"Kak?"Melihat ekspresi Yogi yang penuh antusias, Vincent langsung bingung dan pikirannya kosong. Perlu diketahui, orang yang di depan Vincent ini adalah dewa militer yang sangat terkenal! Terlebih lagi, dia adalah jenderal termuda dalam sejarah Negara Drago!Bisa dibilang, Yogi adalah orang yang memiliki kedudukan yang sangat tinggi! Namun, setelah bertemu dengan Luther, tokoh yang memiliki kekuasaan luar biasa ini malahan memanggilnya kakak? Sialan! Apa yang telah terjadi?"Tidak! Tidak mungkin! Bagaimana mungkin orang ini bisa mengenal Jenderal Yogi?"Pada saat itu, Kezia juga tiba-tiba terkejut. Matanya membelalak dan ekspresinya terlihat tidak percaya. Berdasarkan penyelidikannya, Luther memang hanya seorang tokoh kecil tanpa latar belakang yang kuat. Bagaimana mungkin dia bisa memiliki hubungan dengan dewa militer yang terkenal itu?Luther melihat Yogi dari atas ke bawah dan berkata dengan gembira, "Kalau dipikir-pikir, memang sudah lama sekali kita tidak bertemu. Tidak bisa dipu
Ternyata, orang yang ditangkap Vincent adalah Tuan Muda Keluarga Bennett yang sangat berpengaruh. "Berakhir ... semuanya sudah berakhir ...."Wajah Kezia yang berada di samping saat mendengar nama Gerald juga menjadi pucat. Dalam sekejap, dia merasa sangat menyesal, seharusnya tidak membalas dendam untuk Roger. Demi seorang pria yang telah kehilangan kedua lengannya dan pusat energinya dilumpuhkan itu sampai kehilangan nyawanya sendiri?Vincent tiba-tiba berbalik dan menatap Kezia dengan tajam, "Kezia! Sialan! Ini yang kamu maksud tokoh kecil? Aku tidak ada dendam denganmu, kenapa kamu mencelakaiku?""Kak, aku ...."Kezia ingin menangis, tetapi tidak ada air mata yang mengalir."Berani-beraninya kamu membohongiku, aku tidak akan mengampunimu!" teriak Vincent dengan marah.Vincent langsung menyerang Kezia dan mulai memukulnya dengan ganas. Dalam sekejap, wajah Kezia menjadi hancur berantakan dan situasinya menjadi kacau."Ayo kita pergi minum."Luther malas untuk memedulikan mereka dan
"Halo. Apa ini Tuan Arnold? Ariana ingin berbicara denganmu."Setelah teleponnya terhubung, Helen segera memberikan ponselnya ke samping telinga putrinya."Ariana? Kalau ada masalah, jangan ragu untuk mengatakannya. Asalkan aku sanggup, aku akan membantunya." Terdengar suara yang menarik dari ujung telepon.Ariana memberanikan dirinya dan berkata, "Tuan Arnold, ini aku, Ariana. Sejujurnya, ada seorang temanku yang sedang mengalami masalah. Dia ditangkap oleh militer dan sekarang tidak tahu bagaimana situasinya. Kalau bisa, aku harap kamu bisa membantunya.""Ditangkap oleh militer? Sepertinya temanmu dalam masalah besar," kata Arnold dengan nada yang menyindir."Kalau tidak mendesak, aku juga tidak akan memohon bantuan Tuan Arnold," kata Ariana dengan sangat tidak berdaya."Siapa nama temanmu?"Luther.""Ya, baik. Aku bisa membantumu, tapi kamu harus menyetujui persyaratanku.""Apa persyaratanmu?""Traktir aku makan malam ini," kata Arnold dengan terus terang."Ini ...."Ekspresi Ariana
"Memang sudah menikah, tapi sudah bercerai."Luther sama sekali tidak menyembunyikan tentang pernikahannya.Yogi tersenyum dan berkata, "Aduh! Baguslah! Kalau sudah bercerai, berarti adikku punya kesempatan! Jadi, kelak aku adalah iparmu!"Luther menggelengkan kepalanya. "Minggir! Mana ada Kakak sepertimu? Menjerumuskan adiknya sendiri!"Yogi berkata dengan ekspresi tidak berdaya, "Bukan aku yang menjerumuskannya, tapi dia sendiri yang suka melompat ke dalam lubang. Kamu tidak tahu, sejak mendapat berita kamu masih hidup, dia selalu menggangguku dengan jutaan pertanyaan. Kalau saja tidak ada konflik di perbatasan, dia pasti sudah terbang kemari untuk mencarimu.""Bagaimana kabarnya Hani beberapa tahun ini?" tanya Luther tiba-tiba."Kenapa? Kamu mengkhawatirkan dia? Hani telah berlatih ilmu bela diri sejak kecil dan sangat berbakat. Sekarang dia sudah mencapai tingkat master. Bahkan aku juga bukan tandingannya, jadi siapa yang berani mengganggunya?" kata Yogi dengan takut.Seumur hidupn
Luther tidak menyangka akan bertemu dengan Ariana di tempat itu. Yang terpenting adalah Ariana bersama dengan seorang pria yang tidak dikenal dan kelihatannya mereka sedang berkencan.Pemandangan ini membuat Luther merasa kesal. Dia baru saja ditangkap oleh militer dan situasinya tidak jelas, tetapi Ariana malahan berkencan dengan pria lain, Ariana jelas tidak peduli dengannya. Pada akhirnya, Luther yang sudah salah paham."Luther, apa kamu kenal dengan wanita cantik ini?" tanya Yogi yang berada di samping dan segera menyadari perubahan Luther."Kenal. Dia adalah mantan istriku." Luther tidak menyembunyikan apa pun dan menjawab Yogi dengan jujur."Mantan istri?"Sudut bibir Yogi berkedut. "Bagaimana kalau kita ke tempat lain untuk minum?"Melihat mantan istri sedang bercanda gurau dengan pria lain, hati Luther merasa cemburu."Tidak perlu, kita tetap minum di sini saja. Kita juga tidak melakukan hal bersalah, jadi takut apa?" kata Luther dengan tenang.Saat mengatakan itu, Luther menga
"Teman biasa, 'kan? Baiklah, kamu ikut aku pulang sekarang!" kata Luther dengan tegas."Ini ...."Ariana mengernyitkan alisnya. Dia melihat Luther, lalu melihat Arnold di sampingnya dan merasa kesulitan untuk membuat keputusan. Dia memang tidak memiliki perasaan khusus terhadap Arnold, tetapi Arnold sudah membantunya. Jika dia membatalkan janjinya saat ini, sama saja dia meninggalkan Arnold setelah memanfaatkannya.Luther tersenyum sinis. "Kenapa? Kamu tidak rela? Ini yang kamu maksud teman biasa? Kamu bilang saja sendiri, bagaimana aku harus memercayaimu?"Luther tidak menyangka, hingga saat ini, Ariana masih merasa ragu. Ini membuktikan di dalam hati Ariana, posisinya masih kalah penting dibandingkan dengan seorang teman biasa yang baru dikenalnya. Awalnya, dia berpikir hubungannya dengan Ariana sudah membaik, tetapi dilihat dari keadaan sekarang, dia merasa semuanya hanya perasaannya sendiri saja."Baiklah, Bu Ariana. Kamu juga tidak perlu merasa terlalu tertekan, kita berdua sudah
"Hati-hati!"Saat truk pengangkut tanah itu mendekat, reaksi pertama Ariana adalah mendorong Luther tanpa memikirkan keselamatannya sendiri. Saat Ariana menyadari dia sudah tidak mungkin menghindari truk itu dan akan mati, dia menutup matanya.Akan menjadi sebuah berkah jika Ariana mati dalam keadaan seperti ini, setidaknya Luther akan mengingatnya seumur hidup. Namun, saat Ariana menutup mata, tiba-tiba ada seseorang yang berdiri di depannya, lalu menghantam bagian depan truk tanah itu!"Bang!"Terdengar suara benturan keras dan bagian depan truk itu menjadi penyok. Hantaman yang kuat itu membuat truk melayang ke udara, berguling-guling, dan akhirnya terjatuh dengan keras di belakang Ariana. Truk itu hancur berantakan."Ariana! Apakah kamu baik-baik saja?"Luther berbalik dan melihat Ariana dari atas ke bawah untuk memastikan dia tidak terluka, baru menghela napas dengan lega."Apa yang telah terjadi?"Mata Ariana membelalak dan memandang ke depannya yang tiba-tiba kosong, lalu meliha
"Hah?"Melihat mayat adiknya, Roger seperti tersambar petir. Dia tidak menyangka Luther akan begitu kejam, langsung membunuhnya tanpa omong kosong."Apa ada yang ingin kamu katakan?" kata Luther dengan tenang."Jangan ... bunuh aku! Aku mohon jangan bunuh aku!"Roger menangis, lalu berlutut di lantai dan mulai bersujud meminta ampun. "Aku sudah bersalah karena telah melawanmu, tolong Tuan ampuni dan lepaskan aku. Aku berjanji, aku tidak akan melawanmu lagi kelak!""Aku sudah memberi kalian kesempatan, kalian sendiri yang tidak menghargainya," kata Luther dengan tanpa ekspresi dan tatapannya tidak terlihat ada belas kasihan sedikit pun."Tidak! Aku menghargainya! Aku sekarang menghargainya! Aku mohon, aku masih muda dan aku tidak ingin mati! Asalkan kamu mengampuniku, aku akan melakukan segalanya untukmu kelak. Aku mohon!"Roger mulai bersujud secara gila-gilaan. Saat masih berada di puncak kejayaannya, Roger juga sudah bukan tandingannya Luther, apalagi sekarang. Bagi Luther, membunuhn
Huston masuk ke ruang rapat dengan senyuman cerah, sambil menggandeng tangan Gema dengan sikap yang sangat ramah. Sebaliknya, Gema terlihat kebingungan, sama sekali tidak menduga situasi ini.Sebelum masuk, Gema sudah membayangkan berbagai kemungkinan dalam pertemuan mereka. Misalnya, Huston bersikap dingin atau arogan. Semua itu bisa dia terima, bahkan dia sudah siap secara mental.Bagaimanapun menurut rumor, Huston adalah pangeran yang suka membuat onar dan berani melakukan apa saja.Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Bukan hanya tidak ada kesulitan, Huston malah bersikap sangat ramah, membuat Gema bingung bukan main.Seperti kata pepatah, ketika sesuatu terlihat tidak biasa, pasti ada sesuatu yang buruk. Gema tidak tahu apa maksud tersembunyi di balik keramahan ini."Pelayan! Siapkan teh!" Setelah mempersilakan Gema duduk, Huston langsung memerintahkan pelayan untuk menyajikan teh.Teh yang disajikan adalah teh mahal khas Atlandia, yang tidak dijual untuk umum dan hanya diperunt
Setelah mengikuti Huston masuk, Loki merasa sangat cemas. Sebelumnya dia pernah masuk ke istana, tetapi kebanyakan karena urusan resmi dan orang yang memandunya biasanya adalah penjaga atau pelayan.Namun, kali ini berbeda. Kunjungan ini untuk urusan pribadi dan yang memandunya adalah Huston. Hal ini membuatnya merasa sangat terhormat. Dia sangat penasaran, sejak kapan dirinya memiliki pengaruh sebesar ini?Huston bahkan mengabaikan jenderal besar dan hanya bersikap ramah padanya. Apa mungkin kepalanya yang botak terlalu mencolok sehingga menarik perhatian?Dengan segudang pertanyaan di benaknya, Loki mengikuti Huston hingga akhirnya mereka tiba di ruang rapat."Duduk." Setelah Huston duduk di kursi utama, dia memberi isyarat kepada Loki untuk duduk."Nggak perlu, aku berdiri saja," ujar Loki dengan senyuman sungkan."Kalau aku bilang duduk, ya duduk. Kenapa tegang sekali? Aku nggak akan memakanmu," kata Huston dengan nada tidak sabar."Baik, baik." Loki buru-buru mengiakan dan duduk.
Saat pintu gerbang terbuka, semua perhatian langsung tertuju ke sana. Di tengah tatapan semua orang, Huston berjalan keluar dengan tubuh tegap, diikuti dua pengawal di belakangnya."Pangeran Huston?" Melihatnya, semua orang langsung menyambut dengan senyuman ramah. Baik itu Weker, Trisno, maupun Loland, semuanya menunjukkan sikap menyanjung.Huston terkenal kuat dan kejam. Meskipun beberapa tahun terakhir ini, dia sudah lebih terkendali, pengaruh masa lalunya masih membuat orang takut.Jadi, jangan sampai mereka membuat Huston marah. Huston seperti bom waktu berjalan. Banyak dari mereka pernah terkena imbasnya dulu."Pangeran, akhirnya kamu keluar juga. Aku ada urusan penting untuk dilaporkan, tolong ....""Minggir!"Saat Trisno maju untuk berbicara, Huston langsung mendorongnya dengan kasar, hingga tubuhnya yang kurus hampir terjatuh."Trisno, segala sesuatu harus ada urutannya. Pangeran sangat menghargai keadilan, mana mungkin dia membiarkan kebiasaan burukmu itu," ejek Loland yang t
"Makan apanya! Aku lagi nggak mood! Kalau mau makan, makan saja sendiri!" bentak Loland dengan murka."Aku juga nggak mau pergi. Aku sedang menjaga kesehatan dan cuma minum teh. Aku nggak minum alkohol," tolak Trisno langsung."Kalau kalian mau menunggu, silakan saja. Aku nggak akan menemani kalian," ucap Weker dengan senyuman tipis. Kemudian, dia hendak berjalan pergi.Begitu berbalik, Weker hampir bertabrakan dengan Loki yang datang dari arah berlawanan. "Tuan Weker, maaf, maaf! Aku nggak sengaja."Di tengah kerumunan tokoh-tokoh penting, Loki merasa sangat tertekan. Tadi dia melamun sejenak sehingga menabrak Weker. Dia ketakutan hingga tidak tahu harus mengatakan apa.Loki tidak seperti para jenderal lainnya yang memiliki dukungan kuat. Dia mencapai posisinya saat ini berkat kerja keras dan usaha sendiri. Jika dia tidak sengaja menyinggung tokoh penting, dia bisa saja kehilangan semua pencapaiannya.Weker awalnya mengerutkan kening, tetapi segera berekspresi normal dan tersenyum. "N
Setelah selesai berbincang, keduanya pun berpisah. Gema mencari hotel di sekitar untuk menginap dan menunggu kabar baik.Sementara itu, Loki langsung mengganti pakaian dan pergi ke istana Kerajaan Atlandia untuk menyerahkan surat permohonan audiensi. Namun, saat dia tiba, dia terkejut melihat pemandangan di depan matanya.Saat ini, banyak orang yang sudah berkumpul di depan gerbang besar istana Kerajaan Atlandia. Ada beberapa tokoh besar yang dikenal Loki juga, seperti Panglima Weker, Jenderal Besar Loland, dan Sarjana Trisno. Mereka semua adalah pejabat kelas satu dan sangat berkuasa di Atlandia.Terutama dengan Loland ini yang merupakan atasan dari atasan Loki. Dia akan berjalan dengan langkah yang tegap setiap kali bertemu dengan Loland, khawatir akan meninggalkan kesan yang buruk.Selain ketiga tokoh besar yang memiliki kedudukan tinggi ini, ada beberapa pejabat kelas dua dan yang setingkat juga yang berdiri sejajar di depan gerbang. Bisa dibilang, mereka semua jauh lebih berkuasa
Keesokan paginya, di bandara Atlandia. Gema yang mengenakan pakaian tradisional berdiri di depan pintu bandara dan menunggu dengan penuh harapan.Sebelum datang ke sini, Gema sudah menghubungi teman seperjuangan yang pernah bertugas bersamanya di militer. Setelah mendapat penghargaan atas jasanya dan ditambah dengan bantuan dari Keluarga Paliama, dia beruntung bisa tetap tinggal di Midyar dan mendapat posisi uang cukup baik.Sementara itu, teman Gema ini merantau ke Atlandia. Setelah berjuang selama bertahun-tahun, dia juga sudah sukses dan kini menjabat sebagai jenderal pangkat tiga yang memiliki kekuasaan, pengaruh, dan koneksi. Kali ini, apakah Gema bisa bertemu dengan Raja Atlandia, semuanya tergantung pada koneksi temannya ini.Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara mesin mobil dan sebuah jip militer berhenti tepat di samping Gema. Terlihat seorang pria dengan kepala botak yang akan bersinar di bawah sinar matahari sampai menyilaukan mata saat jendela mobilnya diturunkan, tetapi
"Kakek, aku mengerti kamu mengirim kedua paman pergi ke Keluarga Sabanir dan Keluarga Angelo untuk memahami situasinya. Tapi, letak istana Kerajaan Atlandia ribuan mil dari sini dan mereka juga nggak pernah ikut campur dengan urusan pemerintahan. Kamu mengirim Paman Gema ke sana bukan hanya nggak ada gunanya, mungkin juga akan diusir," kata Bianca sambil menggelengkan kepala.Midyar dan Atlandia adalah dua dunia yang berbeda, sehingga perebutan takhta putra mahkota di Midayar sama sekali tidak memengaruhi istana Kerajaan Atlandia. Kedua belah pihak tidak pernah saling mengganggu dan mengatur, ini sudah menjadi aturan tak tertulis.Ezra menjelaskan, "Aku tentu saja paham logika ini, tapi saat ini situasinya sudah berbeda karena melibatkan kekuasaan dan takhta kerajaan. Semua pihak pasti akan berusaha keras untuk mendapatkan dukungan dari istana Kerajaan Atlandia.""Kalau keseimbangan yang sudah bertahan selama bertahun-tahun ini rusak dan Atlandia terlibat, semuanya akan berubah. Untuk
Di kediaman Keluarga Paliama, setelah makan malam, Luther diminta untuk duduk dan mengobrol dulu.Ini pertama kalinya Bianca membawa pacarnya pulang ke rumah, makanya Keluarga Paliama sangat memperhatikan hal ini. Sebagai seorang adipati, Ezra menemani mereka, bahkan mengundang pasangan muda itu ke ruang kerja untuk berbincang sambil minum teh.Dengan pengamatannya yang tajam, Ezra bisa melihat bahwa Luther bukan orang biasa. Baik dalam cara berbicara, perilaku, maupun wawasan yang dimiliki, semuanya jauh melampaui orang biasa."Luther, aku sepenuhnya mendukung hubunganmu dengan Bianca. Nggak peduli apa status dan latar belakangmu, yang penting kalian berdua saling mencintai," ujar Ezra dengan bijaksana."Selain itu, cucuku dimanjakan sejak kecil dan nggak pernah mengalami kesulitan. Setelah kalian bersama, aku harap kamu bisa memperlakukannya dengan baik.""Tenang saja, aku nggak akan mengecewakan Bianca," jawab Luther dengan serius. Meskipun hubungan mereka belum sepenuhnya berkemban
Setelah mendengar ucapan Nivan, ekspresi Naim menjadi sangat serius. Alisnya berkerut, dia tampak tenggelam dalam pikirannya.Sepertinya dia terlalu meremehkan situasinya. Naim mengira ini hanya persaingan di antara saudara-saudaranya, tetapi siapa sangka situasi ini justru memberi peluang bagi harimau buas seperti Ernest.Kekuatan Ernest sangat besar. Dengan alasan mendukung putra mahkota untuk naik takhta, dia mulai merekrut banyak orang dan memperluas jaringannya, hingga memiliki pengaruh yang setara dengan keluarga kekaisaran.Jika Ernest benar-benar mendukung Nolan naik takhta, kekuatannya akan melampaui kaisar dan tidak ada yang bisa menekannya. Dalam skenario terburuk, dia bisa memanipulasi kaisar sebagai boneka dan sepenuhnya menggulingkan kekuasaan keluarga mereka."Nivan, apa yang kamu katakan ini benar?" tanya Naim dengan alis berkerut."Benar, sama sekali nggak bohong!" jawab Nivan dengan serius. "Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa mengutus orang untuk menyelidikinya.""Ak