"Hm?" Melihat sikap Luther yang tenang, Vincent agak tertegun. Dia tahu jelas kekuatan cambuk baja ini. Bahkan pria yang kekar sekalipun tidak akan sanggup menahan 10 kali cambukan.Namun, setelah dipukul berulang kali, bocah ini bukan hanya tidak terluka sama sekali. Sebaliknya, malahan cambuknya yang putus tiga buah. Ini benar-benar hal aneh!"Bocah! Trik apa yang kamu lakukan?" bentak Vincent."Pukul saja kalau mau, kenapa banyak omong kosong sekali?" kata Luther sambil menguap. Gayanya yang meremehkan ini membuat Vincent murka."Sialan! Aku tidak percaya!" Vincent tidak berkata apa-apa, dia langsung mengeluarkan pisaunya ke hadapan Luther dan melayangkan dua tebasan.Klang! Klang!Dua serangan pedang dilancarkan, tetapi Luther tetap tidak terluka sedikit pun. Sebaliknya, pedang di tangan Vincent mengalami dua goresan."Jurus perisai baja?" Kezia menyipitkan matanya. Sebagai orang dari dunia persilatan, tentu saja dia bisa melihat kejanggalan yang terjadi. Jika Luther bisa menghinda
"Kak, apa rantaimu ini kuat? Kemampuan anak ini luar biasa, bagaimana kalau dia lepas?" kata Kezia."Jangan khawatir, rantai kami ini semuanya terbuat dari besi hitam dan sangat kuat. Pedang saja susah untuk memutuskannya, apalagi manusia. Bahkan seekor gajah saja bisa diikat rantai ini dengan mudah. Begitu dia diikat dengan rantai ini, seumur hidup ini juga jangan berharap bisa lepas!" kata Vincent dengan penuh percaya diri.Vincent sudah sering bertemu dengan ahli bela diri, tetapi belum pernah ada yang mampu melepaskan diri dari rantai besi hitam."Baguslah," kata Kezia sambil menghela napas lega.Namun, begitu mengatakan itu, mereka mendengar suara benturan logam dan rantai yang ukurannya sebesar lengan itu langsung dipatahkan Luther dengan mudah."Berengsek!"Vincent terkejut hingga camilan di tangannya terjatuh ke tanah. Ekspresi Kezia yang berada di sampingnya juga bengong. Bukankah katanya rantai yang terbuat dari besi hitam itu sangat kuat? Mengapa bisa dipatahkan dengan begit
"Hah?"Melihat Iblis Darah yang tiba-tiba berlutut di tanah, Vincent dan Kezia tercengang. Keduanya saling memandang dengan ekspresi bingung. Apa yang sebenarnya telah terjadi? Mengapa Iblis Darah tiba-tiba berlutut di tanah? Apakah sebelum melakukan penyiksaan harus bersembahyang terlebih dahulu?Berbeda dengan reaksi aneh orang-orang yang ada di sekitarnya, Iblis Darah saat ini justru terlihat sangat ketakutan dan keringat dinginnya mengalir. Sebagai murid dari Pembantai Manusia, Fuso, bagaimana mungkin Iblis Darah tidak tahu arti sebenarnya dari gambar Kirin ini. Di seluruh dunia ini, gambar Kirin hitam yang unik seperti ini hanya ada satu dan telah menjadi simbol kekuatan tertentu.Pantas saja Iblis Darah merasa orang yang diikat ini terlihat familier dan berani langsung memanggil nama Pembantai Manusia. Ternyata, orang di depannya itu adalah Putra Kirin dari Keluarga Bennett yang hampir menyebabkan kekacauan di negara ini sepuluh tahun yang lalu! Gawat .... Dosa apa yang telah Ibl
Vincent membusungkan dadanya dan berkata dengan angkuh, "Aku adalah wakil jenderal dari Pasukan Macan Putih milik Jenderal Yogi. Tidak peduli siapa pun anak ini, aku juga bisa membereskannya dengan mudah. Tunggu dan lihatlah!!"Begitu Vincent mengatakan itu, ponselnya tiba-tiba berdering. Telepon pertama masuk."Halo! Jenderal Vincent, aku adalah Eril dari Keluarga Wirawan. Kamu sudah menangkap orang yang seharusnya tidak kamu tangkap. Kalau kamu segera bebaskan dia, mungkin kamu masih bisa menghindari bencana.""Sialan! Kamu kira kamu siapa? Berani-beraninya memerintahku! Pergi sana!" Usai bicara, Vincent langsung mematikan teleponnya."Kak, sepertinya, ada yang memohon belas kasihan untuk Luther," kata Kezia sambil tersenyum.Kezia sudah menduga akan ada kejadian seperti ini sejak awal."Huh! Ingin aku melepaskan orang ini? Tidak begitu mudah!" kata Vincent dengan cuek.Dengan adanya dukungan dari Keluarga Sunaryo, di seluruh provinsi selatan ini, hanya ada beberapa orang yang bisa m
"Plak!"James tidak mengatakan apa pun. Dia langsung menampar Vincent dan membuat pria itu tercengang hingga beberapa saat sebelum merespons. Padahal Vincent menyambut James dengan senyuman, tetapi James malah menyerangnya. Sungguh menyebalkan!"Pak James! Apa maksudmu ini?"Ekspresi Vincent menjadi muram dan tatapannya menjadi sangat tajam. Meskipun James adalah ajudan Dennis, bukan berarti James bisa merendahkan Vincent sesukanya. Bagaimanapun juga, di belakang Vincent masih ada Jenderal Yogi yang jabatannya bahkan lebih tinggi dari Dennis!James berkata dengan nada dingin, "Jenderal Vincent, tamparan ini adalah pelajaran untukmu. Kamu tidak seharusnya menangkap Tuan Luther. Segera lepaskan dia, kalau tidak, tanggung sendiri konsekuensinya.""Kamu sedang mengancamku?"Vincent mendengus. "James! Kamu ini hanya seorang bawahan dari jenderal tua saja, apa hakmu memerintahku?""Aku memang tidak berhak, tapi Jenderal Dennis berhak. Kalau kamu tidak ingin terlibat masalah, lakukan saja apa
Prajurit dari Keluarga Morgana dan Vincent mulai saling berhadapan. Dalam sekejap, situasinya menjadi sangat tegang dan aura membunuh di sekitar mereka juga terasa mencekam."Ayo masuk! Selamatkan orang!" Tanpa ragu-ragu, James langsung memberi perintah.Vincent menghalangi di depan dan mengeluarkan senjata dari pinggangnya. "Lancang! Siapa yang berani melangkah lebih dekat lagi, aku akan menembaknya!""Silakan coba saja." James sama sekali tidak takut dan melangkah maju."Jangan memaksaku!" kata Vincent sambil menggertakkan giginya dan tatapannya terlihat ganas."Terobos ...."Saat kedua belah pihak hampir akan berperang, beberapa helikopter bersenjata tiba-tiba muncul di langit. Helikopter itu datang dengan menderu-deru di atas kepala mereka. Begitu memandang helikopter itu dengan saksama, ekspresi Vincent langsung terlihat gembira."Hahaha ... ini adalah helikopter khusus Jenderal Yogi!""James! Hari ini kamu sudah pasti kalah, Jenderal Yogi sudah langsung hadir di sini. Aku ingin l
"Kak?"Melihat ekspresi Yogi yang penuh antusias, Vincent langsung bingung dan pikirannya kosong. Perlu diketahui, orang yang di depan Vincent ini adalah dewa militer yang sangat terkenal! Terlebih lagi, dia adalah jenderal termuda dalam sejarah Negara Drago!Bisa dibilang, Yogi adalah orang yang memiliki kedudukan yang sangat tinggi! Namun, setelah bertemu dengan Luther, tokoh yang memiliki kekuasaan luar biasa ini malahan memanggilnya kakak? Sialan! Apa yang telah terjadi?"Tidak! Tidak mungkin! Bagaimana mungkin orang ini bisa mengenal Jenderal Yogi?"Pada saat itu, Kezia juga tiba-tiba terkejut. Matanya membelalak dan ekspresinya terlihat tidak percaya. Berdasarkan penyelidikannya, Luther memang hanya seorang tokoh kecil tanpa latar belakang yang kuat. Bagaimana mungkin dia bisa memiliki hubungan dengan dewa militer yang terkenal itu?Luther melihat Yogi dari atas ke bawah dan berkata dengan gembira, "Kalau dipikir-pikir, memang sudah lama sekali kita tidak bertemu. Tidak bisa dipu
Ternyata, orang yang ditangkap Vincent adalah Tuan Muda Keluarga Bennett yang sangat berpengaruh. "Berakhir ... semuanya sudah berakhir ...."Wajah Kezia yang berada di samping saat mendengar nama Gerald juga menjadi pucat. Dalam sekejap, dia merasa sangat menyesal, seharusnya tidak membalas dendam untuk Roger. Demi seorang pria yang telah kehilangan kedua lengannya dan pusat energinya dilumpuhkan itu sampai kehilangan nyawanya sendiri?Vincent tiba-tiba berbalik dan menatap Kezia dengan tajam, "Kezia! Sialan! Ini yang kamu maksud tokoh kecil? Aku tidak ada dendam denganmu, kenapa kamu mencelakaiku?""Kak, aku ...."Kezia ingin menangis, tetapi tidak ada air mata yang mengalir."Berani-beraninya kamu membohongiku, aku tidak akan mengampunimu!" teriak Vincent dengan marah.Vincent langsung menyerang Kezia dan mulai memukulnya dengan ganas. Dalam sekejap, wajah Kezia menjadi hancur berantakan dan situasinya menjadi kacau."Ayo kita pergi minum."Luther malas untuk memedulikan mereka dan
Bam, bam, bam! Ribuan cambuk emas menyerang seperti hujan badai, benar-benar sulit untuk dihindari.Dengan dipimpin oleh Pele, para ahli bela diri mengerahkan jurus masing-masing untuk membalas serangan. Mereka terus menghantam cambuk emas itu. Setiap benturan serangan akan melepaskan energi yang dahsyat, menghasilkan suara ledakan yang menggelegar.Riley berdiri kokoh seperti gunung besar yang tak tergoyahkan. Tubuhnya dikelilingi cahaya emas. Cambuk berayun dengan lincah. Meskipun menghadapi banyak lawan, dia tetap unggul.Pele dan lainnya sama sekali tidak bisa menembus pertahanan Riley. Bahkan, beberapa pemimpin Kuil Dewa yang lebih lemah langsung terdorong mundur oleh cambuk emas itu. Mereka sungguh kewalahan.Saat ini, semua orang baru menyadari betapa hebatnya ahi bela diri nomor satu Negara Drago. Bahkan, serangan Mantra Cahaya Emas saja sudah cukup untuk membuat mereka kewalahan."Aku nggak percaya cambuk ini bisa menghentikanku!" pekik Pele dengan murka. Sekujur tubuhnya mula
Perubahan mendadak itu membuat semua orang terkejut. Siapa pun tak menyangka Riley akan tiba-tiba menyerang, bahkan dengan secepat kilat.Gerakannya begitu cepat hingga mereka tidak sempat melihatnya dengan jelas. Bahkan, Amir yang terkenal akan kecepatannya juga tidak sempat bereaksi.Sebuah pukulan keras mendarat. Cepat, brutal, dan tak terbendung. Saat ini, orang-orang baru menyadari betapa kuatnya pria tua gemuk yang terlihat penuh belas kasih ini. Kekuatannya jauh melebihi perkiraan orang-orang.Krek, krek, krek .... Amir bangkit dengan terhuyung-huyung, lalu berusaha memperbaiki lehernya yang bengkok. Pipinya yang cekung segera kembali normal. Untungnya, ras vampir memiliki kemampuan pemulihan yang luar biasa. Jika tidak, pukulan itu pasti membuatnya cacat."Pak Tua, hebat juga kamu! Tapi, nggak semudah itu untuk membunuhku!" Amir menggertakkan giginya sambil menatap tajam ke arah Riley. Matanya terlihat haus darah. Jika dia bisa menguras darah Riley, kekuatannya pasti akan menin
Pertarungan antara Kuil Dewa dan Gunung Narima berlangsung dengan sangat sengit.Dalam serangan kali ini, Kuil Dewa benar-benar sudah mempersiapkan segalanya dengan matang. Bukan hanya mengundang para ahli dari seluruh dunia, mereka juga membagikan obat penguat yang sangat berharga pada semua orang. Untuk menghadapi Gunung Narima, mereka bahkan mengembangkan pakaian tempur khusus yang bisa menahan serangan halilintar.Bagi ahli tingkat sejati, serangan halilintar bisa langsung membuat mereka kehilangan kemampuan bertarung. Namun, dengan pakaian tempur itu, kekuatan serangan halilintar bisa berkurang setengah. Meskipun terkena serangan, mereka bisa bangkit kembali setelah beristirahat. Dari segi pertahanan, persiapan ini benar-benar sempurna.Selain itu, keunggulan terbesar Kuil Dewa adalah jumlah mereka yang sangat banyak. Jika termasuk dengan para pembunuh bayaran yang mereka sewa, jumlah mereka sekitar ribuan sampai memenuhi medan tempur.Sebaliknya, jumlah Gunung Narima hanya sekita
Serangan mematikan dari Danice langsung menyapu bersih lawannya. Para ahli bela diri yang tadi menyerbunya langsung mati dan terluka, sama tidak memiliki kemampuan untuk melawan."Ini ... nggak mungkin!" teriak Tico yang ketakutan sampai sudut matanya berkedut dan keringat dingin terus mengalir. Di bawah tahanan dari formasi segel, bahkan ahli tingkat grandmaster pun tidak mampu mengerahkan kekuatannya yang sebenarnya.Namun, Danice malah mengandalkan sebotol arak saja mampu melancarkan kekuatan magisnya jauh melampaui tingkat kultivasinya. Meskipun kultivasinya hanya tingkat master, teknik Delapan Hutan Belantara yang dikeluarkannya tadi memiliki kekuatan seperti tingkat grandmaster. Jika dia melakukannya sekali lagi, Tico khawatir semua orang di sini dan bahkan dirinya sendiri pun pasti mati."Kembali!"Saat itu, Danice menarik napas dalam-dalam dan ribuan bayangan semu yang diluncurkannya pun langsung kembali ke tubuhnya. Setelah itu, wajahnya berubah-ubah warna dan napasnya menjadi
"Coba kamu tebak." Danice tidak menjawab langsung dan hanya menyesap anggurnya. Basis kultivasinya memang tersegel, tetapi kekuatan tempurnya berasal dari anggurnya.Anggur yang diminumnya dimurnikan dengan berbagai obat spiritual sehingga mengandung energi spiritual yang kental. Sementara itu, Danice bisa mengolah energi spiritual itu untuk meningkatkan kekuatan tempurnya.Dengan kata lain, makin banyak anggur yang diminum Danice, kekuatannya akan makin dahsyat. Sekalipun basis kultivasinya tersegel, dia tetap bisa melancarkan serangan mematikan."Apa mungkin karena anggurmu?" Lamine segera bereaksi saat melihat anggur di tangan Danice. Sebelum dan sesudah melancarkan serangan, Danice selalu minum anggur. Jelas, ada yang aneh dari hal ini."Seratus untukmu. Tapi, nggak dapat hadiah." Danice menyeringai dan menyerang lagi. Pukulan ini tidak sehebat saat dia berada di puncaknya, tetapi sangat mematikan bagi Lamine yang sudah terluka parah."Tuan Tico, tolong aku!" seru Lamine melihat di
Luther yang memegang pedang tampak menyerbu ke kerumunan. Dia seperti harimau yang menyerbu kawanan domba. Saat berikutnya, pembantaian dimulai.Meskipun tidak bisa menggunakan energi sejatinya, fisiknya justru jauh lebih kuat daripada pesilat biasa. Baik itu kecepatan, kekuatan, reaksinya, ataupun teknik tempurnya, semuanya sudah cukup untuk menjatuhkan musuhnya.Setiap serangan pedang yang dilancarkan Luther mengenai titik vital secara akurat. Serangannya ini sungguh tak terbendung.Tidak ada seorang pun yang sanggup menghalangi Luther. Semuanya kewalahan. Teriakan histeris terdengar tanpa henti. Mayat-mayat berjatuhan. Berbeda dengan duel di arena, Luther sama sekali tidak menahan kekuatannya saat ini."Merepotkan sekali." Tico tak kuasa mengernyit melihat orang-orangnya yang tidak bisa berkutik menghadapi Luther. Dia tidak menyangka Luther yang basis kultivasinya sudah disegel masih bisa sekuat ini. Genius seperti ini harus dibunuh jika memilih untuk menjadi musuhnya."Kalian semua
"Siapa pun yang berani maju, akan mati!" Menghadapi para pembunuh bayaran yang menyerang dengan nekat, Luther sama sekali tidak berbelas kasihan. Dia mengayunkan pedang panjangnya dan cahaya pedang yang tajam pun langsung menerangi langit malam.Semua orang hanya merasa pandangan mereka tiba-tiba menjadi putih dan secara refleks menghentikan langkah mereka. Tubuh beberapa orang yang berada di barisan terdepan tiba-tiba menjadi kaku saat cahaya pedang itu menghilang, seolah-olah sama sekali tidak bisa bergerak.Pada detik berikutnya, beberapa kepala pun terlepas dari tubuhnya dan berguling-guling di tanah. Tubuh tanpa kepala itu berdiri di tempatnya selama dua detik, lalu akhirnya tumbang dan darah menyembur ke segala arah.Pemandangan ini membuat semua orang terkejut dan saling memandang dengan ragu karena tidak tahu harus berbuat apa. Mereka tidak menyangka pedang Luther bisa begitu cepat sampai mereka tidak sempat untuk bereaksi.Perlu diketahui, orang-orang yang baru saja tewas ini
Orang-orang yang keluar dari kabut semuanya memakai topeng, sehingga wajah mereka tidak terlihat jelas. Namun, terdapat logo yang melambangkan Kuil Dewa di tubuh mereka.Beberapa di antara orang-orang itu adalah anggota dari tim yang dipimpin Luther. Namun, saat tadi merasakan adanya pertempuran, dia sengaja meninggalkan timnya di dalam kabut dan keluar sendirian untuk memeriksa situasinya. Dia tidak menyangka ada tim lain yang akan membawa mereka keluar dari kabut itu."Apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba begitu banyak orang yang mati?""Sepertinya mereka menghadapi musuh yang kuat. Semuanya hati-hati."Melihat mayat yang berserakan di sekitar, orang-orang yang baru keluar dari kabut menjadi waspada. Mereka terus mengamati Luther dan pria berpakaian abu-abu itu."Luther, kenapa kamu sendirian di sini?" tanya pria yang memimpin tim itu yang langsung mengenali identitas Luther.Kuil Dewa merekrut banyak tim dan setiap tim memakai topeng dengan warna yang berbeda. Untuk membedakan setiap
"Dia pelindung area terlarang. Setelah membunuhnya, kita baru bisa mengambil harta karun." Meskipun agak kebingungan, Bambang tetap menjelaskan. Dia terluka parah, jadi hanya bisa mengandalkan Luther untuk membunuh pria tua itu. Makanya, dia mau tak mau membujuk Luther."Kita bicarakan itu nanti. Sekarang, kita selesaikan masalah kita dulu." Usai berbicara, Luther sontak menjulurkan tangannya. Pedang di tanah pun memantul dan mendarat di tangannya."Masalah apa? Apa maksudmu?" Bambang termangu sebelum bertanya dengan bingung. Ketika melihat Luther mengambil pedang, firasat buruk sontak menyelimuti hatinya."Kamu dan pria bertubuh kekar itu bersekongkol supaya aku jadi tameng kalian. Kamu kira aku nggak tahu soal ini? Karena kalian ingin mencelakaiku, kenapa aku harus sungkan-sungkan pada kalian?" timpal Luther dengan ekspresi datar."A ... apa maumu?" Bambang pun panik. "Kita sama-sama dari Kuil Dewa. Kenapa malah saling membunuh? Kalau misi gagal, kita bakal sama-sama mati. Sebaiknya