Share

Bab 278 - Mengurai Kesalahpahaman

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-06 18:17:38

“Rein, tadi Papamu sudah bicara empat mata dengan Mama,” ujar Selina dengan lembut.

“Lalu, apa yang sudah dia katakan sama Mama?” balas Reinhard seraya mendengus malas.

“Sebenarnya papamu hanya terlalu khawatir kalau ada seseorang yang mengancammu dengan menggunakan Alicia sebagai kelemahanmu. Karena itu, dia terpaksa menggunakan cara keras dan seekstrem ini untuk menempamu dan mengujimu,” ucap Selina setelah terdiam selama beberapa saat.

“Apa perlu sampai harus memaksaku berpisah dengan Alicia?” cibir Reinhard seraya tersenyum getir.

“Rein─”

“Mama tidak usah membelanya. Aku tahu kalau dia sama sekali tidak pernah mempertimbangkan perasaanku, Ma,” sela Reinhard, sama sekali tidak bisa menerima dalih yang terdengar tak masuk akal baginya. Ia merasa bahwa ayahnya telah melewati batas dalam mencampuri kehidupannya.

"Mama tahu ini sulit untuk kamu terima, Rein. Mama juga sangat marah padanya,” timpal Selina kembali menghela napas panjang di ujung teleponnya.

“Tapi, sebenarnya semua hanya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
Rein kali ini km Percaya sm papamu, km gk nyadar klo sebenarnya kalian itu sama kerasnya Rein
goodnovel comment avatar
NN.
tuh kn. siapa sih sbnernya yg celakain si aicia.. ga kepikiran uy.
goodnovel comment avatar
Popy Try
apa Xavier mau bermain2 mafia sebentar ,,,, xixixixi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 279 - Dukungan yang Menguatkan

    “Kenapa?” Selina cukup terkejut dengan jawaban putranya. “Jangan bilang kalau kamu ingin─”“Jangan berpikiran terlalu jauh, Ma,” sela Reinhard yang dapat menangkap kekhawatiran ibunya. Helaan napas lega pun terdengar di ujung telepon tersebut.“Sekarang aku masih harus mengurus beberapa masalah di sini. Begitu semuanya beres, aku pasti akan menjemputnya kembali. Aku sudah berjanji pada Alicia,” lanjut Reinhard dengan penuh percaya diri. “Aku sangat berharap Mama bisa memberikan dukungan untukku untuk meyakinkan keluarga Lorenzo nanti.”"Tentu, Sayang. Mama akan mendukungmu seratus persen," ujar Selina dengan penuh keyakinan. "Mama juga akan memastikan Papamu menerima Alicia kembali di keluarga kita. Dia harus meminta maaf karena sudah mengacaukan hubungan kalian."Reinhard tersenyum kecil, merasa lebih tenang karena ibunya ada di pihaknya. Meski hubungannya dengan sang ayah masih dipenuhi ketegangan, tetapi dengan adanya dukungan dari ibunya sudah cukup membuatnya merasa sedikit lebih

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 280 - Ingin Kamu Bahagia

    Di dalam kabin kelas bisnis pesawat yang melaju menuju New York, terlihat sosok seorang wanita muda yang memasang wajah sendu.Wanita itu─Alicia Lorenzo telah berulang kali menghela napas panjang. Sejak duduk di kursinya, Alicia nyaris tak bersuara. Dia membiarkan air matanya mengalir tanpa henti, sepenuhnya mengabaikan kehadiran sang kakak yang duduk di sampingnya. Tidak heran jika kini matanya terlihat sembap.Bahkan sejak duduk di bangku bisnis tersebut, Alicia tidak menyentuh sedikit pun makanan ataupun minuman yang disajikan pramugari kepadanya. Ia hanya menatap dalam layar ponselnya saja.Melihat keadaan adiknya tersebut, Regis pun tidak dapat beristirahat dengan santai di kursi empuknya. Ia dapat melihat kelelahan di wajah adiknya tersebut, tetapi Alicia terlalu gigih, enggan memejamkan matanya sedikit pun.“Mau sampai kapan kamu terus seperti itu, Alicia?”Bibir Alicia masih terkatup rapat. Ia hanya melirik tajam ke arah kakaknya sekilas saja, lalu kembali memandang layar pons

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 281 - Nexus Dalam Krisis

    Alicia terdiam sejenak, merenungi ucapan kakaknya, Regis. Ia tahu alasan di balik sikap protektif kakaknya itu terselip kekhawatiran yang mendalam. Ia menerka kalau penolakan yang diberikan Reinhard terhadap dirinya dulu pasti masih membekas di dalam benak kakaknya tersebut.“Kamu masih tidak percaya kalau Xavier sangat mencintaiku, Kak?” Alicia mencoba memastikan pikiran kakaknya.Regis pun tersenyum simpul mendengar pertanyaan tersebut. Di dalam hatinya, ia memang belum sepenuhnya percaya bahwa Reinhard sudah menerima perasaan Alicia.Namun, ia turut merasa senang dengan perubahan tersebut. Hanya saja ia perlu memastikan apakah Reinhard benar-benar bisa menjaga Alicia dengan baik untuknya.Ia tidak ingin Alicia terluka lagi dan berakhir dalam penderitaan seperti sebelumnya. Karena itulah, Regis perlu memastikan dengan jelas perasaan Reinhard.Dengan lembut, Regis mengusap kepala Alicia. “Percayalah sama Kakak. Semua yang kulakukan adalah demi kebahagiaanmu. Kakak tidak akan pernah m

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 282 - Meminta Maaf

    “Mari ikut saya. Tuan Besar Alexei sudah menunggu Anda di ruangannya, Tuan Muda,” ujar seorang pria berpakaian formal seraya membungkuk hormat kepada Reinhard.Reinhard mengangguk kecil tanpa banyak bicara, lalu mengikuti pria tersebut menuju lift yang berada di sisi dalam lobi gedung Nexus.Suasana di dalam lift terasa menegangkan karena tidak ada suara apa pun yang terdengar selain mesin lift yang bergerak naik dan dentingan saat mereka telah mencapai lantai yang dituju.Pria pemandu mereka mempersilakan Reinhard untuk melangkah keluar lebih dulu dari lift, lalu disusul Owen. Mereka pun berjalan menyusuri koridor yang diapit oleh beberapa ruangan bersekat kaca transparan di mana Reinhard dapat melihat beberapa staf senior yang masih berada di dalam ruangan tersebut seolah sedang mendiskusikan masalah yang sangat penting.Namun, setelah melewati ruangan tersebut, suasana di sekeliling mereka terasa sangat berbeda. Tiba-tiba terdengar suara bentakan keras di dalam ruangan yang terhala

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 283 - Pesan Ancaman

    “Aku akui sejak dulu aku selalu terobsesi untuk menjadi yang terbaik dan melebihi ayahmu,” gumam Alexei seraya tersenyum miris. “Karena obsesiku itu, aku malah menumpukan segala harapanku kepada Nick dan malah mendesaknya terlalu jauh hingga membuatnya merasa tertekan.”Reinhard tertegun, mengamati ekspresi pamannya yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Pria paruh baya itu terlihat sangat rapuh seolah ia dapat langsung meruntuhkannya dalam sejentik jarinya.“Yang berlalu tidak usah diungkit lagi, Paman,” timpal Reinhard dengan tetap berekspresi datar.Akan tetapi, Alexei menggeleng pelan. “Ambisiku membuat Nick jadi terlalu terobsesi untuk membuktikan dirinya. Dia ingin menunjukkan bahwa dia pantas mendapatkan kepercayaanku dan tidak akan menghancurkan harapanku. Tapi, ternyata ….”Alexei menghela napas panjang sejenak, lalu melanjutkan dengan suara yang terdengar getir, “akhirnya dia malah menghancurkan dirinya sendiri dan malah mengorbankan Nexus.”Alexei tertunduk dalam, menunjukk

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 284 - Tawaran yang Penuh Risiko

    “Jadi, sebenarnya apa alasan Paman mengajakku bertemu malam ini? Aku rasa Paman bukan ingin aku datang untuk mendengar curhat Paman saja, kan?” ujar Reinhard dengan nada sarkastik seraya meletakkan ponsel milik pamannya di atas meja.Alexei menghela napas panjang dan menatap Reinhard dengan tatapan serius. Walaupun ucapan Reinhard tidak enak didengar, tetapi saat ini Alexei terpaksa mengesampingkan rasa malunya tersebut.Dengan suara yang lebih berat dan rendah, Alexei berkata, “Aku butuh bantuanmu, Rein.”Reinhard dapat melihat pamannya sedang berjuang untuk menelan harga dirinya bulat-bulat saat mengatakan hal tersebut. Perlahan sudut bibir Reinhard terangkat sinis."Oh?” Satu alis Reinhard terangkat. “Memangnya bantuan seperti apa yang Paman harapkan dari seorang keponakan yang pernah Paman tampar ini?"Alexei terdiam sejenak. Ia tahu jelas jika keponakannya itu sengaja mengungkit hal tersebut. Suara desahan berat pun bergulir dari bibirnya, lalu ia berkata, “Saat ini tidak ada ora

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 285 - Nyawa yang Terancam

    “Aku yakin dia tidak mungkin akan mengakhiri nyawanya sendiri, Rein. Aku mengenalnya dengan sangat baik,” imbuh Alexei dengan penuh percaya diri atas putranya."Tapi, bagaimana jika Nick menuntut saham itu dariku? Aku tidak ingin dicap sudah mencuri haknya,” tukas Reinhard dengan blak-blakkan.Alexei menggeleng tegas. "Aku yang akan menghadapi Nick. Saham itu akan menjadi hak mutlakmu. Aku hanya meminta satu hal darimu. Jangan biarkan Nexus jatuh ke tangan orang lain."Reinhard terdiam selama beberapa saat, mempertimbangkan semua tindak tanduk dan ucapan pamannya yang terasa meragukan. Namun, akhirnya ia berkata, “Baiklah, besok paman siapkan saja semua dokumennya dan atur pertemuan dengan petinggi serta pemegang saham."Owen cukup terkejut mendengar keputusan atasannya tersebut. Ia mengira Reinhard akan mempertimbangkan lebih matang lagi, tetapi ternyata tidak.Di satu sisi, wajah Alexei tampak berbinar saat mendengar keputusan Reinhard. Ia pun menjawab dengan antusias, “Tentu saja.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 286 - Tujuan yang Sama

    “Pa-papa …,” Suara serak Nicholas pun terdengar dari seberang teleponnya.Alexei pun bergegas melihat layar ponselnya di mana panggilannya kini telah terhubung dengan panggilan video yang memperlihatkan kondisi Nicholas. Putra Alexei tersebut terikat di sebuah kursi reyot dengan wajah yang terlihat penuh luka.“Nick!” Alexei berteriak dengan panik. Napasnya memburu melihat kondisi putranya tersebut.Namun, Ken kembali menyumpal mulut Nicholas dengan kain sehingga putra Alexei tersebut tidak dapat berbicara sepatah kata pun.Satu hal yang membuat darah Alexei semakin mendidih adalah benda di atas meja di samping Nicholas. Tanpa perlu dijelaskan, Alexei tahu betul bahwa itu adalah seperangkat alat yang digunakan untuk merakit bom!Ingatan Alexei kembali terlintas pada saat-saat kelam di organisasi Joker dulu. Ken Stewart memang memiliki keahlian yang tidak main-main dalam merakit bahan peledak. Namun, Alexei tidak pernah menyangka mantan bawahannya itu akan menggunakan keahliannya ters

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10

Bab terbaru

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 373

    Reinhard terlihat kesal. Sebenarnya ia ingin sekali turun tangan sendiri untuk menangani Ken. Akan tetapi, karena ia harus menjalani pemulihan di rumah sakit, Reinhard meminta para bawahan Dark Wolf untuk menggantikannya memberikan pelajaran kepada pria itu.Dalam kondisi terluka parah dan faktor usia yang tak lagi muda, Ken meregang nyawa lebih cepat setelah mengalami berbagai penyiksaan yang diperintahkan Reinhard.Meskipun menyesal tidak dapat menanganinya sendiri, tetapi Reinhard merasakan kelegaan yang luar biasa dengan kematian pria itu. Satu ancaman bagi Alicia telah lenyap, dan Reinhard bisa memenuhi janjinya kepada Regis.“Kamu sudah mengirimkan hasilnya kepada Regis?” tanya Reinhard.Ia memang meminta Austin menyelesaikan tugas itu sebagai bagian dari syarat yang diberikan Regis. Untuk memastikan mayat itu benar-benar Ken Stewart, Reinhard sengaja meminta otopsi. Ia tidak ingin tertipu seperti Alexei dulu, yang sempat terkecoh oleh kematian palsu Ken.“Tenanglah. Aku sudah m

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 372

    Dua minggu sudah Reinhard dirawat di rumah sakit. Hari ini akhirnya ia sudah diperbolehkan pulang setelah selama seminggu ini ia mengajukan protes dan keluhannya terhadap dokter yang menanganinya. Bahkan ia tak segan-segan mengancam pimpinan rumah sakit.Apa yang terjadi? Kenapa Reinhard melakukannya?Jawabannya sangat sederhana. Reinhard sudah tidak betah berada di rumah sakit itu.Seperti yang diputuskannya dua minggu lalu, ia dan Alicia akhirnya berbagi kamar rawat bersama agar bisa menjalani masa pemulihan bersama.Akan tetapi, Alicia sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit minggu lalu karena kondisinya sudah lebih membaik. Meski demikian, ia tetap diwajibkan menjalani bedrest di rumah hingga benar-benar pulih sepenuhnya.Karena itulah, Reinhard merasa sangat kesepian berada di dalam kamar rawat itu sekarang. Ia berulang kali mengajukan permohonan untuk pulang, tetapi ditolak karena luka-lukanya masih memerlukan perawatan intensif.Hari ini, setelah berbagai protes dan ancama

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 371

    “Apa yang kamu lamunkan, hum?” Reinhard mengetuk pelan kening Alicia, mengalihkan kembali perhatian wanita itu padanya.Alicia tersentak kecil. Ia menggeleng cepat, lalu memasang senyum lebar seolah tidak ada apa-apa.Reinhard menghela napas pelan. “Aku tahu … meskipun kamu tahu kamu hamil sekalipun, pasti kamu tetap akan mengikutiku, bukan?” terkanya, mengira Alicia masih memikirkan tentang hal yang terjadi sebelumnya.Alicia terkekeh kecil. “Kamu sangat mengenalku dengan baik, Suamiku,” ucapnya, tidak menyangkal sedikit pun tuduhan Reinhard.Saat itu, Alicia memang tidak berpikir panjang. Satu-satunya hal yang dipedulikannya hanyalah keselamatan pria itu.Reinhard mendesah berat, tetapi ada kehangatan dalam sorot matanya. “Sayang, kamu tahu kan kalau aku mencintaimu?”Alicia mengangguk.“Mulai sekarang ada nyawa lain yang harus kamu jaga. Tapi, di atas semua itu, kamu yang menjadi prioritasku. Karena itu, jangan pernah berbuat nekat seperti tadi lagi dan jangan pernah berpikir untuk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 370

    “Ah, ya ampun. Turunkan aku, Xavier. Aku pusing,” seru Alicia histeris.Reinhard segera menghentikan putarannya dan menurunkan Alicia dengan hati-hati di atas ranjang. Wajahnya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam.“Maafkan aku, Sayang. Aku sampai lupa diri karena terlalu bahagia mendengar kabar ini,” ucap Reinhard seraya menangkup wajah Alicia dengan kedua tangannya, menatapnya seolah-olah wanita itu adalah seluruh dunianya.“Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit pusing saja,” timpal Alicia berusaha menunjukkan senyuman meyakinkan, meskipun kepalanya masih sedikit berdenyut.“Kamu yakin?” Reinhard menatapnya lekat-lekat, seolah mencari tanda-tanda ketidaknyamanan yang mungkin disembunyikan Alicia. “Mau aku panggilkan dokter saja?”Alicia tertawa kecil, menggeleng pelan. “Aku baik-baik saja, Xavier. Serius. Jangan berlebihan.”Reinhard mendesah lega, tetapi tidak sepenuhnya puas. Ia duduk di tepi ranjang, menggenggam tangan Alicia dengan lembut.Raut wajah Reinhard berubah sendu dan dipen

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 369

    Selang beberapa waktu, ciuman mereka semakin dalam, membuat Alicia cukup kewalahan untuk mengikuti liarnya gairah yang diberikan Reinhard melalui ciuman tersebut.“Ummph─”Deru napas Alicia terasa semakin pendek. Ia pun bergegas melepaskan tautan bibir mereka lebih dulu agar bisa menghirup udara secepatnya. Tanpa sengaja ia mendorong dada Reinhard terlalu kuat hingga pria itu meringis perih karena luka di bahunya terasa kembali berdenyut.Mata Alicia pun membelalak panik. “Ah, astaga!”Alicia pun bergegas memeriksa luka pria itu, membuka beberapa kancing baju pasien yang dikenakan Reinhard. Melihat bercak darah yang merembes pada perban di bahu pria itu, rasa bersalah pun menggelayuti hati Alicia. Ia menggigit bibir bawahnya dan menatap Reinhard dengan sorot mata berkaca-kaca.“Maafkan aku … aku─”Sebelum Alicia sempat menyelesaikan ucapannya, Reinhard telah menarik lengannya dan membawanya jatuh ke dalam pelukannya lagi.“Xavier ….” Alicia mengerjap dengan bingung. Ia berniat mendoron

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 368

    Alicia masih terdiam. Ia berusaha mencerna ucapan yang dilontarkan Reinhard. Kata-kata itu meskipun terdengar sederhana, tetapi entah kenapa Alicia merasa tidak asing seakan menyiratkan sesuatu seperti penolakan.Tiba-tiba hati Alicia terasa teremas. Ia diingatkan kembali dengan kenangan menyakitkan yang dialaminya dulu terkait dengan sikap dingin Reinhard di masa lalu.Cairan bening telah menggenang di pelupuk mata Alicia membuat Reinhard tersentak. “A-Alicia, kamu … kenapa?” tanyanya, panik.Namun, wanita itu tidak menjawab dan malah balik bertanya dengan suara bergetar yang terdengar seperti bisikan yang rapuh, “Tadi kamu bilang ... tidak ingin aku mengejarmu lagi? Maksudmu ... kamu ingin berpisah denganku?”Reinhard menatap wanita itu dengan penuh kebingungan. Namun, seulas senyuman merekah di bibirnya setelah mencerna prasangka buruk yang dilontarkan wanita itu atas ucapannya tadi.Dengan penuh kelembutan, Reinhard mengusap air mata yang hampir tumpah di sudut mata wanita itu. “D

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 367

    “Memangnya ada hal yang tidak kuketahui?” Regis menyeringai kecil, nada angkuhnya begitu kentara.Reinhard hanya mendesah, menatap pria itu dengan tatapan lelah. "Tentu saja. Tuan Muda Lorenzo selalu tahu segalanya."Regis tertawa pelan, lalu mulai berbicara tanpa niat memancing pertengkaran. Ia pun menceritakan mengenai hal yang didengarnya dua hari lalu—tentang insiden yang menimpa Alicia sebelum mengalami kecelakaan tiga tahun lalu. Cerita yang secara tak sengaja Regis dengar ketika Alicia menceritakannya kepada ayah mereka.Reinhard terdiam mendengarkan cerita tersebut. Amarah di dalam dadanya mulai membara seiring dengan setiap kata yang keluar dari mulut Regis. Rahangnya mengeras, sementara tangan terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih.“Jadi … tiga tahun lalu, kecelakaan itu memang bukan hanya sekadar kecelakaan?” gumam Reinhard berbisik pelan seiring dengan getaran emosi yang dirasakannya.Sebelumnya Reinhard memang telah mendengar pengakuan dari Edwin Stein mengenai p

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 366

    Reinhard telah sampai di depan pintu kamar Alicia. Koridor di depan ruangan itu sangat sepi. Sebelum masuk, ia menoleh sejenak ke arah Hans yang menemaninya hingga ke tempat itu.“Cukup antar sampai di sini saja. Saya bisa sendiri, Tuan Miller,” ucap Reinhard dengan tegas.Meskipun Hans merasa ragu dan khawatir, tetapi ia tidak dapat menolak permintaan Reinhard. Akhirnya, dengan sedikit bimbang, Hans menundukkan kepalanya dan beranjak pergi, meninggalkan Reinhard sendirian di depan pintu.Setelah Hans pergi, Reinhard pun menggeser pintu di depannya, lalu memutar kursi rodanya masuk ke dalam ruangan itu. Di tengah keheningan itu, hanya terdengar suara roda yang berputar dengan deru napas yang teratur saja.Ia berhenti sejenak. Dari balik tirai tipis yang mengelilingi ranjang, ia bisa melihat sosok Alicia yang terlelap. Dengan pelan, Reinhard berdiri dari kursinya, berjalan mendekat agar bisa melihat wajah istrinya lebih jelas di tengah penerangan temaram dalam ruangan itu.Namun, langk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 365

    “Mau ke mana?”Nada suara Reagan yang datar dan tajam, memecahkan keheningan yang terjadi di antara dirinya dan Reinhard. Mata ambernya menilik sikap putranya yang dipenuhi kewaspadaan padanya.Perlahan sudut bibirnya membentuk lengkungan tipis, mencairkan ketegangan di antara mereka. “Mencari Alicia?” tanyanya lebih lanjut.Reinhard mengangguk cepat. “Aku ingin memastikan keadaannya,” jawabnya.Melihat raut wajah putranya yang pucat, Reagan pun tersenyum mencibir, “Aku rasa dibandingkan dia, kondisimu jauh lebih mengkhawatirkan, Rein.”Sejenak, ruangan kembali menjadi sunyi. Nada suara Reagan yang terdengar tajam tersebut membuat Reinhard berpikir ayahnya itu akan menghalangi keinginannya seperti yang biasa dia lakukan.Akan tetapi, Reinhard tidak menyangka sang ayah malah berkata, “Pergilah. Tapi, perhatikan juga kondisimu. Jangan terlalu memaksakan diri.”Mata Reinhard terbelalak, tak percaya dengan pendengarannya tersebut. “Papa ….”“Kenapa? Tidak jadi?” Reagan menaikkan satu ali

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status