Share

047

Author: Novisi
last update Last Updated: 2024-06-16 17:43:14

Emosi Cempaka bercampur baur, orang tua Diego mengelak atas tuduhan Saras. Kepala sekolah dan guru tidak kalah bingung, baru kali ini mendengar ada anak didik yang melakukan tindakan yang menyasar ke hal berbau seksual.

"Kalau tante tidak percaya, bisa tanya pada Anita!" ucap Saras berani, ibunda Diego merasa ditantang.

Tidak ingin harga diri jatuh, ibunda Diego menghardik Saras. "Anak kecil sudah tahu membayangkan hal tidak senonoh. Bagaimana, sih, ibu ini mendidik anak!" amuknya pada Cempaka.

"Saras, tidak boleh asal bicara." Cempaka gentar menghadapi Saras yang bernyali besar bicara pada ibunda Diego.

"Diego, apa benar kata anak ini?" Ibunya bertanya, Diego menunduk dan tutup suara.

"Mama Saras dan mama Diego, besok kami akan menghadirkan Anita dan orang tuanya di sini. Kami harap ibu berdua tetap datang ke sekolah lagi agar kita dapat jalan keluar yang baik," ujar kepala sekolah menengahi percakapan.

Mereka semua keluar dari areal sekolah didahului oleh Diego dan mamanya yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   048

    Keadaan Natali semakin lama semakin membaik, terutama setelah melakukan prosedur laparoskopi."Beruntung aku bisa kembali pada Danendra, cara aku dulu meminta cerai memang salah," ujar Natali sembari menikmati santapan kesukaannya."Kamu harus berhenti makan seperti ini, Natali. Makanan diawetkan bukannya pantangan kanker lambung?"Natali mengangguk. "Tapi, aku kangen makan ini," ucapnya sambil menunjukkan daging olahan. Dahlia berdecak menunjukkan rasa kesal."Kamu bilang beruntung bisa kembali pada Danendra, kalau dia tahu kamu makan seperti ini, heemm... dia pasti kecewa.""Makanya kamu jangan bilang pada Danendra." Dahlia menatap datar sambil menggelengkan kepala."Menjerumuskan teman pada ketidakbaikan." Dahlia sendiri hanya bisa sebatas menegur sebab ia mengenali karakter keras Natali.***"Bagaimana hasil pencariannya?" tanya Danendra pada seseorang di hadapannya. Mereka sedang duduk di sebuah restoran."Belum dapat detail lokasi, Pak, tahap pencarian. Dari data yang dapat, Bu

    Last Updated : 2024-06-18
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   049

    Saras kesal lantaran Anita menyembunyikan kejadian sebenarnya di kelas seni tempo hari. Akibatnya, ia dikecam oleh orang tua Diego. Keluar dari ruang kepala sekolah Cempaka terdiam sebab dituding putrinya suka mengarang cerita, padahal Cempaka memercayai cerita Saras."Ma, sungguh aku tidak bohong," ucapnya di mobil yang membawa mereka pulang.Cempaka tetap diam sembari menoleh pada Saras yang berubah paras menjadi sedih.Pikiran Cempaka mengulang kejadian di sekolah tadi. Ia heran dengan kalimat yang dipakai oleh Anita karena anak sekecil itu mengucapkan kalimat dengan sangat rapi."Ma, apa Mama tidak percaya aku?" Mata Saras berbinar. Barulah Cempaka tersenyum sambil mendekap Saras."Mama percaya kamu, sangat percaya."Saras memeluk Cempaka dengan kedua tangannya mengelilingi perut besarnya."Aku jadi kasihan melihat Anita berbohong."Cempaka melepas dekapan Saras."Iya, mama juga lihat Saras seperti ketakutan.""Mungkin neneknya yang menyuruh.""Saras, tidak boleh menuduh orang s

    Last Updated : 2024-06-19
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   050

    Lagi-lagi Saras berkelahi dengan Diego, mereka berguling-guling., sementara itu teman-teman mereka hanya menyoraki tanpa melerai."Berhenti!!" teriak Cempaka dengan kuat. Hal itu membuat perhatian sebagian guru dari kejauhan mengarah ke sana.Mereka berlari menuju koridor.Cempaka menarik putrinya. Pakaian Saras sudah berantakan juga rambutnya.'Sekolah apa ini?' batinnya dalam hati."Ada apa ini?" tanya seorang guru sembari membersihkan Diego dari lantai. Diego terlihat memegang perutnya."Perut saya sakit, Bu," ucap Diego. Jantung Cempaka yang berdegup kencang membuat tangannya bergetar, ada percikan kemarahan pada putri dan Diego. Namun, ia menahan suara amarah."Apa yang terjadi di sini? Ada yang bisa jelasin?" tanya Cempaka melihat satu persatu anak sekolah teman sekelas Saras.Memilih bungkam, mereka satu persatu membalik badan meninggalkan lokasi."Bu guru, mengapa anak didiknya dibiarkan pergi? Ini harus diselesaikan biar tidak berkepanjangan."Dari belakang muncul perempuan

    Last Updated : 2024-06-20
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   051

    Bersamaan kala hati Cempaka dan Saras diamuk gelisah, mendadak ketukan pintu berubah menjadi gedoran.Rupanya beberapa kali ketukan tak ada di antara Cempaka dan Saras yang berani sekedar mengintip dari jendela.Mereka berdua berpelukan, mengira petugas datang lebih cepat, padahal di surat mereka yang datang ke kantor untuk dimintai keterangan. "Mama, itu siapa? Saras takut," lirih Saras dengan suara bergetar sambil mendekap Cempaka di samping."Ibu Cempaka!" Kini suara panggilan, Cempaka memastikan itu bukan kurir pengantar paket."Ibu Cempaka!""Kamu masuk kamar, ya. Biar mama yang ke depan.""Tapi, mama... kalau itu orang jahat bagaimana?" tanya Saras dengan dugaan lain. Mereka berdua berbicara dengan cara bisik-bisik."Tidak apa-apa, di depan masih banyak tetangga. Mama bisa berteriak. Masuk, ya."Saras mematuhi ucapan ibunya, memastikan Saras masuk dan mengunci pintu, Cempaka perlahan keluar.Sebelumnya, ia menyingkap tirai jendela kecil di samping pintu. Rupanya ada bapak RT, d

    Last Updated : 2024-06-21
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   052

    "Kamu tidak pulang?" tanya Cempaka kali ketiga melihat Danendra tak kunjung beranjak dari duduk melantai di rumah yang disewanya.Danendra menggeleng, dia masih asyik melakukan permainan papan dengan dadu bersama Saras.Cempaka berdecak merasa perkataan diabaikan oleh keduanya."Saras, masuk kamar."Dari nada suara rendah sampai meninggi, barulah Saras memberi perhatian pada ibunya."Yah, mama... lagi asyik main. Mama ikutan sini.""Masuk kamar, Saras, sudah jam setengah 10 malam," ucap Cempaka menunjuk arah jam dinding.Terasa bagi Saras waktu berlalu begitu cepat. Parasnya berubah jadi kecewa."Biar saja, ini akhir pekan," sanggah Danendra yang menciptakan pelototan dari Cempaka yang berdiri menjulang di hadapan keduanya."Mau akhir pekan atau tidak, hidup disiplin harus ditegakkan," sahut Cempaka lalu melihat kembali pada putrinya.Kekecewaan tersirat di iras Saras, bola matanya berputar menunjukkan malas melihat ibunya yang terlalu ketat mengatur, menurut Saras."Bapak, masih di s

    Last Updated : 2024-06-24
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   053

    Sebelum semuanya memburuk, Danendra memutuskan untuk meninggalkan kediaman Cempaka."Besok aku akan datang lagi."Cempaka melipat kedua tangan di depan dada."Untuk apa? Setiap kali aku lihat wajah kamu, emosiku selalu meninggi, membuat aku tidak sehat. Jangan egois!"Danendra menghela napas panjang. Wajar saja Cempaka marah padanya bila demikian adanya.Menarik selembar amplop dari rak di ruang tamu, Danendra mengangkatnya."Aku yakin kamu butuh bantuanku."Senyum miring Danendra menunjukkan kemenangan. Mendadak Cempaka teringat masalah yang mendera diri dan putrinya."Tadi sewaktu kamu pergi ke warung, Saras menceritakan apa yang terjadi di sekolahnya. Kamu tidak bisa sendirian menyelesaikan kasus hukum, Cempaka."Belum Cempaka mengungkap kalimat, Danendra begitu saja keluar dari rumah lalu memakai sepatu slip on bermerek.Berjalan gontai ke arah pintu, Cempaka menyender sampai terduduk melantai.Ia menangis tertahan, takut suaranya terdengar oleh Saras.***Malam itu juga, Danendra

    Last Updated : 2024-06-24
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   054

    Ponsel Danendra berdering, Natali sedari tadi menghubungi dirinya. Namun, dikarenakan percakapan yang serius dengan Cempaka, terpaksa Danendra mengabaikan."Ya, Natali?""Dane, mengangkat telepon lama sekali, dari sore Aku menghubungi," gerutu Natali tanpa basa basi."Aku dari ...." Danendra mendadak diam, teringat bila ia mengatakan yang sebenarnya Natali pun akan mencecar dengan masalah baru.Dia sadar ada tiga perempuan yang bersangketa pada setiap langkah hidupnya."Kamu dari mana?""Tidak... tidak dari mana-mana. Kamu di mana Natali?""Mamamu mengusir aku dari rumah, telah aku jelaskan kalau aku istri kamu yang harus dirawat dan mempermudah Kamu mengontrol. Masa mama kamu katakan kalau kamu bukan dokter yang mengurusi kanker lambung dan ia mengusirku, Dane." Terdengar suara isakan dari seberang. Dengkusan napas kencang dan dalam dari Danendra menyertai, ia benar-benar lelah saat ini dan ingin beristirahat. "Jemput aku, Dane," rengeknya.Danendra pusing lalu memijat pelipisnya.

    Last Updated : 2024-06-25
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   055

    Tak bisa tidur akibat banyak pikiran kini menghantui Danendra. Sebagai seorang dokter, dia tahu kalau terlalu sering begadang tidak baik untuk kesehatannya.Hanya bolak balik di kamar lalu rebahan, kemudian bangkit lagi, mengotak-atik ponsel, seperti itulah Danendra menghabiskan waktu di kamar dalam kegelisahan.Serangan sesal tak mampu dihalau. Nasi sudah jadi bubur, apa mau dikata."Sudah tengah malam, sulit sekali mata ini terpejam."Rasa kantuk menyerang, tetapi pikirannya penuh dengan segala permasalahan yang belakangan membelit hidupnya.Danendra beranjak ke meja rias milik Cempaka yang beberapa bulan ini kosong. Melihat dirinya di cermin, badan terlihat kurus dengan cambang di parasnya.Jelas sekali pria di cermin itu punya masalah hidup yang berat sampai tak ada waktu mengurus diri sendiri."Harus mulai dari mana ini? Ini keputusan paling bodoh yang pernah kamu ambil, Danendra. Sok baik," cetusnya pada pantulan Danendra di cermin.Kembali ke ranjang, Danendra memaksa matanya t

    Last Updated : 2024-06-25

Latest chapter

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   095

    Setelah Joko Chandra, giliran Natali ditemui oleh Cempaka. Ia datang sendiri ke kediaman perempuan yang menjadi istri kedua suaminya."Mau apa datang kemari!" Sambutan Natali dingin saat membuka pintu rumahnya. Di belakang Natali, dia melihat seorang perempuan yang diketahui Cempaka sebagai teman dekat Natali."Suruh masuk, ada tamu," ucap Dahlia ramah.Cempaka tak berminat masuk, ia langsung bicara ke topik inti."Ayahmu sudah mendekam di penjara, Natali."Badan Natali meremang, senyum miring Cempaka malah membuatnya gentar."Aku hanya peringatkan, pelan tapi pasti aku minta kamu mundur dari hubunganki dan Danendra!" tegas Cempaka tanpa ada rasa takut.Natali menatap manik Cempaka dalam-dalam lalu tawa lepas dari bibirnya."Kamu datang kemari untuk mengancam aku, heh?!"Natali membalas menggertak Cempaka."Kartumu ada di aku."Tawa Natali terhenti disambut kalimat ramah Dahlia."Apa kita masuk dulu untuk membicarakan hal penting ini?"Tatapan Cempaka beralih pada Dahlia yang tampak t

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   094

    Natali gelisah usai menonton berita mengenai penangkapan ayahnya sebagai dalang kebakaran ruko yang pernah ditempati Cempaka. "Memang si Tua ini keras kepala, dari dulu merasa benar dan sekarang dapat akibatnya."Meskipun gelisah, ada rasa marah yang menggerogoti hatinya. Ia teringat bagaimana perlakuan Joko Chandra terhadap ibunya di masa silam, bukannya baik-baik saja, melainkan sebaliknya.Natali kecil sering melihat pertengkaran ayah dan ibunya, dia tidak paham masalah apa yang menimpa. Semakin dewasa, ia mendapati kesalahan ibunya yang dituturkan ayahnya, yakni bersama pria lain.Tertawa miris, itulah yang dilakukan Natali. Memiliki orang tua yang menelantarkan dirinya secara batin, membuatnya tidak yakin dengan relasi pernikahan seumur hidup."Kalian membuat masa depanku hancur, penuh dendam dan kebencian," ucapnya di hadapan bingkai berisi gambar kedua orang tuanya.Bukan sedih yang dirasakan oleh Natali atas kejadian yang menimpa ayahnya."Memang pantas mendapatkannya."Natal

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   093

    Di malam hari, setelah Devano dan Anita pulang, Danendra duduk di ruang keluarga sendirian. Ia mengulir ponsel tanpa berkonsentrasi dengan apa yang dikerjakan. Pikirannya menerawang pada masa lalu, bagaimana hubungan pertemanan dengan Devano kandas karena pria itu menjalin hubungan dengan Natali di belakangnya.Kekhawatiran menyerang Danendra saat melihat istrinya, Cempaka, terlihat nyaman berada di dekat Devano."Sudah jam setengah sebelas, tidak tidur?" tanya Cempaka yang muncul dari arah belakang badan Danendra. Pria itu hanya diam saja tanpa respon."Cantik ngga kalau bunga ini di taruh di sini?" tanya Cempaka membawa vas berisi bunga yang dibawanya tadi."Hm...," jawab Danendra sembari melirik ke arah bunga cantik di nakas.Cempaka duduk di bangku berhadapan dengan Danendra. "Pak Devan tadi datang sekalian mengabarkan kalau dalang kebakaran ruko sudah ditangkap pihak berwajib."Pandangan Danendra mendadak terarah pada Cempaka. Dia belum mendapat kabar apapun."Namanya Joko Cha

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   092

    Setelah menidurkan Keenan, Cempaka mengulir media sosial miliknya sembari beristirahat.Matanya membelalak membaca sebuah artikel, berulang kali Cempaka membaca dengan seksama."Pelaku pembakaran ruko sudah ditangkap," ulangnya pelan, tersinggung senyum di parasnya.Tidak lama, layar ponselnya menampilkan nama Danendra. Gegas Cempaka menanggapi."Cempaka, aku tadi dihubungi kuasa hukum. Pelaku pembakaran ruko yang kamu sewa sudah tertangkap. Mereka ada tiga orang.""Apa datangnya ada di antara mereka?" tanya Cempaka antusias."Belum sampai ke sana. Wajah mereka dipakaikan masker, diduga masih ada kawanan lainnya."Cempaka mengangguk, dugaannya juga serupa dengan itu. Hanya saja bukti tidak ada."Siapapun orangnya cepat atau lambat pasti akan tertangkap," ujar Cempaka dengan nada emosional. "Tapi, jangan terlalu memikirkan hal ini, ya." Dari nada bicara Cempaka, Danendra bisa mengira-ngira perasaan istrinya sejauh mana."Nanti aku pulang lebih cepat, mau dibawain makanan tidak?" Danen

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   091

    Insiden di rumah Natali membuat Danendra membatalkan prakteknya secara mendadak. Alasan istrinya sakit dipakai untuk menemani Natali yang memintanya tidak pergi bekerja setelah dirinya meminta maaf."Apa masih sakit?" tanya Danendra memandang pipi Natali memerah. "Sudah berkurang." Natali tersenyum sembari memegang kompres dingin, berbeda dengan raut Danendra yang datar.Danendra melirik jam estetik yang menempel di dinding, tidak terasa setengah hari dilalui di kediaman Natali."Sore nanti aku mau keluar," ucap Danendra seperti seorang anak yang minta izin ke ibunya."Apa tidak bisa menginap lagi di sini?" Natali menyulap pertanyaan dengan keinginan keras. "Temanilah aku lagi," ujarnya dengan merengek. "Aku akan datang lagi besok," janji Danendra, meskipun dia tidak begitu yakin bisa dipenuhi atau tidak.Usai makan siang, Danendra meninggalkan rumah Natali. Beralasan ke rumah sakit lagi, Danendra menyetir ke rumah miliknya, ia ingin melihat istri dan anak-anak.Rumah dalam keadaan

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   090

    Danendra terbangun di pagi hari dengan ruangan serasa berputar, kepalanya pening.Memandang sekitar, dia tahu kalau malam tadi dirinya menginap di kediaman Natali.Pakaiannya sudah berganti dengan bahan yang lebih ringan.Berjalan memegang dinding agar tidak jatuh, sampai Danendra di luar kamar. Tercinta aroma wangi masakan dari dapur. Ia yakin kalau Natali ada di sana."Mengapa aku bisa menginap di sini?" tanyanya dengan suara meninggi.Tersentak Natali mendengar suara Danendra, ia berbalik dan langsung mengubah raut menjadi lebih ramah."Kamu sudah bangun? Aku lagi siapin sarapan," sahutnya tanpa menjawab pertanyaan Danendra. Natali mengambil sebuah gelas lalu pergi menuju dispenser untuk mengisi dengan air minum. "Minum air hangat setiap pagi baik untuk kesehatan. Aku selalu ingat pesan kamu," ucapnya.Danendra hanya menatap gelas berisi air, tanpa memedulikan hal itu, Danendra berjalan menuju bangku di sekitar meja makan lalu duduk di sana.Memejamkan mata menjadi jalan untuk me

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   089

    "Maaf, Bu. Ada apa ini? Suara ibu mengganggu tetangga, hari sudah malam." Seorang bapak datang menghampiri Cempaka untuk menegurnya. Cempaka mengatur emosinya dengan baik. Dia meminta maaf lalu menjelaskan perihal Danendra di dalam rumah Natali. "Suami ibu?" "Ya." Tampak bapak-bapak itu pergi lalu berbisik dengan tetangga lain. "Saya RT di sini, apakah ibu yakin ada orang di dalam?" tanyanya. "Itu mobil suami saya." Cempaka menunjuk kendaraan roda empat yang terparkir di garasi. Ketua RT meminta bukti mengenai data suami Cempaka. Ketua RT bersama warga menggedor-gedor pintu kediaman Natali sampai Natali merasa terpojok. "Bu Natali silakan di buka atau kami membuka paksa." Merasa terancam akhirnya Natali membuka pintu. "Mana Danendra?!" jerit Cempaka berusaha memaksa masuk, tetapi cepat dihalangi Natali. "Tidak ada yang boleh masuk paksa ke rumah saya atau saya lapor polisi!" teriak Natali melawan. Cempaka dan warga lain berdiri mematung. "Bu Natali, ibu

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   088

    Natali merasa tidak puas dengan penuturan Joko Chandra, ia menghadapi masalah baru. yakni Cempaka jadi kembali ke Bekasi paska kejadian kebakaran. Hal membuat Natali kesal adalah keputusan kembali Cempaka dan Danendra kembali serumah."Kamu cukup berempati pada perempuan itu, masalah lain Papa akan membantu," ujar Joko Chandra waktu itu.Natali menghubungi Danendra, ia punya permintaan."Dane, temani aku konsultasi ke dokter kandungan, ya," pintanya melalui sambungan telepon."Kalau mau ke rumah sakit, datang saja, Natali," sahut Danendra sambil memeriksa jadwal operasi, seminar, dan praktek di poliklinik.Gegas Natali melakukan apa yang disuruh Danendra, mereka berdua masuk ke dalam ruang praktek."Coba dilihat ini janinnya masih berukuran kecil. Harap dokter dan istri memperhatikan kebutuhan sang bayi melalui nutrisi ibu hamil," ingat sang dokter.Dokter kandungan meresepkan vitamin untuk Natali."Kamu sudah selesai praktek, 'kan? Mau pulang?" tanya Natali di luar ruangan."Sudah.

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   087

    Malam ini Cempaka dan anak-anak mulai menginap di Bekasi. Danendra girang bukan kepalanya, tanpa paksaan Cempaka menyerahkan diri padanya.Danendra tidak yakin alasan apa yang membuat istrinya memutuskan hal itu. Apapun alasannya bagi Danendra tidak begitu penting."Saras masih bersekolah di Jakarta, besok Heru bisa mengantar ke sekolah, 'kan?" tanya Cempaka saat mereka berada dalam kamar yang sama. Cempaka memutuskan bersedia sekamar tanpa syarat apapun."Ya, Heru bisa antarkan. Tapi, kamu tidak berniat Saras bolak-balik sejauh itu, bukan? Dia harus bangun sepagi apa, pasti lelah perjalanan jauh."Cempaka telah memikirkannya. "Saras sebenarnya sudah nyaman bersekolah di sana, sejak masalah di sekolahnya dulu. Waktu aku membicarakan hal ini padanya, Saras sedih, jadi aku beri pilihan mau tinggal di Bekasi pindah sekolah atau tetap di Jakarta."Danendra mengangguk. "Jadi jawaban Saras apa?""Kamu tidak tanya?" Cempaka menoleh pada suaminya dengan kernyitan di kening.Danendra berdehem

DMCA.com Protection Status