Elena tidak menyangka Nathan akan membawanya ke pantai."Kita akan menunggu sampai besok untuk melihat matahari terbit."Nathan mendirikan tenda di pantai, lalu menggantungkan lampu di tenda.Dia juga membuat api unggun.Elena menopang dagunya memandang Nathan yang sedang sibuk dalam keadaan telanjang dada. Pria itu menjadi kurang elegan dan lebih santai.Suara ombak tak jauh terdengar sesekali.Elena menelepon Janine untuk memberi tahu Janine bahwa dia tidak akan kembali malam ini. Ketika gadis itu mendengar bahwa Elena berada di luar bersama Nathan, dia tidak bertanya lagi."Kak Elena, selamat bersenang-senang." Janine masih khawatir tentang pengaruh internet terhadap Elena."Oke."Elena menutup telepon.Nathan baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Dia segera pergi ke RV untuk mandi sebelum kembali ke sisi Elena.Elena memasukkan dirinya ke dalam pelukan Nathan sambil duduk."Sayang sekali nggak ada bulan atau bintang malam ini.""Apakah kamu mengantuk?" Nathan menatap sambil menyent
"Kamu masih bisa tertawa," kata Wendy.Doreen meletakkan ponselnya, kemudian mengangkat tatapannya. "Nggak masalah sudah dihapus. Banyak orang sudah melihatnya. Ingatan manusia nggak bisa dihapus."Wendy berpikir sejenak lalu mengangguk. "Apa yang kamu katakan memang masuk akal, tapi aku nggak disangka Elena memiliki kemampuan seperti itu. Kamu sebaiknya jangan menyinggungnya lagi."Wendy bukanlah orang bodoh.Tidak mungkin semua berita dihapus tanpa alasan.Doreen mencibir. "Jangan khawatir, dia nggak akan hidup nyaman terlalu lama."Dia tidak percaya bahwa keluarga konglomerat seperti Keluarga Ransford akan menerima Elena.Elena mungkin hanya sebuah mainan bagi Nathan.Sekarang Nathan masih memanjakannya.Wendy merenung sejenak. Ada satu hal yang dia agak ragu untuk memberi tahu Doreen."Kak Wendy, apakah ada hal lain?" tanya Doreen dengan bingung."Setelah mendengarnya, kamu harus tenang." Wendy terdiam sejenak lalu berkata, "Aku punya teman baik yang bekerja di departemen hubungan
Elena melihat Bourne sangat serius saat mengatakannya.Dia berhenti bersikap sinis lalu berkata, "Jangan, nggak perlu suruh Nona Briana minta maaf kepadaku."Briana sedang hamil.Elena tidak ingin perhitungan dengan seorang wanita hamil untuk saat ini.Selain itu, Elena tahu bahwa meskipun Briana tidak mengajak Luna naik, Luna tetap akan menemukan cara untuk menyebarkannya.Melihat Elena tampak serius, Bourne pun mengangguk. "Baiklah, kalau begitu aku akan mentraktirmu makan siang."Elena memilah dokumen, kemudian mengangkat pandangannya. "Nggak perlu, aku akan makan siang dengan pacarku."Elena membawa dokumen keluar.Bourne tertegun sejenak....Di ruang privat restoran.Nathan mengenakan sarung tangan plastik. Dia sedang mengupas kulit udang untuk Elena.Ponselnya berdering beberapa kali berturut-turut.Ponsel itu diletakkan di antara mereka berdua.Elena menoleh tanpa sadar.Ada beberapa pesan muncul di layar. Ting, ting, ting."Nathan, wanita itu hanya boleh dipelihara di luar.""
"Kalau kakakku tahu bahwa kamu dilecehkan oleh seorang lelaki tua di usia yang begitu muda, dia pasti akan merasa kamu kotor dan nggak akan menikahimu."Elena memandang mereka dengan datar, kemudian hendak berjalan keluar dari toko kue.Mengabaikan merupakan cara menghadapi orang-orang seperti itu.Selain itu, Elena tidak ingin menjadi pusat perhatian di tempat itu.Tepat saat dia hendak keluar.Manajer toko kue datang dan memanggilnya. "Nona Elena."Dia membawa sekotak kue yang dikemas dengan indah."Nona Elena." Manajer itu dengan hormat menyerahkan kotak kue kepada Elena. "Kue ini dipesan oleh Tuan Nathan untukmu."Elena terdiam, lalu dia menerima kotak kue itu dan tiba-tiba tersenyum."Terima kasih."Manajer itu berkata dengan penuh tanggung jawab. "Kalau Nona Elena ingin makan kue lain, bisa beri tahu aku."Ekspresi Doreen dan Glenna sedikit berubah ketika mereka mendengar nama Nathan.Kenapa Nathan masih begitu perhatian terhadap Elena?Doreen berjalan ke arah Elena, kemudian mer
Di meja tergugat ada Zahra.Di meja penggugat adalah Elena.Keluarga Henzel tahu bahwa Elena tidak akan mencabut gugatannya, jadi mereka tidak punya pilihan selain membayar pengacara.Zahra memandang Elena dengan tatapan geram.Dikarenakan banyaknya uang yang diperas Zahra serta kuatnya bukti, meskipun pengacara berusaha sekuat tenaga untuk membela Zahra, Zahra tetap harus menjalani hukuman sepuluh tahun penjara.Ketika Elena keluar dari pengadilan, Julius menatapnya dengan penuh kebencian bercampur ketakutan.Kasus ibu-anak ini tidak berakhir dengan tenang.Tidak ada tembok kedap udara di dunia ini.Di Perusahaan Jepson, karyawan diam-diam bergosip tentang Elena."Bu Elena sangat kejam.""Ssst, apakah kamu nggak takut dia mendengarmu, lalu bersikap kejam padamu juga?""Aku takut sekali, hahaha."Di lantai atas, Elena memegang secangkir kopi sambil bersandar di dinding. Dia melihat ke bawah, mendengarkan tawa yang berasal dari bawah.Dia sedang memikirkan apakah sudah waktunya dia meng
Mungkin Kaedyn ingin Doreen merasakan proses dari pertunangan hingga pernikahan.Setelah bertunangan, maka pernikahan tidak jauh lagi.Doreen tersenyum, sungguh mengejutkan.Dia mengulurkan tangan untuk menarik Glenna ke kamar tidur. "Aku ingin menunjukkanmu sebuah hadiah. Aku membelinya dua hari yang lalu dan akan memberikannya kepadamu."Di sisi lain, setelah Kaedyn membalas pesan Glenna.Dia mengirim pesan kerja sama kepada beberapa orang lagi.Setelah selesai mengirim pesan, Kaedyn melihat foto tersebut lagi.Dia menelepon Martin. "Martin, pesan tiket penerbangan pulang untuk besok."Martin memijit keningnya. Dia terbangun oleh dering ponsel. "Bos, tapi masalah di sini belum selesai."Kaedyn berkata dengan tenang. "Pertahankan yang kuat, buang yang lemah."Martin terdiam sejenak. "Baik."...Kaedyn tidak memberi tahu Doreen atau keluarganya tentang kepulangannya.Nathan mengetahui bahwa Kaedyn telah pulang negeri."Sepertinya dia berencana melepaskan cabang itu," lapor Leon. "Perbu
Doreen kembali ke rumah pada malam hari setelah merekam acara.Dia melihat Kaedyn duduk di ruang tamu.Dia dengan gembira berjalan mendekat, memeluk Kaedyn dari belakang, kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Kaedyn. "Kapan kamu pulang? Kenapa nggak bilang-bilang?""Kejutan."Kaedyn meletakkan ponsel sambil berkata dengan tenang.Doreen tersenyum, kemudian mencium wajah Kaedyn. "Aku mandi dulu, hari ini sibuk seharian.""Hm."Kaedyn menoleh, melihat Doreen naik ke atas, lalu membuang muka.Dia mengambil selembar tisu untuk menyeka bagian yang dicium Doreen tadi.Doreen naik ke atas, masuk ke kamar tidur. Ketika dia hendak mengambil jubah mandi, dia tiba-tiba melihat bahwa brankasnya tidak ditutup.Dia yang ketakutan pun mendekat untuk melihat. Dia melihat ke dalam, tidak ada yang berpindah tempat.Bisa-bisanya dia lupa menutup brankas!Doreen memikirkan reaksi Kaedyn tadi, sangat normal. Seharusnya Kaedyn tidak menemukan rahasia apa pun.Doreen meletakkan disk itu di bagian bawah kot
"Sebentar lagi aku dan Kae akan bertunangan. Kamu boleh hadir."Elena mengalihkan pandangannya dari cincin Doreen, lalu tersenyum."Ternyata Nona Doreen. Selamat. Aku menonton acaramu kemarin. Sayangnya nyanyianmu kurang emosi. Pantas saja kamu nggak sepopuler Jules."Doreen kesal. Dia jelas-jelas membahas pertunangan.Elena mengabaikan reaksi Doreen. Dia mengangkat dagunya ke arah pria yang berjalan masuk. "Dia priaku.""Kalau dia tahu aku menghadiri pesta pertunanganmu, dia bisa cemburu.""Aku nggak tega membuatnya cemburu. Toh hanya mantan, untuk apa?"Elena melirik Doreen.Nathan masuk ke hotel dan langsung melihat Elena.Dia tersenyum.Nathan mengajak Elena untuk makan bersama sebelum pulang kerja, tetapi Elena membohongi Nathan bahwa dia sibuk.Tak disangka Elena datang untuk menunggunya.Nathan berjalan mendekat tanpa melihat ke arah Doreen.Dia merangkul bahu Elena. "Aku sangat lapar. Ayo makan.""Oke." Elena mendongak, tersenyum pada Nathan.Pria itu menunduk, kemudian mencium