Share

Bab 97 ( Senyum Kemenangan)

“Bisakah kita tunda besok saja?” Zola menatap ke arah pria tampan berlesung pipi yang tengah berkosentrasi menyetir mobil.

“Kenapa, kau ragu sayang?”

Zola dapat meyakini saat ini kedua pipinya pasti berubah kemerahan karena panggilan kata sayang yang baru saja diucapkan oleh Edgar.

“Bu-bukan begitu, hanya saja rasanya perutku lapar,” sahut Zola sedikit ragu. padahal, saat ini perutnya belum merasakan lapar sama sekali. ini hanyalah sebuah alasan agar Edgar membatalkan rencananya untuk menemui orang tuanya. lagi pula, Daries dan Dania jam segini pasti masih berada di Hotel.

“Yakin, hanya itu?” selidik Edgar kurang percayalah.

Zola mengangguk, lalu kembali menatap ke arah depan. setiap kali memandang wajah Edgar, entah mengapa jantungnya berdebar tak karuan. Zola merasa seperti remaja yang baru saja jatuh cinta, benar-benar memalukan.

Edgar memutuskan untuk makan di sebuah Restoran yang lumayan cukup ramai dikunjungi.

“Pernah makan disini?”

Zola memaksakan senyumnya, lalu mengangguk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status