Setiap kali pria kekar itu mengayunkan cambuknya, terdengar suara pukulan yang amat nyaring. Bahkan dalam jarak jauh sekalipun, suara itu terdengar dengan jelas."Hahaha ... bagus sekali!" Melihat adegan ini, Kezia tertawa puas. Kemarin, Luther berhasil mengalahkan banyak lawan dan merendahkan mereka semua. Hari ini, Kezia berencana untuk membalas dendam."Dik Kezia, kamu bilang bocah ini sangat sulit dihadapi. Menurutku, dia tidak ada apa-apanya," kata Vincent sambil tersenyum menyeringai. "Lihatlah, bukankah sekarang dia hanya bisa pasrah menjadi tahananku?""Kak, orang ini adalah ahli bela diri, kemampuannya sangat hebat. Keluarga Sudarmo punya banyak sekali pengawal, tapi semua tidak sanggup menahannya." Kezia merasa agak takut."Hehe ... sehebat apa pun, dia hanya seorang petarung. Memangnya dia bisa menghadapi ribuan prajuritku?" Vincent kembali berkata, "Beberapa tahun ini, entah sudah berapa banyak ahli dunia persilatan yang ditangkap oleh kemiliteran. Semuanya bahkan merupakan
"Hm?" Melihat sikap Luther yang tenang, Vincent agak tertegun. Dia tahu jelas kekuatan cambuk baja ini. Bahkan pria yang kekar sekalipun tidak akan sanggup menahan 10 kali cambukan.Namun, setelah dipukul berulang kali, bocah ini bukan hanya tidak terluka sama sekali. Sebaliknya, malahan cambuknya yang putus tiga buah. Ini benar-benar hal aneh!"Bocah! Trik apa yang kamu lakukan?" bentak Vincent."Pukul saja kalau mau, kenapa banyak omong kosong sekali?" kata Luther sambil menguap. Gayanya yang meremehkan ini membuat Vincent murka."Sialan! Aku tidak percaya!" Vincent tidak berkata apa-apa, dia langsung mengeluarkan pisaunya ke hadapan Luther dan melayangkan dua tebasan.Klang! Klang!Dua serangan pedang dilancarkan, tetapi Luther tetap tidak terluka sedikit pun. Sebaliknya, pedang di tangan Vincent mengalami dua goresan."Jurus perisai baja?" Kezia menyipitkan matanya. Sebagai orang dari dunia persilatan, tentu saja dia bisa melihat kejanggalan yang terjadi. Jika Luther bisa menghinda
"Kak, apa rantaimu ini kuat? Kemampuan anak ini luar biasa, bagaimana kalau dia lepas?" kata Kezia."Jangan khawatir, rantai kami ini semuanya terbuat dari besi hitam dan sangat kuat. Pedang saja susah untuk memutuskannya, apalagi manusia. Bahkan seekor gajah saja bisa diikat rantai ini dengan mudah. Begitu dia diikat dengan rantai ini, seumur hidup ini juga jangan berharap bisa lepas!" kata Vincent dengan penuh percaya diri.Vincent sudah sering bertemu dengan ahli bela diri, tetapi belum pernah ada yang mampu melepaskan diri dari rantai besi hitam."Baguslah," kata Kezia sambil menghela napas lega.Namun, begitu mengatakan itu, mereka mendengar suara benturan logam dan rantai yang ukurannya sebesar lengan itu langsung dipatahkan Luther dengan mudah."Berengsek!"Vincent terkejut hingga camilan di tangannya terjatuh ke tanah. Ekspresi Kezia yang berada di sampingnya juga bengong. Bukankah katanya rantai yang terbuat dari besi hitam itu sangat kuat? Mengapa bisa dipatahkan dengan begit
"Hah?"Melihat Iblis Darah yang tiba-tiba berlutut di tanah, Vincent dan Kezia tercengang. Keduanya saling memandang dengan ekspresi bingung. Apa yang sebenarnya telah terjadi? Mengapa Iblis Darah tiba-tiba berlutut di tanah? Apakah sebelum melakukan penyiksaan harus bersembahyang terlebih dahulu?Berbeda dengan reaksi aneh orang-orang yang ada di sekitarnya, Iblis Darah saat ini justru terlihat sangat ketakutan dan keringat dinginnya mengalir. Sebagai murid dari Pembantai Manusia, Fuso, bagaimana mungkin Iblis Darah tidak tahu arti sebenarnya dari gambar Kirin ini. Di seluruh dunia ini, gambar Kirin hitam yang unik seperti ini hanya ada satu dan telah menjadi simbol kekuatan tertentu.Pantas saja Iblis Darah merasa orang yang diikat ini terlihat familier dan berani langsung memanggil nama Pembantai Manusia. Ternyata, orang di depannya itu adalah Putra Kirin dari Keluarga Bennett yang hampir menyebabkan kekacauan di negara ini sepuluh tahun yang lalu! Gawat .... Dosa apa yang telah Ibl
Vincent membusungkan dadanya dan berkata dengan angkuh, "Aku adalah wakil jenderal dari Pasukan Macan Putih milik Jenderal Yogi. Tidak peduli siapa pun anak ini, aku juga bisa membereskannya dengan mudah. Tunggu dan lihatlah!!"Begitu Vincent mengatakan itu, ponselnya tiba-tiba berdering. Telepon pertama masuk."Halo! Jenderal Vincent, aku adalah Eril dari Keluarga Wirawan. Kamu sudah menangkap orang yang seharusnya tidak kamu tangkap. Kalau kamu segera bebaskan dia, mungkin kamu masih bisa menghindari bencana.""Sialan! Kamu kira kamu siapa? Berani-beraninya memerintahku! Pergi sana!" Usai bicara, Vincent langsung mematikan teleponnya."Kak, sepertinya, ada yang memohon belas kasihan untuk Luther," kata Kezia sambil tersenyum.Kezia sudah menduga akan ada kejadian seperti ini sejak awal."Huh! Ingin aku melepaskan orang ini? Tidak begitu mudah!" kata Vincent dengan cuek.Dengan adanya dukungan dari Keluarga Sunaryo, di seluruh provinsi selatan ini, hanya ada beberapa orang yang bisa m
"Plak!"James tidak mengatakan apa pun. Dia langsung menampar Vincent dan membuat pria itu tercengang hingga beberapa saat sebelum merespons. Padahal Vincent menyambut James dengan senyuman, tetapi James malah menyerangnya. Sungguh menyebalkan!"Pak James! Apa maksudmu ini?"Ekspresi Vincent menjadi muram dan tatapannya menjadi sangat tajam. Meskipun James adalah ajudan Dennis, bukan berarti James bisa merendahkan Vincent sesukanya. Bagaimanapun juga, di belakang Vincent masih ada Jenderal Yogi yang jabatannya bahkan lebih tinggi dari Dennis!James berkata dengan nada dingin, "Jenderal Vincent, tamparan ini adalah pelajaran untukmu. Kamu tidak seharusnya menangkap Tuan Luther. Segera lepaskan dia, kalau tidak, tanggung sendiri konsekuensinya.""Kamu sedang mengancamku?"Vincent mendengus. "James! Kamu ini hanya seorang bawahan dari jenderal tua saja, apa hakmu memerintahku?""Aku memang tidak berhak, tapi Jenderal Dennis berhak. Kalau kamu tidak ingin terlibat masalah, lakukan saja apa
Prajurit dari Keluarga Morgana dan Vincent mulai saling berhadapan. Dalam sekejap, situasinya menjadi sangat tegang dan aura membunuh di sekitar mereka juga terasa mencekam."Ayo masuk! Selamatkan orang!" Tanpa ragu-ragu, James langsung memberi perintah.Vincent menghalangi di depan dan mengeluarkan senjata dari pinggangnya. "Lancang! Siapa yang berani melangkah lebih dekat lagi, aku akan menembaknya!""Silakan coba saja." James sama sekali tidak takut dan melangkah maju."Jangan memaksaku!" kata Vincent sambil menggertakkan giginya dan tatapannya terlihat ganas."Terobos ...."Saat kedua belah pihak hampir akan berperang, beberapa helikopter bersenjata tiba-tiba muncul di langit. Helikopter itu datang dengan menderu-deru di atas kepala mereka. Begitu memandang helikopter itu dengan saksama, ekspresi Vincent langsung terlihat gembira."Hahaha ... ini adalah helikopter khusus Jenderal Yogi!""James! Hari ini kamu sudah pasti kalah, Jenderal Yogi sudah langsung hadir di sini. Aku ingin l
"Kak?"Melihat ekspresi Yogi yang penuh antusias, Vincent langsung bingung dan pikirannya kosong. Perlu diketahui, orang yang di depan Vincent ini adalah dewa militer yang sangat terkenal! Terlebih lagi, dia adalah jenderal termuda dalam sejarah Negara Drago!Bisa dibilang, Yogi adalah orang yang memiliki kedudukan yang sangat tinggi! Namun, setelah bertemu dengan Luther, tokoh yang memiliki kekuasaan luar biasa ini malahan memanggilnya kakak? Sialan! Apa yang telah terjadi?"Tidak! Tidak mungkin! Bagaimana mungkin orang ini bisa mengenal Jenderal Yogi?"Pada saat itu, Kezia juga tiba-tiba terkejut. Matanya membelalak dan ekspresinya terlihat tidak percaya. Berdasarkan penyelidikannya, Luther memang hanya seorang tokoh kecil tanpa latar belakang yang kuat. Bagaimana mungkin dia bisa memiliki hubungan dengan dewa militer yang terkenal itu?Luther melihat Yogi dari atas ke bawah dan berkata dengan gembira, "Kalau dipikir-pikir, memang sudah lama sekali kita tidak bertemu. Tidak bisa dipu