bagi Danendra tidak begitu penting."Saras masih bersekolah di Jakarta, besok Heru bisa mengantar ke sekolah, 'kan?" tanya Cempaka saat mereka berada dalam kamar yang sama. Cempaka memutuskan bersedia sekamar tanpa syarat apapun."Ya, Heru bisa antarkan. Tapi, kamu tidak berniat Saras bolak-balik sejauh itu, bukan? Dia harus bangun sepagi apa, pasti lelah perjalanan jauh."Cempaka telah memikirkannya. "Saras sebenarnya sudah nyaman bersekolah di sana, sejak masalah di sekolahnya dulu. Waktu aku membicarakan hal ini padanya, Saras sedih, jadi aku beri pilihan mau tinggal di Bekasi pindah sekolah atau tetap di Jakarta."Danendra mengangguk. "Jadi jawaban Saras apa?""Kamu tidak tanya?" Cempaka menoleh pada suaminya dengan kernyitan di kening.Danendra berdehem

DMCA.com Protection Status