Kevin sudah siuman. Tidak lama setelah muntah darah hitam, dia akhirnya sadar. Tubuhnya masih sangat lemah, tetapi setidaknya nyawanya sudah terselamatkan.Setelah melihat Kevin siuman, Patrick pun mengaku kalah dan meminta maaf pada Luther dengan tulus. Dia mengakui dirinya telah tinggi hati dan meremehkan kehebatan pengobatan tradisional. Pulang nanti, dia akan mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai profesor dan mulai belajar pengobatan tradisional.Luther tidak terlalu mempermasalahkan hal ini. Patrick memang sombong, tetapi saat menghadapi orang yang benar-benar lebih hebat, dia akan menghormati orang itu dari lubuk hati terdalamnya.Sementara itu, Juno dan keluarganya berbasa-basi sejenak setelah melihat Kevin selamat. Setelah itu, mereka langsung berpamitan. Namun, Ken sempat melempar tatapan tajam pada Luther sebelum pergi."Gimana perasaan Ayah? Apa ada yang nggak nyaman?" tanya Belinda sambil mendekati ranjang Kevin dengan membawa segelas air hangat."Cukup baik, tapi per
"Hm?" Kevin mendongak dan menoleh pada Susan.Susan memberanikan diri berkata, "Kondisimu sangat kritis, aku juga sedang panik mencari perawatan medis. Waktu kudengar kalau Luther bisa menyembuhkanmu, aku pun mengizinkan dia bertemu Bianca.""Sudahlah, kamu juga berniat baik," ujar Kevin, tidak mempermasalahkannya lebih jauh. Kemudian, dia menoleh pada Luther dan berkata dengan tenang, "Kalian boleh bertemu, tapi sebaiknya kamu nggak macam-macam. Aku akan mengutus seseorang untuk mengawasimu, mengerti?""Nggak masalah!" sahut Luther."Belinda, bawa dia menemui kakakmu," perintah Kevin."Oke!" jawab Belinda dengan riang.Bianca sudah menunggu-nunggu kesempatan ini. Sekarang, akhirnya dia akhirnya bisa bertemu dengan Luther.Saat Luther hendak keluar, dia tiba-tiba berhenti melangkah, lalu berbalik dan berkata, "Paman Kevin, guna-guna ini sangat serius. Orang yang melakukan ini padamu pasti nggak berniat baik. Paman harus lebih berhati-hati terhadap orang-orang di sekitar!""Ya, aku meng
Saat ini, di taman belakang Kediaman Caonata, seorang wanita yang sangat cantik sedang duduk di jembatan lengkung di atas kolam.Wanita itu tengah diam-diam memandangi gerakan lincah ikan koi yang berenang di dalam air. Kedua kakinya yang lembut dan putih menggantung di udara, serta berayun maju dan mundur. Jari kakinya yang bak permata itu sesekali merendam ke dalam air dan menciptakan riak gelombang.Di bawah sinar matahari, kecantikan wanita itu seolah-olah bersinar. Dia terlihat seperti peri yang sangat memukau. Meskipun taman ini dipenuhi dengan berbagai macam bunga yang mekar, semuanya menjadi tak berarti di hadapan wanita itu.Tak, tak, tak ....Wanita itu meraih sejumput makanan ikan dan melemparkannya ke dalam kolam. Dalam sekejap, ribuan ikan koi melompat-lompat dalam air dan menyemburkan semburan air di mana-mana. Pemandangan ikan koi berwarna-warni yang bersaing satu sama lain untuk makanan ini, tampak seperti sebuah lukisan alami."Aku sangat iri pada kalian yang nggak mem
Dengan kepribadian Bianca, kawin lari dengan Luther bukanlah tindakan yang mustahil dilakukan olehnya. Namun, pertemuan tahunan Keluarga Caonata akan segera berlangsung sehingga tidak boleh ada kesalahan sedikit pun."Baiklah, kamu tinggal di sini saja," ucap Bianca yang terlalu malas untuk perhitungan dengannya. Kemudian, dia mengajak Luther pergi ke gazebo yang terletak di tengah kolam.Wati hendak mengikuti mereka, tetapi Belinda sontak menghentikannya dengan berkata, "Bibi Wati, ayahku hanya memerintahkanmu untuk mengawasi, bukan untuk mengintip setiap pergerakan mereka. Mereka ingin membicarakan sesuatu secara pribadi, jadi untuk apa kamu mendekat?"Wati merenung sejenak, lalu akhirnya menghentikan langkahnya. Lagi pula, Bianca dan Luther masih dalam jangkauan pandangnya. Dia bisa melihat setiap gerak-gerik mereka dengan jelas.Di dalam gazebo, Bianca bertanya terlebih dahulu sambil menuangkan dua cangkir teh, "Sayang, bagaimana kamu bisa masuk ke sini? Dengan kepribadian ayahku,
Setelah bertemu dengan Bianca, Luther tidak langsung pergi. Sebaliknya, dia tinggal di Kediaman Caonata dengan alasan ingin merawat Kevin. Tentunya, untuk mencegah Luther dan Bianca kawin lari, Wati selalu mengawasi mereka dengan ketat.Setiap kali mereka melakukan sesuatu yang terlalu intim, Wati akan segera menghentikannya. Terutama setelah matahari terbenam, mereka sama sekali tidak diizinkan untuk bertemu. Luther juga tidak berdaya dalam situasi ini. Malam ini pun berlalu dengan tenang.Keesokan paginya, pertemuan tahunan Keluarga Caonata resmi dimulai. Baik keturunan langsung maupun anggota keluarga lainnya mulai berdatangan satu per satu. Sejumlah mobil mewah senilai miliaran terparkir begitu saja di lapangan. Sebagai salah satu dari Lima Keluarga Bangsawan, keluarga Caonata memang sangat besar dan berpengaruh.Di antara mereka yang hadir, jumlah orang-orang yang bermarga Caonata mungkin lebih dari 100 orang. Nyatanya, selain keturunan Keluarga Caonata, beberapa anggota inti peru
"Apa yang terjadi? Siapa yang melakukan ini?" tanya Bianca. Melihat orang-orang yang tumbang satu per satu, dia tampak mengernyit dengan ekspresi penuh dengan ketegangan. Jika hanya satu atau dua orang yang terkena racun, masalah ini masih bisa diatasi. Namun, kini ratusan orang telah terkena racun secara bersamaan. Konsekuensinya benar-benar sangat serius! Orang yang meracuni jelas ingin membantai semua anggota Keluarga Caonata!"Ayah! Ibu! Paman Juno! Paman Billy!" seru Belinda. Melihat keluarganya tumbang satu per satu, dia yang panik segera berlari mendekati mereka. Namun, sebelum mendekati mereka, Belinda tiba-tiba muntah darah dan jatuh ke lantai."Belinda!" seru Bianca yang ekspresinya sudah berubah drastis. Akan tetapi, sebelum menghampiri Belinda, dia dihentikan oleh Luther. Kekasihnya itu berkata, "Jangan mendekat! Racunnya bukan dalam anggur, tapi di udara!""Jadi, apa yang harus kita lakukan? Kita harus menemukan cara untuk menyelamatkan mereka, 'kan?" tanya Bianca yang sa
Setelah berjuang selama setengah jam, lebih dari 100 orang akhirnya berhasil minum penawar. Meskipun masih lemah dan pucat, setidaknya nyawa mereka telah diselamatkan. Setelah selesai mengurusnya, Bianca sangat lelah hingga berbaring di lantai. Luther juga merasa lega. Untungnya, dia membawa berbagai jenis obat-obatan. Jika tidak, dengan adanya begitu banyak orang yang keracunan, Luther tidak akan mampu merawat semuanya."Luther, untung ada kamu di sini. Kalau nggak, riwayat Keluarga Caonata benar-benar tamat," ucap Kevin sambil berdiri perlahan. Dia menunjukkan ekspresi yang sangat berterima kasih. Hanya sedikit lagi, Keluarga Caonata sudah runtuh."Paman Kevin, kamu nggak perlu sungkan. Ini sudah sepantasnya kulakukan," jawab Luther sambil melambaikan tangan. Saat itu, Ken tiba-tiba berkata, "Paman Kevin, apa kamu nggak merasa ada yang aneh? Kenapa orang ini bisa punya penawar dari racun kita?""Apa maksudmu?" tanya Kevin seraya mengernyit. "Paman, orang-orang yang hadir di pertemua
Melihat wajah-wajah yang memusuhinya di sekelilingnya, Luther tanpa sadar tersenyum sinis. Dia jelas-jelas sudah membantu mereka, tetapi malah terjadi salah paham. Jika tahu akan begini sejak awal, dia seharusnya tidak ikut campur menyelamatkan mereka. Sekarang bukan hanya tidak mendapat pujian, malah mendapat masalah besar. Benar-benar sial!"Luther, kenapa kamu diam saja? Apa kamu merasa bersalah jadi nggak berani berbicara?"Ken tetap mendesak Luther, seolah-olah ingin mengungkapkan segalanya hingga tuntas.Luther tersenyum sinis. "Kamu sudah mengatakan semuanya, apa lagi yang bisa kukatakan? Aku menyelamatkan nyawa kalian, tapi kalian malah bersikeras menuduhku meracuni kalian. Aku nggak pernah bertemu dengan orang yang begitu nggak tahu berterima kasih seperti kalian."Tatapan Ken memancarkan aura yang dingin. "Huh! Masih berani membantah? Kalau bukan kamu yang meracuni kami, coba jelaskan kenapa kamu bisa memiliki penawar racun itu?""Benar sekali! Kenapa kamu bisa memiliki penaw
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga
Setelah bertarung sengit begitu lama, Taro dan yang lainnya juga mulai menyadari betapa seriusnya situasinya. Riley bukan hanya memiliki teknik pedang yang luar biasa, teknik tubuh Riley juga begitu misterius. Tidak peduli apa pun serangan mereka, mereka tetap tidak bisa menyentuh Riley sedikit pun. Sebaliknya, pedang Riley malah terus menyiksa mereka, hasilnya akan makin buruk jika terus berlanjut.Oleh karena itu, saat mendengar perkataan Pele, Taro dan yang lainnya tahu ini sudah saatnya mempertaruhkan segalanya. Sekarang mereka sudah tidak bisa mundur lagi, Riley atau mereka yang akan mati.Pada saat ini, Taro yang terus menahan dirinya pun akhirnya mengeluarkan teknik pemungkasnya. Dia tiba-tiba menggigit jarinya dan mengoleskan darahnya ke pedang, lalu segera merapalkan mantra."Yuki, keluarlah!" Setelah selesai merapalkan mantranya, Taro mengayunkan pedangnya dengan keras. Sesosok bayangan putih pun tiba-tiba memelesat dari pedangnya.Sosok itu adalah seorang wanita berkulit put
"Sebenarnya masih ada berapa banyak trik lagi yang disimpan pria tua ini?"Kekuatan dari Jimat Peledak membuat semua orang terkejut dan marah. Tidak ada yang menyangka Riley masih mampu menunjukkan kekuatan magis yang begitu luar biasa setelah Mantra Cahaya Emas dihancurkan dan halilintar bukan ancaman lagi.Kekuatan dari ratusan sampai ribuan jimat magis yang meledak secara bersamaan benar-benar menakutkan. Selain Amir, Pele, dan Welig yang memiliki fisik yang sangat kuat, para ahli lainnya pun terluka parah. Pada saat ini, mereka baru menyadari betapa mengerikannya kekuatan dari ahli nomor satu di Negara Drago."Hebat juga," kata Amir yang terpental ke belakang dan mendarat dengan stabil. Muncul retakan-retakan kecil di permukaan kulitnya dan darah pun perlahan-lahan mengalir. Sebagian besar kekuatan dari Jimat Peledak tadi menghantam tubuhnya. Meskipun dia memiliki pertahanan yang luar biasa, dia pun tetap terluka.Namun, saat ini luka ini jelas tidak cukup untuk mengancam Amir. Luk
Sayap yang muncul di punggung Amir berwarna hitam pekat, dengan kilau logam, dan ukuran yang melebihi 10 meter saat direntangkan.Saat dikepakkan secara pelan, angin kencang langsung mengitari ruang di sekitar, menimbulkan lolongan keras. Suasananya sangat mencekam.Selain sayap yang muncul, wujud Amir juga berubah drastis.Wajah tampannya kini tampak kusam. Kulitnya berkerut, tulang pipinya menonjol, taringnya mencuat, dan di kepalanya tumbuh sepasang tanduk.Tubuhnya kini menjadi tinggi, tapi sekaligus juga menjadi sangat kurus. Melalui kulitnya, orang dapat melihat tulang, dada, dan tulang rusuknya. Dari kejauhan, dia tampak menyerupai kerangka yang menyeramkan.Inilah wujud terkuat dari Amir.Setelah berubah bentuk, kecepatan, tenaga, pertahanan, dan reaksinya bertambah secara drastis. Selain itu, hasratnya untuk menyedot darah juga semakin kuat. Singkatnya, dia sudah menjadi iblis pemakan manusia.Melihat perubahan wujud Amir, orang-orang dari Kuil Dewa yang tadinya mau memprotes