Share

Bibit Kebencian (2)

***

Astri menatap sendu pada putranya yang terlihat begitu sedih. Tirta menunduk dalam dan kembali menangis dalam diam. Entah bagaimana caranya memberi pengertian jika Tomi berhak bahagia dengan calon keluarga barunya. Astri merasa Tirta belum cukup paham tentang ini.

"Ayah Tomi berhak bahagia, Nak."

"Apa kalau hanya aku yang menjadi anaknya, maka Ayah Tomi tidak bahagia, Ma?"

Astri menggeleng. Ingin sekali dia mengatakan dengan tegas agar Tirta bisa melupakan Tomi, tapi melihat sorot mata Tirta yang semakin redup maka Astri mengurungkan niatnya.

"Kamu adalah anak Papa, Tir. Bukan anak Ayah Tomi, paham?"

"Tapi Papa tidak pernah menyayangiku seperti Ayah Tomi, Ma. Aku mau menjadi anak Ayah Tomi seperti dulu. Mama mau kan menikah sama Ayah lagi?"

Astri menggeleng cepat. Dia buru-buru mengusap air mata yang mengalir di pipi. Melihat cinta di mata Tirta justru membuat hati Astri berdenyut nyeri. Andai saja dulu dia tidak bertingkah, maka dia dan Tomi pasti ... ah, mengenang masa lalu mema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Husna Mufida
wah sepertinya bakal lanjut sampe Tirta sudah dewasa nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status