Share

124 Permintaan Maaf

Akhir-akhir ini Cantika tidak lagi pulang larut meski juga tidak pulang tepat waktu. Beberapa kali Miko melihat Cantika duduk manis di sofa menunggunya. Menyiapkan jus seperti rutinitas mereka biasanya. Jika melihat sepintas, semua tampak normal. Hanya satu yang tak normal bagi Miko.

Dirinya, yang menganggap segalanya terasa janggal.

Kalau di awal pernikahan mereka, Miko akan merasa senang dengan perbuatan Cantika. Namun perubahan Cantika yang seperti semula malah membuatnya tak nyaman. Apalagi setelah kepulangannya dari Surabaya. Setiap kali Cantika mengajaknya bicara, Miko banyak menghindar.

“Gimana kerjaan hari ini, Mik?”

“Masih adaptasi,” jawab Miko singkat.

“Oh iya, habis mandi kamu mau nonton?”

“Nggak, Can. Aku capek.”

“Ngobrol bentar, yuk.”

“Aku mau mandi dulu, ya. Badan aku lengket banget, nggak betah."

Masalahnya bukan Miko tidak ingin bicara pada Cantika, dia hanya takut. Takut apa yang hendak dikatakan perempuan itu adalah hal yang sudah lama dicemaskannya. Ini bukan lagi p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status