Share

Pemuas Nafsu

Qiyana menyadari kalau atensi semua orang kini beralih ke arahnya. Alih-alih merasa malu, wanita itu malah mengangkat dagunya tinggi-tinggi dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Tentu saja tak ada niatan sedikitpun untuk meralat permintaan yang baru saja meluncur dari bibirnya.

Sebelah alis Qiyana terangkat dengan tatapan tertuju pada Kenzo yang terlihat terkejut mendengar permintaannya. “Kenapa? Kalau kamu tidak mau juga tidak masalah, aku tidak pernah memintamu mengikuti keinginanku.”

Sorot mata wanita itu beralih ke arah perutnya yang masih datar dan belum menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Dielusnya permukaan perut yang masih tertutup blouse itu seraya berkata, “Aku bisa meminta tolong pada orang lain untuk mengambilkan buah itu.”

Kedua tangan Kenzo yang berada di sisi tubuh perlahan-lahan mulai mengepal. Seolah-olah lelaki itu mengetahui siapa ‘orang lain' yang Qiyana maksud dalam kalimat barusan. Padahal sebenarnya wanita itu hanya asal bicara saja.

Qiyana tidak memi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status