"Plak!"James tidak mengatakan apa pun. Dia langsung menampar Vincent dan membuat pria itu tercengang hingga beberapa saat sebelum merespons. Padahal Vincent menyambut James dengan senyuman, tetapi James malah menyerangnya. Sungguh menyebalkan!"Pak James! Apa maksudmu ini?"Ekspresi Vincent menjadi muram dan tatapannya menjadi sangat tajam. Meskipun James adalah ajudan Dennis, bukan berarti James bisa merendahkan Vincent sesukanya. Bagaimanapun juga, di belakang Vincent masih ada Jenderal Yogi yang jabatannya bahkan lebih tinggi dari Dennis!James berkata dengan nada dingin, "Jenderal Vincent, tamparan ini adalah pelajaran untukmu. Kamu tidak seharusnya menangkap Tuan Luther. Segera lepaskan dia, kalau tidak, tanggung sendiri konsekuensinya.""Kamu sedang mengancamku?"Vincent mendengus. "James! Kamu ini hanya seorang bawahan dari jenderal tua saja, apa hakmu memerintahku?""Aku memang tidak berhak, tapi Jenderal Dennis berhak. Kalau kamu tidak ingin terlibat masalah, lakukan saja apa
Prajurit dari Keluarga Morgana dan Vincent mulai saling berhadapan. Dalam sekejap, situasinya menjadi sangat tegang dan aura membunuh di sekitar mereka juga terasa mencekam."Ayo masuk! Selamatkan orang!" Tanpa ragu-ragu, James langsung memberi perintah.Vincent menghalangi di depan dan mengeluarkan senjata dari pinggangnya. "Lancang! Siapa yang berani melangkah lebih dekat lagi, aku akan menembaknya!""Silakan coba saja." James sama sekali tidak takut dan melangkah maju."Jangan memaksaku!" kata Vincent sambil menggertakkan giginya dan tatapannya terlihat ganas."Terobos ...."Saat kedua belah pihak hampir akan berperang, beberapa helikopter bersenjata tiba-tiba muncul di langit. Helikopter itu datang dengan menderu-deru di atas kepala mereka. Begitu memandang helikopter itu dengan saksama, ekspresi Vincent langsung terlihat gembira."Hahaha ... ini adalah helikopter khusus Jenderal Yogi!""James! Hari ini kamu sudah pasti kalah, Jenderal Yogi sudah langsung hadir di sini. Aku ingin l
"Kak?"Melihat ekspresi Yogi yang penuh antusias, Vincent langsung bingung dan pikirannya kosong. Perlu diketahui, orang yang di depan Vincent ini adalah dewa militer yang sangat terkenal! Terlebih lagi, dia adalah jenderal termuda dalam sejarah Negara Drago!Bisa dibilang, Yogi adalah orang yang memiliki kedudukan yang sangat tinggi! Namun, setelah bertemu dengan Luther, tokoh yang memiliki kekuasaan luar biasa ini malahan memanggilnya kakak? Sialan! Apa yang telah terjadi?"Tidak! Tidak mungkin! Bagaimana mungkin orang ini bisa mengenal Jenderal Yogi?"Pada saat itu, Kezia juga tiba-tiba terkejut. Matanya membelalak dan ekspresinya terlihat tidak percaya. Berdasarkan penyelidikannya, Luther memang hanya seorang tokoh kecil tanpa latar belakang yang kuat. Bagaimana mungkin dia bisa memiliki hubungan dengan dewa militer yang terkenal itu?Luther melihat Yogi dari atas ke bawah dan berkata dengan gembira, "Kalau dipikir-pikir, memang sudah lama sekali kita tidak bertemu. Tidak bisa dipu
Ternyata, orang yang ditangkap Vincent adalah Tuan Muda Keluarga Bennett yang sangat berpengaruh. "Berakhir ... semuanya sudah berakhir ...."Wajah Kezia yang berada di samping saat mendengar nama Gerald juga menjadi pucat. Dalam sekejap, dia merasa sangat menyesal, seharusnya tidak membalas dendam untuk Roger. Demi seorang pria yang telah kehilangan kedua lengannya dan pusat energinya dilumpuhkan itu sampai kehilangan nyawanya sendiri?Vincent tiba-tiba berbalik dan menatap Kezia dengan tajam, "Kezia! Sialan! Ini yang kamu maksud tokoh kecil? Aku tidak ada dendam denganmu, kenapa kamu mencelakaiku?""Kak, aku ...."Kezia ingin menangis, tetapi tidak ada air mata yang mengalir."Berani-beraninya kamu membohongiku, aku tidak akan mengampunimu!" teriak Vincent dengan marah.Vincent langsung menyerang Kezia dan mulai memukulnya dengan ganas. Dalam sekejap, wajah Kezia menjadi hancur berantakan dan situasinya menjadi kacau."Ayo kita pergi minum."Luther malas untuk memedulikan mereka dan
"Halo. Apa ini Tuan Arnold? Ariana ingin berbicara denganmu."Setelah teleponnya terhubung, Helen segera memberikan ponselnya ke samping telinga putrinya."Ariana? Kalau ada masalah, jangan ragu untuk mengatakannya. Asalkan aku sanggup, aku akan membantunya." Terdengar suara yang menarik dari ujung telepon.Ariana memberanikan dirinya dan berkata, "Tuan Arnold, ini aku, Ariana. Sejujurnya, ada seorang temanku yang sedang mengalami masalah. Dia ditangkap oleh militer dan sekarang tidak tahu bagaimana situasinya. Kalau bisa, aku harap kamu bisa membantunya.""Ditangkap oleh militer? Sepertinya temanmu dalam masalah besar," kata Arnold dengan nada yang menyindir."Kalau tidak mendesak, aku juga tidak akan memohon bantuan Tuan Arnold," kata Ariana dengan sangat tidak berdaya."Siapa nama temanmu?"Luther.""Ya, baik. Aku bisa membantumu, tapi kamu harus menyetujui persyaratanku.""Apa persyaratanmu?""Traktir aku makan malam ini," kata Arnold dengan terus terang."Ini ...."Ekspresi Ariana
"Memang sudah menikah, tapi sudah bercerai."Luther sama sekali tidak menyembunyikan tentang pernikahannya.Yogi tersenyum dan berkata, "Aduh! Baguslah! Kalau sudah bercerai, berarti adikku punya kesempatan! Jadi, kelak aku adalah iparmu!"Luther menggelengkan kepalanya. "Minggir! Mana ada Kakak sepertimu? Menjerumuskan adiknya sendiri!"Yogi berkata dengan ekspresi tidak berdaya, "Bukan aku yang menjerumuskannya, tapi dia sendiri yang suka melompat ke dalam lubang. Kamu tidak tahu, sejak mendapat berita kamu masih hidup, dia selalu menggangguku dengan jutaan pertanyaan. Kalau saja tidak ada konflik di perbatasan, dia pasti sudah terbang kemari untuk mencarimu.""Bagaimana kabarnya Hani beberapa tahun ini?" tanya Luther tiba-tiba."Kenapa? Kamu mengkhawatirkan dia? Hani telah berlatih ilmu bela diri sejak kecil dan sangat berbakat. Sekarang dia sudah mencapai tingkat master. Bahkan aku juga bukan tandingannya, jadi siapa yang berani mengganggunya?" kata Yogi dengan takut.Seumur hidupn
Luther tidak menyangka akan bertemu dengan Ariana di tempat itu. Yang terpenting adalah Ariana bersama dengan seorang pria yang tidak dikenal dan kelihatannya mereka sedang berkencan.Pemandangan ini membuat Luther merasa kesal. Dia baru saja ditangkap oleh militer dan situasinya tidak jelas, tetapi Ariana malahan berkencan dengan pria lain, Ariana jelas tidak peduli dengannya. Pada akhirnya, Luther yang sudah salah paham."Luther, apa kamu kenal dengan wanita cantik ini?" tanya Yogi yang berada di samping dan segera menyadari perubahan Luther."Kenal. Dia adalah mantan istriku." Luther tidak menyembunyikan apa pun dan menjawab Yogi dengan jujur."Mantan istri?"Sudut bibir Yogi berkedut. "Bagaimana kalau kita ke tempat lain untuk minum?"Melihat mantan istri sedang bercanda gurau dengan pria lain, hati Luther merasa cemburu."Tidak perlu, kita tetap minum di sini saja. Kita juga tidak melakukan hal bersalah, jadi takut apa?" kata Luther dengan tenang.Saat mengatakan itu, Luther menga
"Teman biasa, 'kan? Baiklah, kamu ikut aku pulang sekarang!" kata Luther dengan tegas."Ini ...."Ariana mengernyitkan alisnya. Dia melihat Luther, lalu melihat Arnold di sampingnya dan merasa kesulitan untuk membuat keputusan. Dia memang tidak memiliki perasaan khusus terhadap Arnold, tetapi Arnold sudah membantunya. Jika dia membatalkan janjinya saat ini, sama saja dia meninggalkan Arnold setelah memanfaatkannya.Luther tersenyum sinis. "Kenapa? Kamu tidak rela? Ini yang kamu maksud teman biasa? Kamu bilang saja sendiri, bagaimana aku harus memercayaimu?"Luther tidak menyangka, hingga saat ini, Ariana masih merasa ragu. Ini membuktikan di dalam hati Ariana, posisinya masih kalah penting dibandingkan dengan seorang teman biasa yang baru dikenalnya. Awalnya, dia berpikir hubungannya dengan Ariana sudah membaik, tetapi dilihat dari keadaan sekarang, dia merasa semuanya hanya perasaannya sendiri saja."Baiklah, Bu Ariana. Kamu juga tidak perlu merasa terlalu tertekan, kita berdua sudah