Home / Romansa / Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan / Gara-Gara Pakaian yang Terkoyak

Share

Gara-Gara Pakaian yang Terkoyak

Author: Young Lady
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Qiyana mengerjapkan matanya beberapa kali sembari menatap Kenzo dan benda yang baru saja diberikan padanya secara bergantian. Wanita itu mendadak malu sendiri karena terlalu banyak berpikiran yang tidak-tidak. Untung saja ia belum sempat mengatakan apa pun.

“Maaf sudah merobek pakaianmu, sekarang kamu ganti baju ya? Sekalian rapikan penampilanmu, setelah itu ikut aku,” tutur Kenzo sembari menggaruk leher belakangnya diiringi dengan senyum canggung yang tersungging di bibirnya.

Dalam sekejap, raut marah yang semula terlihat di wajah Kenzo langsung menghilang begitu saja. Berganti dengan ekspresi tak enak sembari mencuri-curi pandang ke arah dada Qiyana yang sedikit terbuka.

Qiyana yang sebenarnya masih linglung, sontak menggelengkan kepala, menghalau pikiran aneh yang masih bersarang di kepalanya. Jejak perbuatan Kenzo barusan masih membekas dan membuatnya tidak biasa mencerna yang terjadi dengan cepat.

Qiyana langsung mengambil pakaiannya yang Kenzo ambilkan dari lemari seraya bert
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Aku Bisa Menggugurkannya

    [Selamat atas kehamilanmu, ternyata dugaanku waktu itu benar. Apa kamu marah padaku? Maaf, kalau aku terlalu sering mengganggumu belakangan ini.]Qiyana membaca pesan yang Gino kirimkan berulang kali dengan kening berkerut. Pesan tersebut dikirimkan semalam, tetapi ia baru sempat mengecek ponselnya sekarang. Yang membuatnya heran adalah isi pesan yang lelaki itu kirimkan. “Dari mana Gino tahu aku sedang hamil?” gumam Qiyana bertanya-tanya. Beberapa kali, Qiyana memang memiliki niatan memberitahu Gino tentang kehamilannya. Akan tetapi, pada akhirnya rencana itu hanya menjadi wacana saja. Bahkan, ia sudah benar-benar melupakan rencana tersebut. Jangan-jangan ini karena ulah Kenzo. Entah bagaimana caranya lelaki itu memberitahu Gino. Sepertinya Kenzo sengaja melakukan itu. Jangan-jangan, suaminya juga mengatakan sesuatu yang tidak-tidak pada Gino. Ia akan memastikan sendiri nanti pada suaminya itu. Selain itu, Qiyana tidak mengerti mengapa Gino malah menanyakan dirinya marah ata

    Last Updated : 2024-10-29
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Sama-Sama Impas

    Senyum yang menghiasi wajah Qiyana langsung memudar setelah mendengar suara familiar itu. Tanpa sadar wanita itu pun mengeratkan rangkulannya pada lengan Gino, seolah-olah sedang mencari kekuatan. Ia tetap bergeming di tempat meski menyadari kehadiran orang lain yang mulai mendekat ke arahnya. “Nah, Qiyana. Kebetulan sekali kamu masih ada di sini. Sebenarnya sudah sejak lama Bibi ingin mengenalkan salah satu keponakan Bibi, tapi selalu saja tidak jadi. Apalagi bocah ini juga selalu menyibukkan diri, entah untuk apa. Kenalkan, ini keponakan Bibi,” ucap wanita paruh baya itu. Qiyana yang tadinya ingin berpura-pura tidak memedulikan kedatangan orang itu, terpaksa menoleh ke samping. Dan ternyata benar saja, dugaannya tidak meleset sama sekali. Orang yang kini sudah berdiri di sampingnya itu adalah Kenzo, suaminya sendiri yang berdampingan dengan Amanda. Kenzo dan Amanda juga tampak serasi dalam balutan pakaian dengan warna senada. Amanda mengapit lengan Kenzo erat dan lelaki itu terlih

    Last Updated : 2024-10-29
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Skin to Skin

    Qiyana spontan meringis ketika Kenzo mencengkeram pergelangan tangannya. Tetapi, ia tetap memasang ekspresi menantang dan tidak menunjukkan kesakitannya sama sekali. Wanita itu memang asal bicara, namun melihat Kenzo yang mulai tersulut emosi membuatnya merasa di atas angin. Namun, ekspresi marah di wajah Kenzo hanya bertahan beberapa detik saja. Lelaki itu kembali memasang wajah datar dan tenang andalannya. Seolah-olah kata-kata Qiyana barusan tidak berpengaruh untuknya. “Kamu pikir aku akan percaya semudah itu? Kamu ingin mengatakan kalau kamu sedang mengandung anak mantan kekasihmu itu? Jangan mencoba-coba menipuku!” sahut Kenzo dengan sebelah sudut bibir yang terangkat. “Kalau iya memangnya kenapa? Kamu tahu sendiri kalau belakangan ini aku sering—hmmpph!” Kenzo yang tidak ingin mendengar omong kosong Qiyana langsung membungkam bibir istrinya. Tak membiarkan wanita itu memberi pemberontakan sedikitpun, tetapi tetap tidak menekan area perut Qiyana yang mungkin akan menyakiti cal

    Last Updated : 2024-10-29
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Hilangnya Barang Bukti

    Qiyana tak sempat bertanya apa yang terjadi sampai-sampai Kenzo menyuruhnya tetap menunggu di mobil ketika mereka sudah sampai di halaman rumah. Namun, pertanyaannya langsung terjawab saat Kenzo kembali keluar dari rumah bersama seseorang. Siapa lagi kalau bukan sepupu kesayangan suaminya. Amanda. Sebelah sudut bibir Qiyana terangkat bersamaan dengan dengusan pelan. Sekarang ia mengerti mengapa Kenzo lebih memilih mengajaknya menginap di hotel alih-alih langsung pulang. Ternyata karena ada seseorang yang spesial di rumah ini. Qiyana mengamati kedua orang yang tampak sedang berbincang itu dari dalam mobil. Sebenarnya ia ingin segera berbaring di ranjang yang empuk. Tetapi, mau bagaimana lagi, keberadaannya tidak jauh lebih penting dari sepupu suaminya itu. Manik mata Qiyana yang semula terpejam sontak kembali terbuka ketika mendengar suara pintu terbuka. Pintu mobil di sampingnya terbuka dan Kenzo sudah berdiri setengah membungkuk di sana. Ia hanya melirik malas ke arah lelaki itu de

    Last Updated : 2024-10-29
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Pembalasan Kecil dari Qiyana

    Atensi semua orang yang berada di dalam ruang kerja Kenzo serempak teralih ke arah pintu. Sedangkan Qiyana yang kini menjadi pusat perhatian masih saja memasang ekspresi datar. Seolah-olah tidak ada yang salah dari perbuatannya kali ini. Menghiraukan Nadira yang terus berbisik dan memintanya tidak mengganggu kegiatan Kenzo, Qiyana tetap berdiri tegak di depan pintu. Ia tahu sikapnya sangatlah tidak sopan, namun masa bodoh dengan itu. Qiyana tidak akan pergi sekalipun dirinya diusir dari tempat ini. Kalau bisa, sekalian saja ia bongkar kebusukan lelaki itu di depan semua orang yang ada di sini. Sayang sekali barang bukti yang seharusnya berada di tangannya malah hilang entah ke mana. Padahal ia sudah tidak sabar ingin menjebloskan suaminya ke penjara. “Maaf menggangu. Tapi, aku harus membicarakan sesuatu dengan Tuan Kenzo sekarang. Kalau memang kegiatan kalian belum selesai, silakan dilanjutkan saja,” ucap Qiyana yang sebenarnya tidak memiliki niatan beranjak dari pintu ruangan itu s

    Last Updated : 2024-10-29
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Obat Tidur?

    Kenzo spontan menegakkan kembali tubuhnya dan menoleh ke arah pintu yang tiba-tiba terbuka pada tidak terdengar ketukan sejak tadi. Lelaki itu nyaris bangkit dari posisinya, namun setelah mengetahui siapa yang datang, Kenzo memilih tetap berada di tempat duduknya. “Ada apa?” tanya Kenzo seraya menyesap kopinya yang masih tersisa. Nada bicaranya tetap santai. Bahkan sebelah tangannya masih mengusap perut Qiyana yang kini tertutup selimut. Tak peduli Nadira akan menyadari itu juga. “Ma-maaf, Tuan. Sejak tadi saya sudah beberapa kali mengetuk pintu, tetapi tidak ada jawaban sama sekali. Maaf sudah mengganggu waktu Anda. Saya hanya ingin mengantarkan beberapa berkas yang perlu Anda tandatangani,” papar Nadira tanpa berani menatap Kenzo yang bisa dipastikan sedang menatap tajam ke arahnya. Nadira langsung meletakkan setumpuk berkas yang ia bawa di atas meja kerja bosnya. Segala asumsi mulai bermunculan di kepalanya, namun wanita itu tidak ingin terkesan terlalu penasaran apalagi sampai d

    Last Updated : 2024-10-29
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Kejutan Tengah Malam

    Qiyana nyaris memekik karena terkejut karena bunyi nyaring yang entah berasal dari mana. Bukan itu saja, penerangan yang semula temaram kini menjadi terang benderang. Belum berkurang keterkejutannya, tubuhnya semakin menegang ketika sepasang tangan kekar tiba-tiba melingkari perutnya. “Maaf membuatmu terkejut. Selamat ulang tahun,” bisik sang tuan rumah yang sudah bisa dipastikan merupakan dalang dari semuanya. Qiyana yang masih menenangkan diri dari keterkejutannya belum memberi respon apa pun. Manik matanya berpendar menatap sekitarnya. Dan ia baru menyadari kalau tepat di hadapannya, di sebuah meja yang biasanya kosong tengah malam begini, ada sebuah kue tart bertingkat yang cantik. Dalam hati, Qiyana mulai mengingat-ingat tanggal berapa sekarang. Ia saja tidak ingat kalau hari ini dirinya berulang tahun. Sejak lama, momen ulang tahun memang tidak terlalu penting lagi baginya. Apalagi dengan segudang masalah yang berdatangan silih berganti dalam hidupnya seperti sekarang. Qiyana

    Last Updated : 2024-10-29
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Malaikat Penolong

    Qiyana yang semula ingin membantu membereskan barang-barang berserakan milik seseorang yang bertabrakan dengannya spontan kembali berdiri. Wanita itu melangkah mundur tanpa sadar ketika mengetahui siapa orang yang baru saja bertabrakan dengannya. Mantan tunangannya. Seeorang yang tak ingin Qiyana temui lagi sampai kapan pun. Saat lelaki di hadapannya itu mengangkat kepala, akhirnya Qiyana benar-benar yakin kalau penglihatannya tidak salah. Lelaki yang sedang berjongkok di hadapannya ini memang Jovan, mantan tunangannya. Qiyana sudah tidak lagi memikirkan pengkhianatan yang lelaki itu lakukan padanya. Akan tetapi, kilasan kejadian tentang bagaimana pertemuan terakhir mereka. Bagaimana Jovan memperlakukan dirinya sangat buruk, bahkan berani mengusirnya dari perusahaan ayahnya. Itu yang masih melekat di ingatannya hingga saat ini. “Tunggu, Qiyana. Aku tahu kamu memang Qiyana. Jangan pergi, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu!” cegah Jovan setelah membereskan barang-barangnya

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Pengakuan yang Ditunggu-Tunggu

    “Aku hanya ingin memberi ucapan selamat ulang tahun pada keponakanku, apa itu salah?” sahut Amanda yang tidak terlihat tersinggung sama sekali oleh kata-kata kasar yang Kenzo ucapkan. “Aku tahu keponakanku berulang tahun hari ini dan aku hanya ingin memberi sedikit hadiah untuknya.”“Dari mana kamu tahu kalau ulang tahun putraku dirayakan di sini?” Kenzo kembali mengulang pertanyaannya dengan nada lebih menuntut dan tatapan yang semakin tajam. “Kalau kamu hanya berniat mengacaukan acara ini, lebih baik kamu pergi.”Qiyana yang bingung harus melakukan apa hanya mengelus bahu Kenzo, berusaha menenangkan lelaki itu. Walaupun selama ini Amanda memang sering melakukan hal-hal tak terduga, tetapi ia yakin kali ini Amanda tidak memiliki niatan buruk. “Jangan terlalu keras padanya, mungkin dia memang hanya ingin memberi ucapan selamat untuk Rey,” bisik Qiyana pada Kenzo. “Jangan langsung mengusirnya seperti ini. Setidaknya kita bisa bicara baik-baik dengannya.”Amanda berdeham pelan sera

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Rencana Rahasia Kenzo

    “Apa kamu yakin acaranya tidak diadakan di rumah saja? Kalau acaranya di luar, bisa saja ada wartawan yang melihat kita. Hari ini sangat spesial dan aku tidak mau terjadi masalah baru,” tutur Qiyana yang sedang menyuapi putranya. “Tentu saja tidak, Sayang. Semuanya sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari, sedikit merepotkan jika tempatnya dipindah. Lagipula Rey sangat menyukai tempatnya dan kamu juga tahu kalau aku tidak mengundang banyak orang. Percayalah tidak akan ada masalah yang terjadi,” sahut Kenzo tanpa keraguan sedikitpun. Tepat hari ini, Reynand Pratama Abimana genap berusia satu tahun. Sejak jauh-jauh hari, Qiyana dan Kenzo telah berencana untuk merayakan hari ulang tahun putra mereka. Tentu saja awalnya Qiyana hanya berniat mengadakan acara di rumah, namun siapa sangka Kenzo malah menawarkan untuk menggunakan salah satu ballroom hotelnya. Meskipun sudah saling terbuka sejak lama, nyatanya sampai saat ini Kenzo belum memiliki niatan untuk membuka hubungan mereka di de

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Pertemuan Yang Terlupakan

    “Aku yakin kamu memang penguntit,” jawab Qiyana sembari melirik foto-fotonya yang pernah Kenzo tunjukkan beberapa waktu lalu. “Kalau tidak, mana mungkin kamu masih menyimpannya. Lagipula tidak ada yang bagus juga dari foto-foto itu. Buang saja.” Akan tetapi, jujur saja sekarang Qiyana malah lebih penasaran dengan foto-foto tersebut daripada dokumen di tangannya. Waktu itu Kenzo sudah berjanji akan memberi penjelasan lebih lanjut, namun akhirnya terlupakan begitu saja. Qiyana yakin ayahnya tidak mungkin memberikan fotonya secara cuma-cuma pada Kenzo. Ayahnya adalah tipe orang yang tidak terlalu terbuka dengan orang lain, apalagi untuk memberikan hal privasi seperti ini. “Buang? Aku tidak mungkin melakukannya, untuk apa aku melakukan itu setelah mendapatkannya dengan susah payah? Aku berbohong tentang ayahmu yang memberikan foto-foto ini padaku. Anggap saja aku memang penguntit,” jawab Kenzo santai tanpa beban. Qiyana kontan menoleh dengan mata terbelalak dan mulut menganga. “Apa?! J

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Mengembalikan Haknya

    “Aku ingin ikut denganmu,” pinta Qiyana seraya mencekal lengan suaminya. Kekhawatiran terpampang jelas di wajah Qiyana. Terlepas dari segala kejahatan dan luka yang telah ibu tirinya torehkan, ia tetap tidak bisa mengelak kekhawatirannya. Baru minggu lalu mereka bertemu, meski akhirnya juga tidak menyenangkan dan sekarang dirinya mendapat kabar seperti ini. “Tidak bisa, Sayang. Kalau kamu ikut, bagaimana dengan Rey? Kita tidak bisa membawanya ke rumah sakit. Kamu tunggu di rumah saja ya? Kalau terjadi sesuatu, aku pasti langsung mengabarimu. Aku pergi.” Kenzo mengecup kening Qiyana dan Reynand sekilas sebelum beranjak pergi. “Tapi—”Sebelum Qiyana sempat melanjutkan kalimatnya, Kenzo lebih dulu beranjak pergi tanpa menoleh lagi. Lelaki itu tampak sangat terburu-buru dan kembali bertelepon, sepertinya dengan Rangga. Qiyana pun memilih tidak memaksakan diri karena menyadari jika situasi yang dihadapi saat ini cukup rumit. Qiyana hanya bisa menunggu dengan perasaan campur aduk y

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Bunuh Diri

    Semua orang yang berada di ruangan itu panik dan langsung berusaha menjauhkan Ambar dari Qiyana. Namun, wanita paruh itu malah semakin mengeratkan cekikannya. Ia nyaris membuat Qiyana terseret dari ranjang karena mengerahkan seluruh tenaganya untuk mencekik putri sambungnya itu. Qiyana terbatuk dengan napas putus-putus setelah cekikan Ambar terlepas dari lehernya. Wajahnya sudah berubah merah padam. Cekikan itu benar-benar membuatnya nyaris kehabisan napas. Entah bagaimana caranya Ambar membuka borgol yang jelas-jelas masih terpasang di tangan wanita paruh baya itu. Ambar yang masih mengamuk langsung ditarik paksa oleh polisi yang berada di sana. Dengan sigap, para polisi itu memborgol tangan Ambar lagi dan memastikan borgol tersebut tidak akan terlepas lagi. “Panggilkan dokter sekarang!” perintah Kenzo pada sang asisten yang langsung bergegas kelaur dari ruangan tersebut. Lelaki itu menatap sang istri yang masih terbatuk dengan sorot khawatir. “Maaf, Sayang. Aku tidak tahu akhi

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Berganti Posisi

    Qiyana menatap sosok yang baru saja datang dan kini berdiri tepat di hadapannya dari atas sampai bawah. Tatapan tak percaya masih terlihat sangat jelas dari sorot matanya. Wanita itu mengerjapkan matanya berulang kali, khawatir sesuatu yang terlihat di depan matanya hanya ilusi. “Kamu sudah bisa berjalan?” tanya Qiyana dengan ekspresi campur aduk melihat Kenzo sudah dapat kembali berjalan meski dengan langkah tertatih-tatih. “Ssshhh … di mana kursi rodamu? Jangan memaksakan diri, bagaimana kalau keadaanmu malah semakin parah?” Sejak beberapa hari terakhir, Kenzo memang sangat gencar berlatih agar otot tubuhnya tidak kaku dan dapat segera digerakkan normal lagi seperti sediakala. Namun, sejauh ini belum terlihat hasil yang memuaskan karena lelaki itu masih kesulitan berdiri. Dan seharusnya lelaki itu tidak memaksakan diri sampai seperti ini. “Maaf, aku meninggalkanmu sendirian terlalu lama. Kenapa kamu turun dari brankar? Kamu pasti ingin ke toilet lagi ya?” Alih-alih menanggapi pert

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Sengaja Ditinggalkan?

    “Apa? Kamu akan melahirkan sekarang?! Bagaimana mungkin? Bukannya dokter mengatakan kamu akan melahirkan minggu depan?” cerca Kenzo seraya berusaha meminta tolong pada orang-orang yang ada di sekitar taman tersebut. Di saat seperti ini, Kenzo merasa dirinya benar-benar tidak berguna. Seharusnya ia langsung bangkit dan menggendong istrinya ke ruang IGD atau ruangan apa pun itu. Namun, untuk bangkit dari kursi rodanya saja dirinya sangat kesulitan. Qiyana yang sudah tidak kuat menahan bobot tubuhnya sudah terduduk di rerumputan sembari mencengkeram blouse selutut yang dikenakannya. Nyeri yang menjalari perutnya semakin kuat dengan sakit yang tidak bisa didefinisikan dengan kata-kata. “Aku tidak tahu kenapa seperti ini. Sakit sekali, aku tidak kuat,” lirih Qiyana dengan keringat dan air mata yang bercucuran. Sejak bangun tidur pagi ini, Qiyana memang tetalh merasakan sesuatu yang janggal dari tubuhnya. Sejak beberapa jam lalu dirinya selalu bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Kalah Cepat

    “Coba ulangi kata-kata terakhirmu tadi,” cerca Kenzo sembari mencekal lengan Qiyana. Qiyana yang sebenarnya sedang menenangkan debar jantungnya yang menggila tetap memasang senyum di wajahnya. Seolah-olah kata-kata yang barusan terlontar dari mulutnya bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Padahal sesungguhnya wanita itu ingin segera melarikan diri dari sini karena malu. Kata-kata itu tiba-tiba meluncur dari mulutnya tanpa bisa dicegah. Tetapi, Qiyana tidak menyesalinya sama sekali. Selama ini ia terlalu banyak bersembunyi di balik gengsi dan harga diri. Tidak ada salahnya mencoba lebih jujur dibanding hanya menyimpannya seorang diri. “Aku hanya mengatakannya sekali dan tidak ada pengulangan lagi. Sekarang bukan waktunya mengobrol, jadi lebih baik kamu tidur saja. Kamu masih dalam masa pemulihan, harus banyak-banyak beristirahat,” sahut Qiyana dengan senyum miring. Kenzo menggeram rendah. “Kamu pikir aku bisa tidur setelah kamu mengatakan itu tanpa kejelasan lagi? Aku tidak akan t

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Waktu yang Sia-Sia

    “Ka-kamu sudah sadar?” gumam Qiyana dengan tatapan terbelalak. Sepasang mata berwarna kecokelatan itu berkaca-kaca. “Aku akan—aw!” Wanita refleks meneggakkan kepalanya dan saat itu juga nyeri yang menjalari tengkuknya semakin terasa.Kenzo membuka peralatan medis yang terpasang di mulutnya setelah mengumpulkan tenaga untuk mengangkat tangannya. “Sayang, apa kamu baik-baik saja? Lehermu pasti sakit karena tidur dengan posisi duduk,” tanya lelaki itu dengan suara serak.Suara bariton yang sangat Qiyana rindukan itu kembali terdengar. Meskipun sangat serak dan lirih, itu sudah cukup untuk membayar perasaan campur aduk yang selalu membelenggunya setiap hari selama berbulan-bulan ini. Sekali lagi Qiyana menatap sang suami yang juga menatapnya, memastikan jika ini semua bukanlah halusinasi. Tanpa membalas pertanyaan suaminya, Qiyana langsung merengkuh tubuh lelaki itu dengan isak tangis yang berurai dari bibirnya. Ketika kulitnya bersentuhan dengan kulit Kenzo, ada kehangatan yang teras

DMCA.com Protection Status