"Kenapa? Kalian ingin memaksaku dengan menggunakan kekerasan?" Luther tersenyum sinis saat melihat sekelompok satpam yang berlari masuk.Luther sangat membenci metode seperti ini. Jika berdiskusi dengan kepala dingin, dia mungkin akan menyetujui permintaan mereka. Namun, orang yang menggunakan kekerasan hanya akan mendapat pelajaran darinya."Kenapa memangnya? Jangan nggak tahu diri, ya!" bentak Ken dengan galak. Dia memang membenci Luther. Pada pertemuan pertama, Ken bahkan sudah dipaksa untuk berlutut kepadanya. Kalau bukan karena Bianca, dia pasti sudah membalas dendam sejak awal. Mumpung Bianca tidak ada di sini, dia pun ingin memanfaatkan kesempatan ini dengan baik."Hei, Ken, jangan keterlaluan! Luther yang membuat keputusan apakah dia akan menjual saham itu atau nggak. Kalau kamu berani menyakitinya, jangan salahkan aku bertindak lancang!" teriak Belinda yang tidak tahan melihat situasi ini lagi."Belinda, masalah ini nggak ada urusannya denganmu. Diam!" Ken sama sekali tidak me
Tidak ada yang menyangka bahwa Luther akan bermain tangan. Parahnya, orang yang ditamparnya adalah Eduardo dari Sekte Ilmu Kegelapan!"Luther, kamu sudah gila? Kamu berani menampar putranya Jeff? Kamu sudah bosan hidup, ya?" maki Susan sembari membelalakkan matanya dengan terkejut dan marah.Tindakan Luther ini sama saja dengan memusuhi Sekte Ilmu Kegelapan."Luther, jangan libatkan kami kalau kamu ingin mati. Tuan Muda Eduardo bukan orang yang bisa diusik olehmu!" hardik Ken. Meskipun ingin Luther berakhir tragis, Ken tidak ingin dirinya terlibat."Luther, kamu benar-benar dalam masalah kali ini!" ujar Belinda dengan ekspresi cemas.Sekte Ilmu Kegelapan benar-benar berkuasa. Keluarga Caonata sekalipun belum tentu bisa melindungi Luther."Dia hanya seorang pecundang, kenapa kalian berlebihan begini?" balas Luther dengan tidak acuh."Ka ... kamu benar-benar keras kepala!" teriak Susan yang murka.Saat ini, Eduardo akhirnya melepaskan kepalanya dari vas bunga. Dibandingkan dengan penampi
Membeli saham 50% dengan uang 100 miliar memang tidak masuk akal. Hanya saja, mereka tidak berani menyinggung Sekte Ilmu Kegelapan sehingga lebih memilih untuk mengorbankan Luther.Di satu sisi, mereka tidak perlu mengorbankan apa pun. Di sisi lain, mereka bisa menggunakan peluang ini untuk berhubungan dekat dengan Sekte Ilmu Kegelapan.Akan tetapi, mereka tidak menyangka bahwa Luther akan begitu keras kepala. Bukan hanya menolak menyerahkan saham miliknya, tetapi dia juga memukul Eduardo.Kebetulan sekali, Bianca malah kembali di saat seperti ini dan membela Luther. Masalah pun menjadi agak runyam sekarang."Bianca, aku perintahkan kamu untuk mematahkan tangan dan kaki bocah ini! Kalau nggak, Sekte Ilmu Kegelapan akan bermusuhan dengan Keluarga Caonata!" teriak Eduardo sambil berdiri sempoyongan. Ekspresinya benar-benar suram sekarang."Tuan Muda Eduardo, maaf sekali. Sekte Ilmu Kegelapan memang berkuasa, tapi Keluarga Caonata juga nggak lemah. Kalian nggak akan bisa mengendalikan kam
Setelah pria berhidung mancung itu datang, suasana di seluruh ruang konferensi menjadi gempar. Tidak peduli kenal atau tidak, begitu mendengar julukan Kaki Dewa, semuanya menunjukkan rasa hormat. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang ahli yang menduduki peringkat kesembilan di Peringkat Bumi! Orang seperti dia sangat sulit untuk ditemui orang biasa seumur hidupnya."Tidak disangka kamu malah mengundang Kaki Dewa datang!" kata Susan dengan ekspresi terkejut.Susan tidak menyangka Bianca yang pergi ke ibu kota provinsi akan membawa pulang seorang ahli Peringkat Bumi. Perlu diketahui, sifat Kaki Dewa selalu angkuh dan jarang sekali turun tangan. Pasti mengeluarkan dana yang besar jika bisa mengundang orang seperti ini sampai ke Jiloam."Banyak pihak yang mengincar Pil Dua Warna akhir-akhir ini, jadi aku tentu saja sudah berjaga-jaga sejak awal. Dengan kesempatan ini, aku juga bisa memperingatkan yang lain!" kata Bianca dengan tenang.Bianca selalu memantau perkembangan di Sekte Ilmu Kegel
Sebuah tendangan dengan kekuatan yang tidak sampai 50 persen saja sudah membuat Ricardo memuntahkan darah. Jika sekuat tenaga, bukankah akan langsung mati? Apakah tokoh peringkat sepuluh besar di Peringkat Bumi memang begitu mengerikan?"Memang pantas dijuluki Kaki Dewa! Kejadian hari ini benar-benar membuatku terkesan!"Awalnya, Ken merasa terkejut, lalu tersenyum lebar dan memberikan pujian yang berlebihan. Jika dia bisa menjalin hubungan baik dengan seorang ahli seperti Kaki Dewa, dia mungkin bisa mengatasi semua masalah dengan mudah kelak."Pak Ricardo, kamu baik-baik saja?" kata Bianca sambil mengernyitkan alisnya.Baru mulai saja sudah melukai rekan satu tim, tindakan Kaki Dewa sudah keterlaluan."Aku baik-baik saja."Ricardo menyeka darah di sudut bibirnya, lalu memberi hormat kepada Kaki Dewa dan berkata, "Reputasi Kaki Dewa memang benar, aku mengakui kekalahanku hari ini!""Huh! Ternyata kamu masih tahu diri."Kaki Dewa mengangkat kepalanya dengan sombong dan terlihat meremehk
Melihat sekelompok orang yang angkuh itu, Luther merasa bingung. Dari mana orang gila semua ini muncul? Mereka sepertinya lupa makan obatnya, terus-menerus berteriak."Hei! Sudah cukup!"Pada saat itu, Belinda yang duduk di samping tidak tahan melihat mereka lagi."Wow! Ternyata ada wanita cantik di sini!"Mata Josh bersinar dan terlihat sangat kegirangan. Sialan! Bentuk tubuh dan wajah Belinda sangat bagus!"Wanita cantik, aku beri tahu kamu untuk lebih baik segera putuskan pacar pengecut seperti ini saja. Kalau tidak, pada saat situasi berbahaya, dia akan lari lebih cepat darimu," kata Josh dengan nada aneh."Benar! Kalau mau cari pacar, cari pria yang kuat seperti Kak Josh lebih terasa aman!" sindir dari beberapa orang itu."Huh! Orangnya hitam dan jelek, wanita mana yang akan menyukainya?" kata Belinda dengan ekspresi cuek."Hei! Wanita jalang, apa yang kamu katakan? Lebih baik jaga mulutmu!""Sialan! Kalau bukan karena kamu adalah seorang wanita, aku pasti akan menghajarmu!"Mende
Setelah berusaha beberapa saat, Josh baru perlahan-lahan sadar. Namun, satu giginya telah copot karena menghantam lantai dan membuatnya terlihat menyedihkan."Apa yang telah terjadi tadi?"Josh menggelengkan kepalanya dengan bingung. Dia ingat dia sedang memamerkan kemampuannya dengan bangga, tetapi mengapa tiba-tiba pingsan?"Kak Josh, tadi kamu pingsan karena dipukul orang itu!" kata Roselyn dengan ekspresi aneh.Roselyn mengira Josh bisa membantunya balas dendam. Tidak disangka, Josh tidak berguna, pingsan dengan satu tamparan saja.Josh tertegun sejenak, lalu mengelus pipinya yang sakit dan membantah, "Dipukul hingga pingsan? Sialan! Tadi itu aku tergelincir, kalau tidak, bagaimana mungkin orang itu bisa melukaiku!"Begitu mendengar perkataan itu, semuanya menganggukkan kepala."Benar! Dengan kemampuan Kak Josh, sangat mudah mengalahkan orang itu. Kalau bukan karena lengah, bagaimana mungkin orang itu bisa mengalahkannya!""Benar! Pasti karena Kak Josh lengah dan tidak menghindarin
"Pak Luther?"Melihat sikap Levi yang penuh hormat, Josh dan yang lainnya tercengang. Mereka tidak menyangka, Levi yang sangat terkenal malah datang menghampiri Luther. Apalagi, dengan sikap yang penuh dengan hormat. Apa yang telah terjadi?"Pak Levi, sudah lama tidak bertemu, sepertinya kultivasimu meningkat lagi!"Luther melihat Levi dari atas ke bawah dan langsung melihat ada yang aneh."Semua ini berkat Pil Hitam Emas dari Pak Luther. Bukan hanya luka dalam sudah sembuh, aku bahkan berhasil menerobos," kata Levi dengan semangat."Benarkah? Selamat!" kata Luther dengan tenang sambil tersenyum."Pak Luther, duduk di sini tidak sesuai dengan identitasmu, kita pergi ke tempat khusus untuk Keluarga Caonata saja," kata Levi sambil mempersilakan Luther."Bagus juga. Ada beberapa lalat di sini, sungguh menyebalkan."Luther menganggukkan kepalanya dan tidak menolak.Saat mereka sudah bersiap untuk pergi, Levi akhirnya tidak tahan lagi dan berbicara, "Pak Levi ....""Kenapa? Ada masalah?"Le
Huston masuk ke ruang rapat dengan senyuman cerah, sambil menggandeng tangan Gema dengan sikap yang sangat ramah. Sebaliknya, Gema terlihat kebingungan, sama sekali tidak menduga situasi ini.Sebelum masuk, Gema sudah membayangkan berbagai kemungkinan dalam pertemuan mereka. Misalnya, Huston bersikap dingin atau arogan. Semua itu bisa dia terima, bahkan dia sudah siap secara mental.Bagaimanapun menurut rumor, Huston adalah pangeran yang suka membuat onar dan berani melakukan apa saja.Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Bukan hanya tidak ada kesulitan, Huston malah bersikap sangat ramah, membuat Gema bingung bukan main.Seperti kata pepatah, ketika sesuatu terlihat tidak biasa, pasti ada sesuatu yang buruk. Gema tidak tahu apa maksud tersembunyi di balik keramahan ini."Pelayan! Siapkan teh!" Setelah mempersilakan Gema duduk, Huston langsung memerintahkan pelayan untuk menyajikan teh.Teh yang disajikan adalah teh mahal khas Atlandia, yang tidak dijual untuk umum dan hanya diperunt
Setelah mengikuti Huston masuk, Loki merasa sangat cemas. Sebelumnya dia pernah masuk ke istana, tetapi kebanyakan karena urusan resmi dan orang yang memandunya biasanya adalah penjaga atau pelayan.Namun, kali ini berbeda. Kunjungan ini untuk urusan pribadi dan yang memandunya adalah Huston. Hal ini membuatnya merasa sangat terhormat. Dia sangat penasaran, sejak kapan dirinya memiliki pengaruh sebesar ini?Huston bahkan mengabaikan jenderal besar dan hanya bersikap ramah padanya. Apa mungkin kepalanya yang botak terlalu mencolok sehingga menarik perhatian?Dengan segudang pertanyaan di benaknya, Loki mengikuti Huston hingga akhirnya mereka tiba di ruang rapat."Duduk." Setelah Huston duduk di kursi utama, dia memberi isyarat kepada Loki untuk duduk."Nggak perlu, aku berdiri saja," ujar Loki dengan senyuman sungkan."Kalau aku bilang duduk, ya duduk. Kenapa tegang sekali? Aku nggak akan memakanmu," kata Huston dengan nada tidak sabar."Baik, baik." Loki buru-buru mengiakan dan duduk.
Saat pintu gerbang terbuka, semua perhatian langsung tertuju ke sana. Di tengah tatapan semua orang, Huston berjalan keluar dengan tubuh tegap, diikuti dua pengawal di belakangnya."Pangeran Huston?" Melihatnya, semua orang langsung menyambut dengan senyuman ramah. Baik itu Weker, Trisno, maupun Loland, semuanya menunjukkan sikap menyanjung.Huston terkenal kuat dan kejam. Meskipun beberapa tahun terakhir ini, dia sudah lebih terkendali, pengaruh masa lalunya masih membuat orang takut.Jadi, jangan sampai mereka membuat Huston marah. Huston seperti bom waktu berjalan. Banyak dari mereka pernah terkena imbasnya dulu."Pangeran, akhirnya kamu keluar juga. Aku ada urusan penting untuk dilaporkan, tolong ....""Minggir!"Saat Trisno maju untuk berbicara, Huston langsung mendorongnya dengan kasar, hingga tubuhnya yang kurus hampir terjatuh."Trisno, segala sesuatu harus ada urutannya. Pangeran sangat menghargai keadilan, mana mungkin dia membiarkan kebiasaan burukmu itu," ejek Loland yang t
"Makan apanya! Aku lagi nggak mood! Kalau mau makan, makan saja sendiri!" bentak Loland dengan murka."Aku juga nggak mau pergi. Aku sedang menjaga kesehatan dan cuma minum teh. Aku nggak minum alkohol," tolak Trisno langsung."Kalau kalian mau menunggu, silakan saja. Aku nggak akan menemani kalian," ucap Weker dengan senyuman tipis. Kemudian, dia hendak berjalan pergi.Begitu berbalik, Weker hampir bertabrakan dengan Loki yang datang dari arah berlawanan. "Tuan Weker, maaf, maaf! Aku nggak sengaja."Di tengah kerumunan tokoh-tokoh penting, Loki merasa sangat tertekan. Tadi dia melamun sejenak sehingga menabrak Weker. Dia ketakutan hingga tidak tahu harus mengatakan apa.Loki tidak seperti para jenderal lainnya yang memiliki dukungan kuat. Dia mencapai posisinya saat ini berkat kerja keras dan usaha sendiri. Jika dia tidak sengaja menyinggung tokoh penting, dia bisa saja kehilangan semua pencapaiannya.Weker awalnya mengerutkan kening, tetapi segera berekspresi normal dan tersenyum. "N
Setelah selesai berbincang, keduanya pun berpisah. Gema mencari hotel di sekitar untuk menginap dan menunggu kabar baik.Sementara itu, Loki langsung mengganti pakaian dan pergi ke istana Kerajaan Atlandia untuk menyerahkan surat permohonan audiensi. Namun, saat dia tiba, dia terkejut melihat pemandangan di depan matanya.Saat ini, banyak orang yang sudah berkumpul di depan gerbang besar istana Kerajaan Atlandia. Ada beberapa tokoh besar yang dikenal Loki juga, seperti Panglima Weker, Jenderal Besar Loland, dan Sarjana Trisno. Mereka semua adalah pejabat kelas satu dan sangat berkuasa di Atlandia.Terutama dengan Loland ini yang merupakan atasan dari atasan Loki. Dia akan berjalan dengan langkah yang tegap setiap kali bertemu dengan Loland, khawatir akan meninggalkan kesan yang buruk.Selain ketiga tokoh besar yang memiliki kedudukan tinggi ini, ada beberapa pejabat kelas dua dan yang setingkat juga yang berdiri sejajar di depan gerbang. Bisa dibilang, mereka semua jauh lebih berkuasa
Keesokan paginya, di bandara Atlandia. Gema yang mengenakan pakaian tradisional berdiri di depan pintu bandara dan menunggu dengan penuh harapan.Sebelum datang ke sini, Gema sudah menghubungi teman seperjuangan yang pernah bertugas bersamanya di militer. Setelah mendapat penghargaan atas jasanya dan ditambah dengan bantuan dari Keluarga Paliama, dia beruntung bisa tetap tinggal di Midyar dan mendapat posisi uang cukup baik.Sementara itu, teman Gema ini merantau ke Atlandia. Setelah berjuang selama bertahun-tahun, dia juga sudah sukses dan kini menjabat sebagai jenderal pangkat tiga yang memiliki kekuasaan, pengaruh, dan koneksi. Kali ini, apakah Gema bisa bertemu dengan Raja Atlandia, semuanya tergantung pada koneksi temannya ini.Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara mesin mobil dan sebuah jip militer berhenti tepat di samping Gema. Terlihat seorang pria dengan kepala botak yang akan bersinar di bawah sinar matahari sampai menyilaukan mata saat jendela mobilnya diturunkan, tetapi
"Kakek, aku mengerti kamu mengirim kedua paman pergi ke Keluarga Sabanir dan Keluarga Angelo untuk memahami situasinya. Tapi, letak istana Kerajaan Atlandia ribuan mil dari sini dan mereka juga nggak pernah ikut campur dengan urusan pemerintahan. Kamu mengirim Paman Gema ke sana bukan hanya nggak ada gunanya, mungkin juga akan diusir," kata Bianca sambil menggelengkan kepala.Midyar dan Atlandia adalah dua dunia yang berbeda, sehingga perebutan takhta putra mahkota di Midayar sama sekali tidak memengaruhi istana Kerajaan Atlandia. Kedua belah pihak tidak pernah saling mengganggu dan mengatur, ini sudah menjadi aturan tak tertulis.Ezra menjelaskan, "Aku tentu saja paham logika ini, tapi saat ini situasinya sudah berbeda karena melibatkan kekuasaan dan takhta kerajaan. Semua pihak pasti akan berusaha keras untuk mendapatkan dukungan dari istana Kerajaan Atlandia.""Kalau keseimbangan yang sudah bertahan selama bertahun-tahun ini rusak dan Atlandia terlibat, semuanya akan berubah. Untuk
Di kediaman Keluarga Paliama, setelah makan malam, Luther diminta untuk duduk dan mengobrol dulu.Ini pertama kalinya Bianca membawa pacarnya pulang ke rumah, makanya Keluarga Paliama sangat memperhatikan hal ini. Sebagai seorang adipati, Ezra menemani mereka, bahkan mengundang pasangan muda itu ke ruang kerja untuk berbincang sambil minum teh.Dengan pengamatannya yang tajam, Ezra bisa melihat bahwa Luther bukan orang biasa. Baik dalam cara berbicara, perilaku, maupun wawasan yang dimiliki, semuanya jauh melampaui orang biasa."Luther, aku sepenuhnya mendukung hubunganmu dengan Bianca. Nggak peduli apa status dan latar belakangmu, yang penting kalian berdua saling mencintai," ujar Ezra dengan bijaksana."Selain itu, cucuku dimanjakan sejak kecil dan nggak pernah mengalami kesulitan. Setelah kalian bersama, aku harap kamu bisa memperlakukannya dengan baik.""Tenang saja, aku nggak akan mengecewakan Bianca," jawab Luther dengan serius. Meskipun hubungan mereka belum sepenuhnya berkemban
Setelah mendengar ucapan Nivan, ekspresi Naim menjadi sangat serius. Alisnya berkerut, dia tampak tenggelam dalam pikirannya.Sepertinya dia terlalu meremehkan situasinya. Naim mengira ini hanya persaingan di antara saudara-saudaranya, tetapi siapa sangka situasi ini justru memberi peluang bagi harimau buas seperti Ernest.Kekuatan Ernest sangat besar. Dengan alasan mendukung putra mahkota untuk naik takhta, dia mulai merekrut banyak orang dan memperluas jaringannya, hingga memiliki pengaruh yang setara dengan keluarga kekaisaran.Jika Ernest benar-benar mendukung Nolan naik takhta, kekuatannya akan melampaui kaisar dan tidak ada yang bisa menekannya. Dalam skenario terburuk, dia bisa memanipulasi kaisar sebagai boneka dan sepenuhnya menggulingkan kekuasaan keluarga mereka."Nivan, apa yang kamu katakan ini benar?" tanya Naim dengan alis berkerut."Benar, sama sekali nggak bohong!" jawab Nivan dengan serius. "Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa mengutus orang untuk menyelidikinya.""Ak