Share

Teror

Author: Young Lady
last update Last Updated: 2023-06-09 23:59:16
PYAR!

Qiyana terlonjak hebat mendengar suara pecahan kaca tepat di sampingnya. Di saat yang bersamaan ia melihat sebuah benda melayang dari luar dan menghancurkan jendela kamar itu. Ia spontan melangkah mundur dan menjauh dari jendela sembari menatap ke arah benda yang baru saja mendarat di lantai.

Qiyana nyaris terjengkang karena tak menyadari jika pintu toilet yang berada tepat di belakangnya terbuka. Untung saja dengan sigap Kenzo langsung menahan tubuh istrinya yang nyaris tergelincir dan terkena pecahan kaca yang berserakan di mana-mana.

Kenzo langsung menggendong Qiyana memasuki toilet, namun tetap membuka lebar-lebar pintunya untuk melihat apa yang terjadi. Jendela kamarnya pecah dengan pecahan kaca yang menyebar di seluruh penjuru ruangan. Membuktikan jika sesuatu yang dilemparkan ke sana menang sangat kuat.

“Kamu diam di sini dulu sampai aku memastikan kalau kondisi di luar aman,” tutur Kenzo sebelum melangkah keluar dari toilet dengan tatapan waspada yang menyorot ke jend
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ummu Kaltsum
ak malah jadi ngebayangin, klo amanda pengen ngelukain qiana tapi malah yg krna kenzo... apa yg akan terjadi?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Diasingkan

    “Kenapa aku sampai harus pindah dari rumah ini?” tanya Qiyana spontan. “Memangnya apa yang terjadi sebenarnya? Apa kamu sudah menemukan pelaku yang melempar batu dengan tulisan seperti itu ke kamar kita?”Kecemasan yang Qiyana rasakan semakin menjadi-jadi karena kata-kata suaminya. Wanita itu tahu saat ini situasinya dengan sangat genting. Tetapi, seharusnya dirinya tidak perlu sampai pindah dari rumah ini. Qiyana mengurai rengkuhannya dengan Kenzo dan menatap lelaki itu dengan sorot penuh tanya. Namun, suaminya hanya diam saja, seolah-olah sedang bergelut dengan pikirannya sendiri. Dan itu membuat Qiyana yakin jika ada sesuatu yang sangat buruk yang sedang terjadi. Kenzo menggeleng samar. “Aku belum menemukan pelakunya. Saat melihat dari kamera pengawas, orang itu sudah pergi entah ke mana. Beberapa anak buahku sudah berpencar dan mencarinya. Aku tidak ingin menuduh siapa pun karena buktinya belum jelas. Tapi, dari ancaman di kertas yang membungkus batu tadi, sepertinya aku tahu

    Last Updated : 2023-06-10
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Rindu yang Terbayar

    “Siapa pun kamu, tolong jangan sakiti aku. Aku tidak membawa apa pun ke tempat ini, apalagi harta.” Qiyana yang sudah ketakutan hanya bisa memejamkan matanya sembari mencengkeram gagang pintu yang sedari tadi tak mau terbuka. Meskipun Qiyana tak berani melihat ke sumber suara, ia tahu ada orang yang masuk ke kamarnya. Apalagi terdengar juga derap langkah di belakangnya yang membuat wanita itu berusaha lebih keras agar bisa segera keluar. Qiyana spontan memekik ketika ada tangan yang menyentuh bahunya. Nyaris saja kepalan tangannya memukuli orang itu dengan mata terpejam. Namun, suara familiar yang terdengar membuat ketakutannya menghilang seketika. “Tenanglah, Sayang. Ini aku, tidak akan ada yang menyakitimu. Maaf membuatmu takut karena datang malam-malam begini,” bisik Kenzo dengan suara selembut beludru. Tanpa basa-basi, Qiyana langsung merengkuh erat tubuh suaminya. Seharian ini dirinya cemas luar biasa dan kedatangan lelaki itu benar-benar menghapus semuanya. Resah dan gelisahn

    Last Updated : 2023-06-12
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Membuat Momen Romantis

    “Kamu ini bicara apa?” sahut Kenzo dengan kening berkerut bingung. “Sudahlah, sepertinya nyawamu memang belum terkumpul. Sudah, siap-siap sana, mandi dan ganti bajumu. Aku menunggumu di luar, jadi jangan lama-lama.”Setelah itu, Kenzo malah langsung meninggalkan Qiyana begitu saja. Meninggalkan sang istri yang sebenarnya masih kebingungan. Dengan wajah mengerut kesal, Qiyana pun beranjak dari dapur dan segera membersihkan diri untuk bersiap pergi, sesuai dengan keinginan suaminya. Kenzo sudah menunggu Qiyana di bangku yang tersedia di depan rumah itu. Mobil jadul yang terparkir tepat di halaman rumah langsung mencuri perhatian Qiyana. Ia merasa tak pernah melihat mobil dengan jenis seperti itu sebelumnya di rumah Kenzo. “Itu mobil siapa? Mobil barumu?” tanya Qiyana dengan sebelah alis terangkat. Kenzo yang semula sedang bermain ponsel langsung bangkit dari posisinya dan menghampiri sang istri. “Iya, aku membelinya beberapa minggu lalu. Mobil itu harus masuk bengkel untuk perba

    Last Updated : 2023-06-13
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Diikuti Sosok Misterius

    Qiyana dan Kenzo spontan menoleh ke arah seseorang yang tiba-tiba menabrak mereka dari belakang. Kenzo sudah terlihat menahan amarah sedangkan Qiyana masih menyentuh dada sembari menenangkan debar jantungnya yang berdentum lebih keras. Qiyana kembali melirik ke arah danau di mana salah satu belanjaannya terlempar ke sana karena tertabrak bocah laki-laki yang kini sedang menahan tangis karena pelototan suaminya. Buru-buru wanita itu memunguti sisa isi dari kantung kereseknya yang terjatuh tadi, yang masih bisa diselamatkan. Kantung keresek yang jatuh itu memang hanya berisi kue-kue tradisional yang baru Qiyana beli setelah Kenzo menyimpan belanjaan lainnya di mobil. Meski sisanya berakhir mubazir, setidaknya masih ada yang bisa diselamatkan karena terbungkus rapat di dalam plastik. “Kenapa kamu tidak memperhatikan langkahmu? Apalagi di atas jembatan seperti ini, kamu bisa membahayakan dirimu sendiri dan orang lain!” sembur Kenzo kesal. “Apa yang membuatmu berlari sampai menabrak kami

    Last Updated : 2023-06-14
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Membersihkan Jejak

    “Dia salah satu anak buah pamanku yang ditugaskan mengawasi kita,” ucap Kenzo sembari membuka jaket yang membalut tubuhnya dan meletakkan benda tersebut di atas sofa di samping Qiyana. “Aku tidak menyangka pria tua itu benar-benar terobsesi menemukan tempat kita berada.” Qiyana yang sedang menyesap susu khusus ibu hamilnya nyaris tersedak mendengar perkataan suaminya. Wanita itu langsung menyimpan gelas susunya yang hanya berkurang sedikit fan mengalihkan atensi pada Kenzo yang baru saja datang. Sekitar 1 jam yang lalu, Kenzo berpamitan pergi pada Qiyana untuk menemui anak buahnya yang berhasil menemukan seseorang yang membuntuti mereka. Ternyata orang yang waktu itu Qiyana lihat saat baru pulang dari pasar benar-benar anak buah ayah Amanda. Setelah membuntuti Qiyana dan Kenzo saat berada di pasar tradisional tempo hari, orang itu juga terlihat beberapa kali mengawasi rumah ini dari jarak yang cukup jauh. Setelah dua hari dalam masa pengejaran, akhirnya orang itu berhasil tertangkap

    Last Updated : 2023-06-15
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Percaya tak Percaya

    Gerakan tangan Qiyana yang masih mengusap rambut Kenzo sontak terhenti. Selama beberapa saat wanita itu hanya bergeming dengan ekspresi kaku. Wajahnya berubah memucat dengan tatapan terbelalak yang tak bisa tertutupi. Tubuhnya pun spontan bergerak menjauh tanpa wanita itu sadari. Qiyana mengerjapkan matanya berulang kali. Selalu disugguhkan dengan sikap manis lelaki itu membuatnya lupa jika tabiat asli suaminya memang begitu. Tetapi tetap saja, sebanyak apa pun ia mengetahui bagaimana sikap Kenzo, tetap saja dirinya tidak bisa menganggap semuanya biasa saja. Qiyana tidak berani mengartikan kata ‘melenyapkan' yang sebenarnya. Sudah pasti lelaki itu tidak hanya menyatakan omong kosong belaka. Orang suruhan yang mengikuti mereka memang bersalah, tetapi di baliknya ada orang yang jauh lebih berwenang dan menjadi dalang dari segalanya. “Kenapa wajahmu langsung berubah seperti itu? Kamu sendiri yang bertanya dan aku hanya menjawab. Apa yang kamu takutkan?” Kenzo mengeratkan rengkuhannya,

    Last Updated : 2023-06-16
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Harapan Masa Depan

    Qiyana yang baru saja keluar kamar malah berbelok ke halaman belakang rumah karena melihat cahaya aneh dari sana. Sembari mengikat rambutnya yang berantakan setelah bangun tidur, wanita itu mempercepat langkah ke tempat yang penuh dengan cahaya warna-warni itu. Halaman belakang rumah ini biasanya hanya dihiasi oleh satu lampu sangat terang yang menyinari ke segala penjuru sekaligus. Anehnya, sekarang malah terlihat cahaya kelap-kelip dari sana. Ditambah dengan bunyi-bunyi aneh yang juga berasal dari tempat yang sama. Pemandangan pertama yang menyapa indra penglihatan Qiyana setelah melewati lampu kelap-kelip itu adalah berbagai peralatan memasak yang berpindah kemari. Tak hanya itu saja, suaminya pun terlihat sedang meletakkan beberapa daging berlumur bumbu di atas pembakaran dengan posisi membelakanginya. “Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Qiyana spontan. Kenzo yang tampaknya tidak menyadari kedatangan Qiyana nyaris menabrak meja dibawah alat pembakaran karena terkejut. Untung

    Last Updated : 2023-06-17
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Hanya untuk Malam Ini

    Qiyana sudah tahu kalau Kenzo semakin memiliki banyak saham di perusahaan milik mendiang ayahnya dari laporan terbaru yang Widya berikan. Artinya, sebentar lagi lelaki itu pasti bisa menguasai segalanya dan mengambil alih perusahan tersebut. Mengambil alih perusahaan dari Kenzo pasti jauh lebih sulit dibanding merebutnya dari kakak tiri dan mantan tunangannya. Apalagi lelaki yang berstatus sebagai suaminya itu seringkali bertindak di luar dugaan dan kejam jika menginginkan sesuatu. Jangankan untuk persoalan yang sangat besar itu, orang yang dianggap mengganggu saja langsung dibasmi. “Apa aku salah jika bertanya seperti ini? Kenyataannya kamu memang melakukan itu, ‘kan? Kalau kamu memang ingin memberikan semuanya untukku, harusnya kamu tidak menjalankan rencana tanpa melibatkan aku. Bahkan, kamu tidak pernah membahasnya.” Qiyana kembali bersuara dengan sebelah sudut bibir terangkat. “Kamu sedang hamil, aku tidak mau semakin menambah beban pikiranmu,” jawab Kenzo setelah terdiam cukup

    Last Updated : 2023-06-18

Latest chapter

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Pengakuan yang Ditunggu-Tunggu

    “Aku hanya ingin memberi ucapan selamat ulang tahun pada keponakanku, apa itu salah?” sahut Amanda yang tidak terlihat tersinggung sama sekali oleh kata-kata kasar yang Kenzo ucapkan. “Aku tahu keponakanku berulang tahun hari ini dan aku hanya ingin memberi sedikit hadiah untuknya.”“Dari mana kamu tahu kalau ulang tahun putraku dirayakan di sini?” Kenzo kembali mengulang pertanyaannya dengan nada lebih menuntut dan tatapan yang semakin tajam. “Kalau kamu hanya berniat mengacaukan acara ini, lebih baik kamu pergi.”Qiyana yang bingung harus melakukan apa hanya mengelus bahu Kenzo, berusaha menenangkan lelaki itu. Walaupun selama ini Amanda memang sering melakukan hal-hal tak terduga, tetapi ia yakin kali ini Amanda tidak memiliki niatan buruk. “Jangan terlalu keras padanya, mungkin dia memang hanya ingin memberi ucapan selamat untuk Rey,” bisik Qiyana pada Kenzo. “Jangan langsung mengusirnya seperti ini. Setidaknya kita bisa bicara baik-baik dengannya.”Amanda berdeham pelan sera

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Rencana Rahasia Kenzo

    “Apa kamu yakin acaranya tidak diadakan di rumah saja? Kalau acaranya di luar, bisa saja ada wartawan yang melihat kita. Hari ini sangat spesial dan aku tidak mau terjadi masalah baru,” tutur Qiyana yang sedang menyuapi putranya. “Tentu saja tidak, Sayang. Semuanya sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari, sedikit merepotkan jika tempatnya dipindah. Lagipula Rey sangat menyukai tempatnya dan kamu juga tahu kalau aku tidak mengundang banyak orang. Percayalah tidak akan ada masalah yang terjadi,” sahut Kenzo tanpa keraguan sedikitpun. Tepat hari ini, Reynand Pratama Abimana genap berusia satu tahun. Sejak jauh-jauh hari, Qiyana dan Kenzo telah berencana untuk merayakan hari ulang tahun putra mereka. Tentu saja awalnya Qiyana hanya berniat mengadakan acara di rumah, namun siapa sangka Kenzo malah menawarkan untuk menggunakan salah satu ballroom hotelnya. Meskipun sudah saling terbuka sejak lama, nyatanya sampai saat ini Kenzo belum memiliki niatan untuk membuka hubungan mereka di de

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Pertemuan Yang Terlupakan

    “Aku yakin kamu memang penguntit,” jawab Qiyana sembari melirik foto-fotonya yang pernah Kenzo tunjukkan beberapa waktu lalu. “Kalau tidak, mana mungkin kamu masih menyimpannya. Lagipula tidak ada yang bagus juga dari foto-foto itu. Buang saja.” Akan tetapi, jujur saja sekarang Qiyana malah lebih penasaran dengan foto-foto tersebut daripada dokumen di tangannya. Waktu itu Kenzo sudah berjanji akan memberi penjelasan lebih lanjut, namun akhirnya terlupakan begitu saja. Qiyana yakin ayahnya tidak mungkin memberikan fotonya secara cuma-cuma pada Kenzo. Ayahnya adalah tipe orang yang tidak terlalu terbuka dengan orang lain, apalagi untuk memberikan hal privasi seperti ini. “Buang? Aku tidak mungkin melakukannya, untuk apa aku melakukan itu setelah mendapatkannya dengan susah payah? Aku berbohong tentang ayahmu yang memberikan foto-foto ini padaku. Anggap saja aku memang penguntit,” jawab Kenzo santai tanpa beban. Qiyana kontan menoleh dengan mata terbelalak dan mulut menganga. “Apa?! J

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Mengembalikan Haknya

    “Aku ingin ikut denganmu,” pinta Qiyana seraya mencekal lengan suaminya. Kekhawatiran terpampang jelas di wajah Qiyana. Terlepas dari segala kejahatan dan luka yang telah ibu tirinya torehkan, ia tetap tidak bisa mengelak kekhawatirannya. Baru minggu lalu mereka bertemu, meski akhirnya juga tidak menyenangkan dan sekarang dirinya mendapat kabar seperti ini. “Tidak bisa, Sayang. Kalau kamu ikut, bagaimana dengan Rey? Kita tidak bisa membawanya ke rumah sakit. Kamu tunggu di rumah saja ya? Kalau terjadi sesuatu, aku pasti langsung mengabarimu. Aku pergi.” Kenzo mengecup kening Qiyana dan Reynand sekilas sebelum beranjak pergi. “Tapi—”Sebelum Qiyana sempat melanjutkan kalimatnya, Kenzo lebih dulu beranjak pergi tanpa menoleh lagi. Lelaki itu tampak sangat terburu-buru dan kembali bertelepon, sepertinya dengan Rangga. Qiyana pun memilih tidak memaksakan diri karena menyadari jika situasi yang dihadapi saat ini cukup rumit. Qiyana hanya bisa menunggu dengan perasaan campur aduk y

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Bunuh Diri

    Semua orang yang berada di ruangan itu panik dan langsung berusaha menjauhkan Ambar dari Qiyana. Namun, wanita paruh itu malah semakin mengeratkan cekikannya. Ia nyaris membuat Qiyana terseret dari ranjang karena mengerahkan seluruh tenaganya untuk mencekik putri sambungnya itu. Qiyana terbatuk dengan napas putus-putus setelah cekikan Ambar terlepas dari lehernya. Wajahnya sudah berubah merah padam. Cekikan itu benar-benar membuatnya nyaris kehabisan napas. Entah bagaimana caranya Ambar membuka borgol yang jelas-jelas masih terpasang di tangan wanita paruh baya itu. Ambar yang masih mengamuk langsung ditarik paksa oleh polisi yang berada di sana. Dengan sigap, para polisi itu memborgol tangan Ambar lagi dan memastikan borgol tersebut tidak akan terlepas lagi. “Panggilkan dokter sekarang!” perintah Kenzo pada sang asisten yang langsung bergegas kelaur dari ruangan tersebut. Lelaki itu menatap sang istri yang masih terbatuk dengan sorot khawatir. “Maaf, Sayang. Aku tidak tahu akhi

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Berganti Posisi

    Qiyana menatap sosok yang baru saja datang dan kini berdiri tepat di hadapannya dari atas sampai bawah. Tatapan tak percaya masih terlihat sangat jelas dari sorot matanya. Wanita itu mengerjapkan matanya berulang kali, khawatir sesuatu yang terlihat di depan matanya hanya ilusi. “Kamu sudah bisa berjalan?” tanya Qiyana dengan ekspresi campur aduk melihat Kenzo sudah dapat kembali berjalan meski dengan langkah tertatih-tatih. “Ssshhh … di mana kursi rodamu? Jangan memaksakan diri, bagaimana kalau keadaanmu malah semakin parah?” Sejak beberapa hari terakhir, Kenzo memang sangat gencar berlatih agar otot tubuhnya tidak kaku dan dapat segera digerakkan normal lagi seperti sediakala. Namun, sejauh ini belum terlihat hasil yang memuaskan karena lelaki itu masih kesulitan berdiri. Dan seharusnya lelaki itu tidak memaksakan diri sampai seperti ini. “Maaf, aku meninggalkanmu sendirian terlalu lama. Kenapa kamu turun dari brankar? Kamu pasti ingin ke toilet lagi ya?” Alih-alih menanggapi pert

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Sengaja Ditinggalkan?

    “Apa? Kamu akan melahirkan sekarang?! Bagaimana mungkin? Bukannya dokter mengatakan kamu akan melahirkan minggu depan?” cerca Kenzo seraya berusaha meminta tolong pada orang-orang yang ada di sekitar taman tersebut. Di saat seperti ini, Kenzo merasa dirinya benar-benar tidak berguna. Seharusnya ia langsung bangkit dan menggendong istrinya ke ruang IGD atau ruangan apa pun itu. Namun, untuk bangkit dari kursi rodanya saja dirinya sangat kesulitan. Qiyana yang sudah tidak kuat menahan bobot tubuhnya sudah terduduk di rerumputan sembari mencengkeram blouse selutut yang dikenakannya. Nyeri yang menjalari perutnya semakin kuat dengan sakit yang tidak bisa didefinisikan dengan kata-kata. “Aku tidak tahu kenapa seperti ini. Sakit sekali, aku tidak kuat,” lirih Qiyana dengan keringat dan air mata yang bercucuran. Sejak bangun tidur pagi ini, Qiyana memang tetalh merasakan sesuatu yang janggal dari tubuhnya. Sejak beberapa jam lalu dirinya selalu bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Kalah Cepat

    “Coba ulangi kata-kata terakhirmu tadi,” cerca Kenzo sembari mencekal lengan Qiyana. Qiyana yang sebenarnya sedang menenangkan debar jantungnya yang menggila tetap memasang senyum di wajahnya. Seolah-olah kata-kata yang barusan terlontar dari mulutnya bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Padahal sesungguhnya wanita itu ingin segera melarikan diri dari sini karena malu. Kata-kata itu tiba-tiba meluncur dari mulutnya tanpa bisa dicegah. Tetapi, Qiyana tidak menyesalinya sama sekali. Selama ini ia terlalu banyak bersembunyi di balik gengsi dan harga diri. Tidak ada salahnya mencoba lebih jujur dibanding hanya menyimpannya seorang diri. “Aku hanya mengatakannya sekali dan tidak ada pengulangan lagi. Sekarang bukan waktunya mengobrol, jadi lebih baik kamu tidur saja. Kamu masih dalam masa pemulihan, harus banyak-banyak beristirahat,” sahut Qiyana dengan senyum miring. Kenzo menggeram rendah. “Kamu pikir aku bisa tidur setelah kamu mengatakan itu tanpa kejelasan lagi? Aku tidak akan t

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Waktu yang Sia-Sia

    “Ka-kamu sudah sadar?” gumam Qiyana dengan tatapan terbelalak. Sepasang mata berwarna kecokelatan itu berkaca-kaca. “Aku akan—aw!” Wanita refleks meneggakkan kepalanya dan saat itu juga nyeri yang menjalari tengkuknya semakin terasa.Kenzo membuka peralatan medis yang terpasang di mulutnya setelah mengumpulkan tenaga untuk mengangkat tangannya. “Sayang, apa kamu baik-baik saja? Lehermu pasti sakit karena tidur dengan posisi duduk,” tanya lelaki itu dengan suara serak.Suara bariton yang sangat Qiyana rindukan itu kembali terdengar. Meskipun sangat serak dan lirih, itu sudah cukup untuk membayar perasaan campur aduk yang selalu membelenggunya setiap hari selama berbulan-bulan ini. Sekali lagi Qiyana menatap sang suami yang juga menatapnya, memastikan jika ini semua bukanlah halusinasi. Tanpa membalas pertanyaan suaminya, Qiyana langsung merengkuh tubuh lelaki itu dengan isak tangis yang berurai dari bibirnya. Ketika kulitnya bersentuhan dengan kulit Kenzo, ada kehangatan yang teras

DMCA.com Protection Status