"Kalau kalian ingin, kalian saja yang meminumnya. Aku tidak akan meminumnya," kata Luther dengan ekspresi yang tetap tenang dan sama sekali tidak takut dengan ancamannya."Huh! Mau minum atau tidak terserah kamu!"Ekspresi Ivan menjadi dingin. "Kalian kemari! Paksa dia minum anggur ini!""Baik!" Kedua wakil perwira yang mendengar perintah itu langsung maju dan bersiap memaksa Luther untuk meminum anggur itu."Pergi."Luther langsung membalas kedua wakil perwira itu dengan dua tamparan hingga mereka terjatuh ke lantai. Tamparan itu membuat hidung keduanya bercucuran darah dan giginya copot. Dalam sekejap, mereka menjadi tidak bisa bangkit."Berengsek! Orang ini malah berani bersikap kasar!"Melihat kejadian ini, semua orang terkejut dan marah. Memukul perwira militer di depan umum bukan sebuah kejahatan kecil. Jika perlu, mereka bahkan boleh melawannya menggunakan pistol!"Anak Muda! Kamu cari mati!"Melihat wakil perwiranya dipukul, Ivan akhirnya marah. Dia tiba-tiba meninju dengan ker
"Menaruh obat di dalam anggur?"Mendengar perkataan itu, semua orang tertegun sejenak dan memandang ke arah Ivan. Jika benar seperti perkataan Luther, wajar saja dia tidak meminum anggurnya.Ivan mengedipkan matanya dan berteriak sambil berpura-pura tenang, "Kamu omong kosong! Dengan identitasku, bagaimana mungkin aku menaruh obat di minumanmu? Kamu jelas-jelas hanya memfitnahku!"Ivan tidak tahu bagaimana Luther bisa mengetahuinya, tetapi saat ini, dia tidak boleh mengakuinya."Benar! Adikku menawarkan minuman kepadamu, kamu tidak meminumnya tidak apa-apa, kamu malah memfitnahnya. Benar-benar kejam!" Zeona berpura-pura marah."Huh! Aku lihat ada orang yang sengaja mencari masalah di sini!""Memfitnah seorang perwira militer adalah dosa yang sangat besar!""Menurutku, seharusnya langsung mengusirnya keluar saja. Benar-benar menjijikkan!"Semua orang berseru dan mulai mengutuk Luther. Dengan perkiraannya, mereka jelas lebih percaya dengan perkataan Ivan."Luther, kamu bilang Ivan menaru
"Apa harus membiarkannya begitu saja?" Bianca merasa tidak puas. Luther sudah dipermalukan, Bianca tentu saja tidak bersedia membiarkannya begitu saja."Bianca, kepentingan umum lebih penting. Ayo duduk."Kevin memberikan isyarat dengan matanya, lalu dia dan rombongannya duduk di tempat khusus yang disediakan untuk Keluarga Caonata. Sepuluh meja di bagian depan aula pesta ditempati oleh anggota inti Keluarga Caonata dan beberapa tokoh berpengaruh lainnya. Tamu biasa hanya duduk di bagian belakang."Sayang, kamu telah difitnah tadi. Aku pasti akan mencari kesempatan untuk membantumu melampiaskan kemarahanmu nanti!" kata Bianca sambil menggertakkan giginya."Nggak apa-apa, hanya masalah kecil. Kamu nggak usah peduli denganku, pergi temani ayahmu saja," kata Luther sambil tersenyum. Luther merasa terhibur dengan ucapan Bianca."Kenapa? Kamu nggak mau duduk bersamaku?" kata Bianca sambil mengernyitkan alisnya."Tidak, tuan rumah dan tamu sudah ada tempatnya, aku duduk di sini saja. Lagi pu
Di sisi lain, di dalam Kediaman Sunaryo. Harry sedang membaca buku-buku militer dengan tenang di ruang kerjanya. Dia membaca dengan sangat fokus, tidak melewatkan satu kata pun.Tok, tok, tok. Mendadak, terdengar suara ketukan di pintu."Ada apa?" tanya Harry tanpa menoleh."Tuan, hari baik sudah tiba, ini saatnya kita berangkat," ujar seorang pria tua dari luar pintu.Harry meletakkan buku militernya, lalu berdiri dan merapikan pakaiannya sebelum membuka pintu dan berjalan ke luar. Seorang pelayan tua sudah menunggu di luar pintu sambil menundukkan kepala."Bagaimana tanggapan dari Keluarga Caonata?" tanya Harry dengan datar."Keluarga Caonata tidak mempersiapkan acara penjemputan pengantin, tapi malah mengadakan pesta ulang tahun," lapor pelayan tua itu dengan kepala tertunduk."Pesta ulang tahun?" Harry mengulas senyum dan berkata, "Mereka mencoba mengintimidasiku? Menarik.""Tuan, haruskah kita menjemput pengantin di lain hari?" tanya pelayan tua itu ragu-ragu.Harry berkata denga
Joel menimpali, "Luther, lebih baik kamu segera meninggalkan Bianca. Kalau nggak, kamu cuma akan mempermalukan diri sendiri!"Luther malas meladeni ejekan orang-orang ini, dia hanya asyik minum teh sendirian. Namun, sikap arogannya membuat orang-orang makin jengkel."Huh! Bukannya kamu masih berlagak keren tadi? Kenapa diam saja sekarang? Kamu memang cuma bisa sok-sokan," ejek Quinn. Menurutnya, Luther jelas-jelas sedang merasa malu pada dirinya sendiri."Sudah, jangan goda dia lagi. Kalau nggak, dia bisa berbuat nekat," ujar Tyson sambil tersenyum mengejek. Baginya, Luther hanya pecundang yang sedikit jago bertarung. Dia sama sekali tidak menganggapnya serius."Eh, siapa itu? Selain tampan, auranya juga luar biasa," kata Quinn sambil menunjuk ke arah pintu.Teman-temannya menoleh ke sana dan melihat seorang pria tampan yang memegang kipas lipat melangkah masuk dengan santai. Pria itu tersenyum tipis, auranya berkarisma dan menunjukkan keagungan dalam setiap gerak-geriknya.Setelah mel
"Hah?"Tyson dan yang lainnya tertegun melihat Joshua bersikap sangat sopan pada Luther. Semua orang membelalakkan mata tidak percaya. Mengapa tuan muda terhormat dari Keluarga Hutomo, salah satu dari sepuluh tuan muda terkenal di provinsi selatan, Joshua yang dikenal sebagai sosok berkuasa, menyapa si pecundang dengan begitu ramah? Bagaimana bisa?"Nggak ... nggak mungkin. Luther mengenal Tuan Joshua?" gumam Quinn. Senyumannya sudah luntur dari wajahnya. Tadinya, Quinn mengira Joshua mendatangi Tyson, tetapi ternyata dia menghampiri Luther. Kelihatannya hubungan mereka berdua juga sangat baik."Hebat juga bocah ini bisa menjilat Tuan Joshua!" ujar Joel terkejut sekaligus juga iri. Seorang pecundang seperti Luther sama sekali tidak pantas mengobrol dengan orang sekelas Joshua!"Kenapa bisa seperti itu?" gumam Tyson dengan ekspresi heran.Tidak masalah jika dia hanya diabaikan oleh Joshua, tetapi dia tidak bisa menerima fakta bahwa seseorang yang ingin dia jilat bersikap begitu sopan pa
"Mari, biar aku bersulang untuk kalian semua dulu!" ujar Kevin. Dia memegang gelas anggur dengan kedua tangannya sambil menatap semua orang, lalu menenggak anggur itu dalam satu tegukan.Melihat ini, semua orang sontak berdiri dan mengangkat gelas mereka untuk bersulang bagi Kevin. Setelah berbasa-basi, tibalah waktunya untuk memberikan hadiah."Tuan Kevin, ini kuda emas yang kubuat dengan cermat untukmu. Aku harap kamu selalu semangat dan semua keinginanmu terkabul!""Tuan Kevin, liontin giok ini adalah ornamen yang khusus digunakan para pangeran di zaman kuno. Kuharap kamu menyukainya.""Tuan Kevin, lukisan ini adalah karya asli pelukis terkenal. Kuharap kamu selalu sehat dan gembira!"Para tamu maju satu per satu sambil membawa hadiah dan mengucapkan doa mereka. Ada banyak orang kaya dan berkuasa di tempat ini. Jadi, acara pemberian hadiah diam-diam menjadi ajang perlombaan.Siapa pun yang memberikan hadiah paling berharga dan langka bisa memamerkan wibawa mereka. Selain bisa pamer,
"Ada apa ini?"Melihat pelangkin yang diangkut memasuki pintu, semua orang seketika saling memandang dan berbisik-bisik dengan bingung. Bukankah hari ini hari ulang tahun Kevin yang ke-50? Apa maksud Harry dengan membawa pelangkin ke sini? Apa dia sengaja membuat masalah?"Harry, apa maksudmu?" tanya Kevin dengan senyuman yang perlahan memudar. Dia tidak menyangka Harry akan langsung menyatakan maksud kedatangannya tanpa basa-basi."Menurut perjanjian pernikahan, hari ini aku akan menikah dengan Bianca," kata Harry dengan tenang."Hah? Perjanjian pernikahan?""Masa sih? Jadi Harry dan Bianca sudah bertunangan?""Wajar saja sih, keduanya tampan dan cantik. Hanya saja, cara Harry menjemput pengantin agak kasar."Semua orang memberikan komentar mereka. Ada yang kaget, bingung, iri, dan ada pula yang penasaran. Harry menjemput pengantin pada pesta ulang tahun mertuanya. Kejadian ini pasti belum pernah terjadi sebelumnya, bukan?"Harry, kita akan membahas masalah pernikahan lain waktu. Hari
Begitu suara Nabel terdengar, suara tepuk tangan yang meriah langsung memenuhi seluruh arena. Pertarungan yang dinanti-nantikan akhirnya tiba.Kemenangan dan kekalahan kali ini bukan hanya memengaruhi reputasi seseorang, tetapi juga berdampak besar pada keadaan di dunia persilatan.Jika Hasta yang menang, berarti Sekte Pedang akan menjadi sekte terkuat di dunia. Pada saat yang sama, Organisasi Mondial dan Sekte Sihir akan turun derajat.Sebaliknya, jika Luther yang menang, hasilnya akan lebih menakjubkan. Bagaimanapun, Luther yang tidak bergabung dengan sekte mana pun justru berhasil mengalahkan para genius dari sekte besar. Jika kabar ini tersebar, dunia persilatan akan gempar.Ketika saat itu tiba, seluruh sekte akan berlomba-lomba untuk merekrut Luther. Persaingan sengit pun akan terjadi."Dokter Luther! Semangat!""Kalahkan Hasta! Kamu harus berhasil!"Greta dan Roselia bangkit untuk memberi Luther dukungan. Sebelumnya, Hasta mengalahkan Adam dan membuat Organisasi Mondial kehilang
"Berhenti! Berhenti! Paman! Aku mengaku kalah!"Pedang berada tepat di depan leher Charlotte. Charlotte langsung mengangkat kedua tangannya untuk menyerah. Dia tidak berharap dirinya bisa menang dan hanya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menguji kemampuan Luther serta kemampuannya. Ternyata, kesenjangan di antara keduanya masih begitu besar."Kamu sangat hebat. Mungkin beberapa tahun lagi, aku bukan lawanmu." Luther tersenyum dan menyimpan Pedang Cakrawala. Dia bukan ingin bersikap rendah hati, melainkan benar-benar kagum dengan potensi Charlotte.Api foniks yang menghitam memiliki kekuatan korosif yang luar biasa. Energi sejati Luther sekalipun tidak dapat menahannya. Dengan kata lain, api itu adalah musuh besar para pesilat.Hanya saja, Charlotte belum terlalu lama memasuki dunia seni bela diri. Jika dihitung-hitung, paling-paling baru dua tahun. Itu sebabnya, dia belum bisa menggunakan kemampuan garis keturunan foniks secara maksimal. Jika berlatih dengan giat, masa depannya
Bam! Cahaya emas memancarkan energi yang sangat menakutkan. Seketika, tanah bergetar dan angin kencang berembus.Luther beserta pedangnya terhempas beberapa meter. Setelah mendarat, dia terdorong dua langkah sebelum menstabilkan tubuhnya.Ketika mendongak, Luther mendapati entah sejak kapan muncul zirah emas di permukaan tubuh Charlotte. Zirah emas memancarkan cahaya terang, membuat sosok Charlotte sangat menyilaukan.Ternyata itu adalah senjata ajaib. Sekte Sihir sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Mereka memiliki banyak harta karun. Sebagai Wanita Suci Sekte Sihir, wajar jika Charlotte memiliki beberapa senjata ajaib sebagai perlindungan diri.Luther sama sekali tidak terkejut. Hanya saja, dia cukup takjub dengan kemampuan senjata ajaib itu. Bukan hanya dapat melindungi penggunanya, tetapi juga dapat menyerang.Tadi pedang Luther mengenai senjata ajaib itu, tetapi tidak menimbulkan kerusakan apa pun. Bahkan, kekuatannya diserap oleh senjata ajaib itu dan menyerangnya balik. Dengan ka
Menghadapi bulu hitam yang memenuhi langit meluncur ke arahnya, Luther mengangkat tangannya. Sebuah perisai cahaya putih pun tiba-tiba muncul dan membentuk tembok di depannya. Bulu hitam itu menabrak di tembok cahaya itu dan menimbulkan riak kecil, tetapi tidak dapat menembus pertahanannya.Namun, api hitam pada bulu-bulu hitam itu langsung menyebar ke seluruh tembok dan segera membakar energi di dalamnya. Hanya dalam beberapa saat saja, tembok pelindung di depan Luther sudah bolong dan meninggalkan sebuah lubang besar.Melihat pemandangan itu, Luther terkejut. Perlu diketahui, energi sejatinya jauh lebih kuat daripada ahli tingkat master biasanya. Bukan hanya memiliki kekuatan serangan yang luar biasa, pertahanannya juga sangat kokoh.Namun, Luther tidak menyangka energi senjatanya ini malah tidak sanggup menahan api foniks milik Charlotte. Kelihatan jelas, betapa hebatnya kekuatan garis keturunan lawannya ini. Dia tidak berani meremehkan dan kembali mengayunkan tangannya lagi saat ap
Gerakan Charlotte sangat cepat dan langkahnya sangat lincah. Dalam sekejap, dia terus memelesat dan sulit untuk ditebak, sehingga semua orang tidak bisa menangkap keberadaannya.Sementara itu, Luther hanya berdiri dengan tenang dan tidak menunjukkan gerakan yang berlebihan."Telapak Bunga Gugur!" Setelah mendekat, Charlotte melayangkan puluhan telapak secara bertubi-tubi. Bayangan telapak hitam itu langsung meluncur ke berbagai titik vital di tubuh Luther.Kekuatan Charlotte sangat spesial dan tekniknya memiliki efek racun, sehingga orang yang terkena serangannya akan langsung kehilangan nyawa. Namun, Luther memiliki tubuh yang kebal terhadap segala racun, sehingga serangannya tidak berguna.Menghadapi bayangan telapak hitam yang mendekat, Luther tidak menghindar dan tiba-tiba melayangkan serangan telapak tangannya.Boom!Tiba-tiba angin bertiup dengan kencang dan menghantam telapak tangan hitam itu dengan kekuatan yang dahsyat.Bang bang bang bang bang.Bayangan telapak hitam yang dil
Suasana di seluruh arena tiba-tiba menjadi hening. Semua orang tercengang sambil melihat pemandangan itu dan bahkan tidak berani menarik napas.Yusril yang berada di kursi utama pun langsung berdiri dengan emosi dan ekspresinya terlihat cemas. Namun, dia juga tidak berani berbicara karena khawatir akan mengejutkan Hasta dan membunuh Adam dengan tidak sengaja.Sebagai harapan untuk masa depan Organisasi Mondial, Yusril sudah mencurahkan semua perhatian dan berbagai sumber daya untuk membina Adam. Jika Adam tewas di sini, ini akan menjadi pukulan yang sangat besar bagi seluruh Organisasi Mondial.Dibandingkan dengan Yusril yang panik, Logan dan Friscia malah diam-diam bersorak di dalam hati. Mereka berharap Hasta akan menusuk Adam sampai mati. Dengan begitu, keadaan Organisasi Mondial tidak akan pulih dalam waktu sepuluh tahun ini.Tes tes tes.Tubuh Adam tetap paku. Melihat Pedang Merak yang begitu dekat, seluruh tubuhnya merinding dan keringatnya menetes dari keningnya. Dia tahu dia su
"Dulu dia hanya punya tujuh pedang. Tak disangka, dia sudah menjadi tuan bagi dua pedang ilahi lagi hanya dalam waktu satu tahun saja. Anak ini jauh lebih hebat daripada aku saat masih muda," kata Logan sambil mengelus dagunya dengan ekspresi terkejut dan puas. Dia sudah yakin pada kemampuan Hasta sejak awal, tetapi penampilan Hasta ini sudah jauh melampaui perkiraannya.Perlu diketahui, makin banyak pedang yang dimiliki Hasta, makin besar kekuatan tempurnya. Dia sudah berhasil menjadi peringkat pertama di Peringkat Genius hanya dengan tujuh pedang, sekarang kekuatannya tentu saja lebih meningkat lagi karena sudah memiliki sembilan pedang."Dia memang genius terhebat!" puji Atha yang tidak bisa menahan dirinya lagi dengan kagum. Bisa diakui sembilan pedang ilahi sebagai tuan dan mengendalikannya dengan sempurna, bakat dan kultivasi yang begitu luar biasa ini sudah jauh melampaui para kandidat yang seusianya. Jika dibandingkan dengan generasi mereka, para pemuda generasi kini jelas lebi
Dibandingkan pedang kedua berwarna hijau, pedang ketiga milik Hasta dua kali lipat lebih kuat. Disertai dengan naga api, pedang itu meluncur dengan kekuatan yang menghancurkan dunia.Melihat pedang panjang berapi yang meluncur turun, jantung Adam yang energi sudah kacau langsung berdebar dan tiba-tiba merasa berbahaya."Argh!" Adam tiba-tiba berteriak dengan marah. Dengan mempertaruhkan risiko serangan balik, dia kembali memancarkan energi astral yang luar biasa kuat. Bayangan dewa di belakangnya langsung berubah menjadi wujud dengan tiga kepala dan enam lengan. Ini adalah wujud sempurna dari Teknik Empat Dewa yang sudah dikerahkannya dengan seluruh tenaganya, tanpa menahan diri sedikit pun.Adam mengendalikan bayangan dewa untuk menggunakan dua lengannya terlebih dahulu untuk memukul pedang panjang berapi itu dengan keras.Bang!Seiring dengan suara ledakan, pedang panjang berapi itu langsung menembus telapak tangan bayangan dewa dan terus melaju ke arah Adam. Namun, kecepatannya berk
Begitu mendengar pertarungan dimulai, suasana menjadi makin gempar. Sebagian besar mendukung Adam, sebagian besar lagi mendukung Hasta. Keduanya sama-sama genius yang punya reputasi besar. Tentu banyak yang menantikan pertarungan ini.Meskipun urutan Adam di Peringkat Genius lebih rendah, sebagai Ketua Muda Organisasi Mondial, reputasi dan prestisenya justru lebih tinggi daripada Hasta. Adapun siapa yang lebih kuat, semua akan terbukti setelah pertarungan ini berakhir."Hasta, aku sudah lama menunggu hari ini." Mata Adam yang menatap Hasta dipenuhi semangat bertarung. "Banyak orang bilang aku kalah darimu. Aku nggak bisa terima. Hari ini, aku mau bersaing denganmu. Kira-kira lebih hebat pedangmu atau Teknik Pedang Dewaku?""Waktu kamu mengatakan ini, kamu sudah ditakdirkan untuk kalah. Ini karena kamu nggak punya keyakinan untuk mengalahkanku," timpal Hasta dengan tidak acuh."Huh! Nggak usah basa-basi lagi. Hari ini, akan kutunjukkan kehebatan Teknik Empat Dewaku kepadamu!" Tubuh Adam