Tidak ada yang menyangka bahwa Luther akan bermain tangan. Parahnya, orang yang ditamparnya adalah Eduardo dari Sekte Ilmu Kegelapan!"Luther, kamu sudah gila? Kamu berani menampar putranya Jeff? Kamu sudah bosan hidup, ya?" maki Susan sembari membelalakkan matanya dengan terkejut dan marah.Tindakan Luther ini sama saja dengan memusuhi Sekte Ilmu Kegelapan."Luther, jangan libatkan kami kalau kamu ingin mati. Tuan Muda Eduardo bukan orang yang bisa diusik olehmu!" hardik Ken. Meskipun ingin Luther berakhir tragis, Ken tidak ingin dirinya terlibat."Luther, kamu benar-benar dalam masalah kali ini!" ujar Belinda dengan ekspresi cemas.Sekte Ilmu Kegelapan benar-benar berkuasa. Keluarga Caonata sekalipun belum tentu bisa melindungi Luther."Dia hanya seorang pecundang, kenapa kalian berlebihan begini?" balas Luther dengan tidak acuh."Ka ... kamu benar-benar keras kepala!" teriak Susan yang murka.Saat ini, Eduardo akhirnya melepaskan kepalanya dari vas bunga. Dibandingkan dengan penampi
Membeli saham 50% dengan uang 100 miliar memang tidak masuk akal. Hanya saja, mereka tidak berani menyinggung Sekte Ilmu Kegelapan sehingga lebih memilih untuk mengorbankan Luther.Di satu sisi, mereka tidak perlu mengorbankan apa pun. Di sisi lain, mereka bisa menggunakan peluang ini untuk berhubungan dekat dengan Sekte Ilmu Kegelapan.Akan tetapi, mereka tidak menyangka bahwa Luther akan begitu keras kepala. Bukan hanya menolak menyerahkan saham miliknya, tetapi dia juga memukul Eduardo.Kebetulan sekali, Bianca malah kembali di saat seperti ini dan membela Luther. Masalah pun menjadi agak runyam sekarang."Bianca, aku perintahkan kamu untuk mematahkan tangan dan kaki bocah ini! Kalau nggak, Sekte Ilmu Kegelapan akan bermusuhan dengan Keluarga Caonata!" teriak Eduardo sambil berdiri sempoyongan. Ekspresinya benar-benar suram sekarang."Tuan Muda Eduardo, maaf sekali. Sekte Ilmu Kegelapan memang berkuasa, tapi Keluarga Caonata juga nggak lemah. Kalian nggak akan bisa mengendalikan kam
Setelah pria berhidung mancung itu datang, suasana di seluruh ruang konferensi menjadi gempar. Tidak peduli kenal atau tidak, begitu mendengar julukan Kaki Dewa, semuanya menunjukkan rasa hormat. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang ahli yang menduduki peringkat kesembilan di Peringkat Bumi! Orang seperti dia sangat sulit untuk ditemui orang biasa seumur hidupnya."Tidak disangka kamu malah mengundang Kaki Dewa datang!" kata Susan dengan ekspresi terkejut.Susan tidak menyangka Bianca yang pergi ke ibu kota provinsi akan membawa pulang seorang ahli Peringkat Bumi. Perlu diketahui, sifat Kaki Dewa selalu angkuh dan jarang sekali turun tangan. Pasti mengeluarkan dana yang besar jika bisa mengundang orang seperti ini sampai ke Jiloam."Banyak pihak yang mengincar Pil Dua Warna akhir-akhir ini, jadi aku tentu saja sudah berjaga-jaga sejak awal. Dengan kesempatan ini, aku juga bisa memperingatkan yang lain!" kata Bianca dengan tenang.Bianca selalu memantau perkembangan di Sekte Ilmu Kegel
Sebuah tendangan dengan kekuatan yang tidak sampai 50 persen saja sudah membuat Ricardo memuntahkan darah. Jika sekuat tenaga, bukankah akan langsung mati? Apakah tokoh peringkat sepuluh besar di Peringkat Bumi memang begitu mengerikan?"Memang pantas dijuluki Kaki Dewa! Kejadian hari ini benar-benar membuatku terkesan!"Awalnya, Ken merasa terkejut, lalu tersenyum lebar dan memberikan pujian yang berlebihan. Jika dia bisa menjalin hubungan baik dengan seorang ahli seperti Kaki Dewa, dia mungkin bisa mengatasi semua masalah dengan mudah kelak."Pak Ricardo, kamu baik-baik saja?" kata Bianca sambil mengernyitkan alisnya.Baru mulai saja sudah melukai rekan satu tim, tindakan Kaki Dewa sudah keterlaluan."Aku baik-baik saja."Ricardo menyeka darah di sudut bibirnya, lalu memberi hormat kepada Kaki Dewa dan berkata, "Reputasi Kaki Dewa memang benar, aku mengakui kekalahanku hari ini!""Huh! Ternyata kamu masih tahu diri."Kaki Dewa mengangkat kepalanya dengan sombong dan terlihat meremehk
Melihat sekelompok orang yang angkuh itu, Luther merasa bingung. Dari mana orang gila semua ini muncul? Mereka sepertinya lupa makan obatnya, terus-menerus berteriak."Hei! Sudah cukup!"Pada saat itu, Belinda yang duduk di samping tidak tahan melihat mereka lagi."Wow! Ternyata ada wanita cantik di sini!"Mata Josh bersinar dan terlihat sangat kegirangan. Sialan! Bentuk tubuh dan wajah Belinda sangat bagus!"Wanita cantik, aku beri tahu kamu untuk lebih baik segera putuskan pacar pengecut seperti ini saja. Kalau tidak, pada saat situasi berbahaya, dia akan lari lebih cepat darimu," kata Josh dengan nada aneh."Benar! Kalau mau cari pacar, cari pria yang kuat seperti Kak Josh lebih terasa aman!" sindir dari beberapa orang itu."Huh! Orangnya hitam dan jelek, wanita mana yang akan menyukainya?" kata Belinda dengan ekspresi cuek."Hei! Wanita jalang, apa yang kamu katakan? Lebih baik jaga mulutmu!""Sialan! Kalau bukan karena kamu adalah seorang wanita, aku pasti akan menghajarmu!"Mende
Setelah berusaha beberapa saat, Josh baru perlahan-lahan sadar. Namun, satu giginya telah copot karena menghantam lantai dan membuatnya terlihat menyedihkan."Apa yang telah terjadi tadi?"Josh menggelengkan kepalanya dengan bingung. Dia ingat dia sedang memamerkan kemampuannya dengan bangga, tetapi mengapa tiba-tiba pingsan?"Kak Josh, tadi kamu pingsan karena dipukul orang itu!" kata Roselyn dengan ekspresi aneh.Roselyn mengira Josh bisa membantunya balas dendam. Tidak disangka, Josh tidak berguna, pingsan dengan satu tamparan saja.Josh tertegun sejenak, lalu mengelus pipinya yang sakit dan membantah, "Dipukul hingga pingsan? Sialan! Tadi itu aku tergelincir, kalau tidak, bagaimana mungkin orang itu bisa melukaiku!"Begitu mendengar perkataan itu, semuanya menganggukkan kepala."Benar! Dengan kemampuan Kak Josh, sangat mudah mengalahkan orang itu. Kalau bukan karena lengah, bagaimana mungkin orang itu bisa mengalahkannya!""Benar! Pasti karena Kak Josh lengah dan tidak menghindarin
"Pak Luther?"Melihat sikap Levi yang penuh hormat, Josh dan yang lainnya tercengang. Mereka tidak menyangka, Levi yang sangat terkenal malah datang menghampiri Luther. Apalagi, dengan sikap yang penuh dengan hormat. Apa yang telah terjadi?"Pak Levi, sudah lama tidak bertemu, sepertinya kultivasimu meningkat lagi!"Luther melihat Levi dari atas ke bawah dan langsung melihat ada yang aneh."Semua ini berkat Pil Hitam Emas dari Pak Luther. Bukan hanya luka dalam sudah sembuh, aku bahkan berhasil menerobos," kata Levi dengan semangat."Benarkah? Selamat!" kata Luther dengan tenang sambil tersenyum."Pak Luther, duduk di sini tidak sesuai dengan identitasmu, kita pergi ke tempat khusus untuk Keluarga Caonata saja," kata Levi sambil mempersilakan Luther."Bagus juga. Ada beberapa lalat di sini, sungguh menyebalkan."Luther menganggukkan kepalanya dan tidak menolak.Saat mereka sudah bersiap untuk pergi, Levi akhirnya tidak tahan lagi dan berbicara, "Pak Levi ....""Kenapa? Ada masalah?"Le
"Wah! Ada apa dengan Sekte Ilmu Kegelapan? Mereka malah mengutus orang gemuk untuk maju. Dengan bodi begini, dia pasti megap-megap setelah berlari sebentar. Apa dia bisa bertarung di arena?" kata Ken dengan sinis."Jangan meremehkan lawan. Kalau Sekte Ilmu Kegelapan berani mengutusnya, dia pasti punya kelebihan. Siapa yang maju dulu di antara kalian bertiga?" tanya Bianca."Nona Bianca, untuk pertarungan pertama, serahkan padaku," ujar Levi yang berdiri terlebih dahulu. Kemudian, dia berjalan perlahan-lahan ke arena.Kekuatan Levi merupakan yang paling lemah di antara mereka bertiga. Jadi, tentu saja dia harus maju dulu. Kalau Levi bisa memenangkan ronde pertama, ini akan menjadi fondasi kemenangan mereka."Luther, menurutmu, siapa yang menang?" tanya Belinda.Luther menjelaskan, "Sulit ditebak. Si gemuk itu agak aneh. Kalau Pak Levi bisa menemukan kelemahan dia, mungkin Pak Levi punya kesempatan menang.""Huh, dasar picik!" sahut Ken. Kemudian, dia berkata dengan nada meremehkan, "Ber