Briana hanya memilih untuk mengatakan kepada Glenna bahwa Bourne sudah memiliki gadis yang disukainya.Glenna mengedipkan mata, lalu bertanya dengan sedih. "Siapa gadis yang Bourne sukai?"Dia akhirnya memberanikan diri untuk mengejar Bourne. Alhasil sebelum berhasil, dia mendapat kabar bahwa Bourne sudah mempunyai gadis yang disukai.Baiklah, dia dan Bourne benar-benar tak berjodoh.Briana menggelengkan kepalanya. "Kak Bourne nggak menyebutkannya, kami nggak tahu. Nona Elena pernah menjadi sekretaris Kak Bourne, dia mungkin mengetahui sesuatu. Kamu bisa bertanya padanya."Glenna berkata dengan ekspresi sedih. "Elena nggak akan memberitahuku hal seperti ini."Glenna mengerutkan kening. Jangan-jangan Bourne menyukai Elena? Dia pernah memuji Elena sebelumnya.Briana tersenyum. "Glenna, ada banyak pemuda dengan latar belakang keluarga baik di ibu kota. Nyonya Stella sudah membantumu memilih kandidatnya. Kali ini kamu datang ke ibu kota, kamu seharusnya akan disuruh untuk bertemu dengan me
Wanita yang duduk di sebelah Glenna mengenakan jas dan celana panjang, kulitnya berwarna gandum. Dia adalah Lucy.Lucy mengangkat sebelah alisnya. "Glenna, apakah mereka benar-benar akan mengumumkan kabar baik itu hari ini?"Dia belum menyiapkan hadiah."Ya, ibuku sudah memberitahuku sebelumnya. Lihat, Tuan Nathan dan Nona Briana sudah berdiri bersama untuk menjamu tamu-tamu terhormat."Setelah Glenna mengatakan kata-kata itu, dia memandang Elena, ingin melihat reaksi Elena.Sayangnya, Elena dan Janine sedang berbicara, sama sekali tidak menggubrisnya.Glenna merasa seperti berlakon sendiri.Glenna merasa agak marah lalu berkata, "Elena, kamu hanya seorang simpanan. Apakah kamu nggak merasa malu datang ke sini?"Lucy mengerutkan kening. Dia memandang Elena dengan tatapan datar. Selalu ada orang yang suka mengambil jalan pintas untuk mendapatkan sesuatu secara cuma-cuma.Orang tuanya pernah bertengkar karena seorang pelakor, jadi Lucy tidak memiliki kesan baik terhadap wanita simpanan.
"Tapi dia hanya seorang simpanan. Bagaimana mungkin Keluarga Ransford mengundangnya?""Siapa yang tahu apakah undangan yang dia sebut itu benar atau bohong? Mungkin dia membujuk Angelo untuk membawanya masuk."Semua orang akhirnya menerima tebakan ini.Namun, itu hanya gosip. Identitas Elena tidak penting di mata mereka."Nona Janine, sudah lama nggak bertemu." Angelo menoleh ke arah Elena sambil tersenyum. "Putri dari keluarga mana ini?"Elena memandang Angelo dengan tenang, tatapannya menjadi dingin.Sorot mata pria ini sangat menyebalkan, ciri-ciri orang yang sembrono.Nathan, yang berdiri di samping Briana, melihat Elena dan Janine. Dia juga memperhatikan cara Angelo memandang Elena. Dia hendak mendekat dengan tatapan dinginnya.Alhasil, Hugo membawa dua orang mendekat."Apakah ini menantumu? Dia dan Nathan sangat serasi. Kapan aku bisa menghadiri pesta pernikahan kalian?"Briana tersenyum malu-malu.Hugo tersenyum sambil berkata, "Segera. Aku dulu khawatir bagaimana kalau Nathan n
Kaedyn melihat tatapan dingin Elena, kemudian dia menyingkir.Elena membuka pintu toilet.Dia tertegun sejenak.Briana dan beberapa wanita berdiri di luar pintu.Mata mereka tertuju pada Elena dan Kaedyn dengan tatapan penuh makna.Ketika seorang pria dan seorang wanita berbicara di toilet, orang lain mudah berspekulasi tentang yang bukan-bukan.Elena terdiam sejenak, kemudian dia melewati mereka dengan tenang, sementara Kaedyn juga pergi setelahnya."Briana, pria tadi adalah cucu dari Nyonya Stella, Kaedyn, 'kan? Siapa wanita itu?"Sebelum Briana menjawab, wanita lain berkata, "Aku tahu siapa wanita itu. Tadi aku baru mendengarnya dari Glenna. Dia adalah mantan istri kakaknya."Tidak ada yang perlu digosipkan dari pertemuan antara mantan suami istri.Mereka malas untuk mencari tahu lebih lanjut.Namun, wanita itu belum selesai berbicara. Dia lanjut berkata, "Sekarang dia adalah seorang simpanan."Briana tidak ingin semua orang tahu tentang hubungan antara Elena dan Nathan, hal itu aka
Janine memegang lengan Elena dengan tidak percaya. Dia menoleh ke arah Elena. "Kak El, apakah kamu baik-baik saja?"Elena tidak bisa tersenyum saat ini.Ana menghampiri Elena, lalu dia tersenyum sambil berbisik, "Nona Elena, aku sudah memperingatkanmu di rumah sakit hari itu. Semoga kamu lebih mencintai dirimu sendiri, jangan melahirkan anak haram untuk membuat semua orang nggak senang."Elena berkata dengan suara serak. "Terima kasih atas peringatanmu. Anak ini bisa mengikuti margaku setelah dilahirkan."Ana tersenyum. "Kamu sangat naif. Apakah menurutmu Keluarga Ransford akan membiarkanmu membawa keturunan mereka pergi?"Elena mendengarkan sarkasme Ana dengan ekspresi tenang.Dia tidak ingin melihat keluarga yang ada di atas panggung itu lebih lama, jadi dia mencari alasan. "Janine, aku telepon sebentar."Elena hanya ingin mencari tempat yang hening untuk menenangkan pikirannya.Saat dia berbalik, Hugo yang ada di atas panggung mengumumkan lagi. "Putraku, Nathan dan Briana, putri dar
Tepat saat pikiran Elena kosong.Sebuah tangan menahan pinggangnya."El-el, kamu membuatku takut setengah mati." Pria itu menahan Elena, memeluk pinggangnya. Dia mengerutkan kening dengan cemas lalu bertanya, "Apakah kamu baik-baik saja?"Untung dia tiba tepat waktu.Kalau tidak ....Sedangkan Kaedyn, yang terlambat satu langkah, berdiri di belakang mereka, memperhatikan.Aubrey dan yang lainnya tercengang saat melihat pria itu membantu Elena.Angelo tersenyum lalu maju beberapa langkah. "Tuan Nathan, terima kasih. Kalau kamu nggak membantu, wanitaku akan jatuh.""Wanitamu?" tanya pria tersebut...."Hm, wanitaku," jawab Angelo sambil mengulas senyum."Sejak kapan ibu dari anakku, wanitaku menjadi wanitamu? Kenapa aku nggak tahu?"Pria itu bertanya pada Angelo sambil tersenyum lembut, tatapannya gelap."Kamu dari mana? Dasar kodok jelek yang menginginkan putri cantik."Suasananya agak aneh sekarang.Apakah wanita ini wanita simpanan Nathan?Angelo tercengang.Bukankah Keluarga Ransford
"Bos, Nona Elena sudah pergi, orang-orang kita sudah pergi menjemputnya." Leon menekan tombol lift sembari berkata dengan hormat. "Saat ini, orang-orang kita sudah memblokir persimpangan yang bisa dilewati Adris."Pintu lift terbuka, pengawal mendorong kursi roda ke dalam lift, Leon mengikuti.Leon sebenarnya tidak setuju membiarkan Nathan datang. Tubuh bosnya itu belum pulih. Entah hal apa yang akan dia temui.Karena Adris dengan waspada memperbaiki pasukannya selama ini, mereka harus mengambil tindakan dulu.Pada saat yang sama.Adris, yang berpura-pura menjadi Nathan, menerima kabar bahwa dia dimanfaatkan.Adris, yang ekspresinya muram, hendak pergi. Namun, dia dihentikan oleh Briana. "Kak Nathan, Paman Hugo mencarimu."Saat Adris akan mendorong Briana, earphone bluetooth yang terpasang di telinga kirinya mengeluarkan suara Elena.Setelah dia selesai mendengar, dia pun mendengus dingin.Ternyata Nathan masih hidup.Bagus sekali, sekarang dia akhirnya tahu kenapa kekuasaannya dimusna
"Ayah dengan paksa memberiku seorang istri dan memberikan saham Grup Ransford kepada si kembar yang entah dari mana asalnya."Nathan tersenyum sinis.Hugo memelotot marah sambil berkata dengan serius. "Entah dari mana asalnya? Lain kali mereka adalah anakmu!"Nathan mengangkat alisnya. "Maaf, anakku hanya boleh dilahirkan oleh istri yang aku akui. Briana dan aku nggak pernah tidur bersama, jadi dia nggak bisa melahirkan anakku."Tepat ketika atmosfer antara ayah dan anak ini menegang, Leon mengetuk pintu lalu masuk. Dia melapor, "Para tamu hari ini sudah diatur untuk pergi, staf hotel juga sudah dievakuasi."Hari ini, demi perayaan seratus hari, pihak hotel tidak menerima tamu lain kecuali tamu-tamu Keluarga Ransford dan staf hotel. Hal ini memudahkan Nathan untuk bertindak."Nyonya Janine dibawa ke ruang tunggu nomor dua di lantai enam. Aku sudah mengutus orang untuk menyelamatkannya. Nona Elena juga pergi ke lantai enam. Adris menyandera Nona Briana dan Aurora, mereka naik lift ke la