"Pak Luther?"Melihat sikap Levi yang penuh hormat, Josh dan yang lainnya tercengang. Mereka tidak menyangka, Levi yang sangat terkenal malah datang menghampiri Luther. Apalagi, dengan sikap yang penuh dengan hormat. Apa yang telah terjadi?"Pak Levi, sudah lama tidak bertemu, sepertinya kultivasimu meningkat lagi!"Luther melihat Levi dari atas ke bawah dan langsung melihat ada yang aneh."Semua ini berkat Pil Hitam Emas dari Pak Luther. Bukan hanya luka dalam sudah sembuh, aku bahkan berhasil menerobos," kata Levi dengan semangat."Benarkah? Selamat!" kata Luther dengan tenang sambil tersenyum."Pak Luther, duduk di sini tidak sesuai dengan identitasmu, kita pergi ke tempat khusus untuk Keluarga Caonata saja," kata Levi sambil mempersilakan Luther."Bagus juga. Ada beberapa lalat di sini, sungguh menyebalkan."Luther menganggukkan kepalanya dan tidak menolak.Saat mereka sudah bersiap untuk pergi, Levi akhirnya tidak tahan lagi dan berbicara, "Pak Levi ....""Kenapa? Ada masalah?"Le
"Wah! Ada apa dengan Sekte Ilmu Kegelapan? Mereka malah mengutus orang gemuk untuk maju. Dengan bodi begini, dia pasti megap-megap setelah berlari sebentar. Apa dia bisa bertarung di arena?" kata Ken dengan sinis."Jangan meremehkan lawan. Kalau Sekte Ilmu Kegelapan berani mengutusnya, dia pasti punya kelebihan. Siapa yang maju dulu di antara kalian bertiga?" tanya Bianca."Nona Bianca, untuk pertarungan pertama, serahkan padaku," ujar Levi yang berdiri terlebih dahulu. Kemudian, dia berjalan perlahan-lahan ke arena.Kekuatan Levi merupakan yang paling lemah di antara mereka bertiga. Jadi, tentu saja dia harus maju dulu. Kalau Levi bisa memenangkan ronde pertama, ini akan menjadi fondasi kemenangan mereka."Luther, menurutmu, siapa yang menang?" tanya Belinda.Luther menjelaskan, "Sulit ditebak. Si gemuk itu agak aneh. Kalau Pak Levi bisa menemukan kelemahan dia, mungkin Pak Levi punya kesempatan menang.""Huh, dasar picik!" sahut Ken. Kemudian, dia berkata dengan nada meremehkan, "Ber
"Kenapa bisa begini? Bisa-bisanya Pak Levi kalah," ucap Ken. Melihat Levi yang terluka parah, Ken tercengang. Dia tidak menyangka ternyata si gemuk begitu kuat, bahkan Levi bukan tandingannya."Siapa dia? Pak Levi bahkan nggak sanggup menembus pertahanannya!" kata Bianca yang raut wajahnya menjadi serius.Bianca tahu kekuatan Levi dengan sangat jelas. Sebagai pesilat energi internal, Levi memiliki kekuatan pukulan yang luar biasa. Namun, ahli seperti ini malah tidak bisa melukai si gemuk sedikit pun. Sudah jelas si gemuk mempunyai kemampuan yang hebat.Ricardo menjelaskan sembari mengelus janggutnya, "Kalau nggak salah, dia itu seharusnya murid kedua Jeff, Gideon. Orang ini memang kelihatan agak bodoh, tapi dia punya bakat seni bela diri yang hebat.""Tubuhnya itu bisa disesuaikan menurut situasi. Orang yang nggak tahu hal ini pasti nggak mampu menghadapinya," lanjut Ricardo."Pak Ricardo, kamu yakin bisa menang?" tanya Bianca."Nggak sepenuhnya yakin, tapi kemungkinannya 80 sampai 90%
Begitu mendengar perkataan pria itu, sekelompok orang di sekeliling pun berkomentar. Ekspresi mereka tampak terkejut."Kaki Dewa?""Peringkat Bumi ke-9?"Orang-orang ini tentu saja pernah mendengar nama Kaki Dewa. Bagaimanapun, pesilat yang bisa masuk ke Peringkat Bumi adalah ahli yang langka.Sementara itu, orang yang bisa masuk ke sepuluh besar Peringkat Bumi adalah ahli yang sangat hebat. Ahli seperti Kaki Dewa akan dihormati di mana pun dia berada. Sekarang, Kaki Dewa datang ke sekolah bela diri ini, bukankah hal ini akan menjadi pukulan besar bagi pihak lawan? Bahkan, murid Sekte Ilmu Kegelapan juga tidak bisa melawan kehebatan Kaki Dewa.Selain merasa terkejut, semua orang juga mulai menantikan pertarungan ini. Mereka mulai mengungkapkan antusiasme mereka."Nggak disangka, ternyata Keluarga Caonata bisa mengundang Kaki Dewa. Mereka benar-benar kaya.""Kalau ada Kaki Dewa yang bertarung, sepertinya malam ini Keluarga Caonata pasti menang.""Kemampuan Kaki Dewa sudah cukup untuk me
Tidak ada yang menyangka Kaki Dewa yang diundang dengan harga mahal bukan hanya tidak membantu apa-apa, tetapi juga menjebak Keluarga Caonata. Seketika, semua orang menjadi kewalahan.Dibandingkan dengan Keluarga Caonata yang marah, Sekte Ilmu Kegelapan yang di seberang tampak sangat senang."Hahaha!" Eduardo tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nona Bianca, kalian sudah kalah 3 kali. Apa masih ada yang mau maju? Kalau nggak ada, berarti kami yang menang!"Hampir tidak ada yang tahu bahwa Kaki Dewa memiliki hubungan yang cukup erat dengan ayah Eduardo. Sebenarnya, Kaki Dewa memilih untuk mengkhianati Keluarga Caonata karena ayah Eduardo yang merencanakannya. Dengan begitu, Keluarga Caonata tidak bisa berbuat apa-apa.Perubahan yang mendadak ini membuat semua orang di tempat sibuk berdiskusi. Ada yang merasa terkejut, kasihan, dan senang."Nggak salah, 'kan? Keluarga Caonata kalah begitu saja?""Aku pikir malam ini ada pertarungan yang seru. Nggak disangka, ini hanya jebakan.""Sebena
"Ternyata dia ...," ucap Jordan. Kemudian, dia melanjutkan perkataannya seraya tersenyum, "Seorang dokter bahkan berani naik ke arena untuk bertarung. Sepertinya Keluarga Caonata nggak punya kandidat lain lagi."Kemunculan Luther tidak hanya membuat anggota Sekte Ilmu Kegelapan terkejut. Bahkan, Roselyn dan lainnya juga tercengang."Apa bocah ini sudah gila? Dia bahkan nggak bisa menang melawanku. Atas dasar apa dia berani bertarung dengan ahli dari Sekte Ilmu Kegelapan?" tanya Josh yang agak kaget.Levi yang naik ke arena bahkan dipukul sampai terluka parah. Kenapa pecundang ini berani maju?Roselyn yang merasa senang tersenyum sembari berkata, "Hmph! Di saat-saat seperti pun dia masih mau menonjolkan diri. Dasar nggak tahu diri!" Dia berharap Luther naik ke arena dan dihajar habis-habisan."Benar! Bahkan Kak Josh saja nggak berani menunjukkan kehebatannya di pertandingan sebesar ini. Bocah ini malah sok hebat, bukannya dia cari mati?" ujar sekelompok pria dan wanita muda dengan sinis
"Berengsek! Berakhir begitu saja?"Melihat pria gemuk yang tergeletak di lantai bawah panggung, semua orang yang ada di dalam aula seni bela diri saling memandang dan ekspresi mereka terlihat tidak percaya. Mereka semua mengira Luther tidak akan menang. Tak disangka, situasinya malah berbalik. Apalagi, Luther hanya menggunakan satu pukulan. Sungguh menakutkan!"Berengsek! Orang itu malah menang? Apa yang terjadi?"Mata Josh dan yang lainnya membelalak dan ekspresinya terlihat tidak percaya. Pria gemuk yang berhasil mengalahkan Levi malah dikalahkan oleh Luther. Jadi, bukankah Luther lebih hebat dari Josh?"Tidak mungkin! Orang ini pasti menggunakan trik rendahan. Kalau tidak, bagaimana mungkin dia bisa menang dengan mudah!"Roselyn terus menggelengkan kepalanya, sama sekali tidak berani menerima kenyataan itu."Apa yang telah terjadi tadi? Mengapa Kakak Kedua begitu dipukul sekali langsung terjatuh?"Mata Eduardo membelalak dan tidak berani percaya kejadian itu. Bahkan pisau dan pistol
"Kamu cari mati!"Kaki Dewa yang marah akhirnya tidak menahan dirinya lagi. Dia melompat ke udara dan kedua kakinya menendang-nendang, menciptakan banyak bayangan tendangan yang mengarah ke Luther dari semua sudut. Serangan kali ini tidak lagi terfokus pada satu titik, tetapi menyebar ke semua arah, membuat serangan itu sulit dihindari dan ditahan."Anak Muda! Aku mau lihat kali ini bagaimana kamu menghindarinya!" kata Luther sambil tersenyum sinis.Bayangan tendangan Kaki Dewa makin banyak dan cakupan serangannya makin luas. Namun, Luther yang menjadi target malah tidak bergerak sama sekali."Pemenangnya sudah pasti."Jordan menggelengkan kepalanya, lalu bersiap untuk berdiri dan hendak pergi. Jurus Luther memang membuat Jordan terkejut, tetapi masih tidak cukup untuk menghadapi seorang ahli seperti Kaki Dewa. Seberapa hebat pun jurus Luther, jika lawan menyerangnya dari semua arah, bagaimana dia bisa menghindarinya? Di hadapan kekuatan yang mutlak, semua jurus menjadi sia-sia."Pang!
"Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya
Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!
"Apa kamu pantas duduk dan berbicara denganku?" kata Huston dengan tegas dan menusuk hati sampai Rigen langsung terdiam.Dalam sekejap, Rigen duduk kaku di tempatnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia benar-benar tidak menyangka Huston yang masih begitu muda ternyata memiliki lidah yang begitu tajam.Rigen tahu harga dirinya akan terjaga jika dia mengaku datang untuk urusan pribadi, tetapi dia akan kehilangan hak berbicara. Semua kata-kata yang sudah disiapkannya sebelumnya untuk menyerang Huston pun akan sia-sia. Namun, jika mengaku untuk urusan resmi, dia harus sopan dan memberi hormat pada Huston. Tidak peduli memilih yang mana pun, dia tidak mendapatkan keuntungan."Aku tanya sekali lagi, kalian datang untuk membahas urusan resmi atau pribadi?" tanya Huston dengan dingin."Urusan ... resmi," jawab Rigen akhirnya dengan terpaksa setelah berada dalam posisi sulit."Jadi? Apa begini sikapmu sebagai seorang penasihat?" tanya Huston.Mendengar perkataan itu, Rigen terpaksa berdi
Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras
Dua kalimat ringan dari Huston terdengar seperti petir yang menyambar jantung ketiga orang itu.Jika mereka menjawab pertanyaan, mungkin masih ada secercah harapan untuk hidup. Namun, jika mereka tetap diam, satu-satunya jalan yang tersisa adalah kematian.Setelah bertahan hingga mencapai kejayaan dan kemakmuran saat ini, siapa yang rela mati jika masih bisa hidup? Namun, demi harga diri dan kehormatan, mereka enggan menanggung hinaan sebagai pengkhianat. Itu sebabnya, mereka tampak ragu.Mana yang lebih penting? Kehormatan dan nama baik, atau nyawa mereka? Ini adalah pilihan yang sulit."Waktu kalian hanya tersisa belasan detik. Kalau masih nggak mau bicara, kalian nggak akan punya kesempatan lagi." Suara Huston terdengar datar tanpa sedikit pun emosi, tetapi bagai belati yang menembus hati, membuat ketiga pemimpin Pasukan Api Merah itu berkeringat deras.Melihat waktu yang hampir habis, jenderal yang berada di sisi kiri akhirnya tidak bisa menahan diri lagi. "Pangeran! Aku akan bicar
Wirya hanya bisa menelan ludah dengan ekspresi yang sangat terkejut. Dia tahu Pasukan Naga Terbang sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka mereka akan sehebat ini. Tadi dia sudah mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk melawan Kitto dan Damian, pada akhirnya dia sendiri yang terluka parah.Namun, begitu Pasukan Naga Terbang turun tangan, Kitto dan Damian beserta puluhan Pasukan Api Merah langsung musnah. Yang paling mengerikannya adalah tidak ada satu pun korban dari pihak mereka. Jika tidak melihatnya sendiri, Wirya tidak akan percaya para elite Pasukan Api Merah ternyata begitu rapuh.Lebih tepatnya lagi, kekuatan dari Pasukan Naga Terbang ini sudah jauh melampaui dugaan mereka. Bahkan anggota biasa dalam unit ini pun sudah cukup kuat untuk menjadi seorang jenderal tangguh, apalagi komandan mereka pasti jauh lebih kuat daripada Wirya. Unit yang terbentuk dari sekelompok master ini, daya hancurnya pasti sudah tidak akan tertahankan lagi."Jenderal Wirya, tolong urus pembersihan tempat
"Sialan! Orang ini benar-benar tangguh. Kalau terus bertarung seperti ini, situasinya akan buruk," kata Kitto sambil terus mengayunkan kedua pedangnya dan setiap serangannya langsung mengincar titik vital Wirya. Namun, Wirya bergerak dengan lincah di antara kerumunan, jelas tidak ingin bertarung dengannya dan hanya ingin mengulur waktu."Jenderal Loland pasti sudah pergi jauh. Kita nggak perlu melawannya lagi, langsung mundur saja," kata Damian yang berniat untuk mundur saat melihat serangannya tidak berpengaruh. Meskipun dia tidak takut mati, dia juga tidak ingin mempertaruhkan nyawanya dengan sia-sia. Sekarang Loland juga sudah berhasil melarikan diri, tugas mereka untuk menghalangi musuh pun termasuk sudah selesai."Kalian tahan dia, yang lainnya ikut aku mundur," kata Kitto yang segera membuat keputusan. Menyadari pertempuran ini tidak akan membuahkan hasil, dia segera memimpin pasukannya untuk melarikan diri. Hanya beberapa orang saja yang ditinggalkannya di sana sebagai tumbal un
"Orang ini benar-benar sulit dihadapi!" Kitto menoleh ke belakang dan melihat Wirya masih terus mengejar mereka tanpa henti.Pasukan yang dikirim untuk mengadang Wirya sama sekali tidak berguna, bahkan gagal melukainya sedikit pun.Yang paling membuat frustrasi adalah Wirya bukan hanya mengejar, tetapi juga terus menembakkan sinyal merah, membuat posisi mereka terlihat dengan jelas.Jika terus begini, tidak peduli ke arah mana mereka melarikan diri, pada akhirnya mereka tetap akan terjebak."Kitto, Damian! Kalian berdua turun tangan sendiri, bunuh lalat menjengkelkan itu untukku!" Loland segera memberikan perintah."Jenderal, kalau kami pergi, siapa yang akan melindungimu?" Kitto ragu sejenak.Saat ini, kondisi tubuh Loland sangat buruk. Jika mereka berdua pergi dan tiba-tiba ada ahli yang menyerang, nyawa Loland akan dalam bahaya besar."Kalau nggak membunuh lalat itu, situasiku malah akan semakin bahaya! Cepat pergi!" desak Loland dengan marah."Baik!" Kitto dan Damian saling bertuka
"Saudara-saudara! Bunuh mereka!"Begitu mendengar perintah itu, Pasukan Api Merah dari kediaman jenderal langsung menghunuskan pedang mereka dan menyerang Tim Penegak Hukum.Pasukan Api Merah yang datang kali ini berjumlah hampir 1.000 orang. Mereka bukan hanya unggul dalam jumlah, tetapi juga menyerang dari kedua sisi, membuat pertahanan lawan sulit ditembus."Susun formasi perisai!" Melihat situasi yang berbahaya, Wirya segera memerintahkan para anggota Tim Penegak Hukum untuk menyarungkan pedang mereka dan membentuk formasi pertahanan.Mereka telah terpisah dari pasukan utama dan kini berhadapan dengan musuh yang jumlahnya 10 kali lipat lebih banyak. Dalam kondisi seperti ini, bertahan dalam formasi adalah pilihan terbaik.Mereka hanya perlu menahan serangan sebentar. Dalam waktu singkat, bala bantuan dari istana akan segera tiba. Ketika saat itu tiba, Pasukan Api Merah tidak akan punya kesempatan untuk melawan.Sesaat kemudian, kedua belah pihak memulai pertarungan sengit. Pasukan