Share

Jangan Pergi

Qiyana yang tadinya ingin bangkit dari posisinya langsung meringis. Ketika menoleh ke samping, ia baru menyadari kalau tangannya dipasangi infus. Kerutan di keningnya semakin dalam, ia tidak mengerti mengapa tangannya sampai dipasangi infus. Padahal jelas-jelas sekarang dirinya tidak berada di rumah sakit.

Qiyana tersentak saat pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka. Seorang wanita paruh baya dengan snelli putih dan stetoskop yang menggantung di leher lah yang membuka pintu tersebut. Di belakang dokter itu, terdapat seorang pelayan yang membawakan sebuah nampan besar penuh makanan.

“Nyonya, sudah bangun? Bagaimana keadaan Anda sekarang? Ada yang sakit?” tanya dokter itu sembari melangkah menghampiri Qiyana. “Saya periksa dulu ya. Kalau Nyonya merasakan sesuatu, katakan saja.”

Qiyana membiarkan dokter itu memeriksa keadaannya juga memeriksa bagian perutnya. Dokter ini berbeda dari dokter pribadi Kenzo yang pernha menanganinya. Sepertinya dokter ini merupakan dokter kandungan.

Bertep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status