Share

Bab 863

Melihat gaya Venick yang sombong, Xena benar-benar kesal hingga hampir bertindak kasar. Sebaliknya Luther malah terlihat sangat tenang bagaikan melihat lelucon.

"Nak, kalau nggak ada uang, cepat pergi sana! Kenapa masih bengong saja? Mau menunggu gratisan?" sindir Venick.

"Huh! Beraninya melawan Tuan Venick, mempermalukan diri saja!"

"Bahkan 20 triliun aja nggak bisa bayar, memalukan sekali!"

Beberapa wanita angkuh di sampingnya menatap Luther dengan pandangan menghina. Bagi mereka, nominal uang hanyalah sebuah angka.

"Kalian benar-benar keterlaluan!" Xena menggertakkan gigi dengan kesal, lalu bertanya, "Luther, berapa yang kamu punya? Pinjamkan dulu padaku semuanya. Aku harus mendapatkan Kitab Hawa hari ini juga. Orang ini nggak bisa dibiarkan begitu saja!"

"Pinjam uang?" Luther mengelus dagu, lalu menggeleng. "Maaf, aku nggak bawa uang. Bagaimana denganmu, Johan?"

"Aku juga nggak bawa," kata Johan membuka kedua lengannya. Uangnya yang sedikit itu tidak akan mungkin cukup.

"Nggak mung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status