Share

Bibit Kebencian

***

Sembilan hari setelah acara pertunangan ....

"Aku mau ke rumah Ayah Tomi, Ma," ungkap Tirta sendu. "Sudah lama sekali kita tidak bertemu, Tirta kangen."

Astri yang sedang membantu Sang Ibu membungkus jajanan basah untuk dititipkan di beberapa toko di kampung mereka seketika melirik sebentar ke arah putranya. Uang penjualan rumah sengaja dia tabung untuk masa depan Tirta, sementara untuk kebutuhan sehari-hari dia mengakali dengan berjualan jajanan basah setiap harinya.

"Ayah Tomi lagi kerja, Tir. Dia ada di kota mungkin sekarang," dusta Astri. "Lagipula untuk pulang ke rumah Nenek Leha, kita butuh ongkos. Ini Mama cari ongkos dulu biar kita bisa main kesana. Kamu yang sabar ya!"

Tirta menunduk kecewa. Di hari Minggu ini dia ingin sekali pergi ke rumah Tomi dan menghabiskan waktu disana, tapi apalah daya ... dia hanya seorang anak kecil yang segala sesuatunya menunggu persetujuan Astri.

"Telepon Ayah, Ma. Aku kangen!"

Astri mencoba abai dengan tetap malanjutkan pekerjaannya. Dia ing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status