Share

Empati Seorang Perawat

Author: Kholis_Efendi
last update Last Updated: 2021-06-20 07:24:16

POV Author

Kondisi Fairuz makin kritis. Seorang dokter dan perawat melakukan pemeriksaan jantung dengan alat defribilator atau alat kejut jantung karena aktifitas jantung Fairuz  yang tiba-tiba berhenti. 

Fairuz sudah berada di ambang batas terakhir hidupnya. Nampaknya hanyalah sebuah keajaiban yang dapat mengubah keadaan. 

Di luar ruang ICU, seseorang separuh baya melelehkan air matanya. Tak henti hentinya mulutnya berkomat-kamit dengan dua tangan yang menengadah ke atas. 

Wajahnya pucat melihat gerakan jantung Fairuz di Patient monitor yang terkadang menunjukkan garis zig-zag dan terkadang lurus.

"Ya Allah aku bernazar kepadamu, jika engkau menyembuhkan Fairuz, sebagian hartaku akan kuberikan kepadanya dan sebagian akan kushodaqohkan. Aku akan merawatnya melebihi anakku sendiri. Kasihanilah dia yang terluka lahir dan batinnya dan tidak ada tempat untuk melabuhkan kesedihan dan penderitaannya," ucapnya mengakhiri doanya dengan linangan air mata yang kian menderas. 

Orang tua paruh baya itu adalah Pak Ihsan, orang tua Jesi, yang sangat khawatir dan menaruh rasa kasihan yang teramat kepada mantan tunangan anaknya yang kini sedang berasyik melampiaskan cinta dan nafsunya di sebuah kamar hotel berbintang. 

Sungguh tragis drama kehidupan yang dijalani Fairuz. Disaat dirinya berjuang menahan sakit dan jiwanya terhimpit antara hidup dan mati, orang terdekatnya mengkhianatinya, bahkan di saat kritis menimpanya, ayah dan mantan kekasihnya melengkingkan jeritan kenikmatan.

Patient monitor atau layar monitor menunjukkan aktifitas jantung Fairuz kembali normal. Seluruh perawat dan dokter yang menanganinya terlihat sumringah karena berhasil membantu pasien melewati masa-masa kritisnya. Namun mereka juga merasa heran karena Patient monitor yang sebelumnya menampilkan informasi grafis garis lurus yang menunjukkan berhentinya aktifitas jantung tiba-tiba normal kembali. Kembali zig-zag.

'Ya Rohman, Ya Rohim. Ibu...ibu..." suara Fairuz kembali memanggil manggil  ibunya. 

***

"Alhamdulillah pasien sudah berhasil melewati masa-masa kritisnya. Nampaknya pasien mengalami pengalaman-pengalaman spiritual yang tidak bisa dijelaskan secara logis dan medis. 

Jangan pernah berhenti memanjatkan doa kepada Allah, Pak. Karena Allahlah tempat kita bergantung dan memohon pertolongan," ucap seorang dokter yang menangani Fairuz kepada Pak Ihsan. 

Mata dokter itu nampak berkaca-kaca menyaksikan sendiri bagaimana pasien yang ditanganinya berhasil keluar dari momen momen sulitnya dengan sebuah pengalaman spiritual yang terjadi yang terindikasi dari denyut jantung yang sempat terhenti beberapa menit yang jika diukur secara logis dan medis, harapan untuk hidup adalah nol persen. Tapi Tuhan menghendaki lain. 

Acapkali akal manusia memang tidak mampu menjangkau sesuatu jika 'tangan' Tuhan sudah intervensi. Maha suci Allah dengan segala kebesarannya.

'Ya Allah ya ilahi, terimalah sujud syukurku' Pak Ihsan melakukan sujud syukur dengan linangan air mata yang berderaian. Fairuz sudah berhasil melewati masa masa kritisnya, Pak Ihsan yang sebelumnya hanya bisa mengamati Fairuz dari luar kini diperbolehkan masuk untuk terus mengajak komunikasi Fairuz yang diharapkan dapat menstimulasi otak Fairuz hingga akhirnya bisa tersadar dari komanya.

Dipandanginya wajah layu dan kuyu yang menyimpan sejuta kedukaan itu. Betapa rasa kasihan yang sangat mendalam kepada mantan menantunya merajai ulu hatinya. 

Pak Ihsan menghamparkan sajadahnya, sholat dua rokaat, memanjangkan setiap sujudnya untuk meminta kesembuhan Fairuz kepada sang pencipta. Teringat sebuah hadits Nabi bahwa ada tiga hal yang bisa mengubah takdir: amal kebaikan, shodaqoh dan doa. 

Demi kepeduliannya kepada Fairuz, Pak Ihsan berkomitmen untuk menyumbangkan sebagian hartanya disodaqohkan kepada kaum duafa', dan yayasan sosial serta pesantren. Semoga dengan itu, penghibaannya kepada sang ilahi dapat mengetuk 'hati' Tuhan untuk mengulurkan 'tangannya' dan menggariskan takdir kesembuhan Fairuz.

***

"Sebagaimana Bapak, hatiku juga terpanggil untuk mendoakan Pasien dalam keyakinan dan keimananku. Dengan caraku. Semoga Tuhan Yesus menyembuhkan pasien dengan segera. Memberikannya Rahmat penyembuhan-Nya. Semoga Tuhan Yesus dengan kuasa roh kudus-Nya menyembuhkan pasien dari ketidakberdayaannya dengan segera" seorang datang menghampiri Pak Ihsan dan mengutarakan perasaan empatinya yang mendalam.

"Saya tau apa yang dialami pasien. Batinnya tertekan. Hatinya terciderai oleh Ayah dan Tunangannya," ucap seorang perawat dengan kalung bersalib yang tergantung lehernya. Kisah hidupnya yang sangat pedih dapat kubaca melalui aktifitas Pak Roy dan Bu Jesi." pernyataan perawat pengikut Yesus tersebut menimbulkan keheranan di hati Pak Hasan. Terisyarat dari kerutan dahi yang tercetak di kening Pak Ihsan.

"Bagaimana suster bisa mengetahui kisah ini?"

"Selain berprofesi sebagai perawat, profesi sampinganku adalah menulis. Sehingga hal - hal seperti cukup mudah kubaca, mata dan hatiku sangat sensitif untuk masalah masalah seperti ini. Kisah tragis inilah yang kemudian menghujamkan perasaan empati yang sangat mendalam di hatiku, hingga nama pasien ini cukup sering terlantun dalam doa-doaku. 

Dalam setiap ibadat yang kulakukan. Kenapa saya menuturkan ini, Pak. Selain karena rasa empati saya yang kian membesar pada pasien, saya juga ingin menjadikan Bapak sebagai Nara sumber tentang kisah tragis pasien. Itupun jika Bapak bersedia."

"Terimakasih atas empati dan doa doanya untuk Fairuz. Insyaallah saya bersedia menceritakan apa yang telah terjadi pada Fairuz. Semoga kisahnya dapat diambil pelajaran oleh pembaca. Semoga kisah yang suster narasikan tersebut bisa diambil hikmahnya.

"Di lain kesempatan, saya akan menarasikannya ke dalam sebuah novel" tukasnya mengakhiri pembicaraan lalu meninggalkan Pak Ihsan. Matanya mengembun. 

Kenapa suster yang berbeda keyakinan tersebut begitu berempati kepada Fairuz? Rupanya sebuah flashback, kilas balik tiga tahun lalu kembali membayang kuat di otaknya. 

Maria Adriella, demikian nama suster itu pernah jatuh cinta pada Fairuz saat masih sama sama duduk di kelas X bangku SMA. Tapi ungkapan cinta yang ia utarakan berbuah penolakan yang sangat halus dari Fairuz. 

'Maaf Ria. Aku tak bisa menerima cintamu. Kita beda keyakinan. Jangan pernah menukar kecintaanmu kepada Yesusmu dengan cintaku. Jadilah Nasrani yang taat' itulah ucapan Fairuz saat menolak cintanya. 

Prinsip Fairuz yang kokoh dalam menjunjung aturan agama dan nilai-nilai syariat Islam membuatnya semakin mengagumi Fairuz. Akan tetapi ia kecewa saat Fairuz menjatuhkan pilihannya kepada Jesi yang selalu berpakaian seksi. 

Maria kecewa karena dengan kepribadian Fairuz dan bagaimana sikapnya menjunjung moralitas agama, seharusnya Fairuz bisa mendapatkan seorang muslimah yang hijaber. Itulah yang menjadi beban pikiran Maria saat mengetahui bahwa Fairuz menjatuhkan pilihannya kepada Jesi. 

Pengkhianatan yang dilakukan Jesi kepada Fairuz membuat empati di hatinya semakin menggema. Pelan tapi pasti, perasaan empati itu kembali bermetamorfosis menjadi perasaan cinta yang beberapa tahun sebelumnya sudah sempat mereda. 

Meski demikian, Maria  senantiasa berharap semoga  Fairuz sembuh dan mendapatkan pengganti Jesi,  perempuan Sholihah yang setia menemaninya dan menjadi penawar duka-laranya oleh pengkhianatan yang dilakukan Jesi dan Ayahnya Fairuz.

Air mata Maria menetes membayangkan perasaan cintanya beserta penderitaan dan luka batin yang dialami seorang pasien yang pernah menjadi tambatan hatinya.

Next?

Like komen and subscribe

Related chapters

  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Fairuz Bangun Dari Koma

    Siapkan tisu gaes!Pengkhianatan yang dilakukan Jesi kepada Fairuz mencipta empati di hati Maria semakin mendalam. Pelan tapi pasti, perasaan empati itu kembali bermetamorfosis menjadi perasaan cinta yang beberapa tahun sebelumnya sudah sempat mereda.Air mata Mariajatuhberduyun-duyun membayangkan penderitaan batin Fairuz - lelaki yang pernah menjadi tambatan hatinya dan tergolek antara hidup dan mati di hadapannya - oleh pengkhianatan cinta Jesi. Sungguh kejam dan tak bernurani.POV JesiAku terkejut saat melihat ada Bapak di ruang opname Fairuz. Melihat kedatanganku ia keluar dan menghampiriku."Kalian membiarkan Fairuz

    Last Updated : 2021-06-23
  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Rasa Cemburu Roy

    "Fairuz benar-benar sadar, Jes?" suara Mas Roy antara tidak percaya dan terkejut bahagia dengan kabar yang kusampaikan."Iya, Mas.""Alhamdulillah. Puji syukur kepada Allah," ucapnya senang. "Nanti aku kesana"."Baik, Mas. Kutunggu." Aku mengakhiri sambungan telpon."Ayah mau kesini, Jes?" Tanya Fairuz dengan wajah berbinar. "Bagaimana dengan Ibu?" Pertanyaan ini membuatku tertegun. Bagaimana aku akan menjelaskan bahwa Ibunya Mas Fairuz sudah meninggal saat dirinya koma.Aku mengambil waktu sejenak untuk menimbang-nimbang tindakan apa yang harus kulakukan. Apakah aku akan menjawab pertanyaannya dengan jujur tetapi

    Last Updated : 2021-06-23
  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Fairuz Kembali Ke Rumah

    Aku dan Mas Roy memapah Mas Fairuz melewati koridor rumah sakit. Penasaranku semakin mendalam tentang sosok suster berkalung salib tersebut yang sepertinya didera kesedihan yang teramat parah oleh kepulangan Mas Fairuz.Sejenak kuambil kesempatan sesaat untuk menoleh.Ya Allah...suster itu masih berdiri mematung dengan menatap kepergian kami. Air wajahnya kian sedih. Buliran kristal cair nampaknya makin meleleh.Siapakah dia? Apakah ada hubungan emosional antara dia dengan Mas Fairuz? Ataukah dia mengetahui skandal asmaraku dengan Mas Roy sehingga air matanya adalah ekspresi kesedihan melihat drama percintaan Mas Fairuz yang begitu tragis dan dramatis.Wallahu a'lam.

    Last Updated : 2021-06-23
  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Sholat Berjamaah

    "Itu sudah pasti, Mas. Tak perlu cemas atau takut akan kehilangan cintaku. Yang perlu kita pikirkan segera adalah bagaimana cara kita menyampaikan kepada Fairuz." Mas Roy mengangkat wajahnya menatap langit-langit rumah. Ia nampak memutar otak bagaimana cara yang tepat dan bisa meminimalisir reaksi Mas Fairuz."Aku sudah punya rencana yang tepat untuk menyampaikan fakta yang terjadi antara kita. Besok aku akan bergerak cepat mengalihkan perusahaanku atas nama Fairuz melalui kuasa hukumku.Aku akan membelikan CIVIC terbaru dan menyiapkan jodoh yang tak kalah cantik denganmu untuk Fairuz. Ini memang tetap akan menyakiti Fairuz, karena masalah hati tak bisa dikompensasi dengan materi, tetapi kita berharap semoga tindakan ini akan mengurangi beban batinnya. Sekarang aku keluar dulu, tak bisa berlama-lama disini, Jes, khawatir Fairuz terbangun." Mas Roy bergegas untuk keluar kamar.***Jam dua dini hari aku terbangun. Seperti biasa, aku hendak menunaikan sholat tahajjud. Setelah berwu

    Last Updated : 2023-11-28
  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Air Mata Di Saat Koma

    Sebuah peristiwa tragis datang menimpa menjelang akad nikahku dengan Mas Fairuz. Selama dua tahun sebelumnya, kami terjalin dalam ikatan pertunangan.Beberapa jam sebelum dilangsungkan akad nikah, calon suamiku kecelakaan hingga ia tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit. Mas Fairuz mengalami koma.Sedih, duka membaur dalam hati.Momen yang seharusnya membahagiakan berubah mendukaan.Sudah tak terperikan rasa sedih di hati dan banyaknya derai air mata.Ini adalah Minggu ketiga di rumah sakit di ruangan VVIP. Aku menjagai seseorang yang hampir mengucapkan ijab Kabulnya sebelum palu takdir memutuskan keadaan yang lain. Mas Fairuz masih belum sadar. Aku dan Ayah mertua bergantian menjagai Mas Fairuz."Yang tabah ya, Jes. Jangan terlalu larut dalam kesedihan dan kedukaan. Semoga keadaan Fairuz segera pulih," ujar Ayah mertuaku sambil membarut

    Last Updated : 2021-06-15
  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Tekad Kuat Untuk Menikah

    "Kau masih belum melakukan akad dengan anakku. Masih sebatas hubungan pertunangan. Hukum membolehkan kita nikah. Maukah kau menerima pinanganku, menikah denganku?" Pinta Pak Roy. Cahaya matanya menggantungkan pengharapan.Tiba-tiba selirih suara Mas Fairuz mengagetkanku. Kudekati, tangannya bergerak. Setetes air mata terjatuh dari sudut matanya. Aku dan Pak Roy saling berpandangan, saling bertanya dalam diam apa yang sebenarnya terjadi dengan Mas Fairuz.Aku memencet tombol yang menghubungkan ke perawat untuk memberitahukan bahwa pasien harus didatangi karena ada sesuatu. Dua menit kemudian perawat datang. Ia memperhatikan dengan seksama keadaan Mas Fairuz. Jari telunjuknya bergerak dengan beberapa tetes air mati yang berlelehan. Perawat memeriksa keadaan Mas Fairuz."Apa yang sebenarnya terjadi dengan Fairuz?" Tanya Pak Roy penasaran."Mengapa pasien koma bisa mengeluarkan air matanya dan meng

    Last Updated : 2021-06-19
  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Akad Nikah

    "Tidak... tak ada jalan bagiku mengizinkan dan merestuimu menikah dengan Pak Roy"."Apa Bapak akan membiarkan anak Bapak selalu dalam intaian rayuan syetan yang sangat berbahaya. Jika Bapak tak merestui dan mengizinkan, itu tidak menjamin diriku dan Pak Roy untuk menghindari perbuatan zina, Pak." Aku berusaha memengaruhi pemikirannya dengan logika yang kusampaikan. Ayah kembali terdiam dengan wajah menunduk."Jika Bapak tak mengizinkan diriku menikah dengan Pak Roy, bisa saja Pak Roy akan menggunakan wali hakim dengan alasan yang dibuat-buat. Jika itu terjadi, sama saja Bapak membiarkan diriku untuk tetap membuka peluang berzina," jelasku mencoba memahamkan."Baik. Aku izinkan kamu menikah dengan Pak Roy. Tapi ingat Jes, aku sekedar mengizinkan supaya

    Last Updated : 2021-06-19
  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Pasca Akad Nikah

    Akhirnya prosesi ijab kabul berlangsung."Saya nikahkan engkau Ananda Roy bin Ihsan Maulana dengan Jesi Kumalasari Binti Hasan dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat dan logam mulia berupa emas 25 gram dibayar tunai." pamanku yang mewakili bapakku mengucapkan ijabnya."Saya terima nikahnya Jesi Kumalasari Binti Hasan dengan mas kawin yang disebutkan," ucap Mas Roy sangat tenang dan penuh keyakinan.Fix, sah dan resmi, mertuaku - dalam konteks hubungan pertunanganku dengan Mas Fairuz sebelumnya - menjadi suamiku. Aku menghampirinya dan mencium tangannya. Pak Roy atau Mas Roy mendaratkan kecupan mesranya di keningku.Ada perang perasaan yang berkecamuk di dalam dada. Aku m

    Last Updated : 2021-06-19

Latest chapter

  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Sholat Berjamaah

    "Itu sudah pasti, Mas. Tak perlu cemas atau takut akan kehilangan cintaku. Yang perlu kita pikirkan segera adalah bagaimana cara kita menyampaikan kepada Fairuz." Mas Roy mengangkat wajahnya menatap langit-langit rumah. Ia nampak memutar otak bagaimana cara yang tepat dan bisa meminimalisir reaksi Mas Fairuz."Aku sudah punya rencana yang tepat untuk menyampaikan fakta yang terjadi antara kita. Besok aku akan bergerak cepat mengalihkan perusahaanku atas nama Fairuz melalui kuasa hukumku.Aku akan membelikan CIVIC terbaru dan menyiapkan jodoh yang tak kalah cantik denganmu untuk Fairuz. Ini memang tetap akan menyakiti Fairuz, karena masalah hati tak bisa dikompensasi dengan materi, tetapi kita berharap semoga tindakan ini akan mengurangi beban batinnya. Sekarang aku keluar dulu, tak bisa berlama-lama disini, Jes, khawatir Fairuz terbangun." Mas Roy bergegas untuk keluar kamar.***Jam dua dini hari aku terbangun. Seperti biasa, aku hendak menunaikan sholat tahajjud. Setelah berwu

  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Fairuz Kembali Ke Rumah

    Aku dan Mas Roy memapah Mas Fairuz melewati koridor rumah sakit. Penasaranku semakin mendalam tentang sosok suster berkalung salib tersebut yang sepertinya didera kesedihan yang teramat parah oleh kepulangan Mas Fairuz.Sejenak kuambil kesempatan sesaat untuk menoleh.Ya Allah...suster itu masih berdiri mematung dengan menatap kepergian kami. Air wajahnya kian sedih. Buliran kristal cair nampaknya makin meleleh.Siapakah dia? Apakah ada hubungan emosional antara dia dengan Mas Fairuz? Ataukah dia mengetahui skandal asmaraku dengan Mas Roy sehingga air matanya adalah ekspresi kesedihan melihat drama percintaan Mas Fairuz yang begitu tragis dan dramatis.Wallahu a'lam.

  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Rasa Cemburu Roy

    "Fairuz benar-benar sadar, Jes?" suara Mas Roy antara tidak percaya dan terkejut bahagia dengan kabar yang kusampaikan."Iya, Mas.""Alhamdulillah. Puji syukur kepada Allah," ucapnya senang. "Nanti aku kesana"."Baik, Mas. Kutunggu." Aku mengakhiri sambungan telpon."Ayah mau kesini, Jes?" Tanya Fairuz dengan wajah berbinar. "Bagaimana dengan Ibu?" Pertanyaan ini membuatku tertegun. Bagaimana aku akan menjelaskan bahwa Ibunya Mas Fairuz sudah meninggal saat dirinya koma.Aku mengambil waktu sejenak untuk menimbang-nimbang tindakan apa yang harus kulakukan. Apakah aku akan menjawab pertanyaannya dengan jujur tetapi

  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Fairuz Bangun Dari Koma

    Siapkan tisu gaes!Pengkhianatan yang dilakukan Jesi kepada Fairuz mencipta empati di hati Maria semakin mendalam. Pelan tapi pasti, perasaan empati itu kembali bermetamorfosis menjadi perasaan cinta yang beberapa tahun sebelumnya sudah sempat mereda.Air mata Mariajatuhberduyun-duyun membayangkan penderitaan batin Fairuz - lelaki yang pernah menjadi tambatan hatinya dan tergolek antara hidup dan mati di hadapannya - oleh pengkhianatan cinta Jesi. Sungguh kejam dan tak bernurani.POV JesiAku terkejut saat melihat ada Bapak di ruang opname Fairuz. Melihat kedatanganku ia keluar dan menghampiriku."Kalian membiarkan Fairuz

  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Empati Seorang Perawat

    POV AuthorKondisi Fairuz makin kritis. Seorang dokter dan perawat melakukan pemeriksaan jantung dengan alat defribilator atau alat kejut jantung karena aktifitas jantung Fairuz yang tiba-tiba berhenti.Fairuz sudah berada di ambang batas terakhir hidupnya. Nampaknya hanyalah sebuah keajaiban yang dapat mengubah keadaan.Di luar ruang ICU, seseorang separuh baya melelehkan air matanya. Tak henti hentinya mulutnya berkomat-kamit dengan dua tangan yang menengadah ke atas.Wajahnya pucat melihat gerakan jantung Fairuz di Patient monitor yang terkadang menunjukkan garis zig-zag dan terkadang lurus."Ya All

  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Malam Pertama

    Kami melanjutkan kemesraan kami di sebuah hotel berbintang lima tepat di pertengahan kota Surabaya. Kami ingin menikmati malam pertama kami sebagaimana umumnya yang dilakukan dua sekolah penganten yang baru memertalikan akadnya.Sebelum kami melaksanakan ritual malam pertama, kami mengawali dengan sholat Sunnah berjamaah dua rokaat. Ini memang terkesan tidak singkron dan kontradiktif dengan pengkhianatan yang kami lakukan pada Mas Fairuz atau dengan kelakuan kami sebelumnya saat di VVIP rumah sakit yang nyaris menjerumuskan kami ke curam kekejian. Tapi apapun itu, ritual sholat berjamaah yang kami lakukan semoga dapat menenangkan hati dan jiwa kami.Dalam sujudku, aku memohon kepada Allah supaya Mas Fairuz diberikan kesembuhan dan kelegowoan hati dengan takdir yang harus dijalaninya, sehingga jika ia sakit hati denga

  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Pasca Akad Nikah

    Akhirnya prosesi ijab kabul berlangsung."Saya nikahkan engkau Ananda Roy bin Ihsan Maulana dengan Jesi Kumalasari Binti Hasan dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat dan logam mulia berupa emas 25 gram dibayar tunai." pamanku yang mewakili bapakku mengucapkan ijabnya."Saya terima nikahnya Jesi Kumalasari Binti Hasan dengan mas kawin yang disebutkan," ucap Mas Roy sangat tenang dan penuh keyakinan.Fix, sah dan resmi, mertuaku - dalam konteks hubungan pertunanganku dengan Mas Fairuz sebelumnya - menjadi suamiku. Aku menghampirinya dan mencium tangannya. Pak Roy atau Mas Roy mendaratkan kecupan mesranya di keningku.Ada perang perasaan yang berkecamuk di dalam dada. Aku m

  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Akad Nikah

    "Tidak... tak ada jalan bagiku mengizinkan dan merestuimu menikah dengan Pak Roy"."Apa Bapak akan membiarkan anak Bapak selalu dalam intaian rayuan syetan yang sangat berbahaya. Jika Bapak tak merestui dan mengizinkan, itu tidak menjamin diriku dan Pak Roy untuk menghindari perbuatan zina, Pak." Aku berusaha memengaruhi pemikirannya dengan logika yang kusampaikan. Ayah kembali terdiam dengan wajah menunduk."Jika Bapak tak mengizinkan diriku menikah dengan Pak Roy, bisa saja Pak Roy akan menggunakan wali hakim dengan alasan yang dibuat-buat. Jika itu terjadi, sama saja Bapak membiarkan diriku untuk tetap membuka peluang berzina," jelasku mencoba memahamkan."Baik. Aku izinkan kamu menikah dengan Pak Roy. Tapi ingat Jes, aku sekedar mengizinkan supaya

  • Dikhianati Calon Istri Dan Ayah   Tekad Kuat Untuk Menikah

    "Kau masih belum melakukan akad dengan anakku. Masih sebatas hubungan pertunangan. Hukum membolehkan kita nikah. Maukah kau menerima pinanganku, menikah denganku?" Pinta Pak Roy. Cahaya matanya menggantungkan pengharapan.Tiba-tiba selirih suara Mas Fairuz mengagetkanku. Kudekati, tangannya bergerak. Setetes air mata terjatuh dari sudut matanya. Aku dan Pak Roy saling berpandangan, saling bertanya dalam diam apa yang sebenarnya terjadi dengan Mas Fairuz.Aku memencet tombol yang menghubungkan ke perawat untuk memberitahukan bahwa pasien harus didatangi karena ada sesuatu. Dua menit kemudian perawat datang. Ia memperhatikan dengan seksama keadaan Mas Fairuz. Jari telunjuknya bergerak dengan beberapa tetes air mati yang berlelehan. Perawat memeriksa keadaan Mas Fairuz."Apa yang sebenarnya terjadi dengan Fairuz?" Tanya Pak Roy penasaran."Mengapa pasien koma bisa mengeluarkan air matanya dan meng

DMCA.com Protection Status