"Tidak mungkin! Ternyata, Bibi Linda adalah pengkhianat."Setelah mendengar perkataan Belinda, semua orang tertegun. Namun, setelah mereka membuka baju para pembunuh dan melihat ada tato yang mirip dengan Linda. Ekspresi semua orang berubah. Ini jelas-jelas bukan kebetulan."Hanya dengan sebuah tato tidak bisa membuktikan apa pun," kata pengawal yang botak itu."Hanya sebuah tato mungkin tidak bisa membuktikan apa pun, tapi bagaimana kalau semua bawahannya juga ada tato itu?"Luther melangkah maju dan membuka baju semua bawahannya Linda. Tidak lama kemudian, semua orang menyadari bahwa semua bawahan Linda memiliki tato yang sama di tubuh mereka. Satu orang saja mungkin hanya kebetulan, tetapi masalahnya sudah jelas jika puluhan orang itu juga ada. Jadi, fakta ada pengkhianat itu memang nyata!"Pantas saja Bibi Linda begitu kejam sejak awal, ternyata dia adalah pengkhianatnya!" Levi merasa terkejut dan marah. Sebagai bagian dari pasukan elite Keluarga Caonata, Levi sangat membenci pengk
Setelah menginjak mati pengkhianat itu, Luther menggendong Bianca yang sudah lemas ke dalam mobil. Saat ini, bagian tubuh Bianca yang digigit ular sudah menghitam. Racunnya terus menyebar, menyebabkan seluruh paha Bianca sudah mati rasa."Ternyata memang mati rasa ...."Setelah melihatnya dengan cermat, ekspresi wajah Luther menjadi serius. Jika hanya racun biasa, Luther bisa menyelesaikannya dengan mudah. Namun, racun ular kali ini sangat mematikan!Yang terpenting adalah Luther tidak memiliki obat dan jarum perak. Meskipun keterampilan medisnya luar biasa, sulit juga baginya untuk mengatasi masalah ini. Sepertinya, hanya bisa menggunakan mulut untuk mengisap racunnya."Belinda, ayo ke sini dan bantu aku." Luther berbalik dan berteriak, "Yang kupanggil adalah Belinda! Belinda!"Setelah mendengar panggilannya, Belinda buru-buru masuk ke mobil dan bertanya, "Apa yang harus kulakukan?""Bantu kakakmu melepaskan celananya," perintah Luther."Hei! Apa yang ingin kamu lakukan? Aku peringatk
Saat senja, di salah satu kamar di rumah sakit. Luther yang tertidur akhirnya telah siuman. Namun, begitu Luther membuka matanya, terdengar suara dengan nada terkejut di telinganya."Hei. Luther, ternyata kamu belum mati."Luther melihat ke arah suara itu dan melihat Belinda yang duduk di samping sambil menatapnya dengan terkejut."Kenapa? Sepertinya kamu sangat kecewa melihatku tidak mati," kata Luther dengan kesal."Hehe. Aku hanya merasa sedikit terkejut." Belinda tersenyum dengan canggung."Bagaimana dengan kakakmu?" Luther malas untuk meresponsnya."Oh, dia pergi mengambil obat untukmu."Belinda melirik Luther dan berkata, "Katanya yang kamu isap adalah racun dari Ular Hitam Kematian yang sangat mematikan. Mengerikan! Kamu bisa hidup hingga sekarang, benar-benar sebuah keajaiban!""Benar. Ular Hitam Kematian memang sangat luar biasa, bisa membuatku tidur begitu lama! Memang pantas disebut sebagai salah satu dari 10 racun aneh," kata Luther sambil menghela napas.Dengan kebugaran t
Saat itu, di dalam kamar yang lain. Darius sedang berbaring tidak sadarkan diri dan wajahnya terlihat sangat pucat. Helen berkumpul bersama dengan sekelompok anggota Keluarga Warsono dan berbisik-bisik membahas strategi mereka."Aneh. Padahal Tuan baik-baik saja, kenapa tiba-tiba dalam keadaan kritis?""Benar! Biasanya dia terlihat sehat dan kuat, tapi tidak disangka begitu sakit, benar-benar parah!"Semua orang menghela napas dan terlihat sangat menyesal."Bagaimana dengan keadaan Kakek?" Saat itu, Ariana berjalan masuk dengan sepatu hak tingginya. Ariana tadi sedang rapat di kantor. Namun, dia tiba-tiba mendapat informasi kakeknya dalam keadaan kritisnya dan langsung datang ke rumah sakit."Ariana, Dokter bilang Tuan sudah tidak kuat lagi." Helen menggelengkan kepalanya."Apa?"Ekspresi Ariana berubah. "Kenapa bisa begitu? Bukankah kemarin Kakek masih baik-baik saja?""Aku juga merasa aneh, mungkin semua ini nasibnya." Helen menghela napas."Di mana dokternya?" Ariana merasa agak cem
"Kamu bilang aku tidak sanggup melakukannya? Baik ... aku tanya kamu, siapa lagi yang bisa menyelamatkan Kakek?" tanya Luther dengan kesal.Luther menyadari sama sekali tidak bisa menggunakan logika untuk berbicara dengan wanita."Saat ini, satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan kakekku adalah Dokter Steven yang memiliki keterampilan medis yang sangat ahli!" kata Ariana dengan ekspresi serius."Benar! Carlos sudah pergi mengundang Dokter Steven. Asalkan dia mau mengobati, Tuan akan selamat. Kamu tidak usah berpura-pura di sini!""Dokter Steven? Siapa dia?" tanya Luther."Hmph! Aku akan memberitahumu kenyataannya. Dokter Steven adalah murid terbaik dari Dokter Ilahi! Dia ahli dalam mengobati berbagai penyakit yang sulit diobati, jauh lebih kuat darimu!" kata Helen dengan bangga.Setelah Helen mengatakan itu, ada 2 orang yang berjalan masuk dari pintu. Yang berjalan di depan adalah Carlos. Ada seorang pria berumur 30-an yang mengikuti di belakang Carlos.Pria itu mengenakan baju deng
Menghadapi perlakuan Ariana yang dingin dan kemarahan orang-orang di sekitarnya, Luther seketika menjadi bungkam. Setelah diam sejenak, Luther akhirnya keluar dari kamar itu juga. Sebab, Luther tahu, apa pun yang dia katakan, tidak akan ada yang percaya."Huh! Sudah seharusnya keluar dari tadi! Sungguh mengganggu!""Benar! Tidak ada kesadaran diri sedikit pun!" Melihat Luther yang keluar dari kamar, semua orang menghujat dan mencemoohnya."Dokter Steven, orang yang tidak sadar diri itu sudah pergi, tolong tenangkan diri Anda," kata Helen sambil tersenyum menghibur."Steven, demi aku, tolong jangan pedulikan itu. Yang terpenting sekarang adalah menyembuhkan penyakitnya. Setelahnya, aku pasti akan sangat berterima kasih!" kata Carlos yang juga ikut mencoba meredakan suasana."Carlos sudah memohon, jadi aku harus menghargainya juga. Tapi, hanya kali ini, lain kali tidak akan terjadi lagi!" kata Steven memperingatkan."Pasti!"Semuanya terus menggelengkan kepalanya dan menatap Carlos denga
Steven kembali mendiagnosis, tetapi detak nadi Darius yang kacau membuat matanya berkedip-kedip karena kaget. Dalam sekejap, Steven sama sekali tidak tahu harus bagaimana."Sepertinya situasinya tidak bagus ...."Ekspresi Steven terlihat kesulitan, lalu menghela napas dan berkata, "Tubuh pasien ini lemah dan penyakitan. Serangan Racun Dingin telah merajalela, jadi sulit untuk disembuhkan. Sepertinya, tidak ada harapan lagi, kalian sebaiknya segera siapkan pemakamannya.""Apa?"Setelah mendengar perkataan itu, semua orang tercengang. Setelah diobati seharian, tetapi hasilnya malah seperti ini? Mempersiapkan pemakamannya?"Dokter Steven! Aku mohon kamu harus menyelamatkan kakekku, aku rela membayar berapa pun!" Ariana langsung menjadi panik."Aku ...."Steven baru saja akan mengatakan sesuatu, pintu kamar tiba-tiba didobrak seseorang. Kemudian, Luther masuk dengan ekspresi muram. Luther tidak mengatakan apa pun dan mengeluarkan sebuah jarum perak, lalu menusuk ke dada Darius dengan cepat
"Benar-benar bangun!"Melihat kejadian itu, semua orang tertegun. Tidak ada yang menyangka, hanya dengan segelas air panas saja sudah bisa membuat Darius bangun. Ajaib sekali!"Tidak mungkin! Apa si Luther ini benar-benar bisa mengobati penyakit Darius?""Aneh. Bahkan Dokter Steven juga tidak bisa mengobatinya. Bagaimana orang ini bisa mengobatinya?"Wajah Darius telah terlihat normal dan tidak sesak napas, bahkan tubuhnya juga sudah kembali seperti semula. Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang sangat terkejut. Dalam sekejap, semua orang memandang Luther dengan tatapan yang berbeda. Mereka tidak menyangka yang menyembuhkan Darius bukan Steven, melainkan Luther yang tidak berguna."Kakek, bagaimana perasaanmu?" Ariana buru-buru melangkah maju dan bertanya."Aneh. Tubuhku sebelumnya terasa dingin dan panas secara bergantian. Sekarang, sepertinya sudah tidak ada masalah lagi."Darius meraba-raba seluruh tubuhnya dengan ekspresi heran. Baru-baru ini, Darius masih merasa ajalnya
Wirya hanya bisa menelan ludah dengan ekspresi yang sangat terkejut. Dia tahu Pasukan Naga Terbang sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka mereka akan sehebat ini. Tadi dia sudah mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk melawan Kitto dan Damian, pada akhirnya dia sendiri yang terluka parah.Namun, begitu Pasukan Naga Terbang turun tangan, Kitto dan Damian beserta puluhan Pasukan Api Merah langsung musnah. Yang paling mengerikannya adalah tidak ada satu pun korban dari pihak mereka. Jika tidak melihatnya sendiri, Wirya tidak akan percaya para elite Pasukan Api Merah ternyata begitu rapuh.Lebih tepatnya lagi, kekuatan dari Pasukan Naga Terbang ini sudah jauh melampaui dugaan mereka. Bahkan anggota biasa dalam unit ini pun sudah cukup kuat untuk menjadi seorang jenderal tangguh, apalagi komandan mereka pasti jauh lebih kuat daripada Wirya. Unit yang terbentuk dari sekelompok master ini, daya hancurnya pasti sudah tidak akan tertahankan lagi."Jenderal Wirya, tolong urus pembersihan tempat
"Sialan! Orang ini benar-benar tangguh. Kalau terus bertarung seperti ini, situasinya akan buruk," kata Kitto sambil terus mengayunkan kedua pedangnya dan setiap serangannya langsung mengincar titik vital Wirya. Namun, Wirya bergerak dengan lincah di antara kerumunan, jelas tidak ingin bertarung dengannya dan hanya ingin mengulur waktu."Jenderal Loland pasti sudah pergi jauh. Kita nggak perlu melawannya lagi, langsung mundur saja," kata Damian yang berniat untuk mundur saat melihat serangannya tidak berpengaruh. Meskipun dia tidak takut mati, dia juga tidak ingin mempertaruhkan nyawanya dengan sia-sia. Sekarang Loland juga sudah berhasil melarikan diri, tugas mereka untuk menghalangi musuh pun termasuk sudah selesai."Kalian tahan dia, yang lainnya ikut aku mundur," kata Kitto yang segera membuat keputusan. Menyadari pertempuran ini tidak akan membuahkan hasil, dia segera memimpin pasukannya untuk melarikan diri. Hanya beberapa orang saja yang ditinggalkannya di sana sebagai tumbal un
"Orang ini benar-benar sulit dihadapi!" Kitto menoleh ke belakang dan melihat Wirya masih terus mengejar mereka tanpa henti.Pasukan yang dikirim untuk mengadang Wirya sama sekali tidak berguna, bahkan gagal melukainya sedikit pun.Yang paling membuat frustrasi adalah Wirya bukan hanya mengejar, tetapi juga terus menembakkan sinyal merah, membuat posisi mereka terlihat dengan jelas.Jika terus begini, tidak peduli ke arah mana mereka melarikan diri, pada akhirnya mereka tetap akan terjebak."Kitto, Damian! Kalian berdua turun tangan sendiri, bunuh lalat menjengkelkan itu untukku!" Loland segera memberikan perintah."Jenderal, kalau kami pergi, siapa yang akan melindungimu?" Kitto ragu sejenak.Saat ini, kondisi tubuh Loland sangat buruk. Jika mereka berdua pergi dan tiba-tiba ada ahli yang menyerang, nyawa Loland akan dalam bahaya besar."Kalau nggak membunuh lalat itu, situasiku malah akan semakin bahaya! Cepat pergi!" desak Loland dengan marah."Baik!" Kitto dan Damian saling bertuka
"Saudara-saudara! Bunuh mereka!"Begitu mendengar perintah itu, Pasukan Api Merah dari kediaman jenderal langsung menghunuskan pedang mereka dan menyerang Tim Penegak Hukum.Pasukan Api Merah yang datang kali ini berjumlah hampir 1.000 orang. Mereka bukan hanya unggul dalam jumlah, tetapi juga menyerang dari kedua sisi, membuat pertahanan lawan sulit ditembus."Susun formasi perisai!" Melihat situasi yang berbahaya, Wirya segera memerintahkan para anggota Tim Penegak Hukum untuk menyarungkan pedang mereka dan membentuk formasi pertahanan.Mereka telah terpisah dari pasukan utama dan kini berhadapan dengan musuh yang jumlahnya 10 kali lipat lebih banyak. Dalam kondisi seperti ini, bertahan dalam formasi adalah pilihan terbaik.Mereka hanya perlu menahan serangan sebentar. Dalam waktu singkat, bala bantuan dari istana akan segera tiba. Ketika saat itu tiba, Pasukan Api Merah tidak akan punya kesempatan untuk melawan.Sesaat kemudian, kedua belah pihak memulai pertarungan sengit. Pasukan
Tak ada waktu untuk ragu, Wirya segera menerjang ke depan, meraih kembali Jaring Naga yang terlempar, dan menekan Loland sekali lagi dengan sekuat tenaga."Semua maju! Kita harus menahannya!" Merasa tekanan luar biasa dari lawannya, Wirya berteriak keras dan mengerahkan kekuatannya hingga batasnya. Otot-ototnya sampai menegang dan urat-uratnya menonjol.Wirya mungkin berhasil menekan Loland, tetapi para prajurit elite dari Tim Penegak Hukum tak sanggup menahannya. Dengan perlawanan yang semakin ganas, lebih dari 10 orang yang bergelantungan di Jaring Naga terombang-ambing seperti boneka.Ada yang terlempar ke pohon, ada yang menabrak dinding. Dalam beberapa kali guncangan, jaring itu pun kembali terlempar.Beberapa anggota Tim Penegak Hukum mencoba maju untuk membantu, tetapi mereka justru dibentur tubuh rekan-rekan mereka yang terpental, lalu ikut terlempar.Di hadapan kekuatan fisik luar biasa Loland, kekuatan mereka semua tak ada artinya, apalagi para pengawal biasa.Dari semua oran
Jika Loland berada dalam kondisi puncaknya, mungkin Wirya masih akan merasa sedikit waspada.Namun, saat ini lawannya terkena Racun Uzur dan basis kultivasinya telah merosot, bahkan masih terus melemah. Ini adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan untuk menangkapnya dalam satu serangan."Minggir semua!" Melihat para prajurit mengepungnya, Loland membentak, lalu mengangkat tangannya dan menghantam tanah dengan keras.Duar! Suara ledakan bergema, menyebabkan tanah bergetar hebat. Dalam radius puluhan meter dengan Loland sebagai pusatnya, tanah langsung retak, menciptakan pola seperti jaring laba-laba.Bersamaan dengan itu, gelombang kejut yang dahsyat menyapu sekitarnya. Di mana pun gelombang kejut itu lewat, debu beterbangan, dinding runtuh, dan seluruh aula konferensi hancur berantakan.Para prajurit elite dari Tim Penegak Hukum yang maju langsung terpental seperti layang-layang putus, lalu jatuh bergulingan dengan kondisi yang mengenaskan.Bahkan Wirya, yang merupakan kapten, t
Huston berbicara dengan sangat tegas dan berwibawa sampai Loland pun tertegun sejenak oleh auranya yang begitu kuat dan mengernyitkan alis, tetapi dia segera menenangkan dirinya kembali.Ekspresi Loland tetap tenang saat melirik dokumen-dokumen bukti yang berserakan di lantai, melainkan berkata dengan sangat tenang, "Pangeran Huston, orang-orang yang mati ini hanya orang biasa saja, apa perlu sampai begitu heboh? Aku nggak percaya tanganmu nggak pernah ternoda darah seseorang."Loland merasa dia sudah berjuang mati-matian untuk posisinya saat ini juga demi kehidupan yang lebih baik. Hanya saja, setiap orang memiliki keinginan yang berbeda. Ada yang demi reputasi, mengejar keuntungan, harta kekayaan, tergila-gila pada wanita, dan ada juga yang terobsesi dengan kekayaan serta menikmati penghormatan dari orang lain.Untuk mencapai semua itu, terkadang seseorang harus melakukan hal-hal yang tidak terhormat. Ini sudah menjadi peraturan tak tertulis di kalangan pejabat dan semua pejabat juga
Weker yang wajahnya pucat pun diseret pergi. Sejak kejahatannya terungkap, dia sudah dipastikan akan musnah dan bahkan seluruh keluarganya juga akan dihukum. Semua orang yang bersalah akan diadili dan yang tidak bersalah juga akan diminta pertanggungjawabannya jika pernah menikmati hasil kejahatannya. Bisa dibilang, seluruh keluarganya akan mengalami pembersihan besar-besaran."Wirya, sudah saatnya mengundang tamu utama kita," perintah Huston lagi setelah bekas darah di lantai sudah dibersihkan. Setelah membereskan Weker, target interogasi selanjutnya adalah Loland. Dibandingkan Weker, Loland jauh lebih sulit untuk dihadapi. Bagaimanapun juga, Loland memegang kekuasaan militer yang besar, bisa menjadi masalah besar jika Loland melawan karena merasa terdesak."Aku mengerti."Wirya merespons sambil memberi hormat, lalu segera memerintah bawahannya, "Panggil beberapa orang lagi dan ikuti aku."Loland meraih kedudukannya sebagai seorang jenderal besar dengan prestasinya yang mampu menghada
"Berengsek! Setelah melihat semua bukti kejahatan ini, apa lagi yang ingin kamu katakan?" teriak Huston dengan nada muram.Weker yang sudah ketakutan sampai berkeringat dingin pun berkata dengan terbata-bata, "Pangeran Huston, tolong dengar penjelasanku .... Semua ini palsu, pasti ada orang yang ingin menjebakku. Aku sudah taat hukum selama bertahun-tahun ini, mana mungkin aku melakukan hal kotor seperti ini.""Buktinya sudah jelas, kamu masih berani membantah? Aku rasa kamu nggak akan menyerah kalau nggak terdesak."Huston melambaikan tangannya dan memerintah, "Pengawal, seret dia ke penjara bawah tanah dan siksa dia. Aku ingin lihat seberapa keras mulutnya.""Siap!" jawab sekelompok Tim Penegak Hukum yang langsung masuk dan mengepung Weker.Melihat keadaan itu, Weker akhirnya menjadi panik. Dia langsung berlutut dan mulai terus memohon ampun, "Pangeran Huston, aku mengaku salah. Aku hanya khilaf sesaat. Mohon Pangeran Huston mengingat jasaku yang sudah mengabdi pada Atlandia selama b