Share

127 Warisan Keluarga

“Byan kangeeennn banget sama Kak Can. Kok sekarang Kak Can nggak pernah anter jemput Byan lagi, sih?” sungut gadis kecil itu menggembungkan pipi, memeluk erat Cantika dari samping.

“Kak Can kan udah nikah, Byan,” Caca si anak tengah menimpali. Tidak seperti adiknya, dia lebih kalem. Meski begitu Bianca duduk berimpitan di sebelah Cantika. Bisa Cantika rasakan, Bianca juga merindukannya.

“Bukan karena itu aja, Caca. Aku sekarang magang juga. Jadi waktu kalian sekolah, aku kerja,” sahut Cantika mengelus puncak kepala kedua adiknya.

Akhir pekan Cantika hari ini agak berbeda. Dia tidak membuat konten untuk barang-barang endorse, tidak juga bertemu Olin. Ketika akhirnya Cantika merasa tak enak badan berhari-hari, ia memilih menolak tawaran sponsor yang masuk. Untuk kerjasama yang sudah diterimanya, Cantika tidak bisa mundur. Jadi ia membawa beberapa produk ke kantor dan membuat konten saat jam istirahat. Entah itu berupa video, atau foto.

Dalam waktu seminggu, Cantika marathon membuat kont
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status