"Kamu bilang aku tidak sanggup melakukannya? Baik ... aku tanya kamu, siapa lagi yang bisa menyelamatkan Kakek?" tanya Luther dengan kesal.Luther menyadari sama sekali tidak bisa menggunakan logika untuk berbicara dengan wanita."Saat ini, satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan kakekku adalah Dokter Steven yang memiliki keterampilan medis yang sangat ahli!" kata Ariana dengan ekspresi serius."Benar! Carlos sudah pergi mengundang Dokter Steven. Asalkan dia mau mengobati, Tuan akan selamat. Kamu tidak usah berpura-pura di sini!""Dokter Steven? Siapa dia?" tanya Luther."Hmph! Aku akan memberitahumu kenyataannya. Dokter Steven adalah murid terbaik dari Dokter Ilahi! Dia ahli dalam mengobati berbagai penyakit yang sulit diobati, jauh lebih kuat darimu!" kata Helen dengan bangga.Setelah Helen mengatakan itu, ada 2 orang yang berjalan masuk dari pintu. Yang berjalan di depan adalah Carlos. Ada seorang pria berumur 30-an yang mengikuti di belakang Carlos.Pria itu mengenakan baju deng
Menghadapi perlakuan Ariana yang dingin dan kemarahan orang-orang di sekitarnya, Luther seketika menjadi bungkam. Setelah diam sejenak, Luther akhirnya keluar dari kamar itu juga. Sebab, Luther tahu, apa pun yang dia katakan, tidak akan ada yang percaya."Huh! Sudah seharusnya keluar dari tadi! Sungguh mengganggu!""Benar! Tidak ada kesadaran diri sedikit pun!" Melihat Luther yang keluar dari kamar, semua orang menghujat dan mencemoohnya."Dokter Steven, orang yang tidak sadar diri itu sudah pergi, tolong tenangkan diri Anda," kata Helen sambil tersenyum menghibur."Steven, demi aku, tolong jangan pedulikan itu. Yang terpenting sekarang adalah menyembuhkan penyakitnya. Setelahnya, aku pasti akan sangat berterima kasih!" kata Carlos yang juga ikut mencoba meredakan suasana."Carlos sudah memohon, jadi aku harus menghargainya juga. Tapi, hanya kali ini, lain kali tidak akan terjadi lagi!" kata Steven memperingatkan."Pasti!"Semuanya terus menggelengkan kepalanya dan menatap Carlos denga
Steven kembali mendiagnosis, tetapi detak nadi Darius yang kacau membuat matanya berkedip-kedip karena kaget. Dalam sekejap, Steven sama sekali tidak tahu harus bagaimana."Sepertinya situasinya tidak bagus ...."Ekspresi Steven terlihat kesulitan, lalu menghela napas dan berkata, "Tubuh pasien ini lemah dan penyakitan. Serangan Racun Dingin telah merajalela, jadi sulit untuk disembuhkan. Sepertinya, tidak ada harapan lagi, kalian sebaiknya segera siapkan pemakamannya.""Apa?"Setelah mendengar perkataan itu, semua orang tercengang. Setelah diobati seharian, tetapi hasilnya malah seperti ini? Mempersiapkan pemakamannya?"Dokter Steven! Aku mohon kamu harus menyelamatkan kakekku, aku rela membayar berapa pun!" Ariana langsung menjadi panik."Aku ...."Steven baru saja akan mengatakan sesuatu, pintu kamar tiba-tiba didobrak seseorang. Kemudian, Luther masuk dengan ekspresi muram. Luther tidak mengatakan apa pun dan mengeluarkan sebuah jarum perak, lalu menusuk ke dada Darius dengan cepat
"Benar-benar bangun!"Melihat kejadian itu, semua orang tertegun. Tidak ada yang menyangka, hanya dengan segelas air panas saja sudah bisa membuat Darius bangun. Ajaib sekali!"Tidak mungkin! Apa si Luther ini benar-benar bisa mengobati penyakit Darius?""Aneh. Bahkan Dokter Steven juga tidak bisa mengobatinya. Bagaimana orang ini bisa mengobatinya?"Wajah Darius telah terlihat normal dan tidak sesak napas, bahkan tubuhnya juga sudah kembali seperti semula. Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang sangat terkejut. Dalam sekejap, semua orang memandang Luther dengan tatapan yang berbeda. Mereka tidak menyangka yang menyembuhkan Darius bukan Steven, melainkan Luther yang tidak berguna."Kakek, bagaimana perasaanmu?" Ariana buru-buru melangkah maju dan bertanya."Aneh. Tubuhku sebelumnya terasa dingin dan panas secara bergantian. Sekarang, sepertinya sudah tidak ada masalah lagi."Darius meraba-raba seluruh tubuhnya dengan ekspresi heran. Baru-baru ini, Darius masih merasa ajalnya
"Guru! Kenapa Anda datang ke sini?"Saat melihat Benny, Steven tertegun, lalu segera memberi hormat dan menyambutnya. Ekspresi Steven terlihat sangat rendah hati."Guru?""Apa orang ini adalah Dokter Ilahi yang terkenal itu?"Setelah mengetahui identitas Benny, semua anggota Keluarga Warsono langsung menjadi bersemangat. Mereka semua mengelilingi Benny dengan ekspresi yang menyanjungnya."Aduh! Suatu kehormatan Dokter Ilahi bisa datang ke sini! Maaf kami tidak menyambutmu dengan baik!""Kami sudah sering mendengar namamu. Hari ini, kami benar-benar beruntung bisa bertemu denganmu!"Semua orang saling menyahut untuk memuji Benny. Perlu diketahui, orang yang berdiri di hadapan mereka ini adalah Dokter Ilahi yang terkenal di seluruh negeri! Bukan hanya keterampilan medis Benny yang luar biasa, dia juga memiliki koneksi yang luas dan pengaruh yang besar. Hanya dengan satu perkataannya saja sudah bisa mengubah kehidupan seseorang."Guru, bukankah Anda sedang melakukan pelatihan tertutup? Ke
Seluruh kamar pasien menjadi gempar karena perilaku Benny."Tidak mungkin! Luther malah mengenal Dokter Ilahi? Bagaimana mungkin?""Astaga. Luther ini benar-benar tidak bisa ditebak! Dia bahkan bisa membuat Dokter Ilahi meminta maaf?"Melihat Luther yang santai dan tenang, lalu melihat ekspresi Benny yang penuh dengan rasa hormat. Semua orang seketika saling memandang dan tatapan mata mereka terlihat terkejut. Mereka kesulitan mengaitkan Luther yang hanya merupakan orang biasa ini dengan seorang tokoh besar seperti Dokter Ilahi."Aku tidak salah lihat?" Helen tidak berani percaya dengan apa yang telah dia lihat.Nama Benny terkenal di seluruh dunia. Dia adalah pemimpin di dunia medis dan sangat dihormati. Orang seperti ini malah meminta maaf kepada Luther? Benar-benar mengejutkan!"Jangan-jangan, Serbuk Penawar milik Luther adalah pemberian Dokter Ilahi?" Ariana juga sangat terkejut.Sejujurnya, sejak bercerai, Ariana menyadari Luther menjadi makin misterius."Benar-benar pengganggu!"
"Luther! Jangan sok! Kamu hanya beruntung bisa menyelamatkan Kakek. Lihatlah betapa sombongnya kamu!" Helen merasa agak tidak senang. Apa Luther benar-benar merasa dia telah menjadi seorang tokoh besar sehingga berani memperlakukan Ariana seperti itu?"Setidaknya, aku menyelamatkan Kakek, bagaimana dengan kalian? Kalian hampir membunuhnya!" jawab Luther dengan dingin."Ada apa dengan sikapmu ini?" Helen merasa kesal dan frustrasi."Sudahlah! Apa gunanya bertengkar dengan sesama keluarga?"Pada saat itu, Darius tiba-tiba berteriak, "Helen, kalian semua keluar saja, ada yang ingin kubicarakan dengan Luther.""Huh!" Helen merasa tidak senang, tetapi dia tidak punya pilihan selain keluar dari kamar itu. Baru saja keluar dari kamar pasien, sekelompok orang itu mulai berbisik-bisik."Menurut kalian, apa Kakek menyuruh Luther tetap di dalam karena ingin meninggalkan wasiatnya?""Memang tidak bisa dipastikan, siapa suruh Luther ini pandai mengambil hati Kakek. Bagaimanapun juga, kita harus tet
Saat ini, sudah banyak orang yang berkumpul di dalam bar. Ada yang hanya datang untuk melihat keramaian dan ada juga beberapa orang yang merupakan preman bar. Yang paling menarik perhatian adalah beberapa pemuda yang dipimpin oleh Keenan.Beberapa dari mereka dipukul sampai mukanya bengkak dan kepalanya berdarah. Mereka juga dipaksa berlutut di lantai dan terlihat dalam posisi menunggu untuk dihukum."Keenan, kenapa kamu terluka sampai begini?" Begitu melihat Keenan yang penuh dengan luka dan memar, Ariana langsung mengernyitkan alisnya."Kak! Akhirnya kalian datang juga!"Bagaikan melihat penyelamat, Keenan buru-buru bangkit berdiri."Aduh! Putraku! Siapa yang memukulimu sampai seperti ini? Beri tahu Ibu, aku pasti akan membantumu!" Helen merasa sangat sedih.Biasanya, Helen bahkan tidak tega menyentuh Keenan satu jari pun saat putranya itu melakukan kesalahan. Bagaimana mungkin Helen rela membiarkan orang luar menghajar Keenan seperti itu?"Ibu! Si berengsek itu yang menghajarku!"Ke