Melihat Farel yang terhempas di dinding, semua orang langsung tercengang dan tidak berani bersuara. Mereka tidak pernah membayangkan bahwa Farel yang tadinya begitu angkuh dan bisa mengalahkan Levi hanya dalam 3 jurus, sekarang malah kalah begitu saja?Selain itu, dia ditampar hingga terpental bagaikan sebuah bola. Situasi macam apa ini?"Apa …. Mustahil!" Levi membelalakkan matanya dengan terkejut.Perlu diketahui, lawannya adalah Pak Farel, ahli bela diri yang paling terkenal! Siapa sebenarnya bocah itu? Kenapa dia bisa mengalahkannya dalam hitungan detik?"Nggak mungkin, 'kan? Luther menang?" Belinda tampak tidak percaya. Awalnya, dia mengira bahwa Luther sudah pasti akan kalah. Namun, tak disangka Luther bukan hanya menang, kemenangannya ini bahkan sangat telak!Hanya dengan satu tamparan, dia bisa membuat Farel terpental jauh. Kekuatannya ini benar-benar mencengangkan."Pak Farel ... kalah?" Darwin tampak kaget dan gusar. Dia sangat jelas seberapa hebatnya kekuatan Farel. Sulit un
Melihat pisau yang diarahkan di depannya, Luther menyipitkan matanya. Padahal situasinya belum jelas, tetapi Luther sudah dituduh sebagai pengkhianat. Benar-benar aneh."Bi Linda, apa kamu salah paham tentang sesuatu? Luther tidak mungkin menjadi pengkhianat!" jelas Bianca."Salah paham atau bukan, akan kita tentukan setelah menyelidikinya." Linda berkata dengan ekspresi dingin, "Ikat dia dulu. Kalau dia berani melawan, langsung dibunuh!""Langsung dibunuh?"Luther mengernyitkan alisnya. "Masalahnya masih belum diselidiki dengan jelas, tapi kamu sudah bertindak sewenang-wenang. Bukankah ini keterlaluan?""Huh! Demi masa depan Keluarga Caonata, aku bersedia melakukan tindakan yang lebih keterlaluan!" teriak Linda."Kamu sudah memastikan aku adalah pengkhianat?" tanya Luther lagi."Aku tidak perlu memastikannya. Kalau aku bilang kamu adalah pengkhianat, berarti kamu memang pengkhianat!" kata Linda dengan semena-mena.Cara Linda yang tidak masuk akal ini membuat ekspresi Luther perlahan-l
"Tidak mungkin! Ternyata, Bibi Linda adalah pengkhianat."Setelah mendengar perkataan Belinda, semua orang tertegun. Namun, setelah mereka membuka baju para pembunuh dan melihat ada tato yang mirip dengan Linda. Ekspresi semua orang berubah. Ini jelas-jelas bukan kebetulan."Hanya dengan sebuah tato tidak bisa membuktikan apa pun," kata pengawal yang botak itu."Hanya sebuah tato mungkin tidak bisa membuktikan apa pun, tapi bagaimana kalau semua bawahannya juga ada tato itu?"Luther melangkah maju dan membuka baju semua bawahannya Linda. Tidak lama kemudian, semua orang menyadari bahwa semua bawahan Linda memiliki tato yang sama di tubuh mereka. Satu orang saja mungkin hanya kebetulan, tetapi masalahnya sudah jelas jika puluhan orang itu juga ada. Jadi, fakta ada pengkhianat itu memang nyata!"Pantas saja Bibi Linda begitu kejam sejak awal, ternyata dia adalah pengkhianatnya!" Levi merasa terkejut dan marah. Sebagai bagian dari pasukan elite Keluarga Caonata, Levi sangat membenci pengk
Setelah menginjak mati pengkhianat itu, Luther menggendong Bianca yang sudah lemas ke dalam mobil. Saat ini, bagian tubuh Bianca yang digigit ular sudah menghitam. Racunnya terus menyebar, menyebabkan seluruh paha Bianca sudah mati rasa."Ternyata memang mati rasa ...."Setelah melihatnya dengan cermat, ekspresi wajah Luther menjadi serius. Jika hanya racun biasa, Luther bisa menyelesaikannya dengan mudah. Namun, racun ular kali ini sangat mematikan!Yang terpenting adalah Luther tidak memiliki obat dan jarum perak. Meskipun keterampilan medisnya luar biasa, sulit juga baginya untuk mengatasi masalah ini. Sepertinya, hanya bisa menggunakan mulut untuk mengisap racunnya."Belinda, ayo ke sini dan bantu aku." Luther berbalik dan berteriak, "Yang kupanggil adalah Belinda! Belinda!"Setelah mendengar panggilannya, Belinda buru-buru masuk ke mobil dan bertanya, "Apa yang harus kulakukan?""Bantu kakakmu melepaskan celananya," perintah Luther."Hei! Apa yang ingin kamu lakukan? Aku peringatk
Saat senja, di salah satu kamar di rumah sakit. Luther yang tertidur akhirnya telah siuman. Namun, begitu Luther membuka matanya, terdengar suara dengan nada terkejut di telinganya."Hei. Luther, ternyata kamu belum mati."Luther melihat ke arah suara itu dan melihat Belinda yang duduk di samping sambil menatapnya dengan terkejut."Kenapa? Sepertinya kamu sangat kecewa melihatku tidak mati," kata Luther dengan kesal."Hehe. Aku hanya merasa sedikit terkejut." Belinda tersenyum dengan canggung."Bagaimana dengan kakakmu?" Luther malas untuk meresponsnya."Oh, dia pergi mengambil obat untukmu."Belinda melirik Luther dan berkata, "Katanya yang kamu isap adalah racun dari Ular Hitam Kematian yang sangat mematikan. Mengerikan! Kamu bisa hidup hingga sekarang, benar-benar sebuah keajaiban!""Benar. Ular Hitam Kematian memang sangat luar biasa, bisa membuatku tidur begitu lama! Memang pantas disebut sebagai salah satu dari 10 racun aneh," kata Luther sambil menghela napas.Dengan kebugaran t
Saat itu, di dalam kamar yang lain. Darius sedang berbaring tidak sadarkan diri dan wajahnya terlihat sangat pucat. Helen berkumpul bersama dengan sekelompok anggota Keluarga Warsono dan berbisik-bisik membahas strategi mereka."Aneh. Padahal Tuan baik-baik saja, kenapa tiba-tiba dalam keadaan kritis?""Benar! Biasanya dia terlihat sehat dan kuat, tapi tidak disangka begitu sakit, benar-benar parah!"Semua orang menghela napas dan terlihat sangat menyesal."Bagaimana dengan keadaan Kakek?" Saat itu, Ariana berjalan masuk dengan sepatu hak tingginya. Ariana tadi sedang rapat di kantor. Namun, dia tiba-tiba mendapat informasi kakeknya dalam keadaan kritisnya dan langsung datang ke rumah sakit."Ariana, Dokter bilang Tuan sudah tidak kuat lagi." Helen menggelengkan kepalanya."Apa?"Ekspresi Ariana berubah. "Kenapa bisa begitu? Bukankah kemarin Kakek masih baik-baik saja?""Aku juga merasa aneh, mungkin semua ini nasibnya." Helen menghela napas."Di mana dokternya?" Ariana merasa agak cem
"Kamu bilang aku tidak sanggup melakukannya? Baik ... aku tanya kamu, siapa lagi yang bisa menyelamatkan Kakek?" tanya Luther dengan kesal.Luther menyadari sama sekali tidak bisa menggunakan logika untuk berbicara dengan wanita."Saat ini, satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan kakekku adalah Dokter Steven yang memiliki keterampilan medis yang sangat ahli!" kata Ariana dengan ekspresi serius."Benar! Carlos sudah pergi mengundang Dokter Steven. Asalkan dia mau mengobati, Tuan akan selamat. Kamu tidak usah berpura-pura di sini!""Dokter Steven? Siapa dia?" tanya Luther."Hmph! Aku akan memberitahumu kenyataannya. Dokter Steven adalah murid terbaik dari Dokter Ilahi! Dia ahli dalam mengobati berbagai penyakit yang sulit diobati, jauh lebih kuat darimu!" kata Helen dengan bangga.Setelah Helen mengatakan itu, ada 2 orang yang berjalan masuk dari pintu. Yang berjalan di depan adalah Carlos. Ada seorang pria berumur 30-an yang mengikuti di belakang Carlos.Pria itu mengenakan baju deng
Menghadapi perlakuan Ariana yang dingin dan kemarahan orang-orang di sekitarnya, Luther seketika menjadi bungkam. Setelah diam sejenak, Luther akhirnya keluar dari kamar itu juga. Sebab, Luther tahu, apa pun yang dia katakan, tidak akan ada yang percaya."Huh! Sudah seharusnya keluar dari tadi! Sungguh mengganggu!""Benar! Tidak ada kesadaran diri sedikit pun!" Melihat Luther yang keluar dari kamar, semua orang menghujat dan mencemoohnya."Dokter Steven, orang yang tidak sadar diri itu sudah pergi, tolong tenangkan diri Anda," kata Helen sambil tersenyum menghibur."Steven, demi aku, tolong jangan pedulikan itu. Yang terpenting sekarang adalah menyembuhkan penyakitnya. Setelahnya, aku pasti akan sangat berterima kasih!" kata Carlos yang juga ikut mencoba meredakan suasana."Carlos sudah memohon, jadi aku harus menghargainya juga. Tapi, hanya kali ini, lain kali tidak akan terjadi lagi!" kata Steven memperingatkan."Pasti!"Semuanya terus menggelengkan kepalanya dan menatap Carlos denga