Menghadapi serangan dahsyat dari Keanu, ekspresi Eddie tetap tenang dan hanya mengangkat lengannya untuk menahan serangan di depannya.Bang!Terdengar suara ledakan saat tongkat besi Keanu menghantam lengan Eddie. Namun, adegan yang diperkirakan seperti lengan Eddie akan putus ataupun Eddie akan terpental tidak terjadi. Pukulan kuat dari tongkat besi itu hanya membuat jubah Eddie berkibar saja dan tidak membuat Eddie terluka sedikit pun. Eddie tetap tersenyum dan berdiri di tempatnya tanpa bergerak sedikit pun."Eh?" Keanu menyipitkan matanya dan ekspresinya terlihat terkejut. Serangan tusukan sebelumnya hanya untuk mencoba saja, tetapi serangan ini adalah serangan sesungguhnya. Jika lawannya ini menggunakan energi astral tingkat master untuk bertahan, ini masih bisa dimengerti. Masalahnya adalah lawannya ini hanya mengandalkan kekuatan fisik untuk menahan tongkat besinya.Apakah mungkin pendeta yang terlihat lemah ini adalah seorang ahli tingkat master yang melatih kekuatan fisiknya?
"Apa? Orang itu nggak mati? Bagaimana mungkin?""Bukan hanya nggak mati, tubuhnya juga nggak terluka sedikit pun. Benar-benar di luar nalar!""Kenapa bisa seperti ini? Apa orang ini memakai zirah?""Meskipun memakai zirah, hantaman tongkat Tuan Keanu tadi juga nggak mungkin nggak melukainya sedikit pun."Melihat Eddie yang baik-baik saja, mata para penonton di bawah arena membelalak dan ekspresi mereka terkejut. Serangan tadi adalah teknik mematikan Keanu yang bisa membelah gunung dan tidak bisa ditahan begitu dilayangkan. Secara logika, dengan tubuh seperti Eddie, tidak mati pun harusnya sudah cacat. Namun anehnya, Eddie malah baik-baik saja, ini benar-benar di luar nalar mereka.Saat ini, bukan hanya para penonton yang terkejut, bahkan Keanu sendiri pun meragukan kenyataan ini. Naga Emas Penakluk Iblis adalah salah satu teknik mematikan dari Teknik Tongkat Penakluk Iblis yang biasanya tidak tertahankan dan selalu efektif.Keanu yakin serangannya tadi benar-benar menghantam tubuh Eddi
Melihat adegan itu, Eddie tiba-tiba tertawa. Tatapannya penuh dengan niat yang mendalam, seolah-olah melihat mangsa yang sempurna. Tanpa banyak berbicara, dia mengentakkan kaki dan langsung berubah menjadi bayangan dan menerjang Keanu dengan kecepatan yang menakutkan."Iblis lancang, kamu mencari mati!" Melihat Eddie yang keras kepala, Keanu langsung marah dan melayangkan tinjunya. Bukan hanya pertahanan menjadi kuat dengan Zirah Emas Ilahi yang melindungi tubuhnya, kecepatan dan kekuatan juga meningkat pesat. Serangan ini terlihat biasa saja, tetapi kekuatannya berkali-kali lipat dari Teknik Tongkat Penakluk Iblis sebelumnya.Menghadapi serangan mendadak yang sangat cepat, Eddie tidak sempat menghindar dan langsung menabrak ke tinju Keanu. Cakarnya yang tajam juga sempat menggores dada Keanu.Bang!Klang!Seiring suara ledakan dan benturan logam, Eddie yang terkena Tinju Lohan langsung terlempar sejauh tujuh sampai delapan meter. Dadanya terlihat penyok dan sisik hitamnya hancur, terl
Di dalam ruang kantor presdir Grup Pesona."Luther, ini adalah perjanjian cerai yang disiapkan Bu Ariana. Silakan ditandatangani," ujar Julie selaku sekretaris Ariana. Kemudian, Julie yang mengenakan seragam kantor sedang meletakkan secarik kertas A4 di atas meja.Di seberangnya, duduk seorang pria tampan yang mengenakan pakaian sederhana."Cerai? Apa maksudnya?" tanya Luther Bennett dengan bingung."Luther, kamu masih tidak mengerti? Pernikahanmu dengan Bu Ariana sudah di ujung tanduk. Kalian tidak lagi sejalur. Keberadaanmu hanya suatu penghalang bagi Bu Ariana," jawab Julie tanpa rasa kasihan."Penghalang?" Luther mengernyit sembari bertanya, "Jadi, aku hanya penghalang di matanya?"Ketika keduanya menikah, Keluarga Warsono sedang berada di posisi yang tidak menguntungkan, bahkan memiliki banyak utang.Luther yang telah membantu Keluarga Warsono melewati kesulitan tersebut. Siapa sangka, setelah kaya raya, Ariana malah ingin mencampakkannya."Kamu boleh berpikir begitu," ujar Julie
Di dalam lift, Luther menatap liontin giok di dadanya. Tatapannya tampak sangat sedih sekarang.Meskipun sudah menduga bahwa hal seperti ini akan terjadi, dia tetap tidak bisa berlapang dada saat perceraian ini benar-benar terjadi.Awalnya, Luther mengira bahwa kebahagiaan itu sangat sederhana. Hanya perlu makan kenyang, melewati kehidupan yang santai, dan merasa gembira.Dia pun baru mengerti bahwa kehidupan biasa ternyata juga merupakan suatu dosa.Luther sudah hidup dengan nyaman selama 3 tahun ini. Sekarang, sudah saatnya dia bangkit.Kring kring kring ....Tepat ketika Luther sedang bengong, ponselnya tiba-tiba berdering.Terdengar suara yang familier saat dia menjawab panggilan tersebut. "Tuan Luther, aku Eril Wirawan dari Kamar Dagang Jiloam. Dengar-dengar, hari ini adalah ulang tahun pernikahanmu dengan Nona Ariana. Aku sudah menyediakan hadiah spesial untuk kalian. Kapan Tuan Luther punya waktu?""Terima kasih atas niat baikmu. Tapi, Pak Eril tidak perlu repot-repot lagi lain
Hanya satu kata dari Luther sudah membuat Helen terperangah di tempatnya. Dia sungguh tidak menyangka bahwa Luther yang biasanya terlihat lembut akan begitu menyeramkan saat murka. Sorot matanya itu seolah-olah menyiratkan akan melahap Helen hidup-hidup."Tolong, ada pembunuh! Ada yang mau membunuh putraku!" teriak Helen dengan lantang setelah tersadar kembali.Dalam sekejap, sekelompok satpam dari Grup Pesona berbondong-bondong menghampiri tempat kejadian."Nyonya Helen, apa yang terjadi?" tanya salah satu satpam yang jelas mengenal Helen. Dia langsung menyatakan sikapnya begitu datang."Doni, cepat tangkap dia. Berani sekali dia memukul putraku! Aku mau dia menerima ganjarannya!" teriak Helen yang pura-pura memberanikan diri."Berengsek! Berani sekali kamu membuat keributan di pintu masuk Grup Pesona! Kamu sudah bosan hidup, ya!" seru satpam yang memimpin. Begitu dia melambaikan tangannya, sekelompok bawahan bergegas menghentikan Luther.Bagaimanapun, ini adalah kesempatan untuk meme
"Ibu, kamu bawa Keenan ke rumah sakit dulu. Biar aku yang urus masalah ini." Ariana membuat keputusan setelah berpikir beberapa saat."Ariana, kamu harus membela adikmu. Jangan biarkan bajingan itu begitu saja!" kata Helen dengan galak."Tenang saja, aku tahu apa yang harus dilakukan," ujar Ariana sembari mengangguk. Kemudian, dia memerintahkan 2 orang satpam untuk mengantar Helen dan Keenan ke rumah sakit."Julie, apa pendapatmu tentang ini?" tanya Ariana sambil menggosok pelipisnya. Dia merasa agak pusing."Bu Ariana, masalah ini sudah sangat jelas. Luther yang memukul adikmu. Selain itu, para satpam juga melihatnya tadi. Mereka tidak mungkin berbohong," jawab Julie."Tapi, ibuku itu ...." Ariana hendak mengatakan sesuatu. Dia tahu betul bagaimana karakter ibu dan adiknya yang tidak masuk akal itu."Bagaimanapun, Luther sudah salah karena memukul orang! Kalaupun ada kesalahpahaman, mereka bisa membahasnya dengan kepala dingin. Apalagi, Keenan adalah adik Bu Ariana. Dia sama sekali ti
"Ba ... bagaimana kamu tahu?" tanya Belinda seraya membelalakkan matanya. Wajahnya sampai memerah. Selain merasa canggung, dia lebih merasa terkejut.Belinda tidak menyangka bahwa Luther bisa menyebutkannya dengan begitu akurat. Pria ini sampai tahu dia sering sakit kepala, mens tidak lancar, bahkan diare yang sedang dideritanya.Apakah dia benar-benar begitu hebat atau ini hanya siasat untuk mengelabui mereka semua?"Pengobatan tradisional mementingkan 4 hal, yaitu mengamati rona wajah pasien, mendengar suara dan napas pasien, menanyakan gejala pasien, dan memeriksa denyut nadi pasien. Dengan ini, kami sudah bisa mendiagnosis," jelas Luther dengan tidak acuh."Belinda, gimana? Kamu sudah percaya, 'kan?" tanya Bianca sembari tersenyum.Pada saat yang sama, dia juga merasa lega karena sudah melihat kemampuan yang dimiliki Luther."Huh! Dia hanya beruntung, apa yang hebat!" seru Belinda yang masih merasa enggan."Tuan Luther, gadis ini memang keras kepala. Tolong jangan tersinggung," kat